Sosialisasi Dewas UB 2013

(1)

DEWAN

PENGAWAS

UB

-

BLU

UB

-

BLU


(2)

DE

W

AS

PENGERTIAN BLU

BLU adalah

instansi di lingkungan

Pemerintah

yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan

kepada

masyarakat berupa penyediaan barang

dan/atau jasa yang dijual

tanpa

mengutamakan mencari

keuntungan

dan dalam melakukan

kegiatannya didasarkan pada

prinsip

efisiensi dan produktivitas


(3)

DE

W

AS

KARAKTERISTIK BLU

1.

Berkedudukan

sebagai

lembaga

pemerintah (bukan kekayaan negara yang

dipisahkan)

2.

Menghasilkan

barang/jasa

yang

seluruhnya/ sebagian dijual kepada publik

3.

Tidak bertujuan mencari keuntungan

(laba)

4.

Dikelola secara otonom dengan prinsip

efisiensi dan produktivitas ala korporasi

5.

Rencana kerja/anggaran dan pertanggung

jawaban dikonsolidasikan pada instansi

induk

6.

Pendapatan & sumbangan dpt digunakan

langsung

7.

Pegawai dapat terdiri dari PNS dan

Profesional Non-PNS

8.

Bukan sebagai subyek pajak


(4)

DE

W

AS

KELEMBAGAAN PTN PK-BLU

4

NO. PEJABAT PENGLOLA BLU NAMA UNIT/PEJABAT PADA PTN

1.

2.

3.

4.

5.

Pimpinan BLU

Pejabat Teknis

Pejabat Keuangan

Satuan

pemeriksaan

intern

Dewan Pengawas

Rektor

• Fakultas/Jurusan

• Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat

• Biro

• UPT

• Unit teknis lainnya

Pejabat yang tugasnya relevan (PR II/ KaBAKP)

•Satuan Pengawas Intern (SPI)

•Inspektorat Jenderal Kemdikbud Dewan Pengawas


(5)

DE

W

AS

SATKER BLU KEMDIKBUD


(6)

DE

W

AS

Status Kemandirian UB

UB telah memperoleh status BLU no.

361/KMK.05/2008 tgl 17 Des 2008 dari

Menkeu

BLU

:  Pasal 68 UU No. 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara yang

mengatur Badan Layanan Umum

(BLU)

PP no. 23 Tahun 2005

, tentang

Pengelolaan Keuangan BLU


(7)

DE

W

AS Sejarah UB Sejarah UB Visi, Misi, Tupoksi UB Visi, Misi, Tupoksi UB Kondisi UB Saat ini Kondisi UB Saat ini Daya Saing Bangsa Daya Saing Bangsa

PT – BHP

PT – BHP

PPK-BLU

PPK-BLU

Syarat Substantif Syarat Teknis Syarat Administratif Syarat Substantif Syarat Teknis Syarat Administratif Proposal dan Proses selama 5 tahun Proposal dan Proses selama 5 tahun

Upaya UB dalam

Peningkatan mutu layanan

7 Penguatan Pendanaan Penguatan Pendanaan Penguatan Layanan Pendidikan Penguatan Layanan Pendidikan Penguatan Pertanggung Jawaban Penguatan Pertanggung Jawaban Penguatan Transparansi & Kinerja Penguatan Transparansi & Kinerja Penguatan Aset & Infrastruktur Penguatan Aset & Infrastruktur Penguatan Sarana & Prasarana Penguatan Sarana & Prasarana Disetujui Disetujui Dirjen Dikti Peningkatan Mutu Layanan Peningkatan Mutu Layanan


(8)

Status hukum tidak terpisah Status hukum tidak terpisah Status hukum terpisah

Status hukum terpisah

Kekayaan tidak dipisahkan Kekayaan tidak dipisahkan Kekayaan dipisahkan

Kekayaan dipisahkan

Public Agency

Public Agency

[-] Kontrol pemerintah atas agen [entitas penyedia penyediaan layanan publik] [+]

[-] Kontrol pemerintah atas agen [entitas penyedia penyediaan layanan publik] [+]

Satuan Kerja Biasa Satuan Kerja Biasa

SATKER

PPK-BLU

SATKER

PPK-BLU

Satuan Kerja Satuan Kerja BUMN BUMN PERUM PERUM PERSERO PERSERO

[+] Persaingan Usaha [-] Free Competition Monopoly

Private Business Perum PPK-BLU Satker

Persero

[+] Persaingan Usaha [-] Free Competition Monopoly

Private Business Perum PPK-BLU Satker

Persero


(9)

9

Layanan

Quasi Public Goods

Layanan

Quasi Public Goods

Kinerja Layanan

Kinerja Layanan Fleksibilitas Keuangan

Fleksibilitas Keuangan

BLU adalah agen pemberi layanan, dalam perikatan kontrak dengan Menteri/Ketua Lembaga. Dalam pelaksanaannya, Menteri/Ketua Lemga diwakili oleh Dewas

(Contratualisme, Separation of Providers & Purchaser)

BLU adalah agen pemberi layanan, dalam perikatan kontrak dengan Menteri/Ketua Lembaga. Dalam pelaksanaannya, Menteri/Ketua Lemga diwakili oleh Dewas

(Contratualisme, Separation of Providers & Purchaser)

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

•Kinerja Layanan

•Kinerja Keuangan

•Kinerja Manfaat

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

•Kinerja Layanan

•Kinerja Keuangan

•Kinerja Manfaat

Manajemen Satker PPK-BLU Manajemen Satker PPK-BLU Dewan Pengawas Dewan Pengawas Menteri/Ketua Lembaga

Menteri/Ketua Lembaga Menteri KeuanganMenteri Keuangan

Perlunya Dewas BLU

Kontrak Performance

Pelaporan Pengawasan


(10)

DE

W

AS

Pasal 34 PP no. 23/2005

Pembinaan dan Pengawasan BLU

10

Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh Menteri

K/L.

Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh Menteri

K/L.

Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh

Menteri Keuangan.

Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh

Menteri Keuangan.

Untuk pelaksanaan pembinaan tersebut

dibentuk Dewan Pengawas.

Untuk pelaksanaan pembinaan tersebut

dibentuk Dewan Pengawas.

Dewan Pengawas dibentuk dengan

keputusan Menteri K/L atas persetujuan

Menteri Keuangan.

Dewan Pengawas dibentuk dengan

keputusan Menteri K/L atas persetujuan

Menteri Keuangan.


(11)

DE

W

AS

Pembinaan dan Pengawasan BLU

11

Dewan Pengawas (Dewas) BLU adalah

organ BLU yang bertugas melakukan

pengawasan terhadap pengelolaan BLU.

Dewan Pengawas melakukan pengawasan

pengelolaan BLU yang dilakukan oleh

pejabat pengelola BLU terhadap

pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis

(RSB), Rencana Bisnis dan Anggaran

(RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan.


(12)

DE

W

AS

Tujuan Pembentukan Dewas

12

Untuk

menjamin

agar

kegiatan

pemberian layanan umum satker BLU

bersangkutan

dapat

dilaksanakan

sesuai tujuan pembentukan BLU

.

Untuk menjamin agar fleksibilitas

pengelolaan keuangan BLU dapat

dipertanggungjawabkan

.

Untuk

menjamin

agar

semua

kewajiban

satker

BLU

dapat

dilaksanakan dengan baik dan benar.

Sebagai fungsi kontrol masyarakat

dan pemerintah dalam pengelolaan

BLU


(13)

DE

W

AS

SUSUNAN ANGGOTA DEWAS

Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS

Ketua - Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi, MS

Ketua - Universitas Brawijaya

Prof.Dr. Andi Pangerang Moenta,

SH, MH, DFM

Anggota - Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud

Prof.Dr. Andi Pangerang Moenta,

SH, MH, DFM

Anggota - Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud

Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc

Anggota - Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa

Timur III Malang

Drs. Ken Dwijugiasteadi, Ak., M.Sc

Anggota - Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa

Timur III Malang

Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA,

Ak.

Anggota - Universitas Brawijaya

Dr. Bambang Purnomosidhi, MBA,

Ak.

Anggota - Universitas Brawijaya

Prof. Masruchin Ruba’i, SH, MS

Anggota - Universitas Brawijaya

Prof. Masruchin Ruba’i, SH, MS

Anggota - Universitas Brawijaya


(14)

PTIIK PTIIK

Pimpinan Universitas

Unsur Penunjang Akademik

Unsur Pengendalian dan Pengawasan Internal

REKTOR REKTOR

PR-I

PR-I PR-IIPR-II PR-IIIPR-III Dewan Pertimbangan

Dewan Pertimbangan

Unsur Penyelenggara Administrasi

Unsur Penyelenggara Akademik

Unit TIK Unit

TIK

Fakultas/Program Lembaga

LPP M LPP

M LP3LP3 FTP FTP FPI K FPI K FK FK FT FT FP t FP t FP FP FIA FIA FEB FEB

UB Press dan Percetakan UB Press dan

Percetakan FMIPA FMIPA FH FH Program Vokasi Program Vokasi PKH PKH FIB FIB FISI P FISI P Dewan Pengawas Dewan Pengawas Unit JPC Unit JPC Perpus-takaan Perpus-takaan LSIH LSIH Senat Universitas Senat Universitas BAAK

BAAK BAKBAK BAKPBAKP BAUKBAUK

SPI SPI PJM PJM Pascasarj ana Pascasarj ana Sekolah Sekolah PIDK PIDK Kantor Urusan Nternasional Kantor Urusan Nternasional RS Akademik dan Poliklinik RS Akademik

dan Poliklinik Pengadaan (ULP)Unit Layanan Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Struktur Organisasi UB PK-BLU

LSSR LSSR Lab Biosains Lab Biosains Unsur Penunjang Akademik Unit Bisnis Unit Bisnis UNIT KHUSUS UNIT KHUSUS PIB-LAM PIB-LAM


(15)

(16)

DE

W

AS

UNIT BISNIS

UB Hotel

Griya Brawijaya

UB Travel

Pengelola

Parkir

Lab Biosains

BSS

Pengelola Kantin

Poliklinik

RSA

UB Media

Gedung dan Sport


(17)

DE

W

AS

Kewajiban Dewas (1)

17

Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran

pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.

Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran

pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.

Menandatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA.

Menandatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA.

Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA.

Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA.

Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU.

Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga

dan Menteri Keuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU.

Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada

Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan.

Mengikuti perkembangan kegiatan BLU,

memberikan pendapat dan saran kepada


(18)

DE

W

AS

Kewajiban Dewas (2)

PMK 109/PMK.05/2007

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas

laporan keuangan

dan

laporan kinerja BLU

kepada pejabat

pengelola BLU.

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas

laporan keuangan

dan

laporan kinerja BLU

kepada pejabat

pengelola BLU.

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas kelayakan, kualitas,

jumlah dan harga

barang yang dibeli.

Memberikan masukan, saran, atau

tanggapan atas kelayakan, kualitas,

jumlah dan harga

barang yang dibeli.

Mengawasi dan memberikan nasehat

pelaksanaan pengelolaan keuangan BLU

dan kepatuhan terhadap peraturan.

Mengawasi dan memberikan nasehat

pelaksanaan pengelolaan keuangan BLU

dan kepatuhan terhadap peraturan.


(19)

DE

W

AS

Kewajiban Dewas (3)

Memberikan

persetujuan

penghapusan secara bersyarat

terhadap piutang BLU

dengan

jumlah lebih dari Rp.200 juta s.d.

Rp.500 juta per penanggung utang.

PMK 230/PMK.05/2009

Memberikan

persetujuan

penghapusan secara bersyarat

terhadap piutang BLU

dengan

jumlah lebih dari Rp.200 juta s.d.

Rp.500 juta per penanggung utang.

PMK 230/PMK.05/2009

Memberikan p

ersetujuan atas

pinjaman jangka pendek

untuk

peminjaman yang bernilai di atas 10%

s.d. 15% dari jumlah pendapatan BLU

TA sebelumnya yang tidak bersumber

dari APBN dan hibah terikat.

PMK 77/PMK.05/2007

Memberikan

p

ersetujuan atas

pinjaman jangka pendek

untuk

peminjaman yang bernilai di atas 10%

s.d. 15% dari jumlah pendapatan BLU

TA sebelumnya yang tidak bersumber

dari APBN dan hibah terikat.


(20)

DE

W

AS

Akuntabilitas Dewas

Menteri

Dik Bud

Menteri

Dik Bud

DEWAS

DEWAS

UB -

BLU

UB -

BLU

Menteri

Keuanga

n

Menteri

Keuanga

n

Pengawasan

Terhadap Kinerja,

Kepatuhan dan Layanan

Laporan Pengawasan

per Semester,

Tahunan dan Ad Hoc

Laporan Pengawasan

per Semester,

Tahunan dan Ad Hoc

Dewas menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

tugasnya kepada

Menteri Keuangan dan Menteri/Pimpinan

Lembaga dalam forum pertanggung-jawaban tahunan (Perdirjen No. PER-08/PB/2008 pasal 3)


(21)

DE

W

AS

LAPORAN DEWAS

Laporan tertulis

yang dibuat oleh

Dewan Pengawas, yang berisi

penilaian

tentang pengelolaan

BLU oleh Pengelola BLU dengan cara

membandingkan

kriteria dalam

Renstra, RBA, dan peraturan

dengan


(22)

DE

W

AS

Isi Laporan Dewas

Isi laporan Dewas sekurang-kurangnya

memuat :

Penilaian Renstra, RBA, dan

pelaksanaannya

Penilaian kinerja pelayanan,

keuangan, dan lainnya

Penilaian ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan

Permasalahan dalam pengelolaan

BLU dan solusinya

Saran dan rekomendasi

(Perdirjen No. PER-08/PB/2008 pasal 4)


(23)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

23

1.Rencana Strategis Bisnis (RSB)

a) Dewas harus memastikan RSB yang ada masih berlaku/tidak daluwarsa.

b) Dewas harus memastikan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) sudah diadopsi ke dalam RSB.

c) Dewas harus memastikan bahwa RSB sesuai dengan Renstra K/L dan realistis untuk diwujudkan dalam jangka 5 tahun.

d) Perubahan dalam RSB harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewas, sebelum disampaikan kepada Menteri teknis dan Menteri Keuangan.

e) Dewas harus mengevaluasi target kinerja yang terdapat di dalam RSB dibandingkan dengan capaian pada tahun berjalan.


(24)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

24

2.

Rencana Bisnis dan Anggaran

(RBA)

a) Dewas harus memastikan RBA berdasarkan pagu indikatif/sementara dan pagu definitif telah dievaluasi dan disahkan olehnya sebelum dikirim kepada Menteri teknis.

b) Dewas mengevaluasi kesesuaian program/kegiatan dalam RBA yang akan dilakukan dengan RSB dan peraturan yang berlaku.

c) Dewas mengevaluasi penggunaan standar biaya, kesesuaian belanja antara RBA dan RKA satker, kelayakan belanja, dan hal-hal lain untuk memastikan efisiensi belanja telah dilakukan.

d) Dewas mengevaluasi target pendapatan yang akan dicapai dengan melihat progress PNBP yang telah dicapai oleh satker BLU dalam beberapa tahun terakhir.


(25)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

25

e) Dewas memberikan masukan/saran kepada

pemimpin BLU apabila terdapat ketidakpatuhan

terhadap alokasi belanja satker BLU.

f) Dewas membuat kertas kerja penelaahan

RBA/Revisi RBA dan dapat memberitahukannya

kepada Menteri teknis apabila terdapat indikasi

pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.

g) Dewas

memonitor

ketepatan

waktu

penyampaian RBA Definitif (7 hari kerja setelah

tahun anggaran berjalan) kepada Kementerian

Keuangan.

h) Dewas mengevaluasi efektivitas pelaksanaan

RBA tahun sebelumnya dan dituangkan ke

dalam laporan Dewas.


(26)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

26

3. Tarif Layanan

a. Dewas harus memastikan akuntabilitas seluruh pungutan kepada masyarakat harus telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan. Sebagai catatan, saat ini baru Universitas Hasanuddin yang memiliki PMK tarif layanan.

b. Dewas mengevaluasi tarif layanan yang dikenakan agar memenuhi aspek kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yang sehat. Tarif layanan yang ditetapkan tidak boleh terlalu mahal yang mengakibatkan tidak terjangkau oleh masyarakat, namun juga harus mempertimbangkan kelangsungan BLU untuk melayani masyarakat dan berinvestasi.

c. Dewas dapat mengevaluasi besaran tarif layanan yang dikenakan kepada masyarakat, dan menyarankan kepada pemimpin BLU untuk mengajukan perubahan tarif layanan kepada Menteri Keuangan.


(27)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

27

4. Pengesahan Pendapatan dan

Belanja BLU

a. Dewas harus memastikan bahwa BLU minimal sekali dalam setiap

triwulannya telah mengajukan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU kepada KPPN. Saat ini masih terdapat satker BLU yang belum menyampaikan SP3B BLU sesuai ketentuan.

b. Dewas harus menyampaikan bahwa ketepatan waktu penyampaian SP3B BLU merupakan salah satu indikator kinerja keuangan satker BLU.

c. Dewas dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan SOP pengelolaan keuangan intern satker BLU dengan memperhatikan waktu

penyampaian SP3B BLU.

d. Dewas dapat menilai kinerja satker berdasarkan pada penyerapan dana BLU dan pendapatan BLU yang diterima sesuai SP3B BLU. e. Untuk belanja yang bersumber dari RM APBN,

pertanggungjawabannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(28)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

28

5. Pengelolaan Kas

a. Dewas harus memastikan satker BLU telah memiliki SOP Pengelolaan Pendapatan dan Belanja BLU atas dana yang berasal dari PNBP.

b. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU telah memiliki ijin pembukaan rekening dari Menteri Keuangan (cq Kuasa BUN Pusat) atas Rekening Operasional BLU, Rekening Dana Kelolaan BLU, dan Rekening Pengelolaan Kas BLU yang dimiliki.

c. Dewas memberikan nasehat kepada satker BLU dalam hal uang yang mengendap dalam deposito (idle money) melebihi kebutuhan operasional dalam 6 bulan ke depan agar dapat digunakan untuk kepentingan belanja investasi atau hal lainnya yang berdaya guna.

d. Dewas mengingatkan kepada BLU bahwa dana idle hanya boleh diinvestasikan untuk jangka pendek (tidak lebih dari 12 bulan) pada instrumen yang aman dan tidak boleh digunakan untuk investasi jangka panjang tanpa seijin Menteri Keuangan.


(29)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

29

6. Pengelolaan BMN

a. Dewas harus memastikan bahwa pengadaan barang/jasa yang dilakukan telah memenuhi ketentuan Perpres 54/2010 jo. Perpres 70/2012 agar akuntabilitasnya dapat terjaga.

b. Dewas memberikan nasehat bahwa pemanfaatan BMN dapat dilakukan oleh BLU hanya dalam rangka tupoksi/menunjang tupoksi dan hasilnya merupakan PNBP BLU.

c. Dewas harus memastikan bahwa tarif layanan

pemanfaatan BMN untuk menunjang tupoksi telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam PMK tarif layanan. d. Dewas memberikan nasehat dalam rangka penghapusan

barang inventaris yang dimiliki oleh BLU.

e. Dewas menjelaskan bahwa pemanfaatan BMN di luar tupoksi harus mendapatkan ijin dari Pengelola BMN.


(30)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

30

7. Pengelolaan Utang

a. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Utang yang baik.

b. Dewas menyampaikan kepada BLU bahwa utang yang diperbolehkan hanyalah utang jangka pendek (utang dagang) untuk kepentingan operasional satker BLU. Utang berupa pinjaman uang tidak diperkenankan.

c. Dewas menyampaikan bahwa utang jangka panjang tidak diperkenankan berasal dari bank umum, kecuali yang berasal dari BUN.

d. Dewas memberikan pertimbangan kepada BLU sebelum melakukan utang/pinjaman kepada pihak lain.


(31)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

31

8. Pengelolaan Piutang

a.Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Piutang yang berisi mekanisme penentuan kualitas piutang.

b.Dewas harus memberikan persetujuan atas penghapusan piutang bersyarat BLU untuk nilai piutang Rp 200 s.d. 500 juta per individu.

c. Dewas harus menjelaskan bahwa penghapusan piutang bersyarat hanya menghapusbukukan piutang BLU, bukan menghapuskan hak tagih sehingga BLU tetap harus mengelola piutang dimaksud.

d.Dewas menyampaikan bahwa piutang yang diberikan dalam bentuk piutang dagang, bukan uang.


(32)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

32

9. Penilaian Kinerja Keuangan dan

Layanan

a.Dewas harus mengawasi dan memberikan nasehat kepada satker mengenai kinerja keuangan dan kinerja teknis/layanan BLU.

b.Kinerja keuangan BLU terdiri dari aspek keuangan (rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran aset tetap, return of asset, return of equity, dan rasio

belanja operasional terhadap pendapatan operasional) dan aspek kepatuhan (RBA definitif, laporan keuangan SAK, SP3B BLU, tarif layanan, sistem akuntansi,

persetujuan rekening dan SOP).

c.Sementara kinerja layanan terdiri dari biaya pelayanan (cost of service), penggunaan (utilization), kualitas dan standar pelayanan (quality and standards), cakupan pelayanan (coverage), kepuasan (satisfaction).


(33)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

33

10. Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan

a.Satker BLU harus memiliki sistem akuntansi

BLU yang ditetapkan oleh Menteri teknis.

b.Dewas menjelaskan kepada satker BLU untuk

menyampaikan LK berdasarkan SAK dan SAP.

LK SAK dihasilkan dari sistem akuntansi

keuangan BLU, sementara LK SAP sesuai

dengan ketentuan yang berlaku mengenai SAP.

c.Dewas dapat melakukan penilaian kinerja

keuangan berdasarkan LK SAK dan

memberikan nasehat bagi perbaikannya ke

depan.


(34)

DE

W

AS

CARA KERJA DEWAS UB

Rapat Rutin dan Pleno Dewas

Rapat dengan Pejabat terkait dengan mekanisme Hearing

dan Presentasi

Review Laporan Keuangan, Hasil Temuan dan Tindak

Lanjut Bid. Non Akademik, Kinerja UB-BLU

Pembuatan Konsep Solusi Permasalahan BLU

Sosialisasi Hasil Temuan dan Konsep Solusi secara Rutin Laporan ke Menteri Dikbud dan Menteri Keuangan

Membentuk Tim Pendamping (sementara belum ada

Sekretaris Dewas) untuk membantu penyediaan data, penyusunan SOP, Laporan, Review Laporan dsb.


(35)

Terima kasih


(1)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

7. Pengelolaan Utang

a. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Utang yang baik.

b. Dewas menyampaikan kepada BLU bahwa utang yang diperbolehkan hanyalah utang jangka pendek (utang dagang) untuk kepentingan operasional satker BLU. Utang berupa pinjaman uang tidak diperkenankan.

c. Dewas menyampaikan bahwa utang jangka panjang tidak diperkenankan berasal dari bank umum, kecuali yang berasal dari BUN.

d. Dewas memberikan pertimbangan kepada BLU sebelum melakukan utang/pinjaman kepada pihak lain.


(2)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

31

8. Pengelolaan Piutang

a.Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memiliki SOP Pengelolaan Piutang yang berisi mekanisme penentuan kualitas piutang.

b.Dewas harus memberikan persetujuan atas penghapusan piutang bersyarat BLU untuk nilai piutang Rp 200 s.d. 500 juta per individu.

c. Dewas harus menjelaskan bahwa penghapusan piutang bersyarat hanya menghapusbukukan piutang BLU, bukan menghapuskan hak tagih sehingga BLU tetap harus mengelola piutang dimaksud.

d.Dewas menyampaikan bahwa piutang yang diberikan dalam bentuk piutang dagang, bukan uang.


(3)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

9. Penilaian Kinerja Keuangan dan

Layanan

a.Dewas harus mengawasi dan memberikan nasehat kepada satker mengenai kinerja keuangan dan kinerja teknis/layanan BLU.

b.Kinerja keuangan BLU terdiri dari aspek keuangan (rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran aset tetap, return of asset, return of equity, dan rasio

belanja operasional terhadap pendapatan operasional) dan aspek kepatuhan (RBA definitif, laporan keuangan SAK, SP3B BLU, tarif layanan, sistem akuntansi,

persetujuan rekening dan SOP).

c.Sementara kinerja layanan terdiri dari biaya pelayanan (cost of service), penggunaan (utilization), kualitas dan standar pelayanan (quality and standards), cakupan pelayanan (coverage), kepuasan (satisfaction).


(4)

DE

W

AS

10 Fokus Pengawasan DEWAS

33

10. Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan

a.Satker BLU harus memiliki sistem akuntansi

BLU yang ditetapkan oleh Menteri teknis.

b.Dewas menjelaskan kepada satker BLU untuk

menyampaikan LK berdasarkan SAK dan SAP.

LK SAK dihasilkan dari sistem akuntansi

keuangan BLU, sementara LK SAP sesuai

dengan ketentuan yang berlaku mengenai SAP.

c.Dewas dapat melakukan penilaian kinerja

keuangan berdasarkan LK SAK dan

memberikan nasehat bagi perbaikannya ke

depan.


(5)

DE

W

AS

CARA KERJA DEWAS UB

Rapat Rutin dan Pleno Dewas

Rapat dengan Pejabat terkait dengan mekanisme Hearing

dan Presentasi

Review Laporan Keuangan, Hasil Temuan dan Tindak

Lanjut Bid. Non Akademik, Kinerja UB-BLU

Pembuatan Konsep Solusi Permasalahan BLU

Sosialisasi Hasil Temuan dan Konsep Solusi secara Rutin Laporan ke Menteri Dikbud dan Menteri Keuangan

Membentuk Tim Pendamping (sementara belum ada

Sekretaris Dewas) untuk membantu penyediaan data, penyusunan SOP, Laporan, Review Laporan dsb.


(6)

Terima kasih