Analisis Rasio Keuangan LANDASAN TEORI

4. Sangat bermanfaat untuk bahan daam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi. 5. Menstandarisir ukuran perusahaan. 6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik. 7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Harahap 2006: 298, keterbatasan teknik analisis rasio adalah: 1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. 2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasn teknik ini seperti: a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung tafsiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau subjektif. b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan bukan harga pasar. c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio. d. Metode pencatatan yang tergambar pada standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. 3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan kesulitan untuk menghitung rasio. 4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan. Karena perbedaan tujuan dan harapan yang ingin dicapai, maka analisis keuangan juga beragam dan dibagi menjadi empat kelompok rasio keuangan Harahap,2006: 301 : 1 Rasio Likuiditas Likuiditas perusahaan, menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Beberapa rasio likuiditas adalah sebagai berikut: a. Current Ratio Current Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Lancar Utang Lancar Aktiva Ratio Current b. Quick Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancer yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Lancar Utang Piutang Berharga Surat Kas Ratio Quick c. Rasio Kas Atas Aktiva Lancar Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Lancar Aktiva Kas Lancar Aktiva atas Kas Rasio d. Rasio Kas Atas Utang Lancar Rasio ini menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi utang lancar Lancar Utang Kas Lancar Utang atas Kas Rasio e. Rasio Aktiva Lancar Dan Total Aktiva Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva Aktiva Total Lancar Aktiva Aktiva Total dan Lancar Aktiva Rasio f. Rasio Aktiva Lancar Dan Total Utang Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total kewajiban perusahaan. Panjang Jangka Utang Total Lancar Aktiva Utang Total dan Lancar Aktiva 2 Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100. Penggunaan utang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi 1 pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan, 2 dengan menggunakan utang maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat dan 3 dengan menggunakan utang maka pemilik memperoleh dana dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan. a. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio menunjukkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Sendiri Modal Total Utang Total Ratio Equity to Debt b. Debt Service Ratio Rasio ini menggambarkan sejauhmana laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya nonkas dapat menutupi kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan menutupi utang-utangnya. Pinjaman dan Bunga Pembayaran Nonkas Beban Penyusutan Bunga Bersih Laba Ratio Service Debt c. Rasio Utang atas Aktiva Rasio ini menunjukkan sejauhmana utang da[at ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman. Aktiva Total Utang Total Aktiva atas Utang Rasio 3 Rasio Aktivitas Rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. a. Total Assets Turnover Total Assets Turnover menunjukkan bagaimana efisiensi perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Total Assets Turnover dipengaruhi oleh nilai penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan dibandingkan dengan nilai aktiva total yang dimiliki oleh perusahaan Sartono, 2001. Aktiva Total Penjualan r ts Turnove Total Asse b. Inventoy Turnover Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Barang Persediaan rata - Rata Penjualan Pokok Harga Turnover Inventory c. Receivable Turnover Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar maka semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Piutang rata - Rata Bersih Kredit Penjualan Re Turnover ceieveable d. Fixed Assets Turnover Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi Bersih Tetap Aktiva Penjualan r ts Turnove Fixed Asse e. Periode Penagihan Utang Rasio ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Hari Per Penjualan rata - rata Piutang Piutang Penagihan Periode 4 Rasio Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. a. Return on Equity Return on Equity menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Sendiri Modal Pajak Setelah Laba Re uity turn on Eq b. Profit Margin Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi Penjualan Bersih Pendapatan arg in m profit c. Return on Assets Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan mendapatkan laba. Aktiva Total Bersih Penjualan Assets On Return d. Return on Total Assets Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Assets Total rata - Rata Bersih Laba Assets Total On Re turn e. Basic Earning Power Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Aktiva Total Pajak dan Bunga Sebelum Laba Power Earning Basic f. Earning Per Share Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. Saham Jumlah an Bersangkut Saham Bagian Laba Share Per Earning g. Contribution Margin Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasional lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba. Penjualan Kotor Laba Margin on Contributi

F. Model Penelitian

Gambar 2.1. Model Penelitian Dari model penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penelitian ini menguji pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover dan Return on Equity sebagai variabel independen terhadap harga saham sebagai variabel dependen. Current Ratio CR menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Total Assets Turnover TATO menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Debt to Equity Ratio DER menunjukkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Return on Equity ROE menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Harga saham senantiasa bergerak dan pergerakan tersebut ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran saham ini sendiri di pasar modal. Bagi investor, harga saham mencerminkan nilai suatu perusahaan. Current Ratio Harga Saham Debt to Equity Ratio Total Assets Turnover Return on Equity Kesemua rasio-rasio yang dijelaskan sebagai variabel independen merupakan rasio yang secara teori mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan investasi pada saham suatu perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, yang dicerminkan dengan meningkatnya CR, TATO dan ROE dan penurunan dari DER maka semakin tinggi minat investor terhadap saham perusahaan, maka semakin tinggi harga saham tersebut.

G. Perumusan Hipotesis

1. Current Ratio Current ratio menunjukan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Semakin tinggi current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Penelitian Alam 2007 menunjukan bahwa rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadap perusahaan manufaktur. Adelia 2011 hasil penelitian menunjukan variable current ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi. Berdasarkan hasil penelitian di atas dikemukakan bahwa : H1 : Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham. 2. Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio menunjukan sejauh mana kemampuan perusahaan menggunakan modal untuk menutupi utang. Semakin rendah DER menunjukan semakin kecil proporsi penggunaan modal untuk menutupi utang, sehingga memperkecil risiko finansial. Penelitian Ikhsan 2011 menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sidabutar 2012 menunjukan variabel DER berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman. Adelia 2011 menunjukkan variabel DER berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan. Berdasarkan hasil penelitian di atas dikemukakan bahwa : H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap harga saham. 3. Total Assets Turnover Total assets turnover menunjukan efisiensi perusahaan menggunakan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Semakin besar TATO semakin baik, artinya bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Penelitian Alam 2007 menunjukan secara simultan rasio CR, DTA, TATO ITO, NPM, ROE, PER berpengaruh terhadap harga saham, secara parsial hanya rasio CR, NPM, ROE yang berpengaruh terhadap harga saham. Adelia 2011

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Industri Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek

1 6 102

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS dan SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indon

0 5 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, dan SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 5 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas Dan Pasar Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2012).

0 2 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP HARGA SAHAM. ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP HARGA SAHAM. (Study empiris pada perusahaan Tobacco yang terdaftar di

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP HARGA SAHAM. (Study empiris pada perusahaan Tobacco yang terdaftar di BEI periade tahun 1999-2008).

0 0 11

Pengaruh kinerja perusahaan, profitabilitas dan earning per share terhadap harga saham studi empiris pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

0 0 97

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI PERIODE 2009-2013

0 0 11

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI PERIODE 2009-2013

0 0 11

ANALISIS LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BEI TAHUN 2009 - 2012

0 0 14