2.1.4.  Perpindahan Kalor
a. Perpindahan kalor konduksi
Perpindahan  kalor  konduksi  adalah  perpindahan  kalor  melalui  suatu  zat tanpa diikuti perpindahan bagian-bagian dari zat itu sendiri. Misalnya pada ujung
batang  besi  yang  dipanaskan,  maka  ujung  yang  lain  akan  terasa  panas. Perpindahan kalor konduksi dapat berlangsung pada benda padat, cair dan gas.
Gambar 2.10 Perpindahan kalor konduksi
Persamaan laju perpindahan kalor konduksi : …………………………………………………………...…..2.1
Pada persamaan 2.1 : q
k
: Laju perpindahan kalor konduksi,  W k  : Konduktivitas termal, Wm
⁰C A  : Luas permukaan benda yang tegak lurus dengan arah perpindahankalorm
2
T
1
: Suhu permukaan dinding 1, ⁰C
T
2
: Suhu permukaan dinding 2, ⁰C
ΔX : Tebal benda m b.
Perpindahan kalor konveksi Perpindahan  kalor  konveksi  adalah  perpindahan  panas  melalui  suatu  zat
yang  disertai  dengan  perpindahan  bagian-bagian  yang  dilaluinya.  Perpindahan kalor  konveksi  terjadi  pada  fluida  yang  mengalir    zat  padat  dan  gas    dan  tidak
dapat  terjadi  pada  benda  padat.  Perpindahan  kalor  konveksi  ada  2  macam,  yaitu konveksi paksa dan konveksi bebas.
Konveksi  paksa  terjadi  karena  aliran  fluida  mengalir  dengan  adanya peralatan  bantu  yang  memaksa  fluida  mengalir.  Alat  bantu  yang  dipergunakan
dapat  berupa  pompa,  blower,  kipas  angin,  atau  kompresor.  Sedangkan  konveksi bebas tidak ada alat bantu untuk mengalirkan fluida. Aliran fluida pada konveksi
bebas  terjadi  karena  adanya  perbedaan  massa  jenis,  pada  umumnya  perbedaan massa jenis disebabkan karena adanya perbedaan suhu.
Gambar 2.11 Perpindahan kalor konveksi Persamaan perpindahan kalor konveksi :
q
c
= h A  T
s
- T
∞
………………………………………………..……………2.2
Pada persamaan 2.2 : q
c
: Perpindahan kalor secara konveksi,  W A   : Luas yang bersentuhan dengan fluida, m
2
T
s
: Suhu permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida, ⁰C
T
∞
: Suhu fluida yang mengalir di atas benda, ⁰C
h  : Koefisien perpindahan panas konveksi, Wm
2
⁰C
2.1.5 Refrigeran
Refrigeran  adalah  zat  yang  mengalir  didalam  kulkas.  Zat  ini  berfungsi untuk menyerap panas dari benda  yang akan didinginkan. Kalor dari benda yang
didinginkan  akan  dibawa  dan  dibuang  ke  udara  lingkungan  diluar  ruangan  yang didinginkan.
a. Syarat-syarat refrigeran
Refrigeran sebaiknya memiliki karakteristik: 1.
Stabil  dan  tidak  bereaksi  dengan  material  yang  dipakai,  sehingga  tidak menyebabkan korosi.
2. Tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
3. Tidak boleh mudah terbakar dan meledak.
4. Mudah dideteksi jika terjadi kebocoran.
5. Harganya tidak mahal dan mudah di peroleh.
6. Ramah  lingkungan,  tidak  merusak  ozon  dan  tidak  memberikan  efek
pemanasan global.
b. Sifat sifat refrigeran 134a
Sifat –sifat refrigeran 134a adalah:
1. Merupakan senyawa kimia utama yang stabil untuk membawa panas dan
tidak mudah terbakar. 2.
Tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun dan tidak bersifat korosif. 3.
Tidak merusak lapisan ozon. Dibandingkan dengan R11 dan R22, R134a lebih ramah lingkungan.
2.1.6. Beban Pendinginan dan Proses Perubahan fase