Peramalan Jumlah Pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar Tahun 2015-2017 Dengan Metode Eksponensial Smoothing

5

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian peramalan (forecasting)

Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau
kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan
tersebut didasarkan atas bermacam-macam cara, diantaranya adalah Metode
Pemulusan Eksponensial atau Rata-Rata Bergerak dan Metode Box Jenkins. Metode
peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu.
Dengan kata lain, metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat
objektif.
Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan data yang relevan pada masa
lalu. Oleh karena itu, metode peramalan termasuk dalam kegiatan peramalan

kuantitatif. Serta teknik dan metode peramalannya.
Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah,
sehingga

dengan

demikian

dapat

dimungkinkan

penggunaan

teknik-teknik

penganalisaan yang lebih maju. Dengan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka
diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar,
karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara
ilmiah.

Disamping itu, metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan
pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan. Sehingga bila
digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan
peramalan maka akan didapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.

Universitas Sumatera Utara

6

Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang
digunakan juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi maupun data yang
digunakan. Selama data maupun informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan,
maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.

2.2

Kegunaan Peramalan

Sering terjadi sepanjang waktu (time lag) antara kesadaran atas peristiwa. Adanya
waktu tenggang (lead time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

peramalan. Dalam situasi diatas, peramalan sangat diperlukan untuk menetapkan
kapan suatu peristiwa akan terjadi, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Dalam perencanaan disuatu instansi baik instansi pemerintahan maupun
swasta, peramalan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Dimanapun, baik
maupun buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian instansi, karena
waktu tenggang untuk pengambilan kepetusan dapat berkisar dari beberapa tahun.
Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan
efisien. Didalam bagian organisasi terdapat beberapa kegunaan peramalan
diantaranya:
1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya
yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas personalia dan
sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan
tingkat permintaan konsumennya atau si pelanggan.
2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang (lead time)
untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru atau pembelian mesin dan
peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun. Peramalan
digunakan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dimasa yang akan datang.
3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus
menentukan sumber daya yang dimiliki dalam waktu jangka panjang. Keputusan
semacam ini bergantung kepada faktor-faktor lingkungan, manusia dan

pengembangan sumber daya keuangannya. Semua penentuan ini memerlukan

Universitas Sumatera Utara

7

peramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsir pendugaan serta membuat
keputusan yang baik.

2.3

Jenis-jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan sudut pandang kita
melihatnya. Bila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu:
1. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data yang relevan
dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam
penganalisaan data tersebut.
2. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan pada perasaan atau

intuisi dari orang yang menyusunnya.
Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari tiga setengah tahun atau tiga
semester.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau tiga
semester.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1. Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena hasil ramalan tersebut ditentukan oleh
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman
penyusunnya.

Universitas Sumatera Utara

8


2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada
masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan data historis yang ada.
Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode-metode yang
digunakan dalam peramalan tersebut.
Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi
sebagai berikut:
1. Adanya informasi tentang keadaan masa lalu
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang
akan datang.
Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik
statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola,
perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh random. Yang
termasuk dalam teknik ini adalah teknik smoothing, dekomposisi, Box-Jenkins.

2.4

Metode Eksponensial Smoothing


Peramalan dengan metode smoothing eksponensial ganda pertumbuhan tiga buah
nilai data dan satu nilai alfa (α ). Metode smoothing (peramalan) merupakan teknik
meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk
menaksir nilai suatu periode yang akan datang.
Dalam metode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang
dihitung menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda. Peramalan dilakukan
dengan menggunakan data yang terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih
baru di beri bobot yang lebih besar.
Pada peramalan jumlah pendistribusian bahan bakar minyak tahun 2015-2017
dengan Eksponensial Smoothing memiliki beberapa tahapan. Persamaan-persamaan
yang digunakan dalam Smoothing Eksponensial Ganda adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

9

a. Menentukan Smoothing Tunggal (S’t)
S’t

= α Xt + (1- α ) S’t-1


b. Menentukan Smooting Ganda (S”t)
S”t

= α S't + (1- α ) S"t-1

c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)
at = S't + (S’t - S"t) = 2 S't – S"t
d. Menentukan Besarnya Slope (bt)
bt

=

α
α

(S't – S"t)

e. Menentukan Besarnya Forecast (Ft+m)
Ft + m =


t

+ bt m

m adalah periode yang akan diramalkan.
Rumus-rumus tersebut di atas akan digunakan untuk meramalkan jumlah
pendistribusian bahan bakar minyak di kota Pematang Siantar untuk tahun 20152017. Alasan penulis memilih metode Eksponensial Smoothing sebagai metode
peramalan yang akan digunakan adalah karena penulis melihat bahwa selisih jumlah
pendistribusian bahan bakar minyak di kota Pematang Siantar dari tahun ke tahun
tidak konstan atau mengalami naik-turun, sehingga penulis menggunakan metode
tersebut untuk melakukan pemulusan jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di
kota Pematang Siantar dari tahun ke tahun sebelum melakukan peramalan terhadap
jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di Kota Pematang Siantar untuk beberapa
tahun ke depan.

Universitas Sumatera Utara