Pengaruh kinerja perusahaan, profitabilitas dan earning per share terhadap harga saham studi empiris pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

(1)

xv ABSTRAK

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN EARNING

PER SHARE

TERHADAP HARGA SAHAM

Studi Empiris Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012

Philipus Natalleo Fedrick NIM : 092114039 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh positif kinerja perusahaan terhadap harga saham, (2) mengetahui pengaruh positif profitabilitas terhadap harga saham dan (3) mengetahui pengaruh positif earning per share

terhadap harga saham.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 35 perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2012. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kinerja perusahaan dengan

return on investment (ROI) sebagai ukuran variabel berpegaruh signifikan terhadap harga saham, variabel profitabilitas dengan return on equity (ROE) sebagai ukuran variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan variabel eraning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci: Return on Investment, Return on Equity, Earning per Share, Harga Saham.


(2)

xvi ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMPANY PERFORMANCE, PROFITABILITY AND EARNING PER SHARE TO THE STOCK PRICE

Empirical Study On Property and Real Estate Companies

Listed in the Indonesian Stock Exchange During The Period 2009-2012

Ntatalleo Fedrick Student Number: 092114039

Sanata Dharma University Yogyakarta

2015

This research aims to determine whether there are: (1) the positive influence of company performance to the stock price, (2) the positive influence of profitability to the stock price and (3) the positive influence of earning per share to the stock price. This research is an empirical study. Sample method is purposive sampling and consisted of 35 property and real estate companies listed at Indonesian Stock Exchange during the period 2009-2012. The technique analysis being used is multiple linear regression.

The result indicated that company performance measured by return on investment (ROI) had significant influenced to the stock price, profitability measured by return on equity (ROE) had no significant influenced to the stock price and earning per share (EPS) had significant influenced to the stock price.

Key Words: Return On Investment, Return on Equity, Earning Per Share, Stock Price.


(3)

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN

EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM

Studi Empiris Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh : Natalleo Fedrick NIM : 092114039

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN

EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM

Studi Empiris Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh : Natalleo Fedrick NIM : 092114039

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.”

-Tan Malaka- “Kalau kemanusiaan seseorang tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana.”

-Pramoedya Aanta Toer- “Masih terlalu banyak kaum munafik yang berkuasa. Orang yang pura-pura suci dan mengatasnamakan Tuhan. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa.”

-Soe Hok Gie-

Kupersembahkan untuk :

Bapak Yohanes Bowo Eddi Usyono Ibu Stevana Asih Suparmi

Adik Paulus Satriya Wicaksana Adik Marcelinus Ongko Wijoyo


(8)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Drs. Yohanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing serta membantu selama belajar di Program Studi Akuntansi.

5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA., CA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu serta membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.


(9)

vi

6. Dr. Fr. Ninik Yudianti , M.Acc., QIA selaku Dosen Penguji yang telah menilai dan memberi masukan terhadap skripsi ini.

7. A. Diksa Kuntara, S.E, MFA, QIA selaku Dosen Penguji yang telah menilai dan memberi masukan terhadap skripsi ini.

8. Segenap Dosen dan seluruh Staf Karyawan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi yang telah memberikan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.

9. Bapak dan Ibu Yohanes Bowo Eddi Usyono yang selalu mendoakan, memberi cinta kasih, kesabaran, dorongan, masukan, nasihat dan fasilitas yang tak henti-hentinya.

10. Adik saya Momo dan Ongko yang selalu mendukung, memberi dorongan, dan masukan.

11. Pakdhe dan Budhe Hartono yang juga memberi fasilitas dan nasihat.

12. Sahabatku Hoho, Yonas, Jojo, Yuyud, Yoga, Tara, Anin, Mita atas kebersamaan kita dari semester satu, juga Petric, Tara Jambi, Yanuar,Ipus Taufan, Puguh, Ocaq yang telah menambah semangat dan motivasi dalam mengikuti perkuliahan selama ini.

13. Teman-teman kelas MPT Hoho, Jojo, Ipus, Yuyud, Gaby, Yuli, Adit, Felix, Brian atas diskusi, masukan, saran kritik selama menempuh mata kuliah MPT sampai akhir proses penulisan skripsi ini.

14. Seluruh teman-teman Akuntansi 2009, yang telah memberi warna dan keindahan selama perkuliahan. We’ll Never Walk Alone.


(10)

vii

15. Pacar saya Dorkas Alfiane Jisa atas semangat dan motivasi, juga hiburan untuk menghilangkan sejenak kepenatan.

16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.

Yogyakarta, 30 September 2015


(11)

viii

UNUVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi denga judul : PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN

EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Studi Empiris Pada

Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012, dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 1 September 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 30 September 2015 Yang membuat pernyataan,


(12)

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Natalleo Fedrick

Nomor Mahasiswa : 092114039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Studi Empiris Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. .

Yogyakarta, 30 September 2015 Yang menyatakan


(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6


(14)

xi

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematilka Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Pasar Modal ... 10

B. Saham ... 12

C. Harga Saham ... 14

D. Return On Investment ... 21

E. Return On Equity... 22

F. Earning Per Share ... 22

G. Kerangka Pemikiran ... 23

H. Perumusan Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Variabel Penelitian ... 27

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

D. Jenis dan Sumber Data ... 28

E. Metode Analisis Data ... 29

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 29

2. Uji Asumsi Klasik ... 29


(15)

xii

4. Uji Hipotesis ... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN SAMPEL ... 36

A. Sejarah Perusahaan Properti dan Real Estate... 36

B. Gambaran Umum Perusahaan Sampel ... 37

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi Data ... 41

B. Analisis Data ... 46

1. Statistik Deskripstif ... 46

2. Pengujian Asumsi Klasik ... 48

3. Analisis Regresi ... 52

4. Uji Hipotesis ... 53

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB VI PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Keterbatasan Penelitian ... 62

C. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Sampel ... 38

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate ... 38

Tabel 5.1 Data Harga Saham dan Data ROI, ROE, EPS tahun 2009... 41

Tabel 5.2 Data Harga Saham dan Data ROI, ROE, EPS tahun 2010... 42

Tabel 5.3 Data Harga Saham dan Data ROI, ROE, EPS tahun 2011... 43

Tabel 5.4 Data Harga Saham dan Data ROI, ROE, EPS tahun 2012... 45

Tabel 5.5 Statistik Deskriptif ... 47

Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas ... 49

Tabel 5.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50

Tabel 5.8 Hasil Uji Autokolerasi... 51

Tabel 5.9 Hasil Analisis regresi Linier Berganda ... 54

Tabel 5.10 Hasil Koefisien Determinasi ( ) ... 55

Tabel 5.11 Hasil Uji Statistik F ... 56


(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 23 Gambar 5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 53


(18)

xv ABSTRAK

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN EARNING

PER SHARE

TERHADAP HARGA SAHAM

Studi Empiris Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012

Philipus Natalleo Fedrick NIM : 092114039 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh positif kinerja perusahaan terhadap harga saham, (2) mengetahui pengaruh positif profitabilitas terhadap harga saham dan (3) mengetahui pengaruh positif earning per share

terhadap harga saham.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 35 perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2012. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kinerja perusahaan dengan

return on investment (ROI) sebagai ukuran variabel berpegaruh signifikan terhadap harga saham, variabel profitabilitas dengan return on equity (ROE) sebagai ukuran variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan variabel eraning per share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci: Return on Investment, Return on Equity, Earning per Share, Harga Saham.


(19)

xvi ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMPANY PERFORMANCE, PROFITABILITY AND EARNING PER SHARE TO THE STOCK PRICE

Empirical Study On Property and Real Estate Companies

Listed in the Indonesian Stock Exchange During The Period 2009-2012

Ntatalleo Fedrick Student Number: 092114039

Sanata Dharma University Yogyakarta

2015

This research aims to determine whether there are: (1) the positive influence of company performance to the stock price, (2) the positive influence of profitability to the stock price and (3) the positive influence of earning per share to the stock price. This research is an empirical study. Sample method is purposive sampling and consisted of 35 property and real estate companies listed at Indonesian Stock Exchange during the period 2009-2012. The technique analysis being used is multiple linear regression.

The result indicated that company performance measured by return on investment (ROI) had significant influenced to the stock price, profitability measured by return on equity (ROE) had no significant influenced to the stock price and earning per share (EPS) had significant influenced to the stock price.

Key Words: Return On Investment, Return on Equity, Earning Per Share, Stock Price.


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Investor yang kelebihan dana mempunyai banyak cara dan pilihan untuk melakukan investasi di Indonesia contohnya seorang investor dapat melakukan investasi di bank atau investasi yang berwujud seperti emas dan tanah, selain itu investor juga dapat berinvestasi di dalam pasar modal. Bagi investor, pasar modal merupakan tempat untuk menyalurkan dananya dalam bentuk saham. Investasi dalam bentuk saham mempunyai daya tarik sendiri bagi para investor karena dengan berinvestasi berupa saham investor mempunyai harapan untuk memperoleh keuntungan berupa capital gain atau dividen saham yang tinggi. Pasar modal dapat digunakan investor untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah yang besar tetapi mengandung risiko yang tinggi terhadap investasi tersebut. Bagi perusahan yang go public, pasar modal merupakan ladang yang digunakan untuk mencari tambahan dana untuk kegiatan operasional perusahaan agar kelangsungan hidup perusahaan dapat bertahan dan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Dalam melakukan investasi di pasar modal investor harus mempertimbangkan banyak hal. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah fluktuasi harga saham yang tidak menentu dan mengandung risiko yang tinggi menyebabkan ketidakpastian investor dalam menentukan keputusan investasinya. Faktor lainnya yang mempengaruhi investor adalah keadaan


(21)

ekonomi makro suatu negara seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, stabilitas politik, dan keamanan. Tinggi rendahnya minat seorang investor dalam melakukan investasi saham dipengaruhi oleh kualitas dari nilai saham di pasar modal. Investor sebelum melakukan investasi di pasar modal, akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi tersebut. Informasi yang dibutuhkan antara lain harga saham, kinerja perusahaan (laporan keuangan maupun laporan operasional lainnya) dan faktor eksternal perusahaan. Menurut Harianto (1998), proses ini disebut valuasi. Informasi dapat diperoleh dari sumber yang ada. Salah satunya dengan melihat laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 2014 adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Di pasar modal, laporan keuangan berguna bagi investor dalam mengambil keputusan apakah membeli, menahan, atau menjual saham tertentu dan untuk membentuk portofolio (Brigham 2006).

Penilaian terhadap investasi saham dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan menggunakan analisis teknikal maupun dengan analisis fundamental. Menurut Halim (2003), terdapat berbagai model analisis terhadap harga saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menyatakan bahwa saham mempunyai nilai intrinsik tertentu (nilai yang seharusnya). Analisis fundamental membandingkan nilai intrinsik suatu


(22)

saham dengan harga pasarannya guna menentukan apakah harga saham mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam aktivitas investasi terdapat suatu analisis yaitu analisis terhadap profitabilitas. Menurut Brigham (2006) profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan dalam hal menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi. Rasio profitabilitas antara lain adalah margin laba atas penjualan, kemampuan dasar untuk menghasilkan laba, tingkat pengembalian total aktiva/investasi (Return on Investment/ROI) dan tingkat pengembalian ekuitas (Return On Equity/ROE).

Menurut Plewa (1993) sekitar 85% dari semua perusahaan menghitung ROI dari berbagai sektor bisnis sebagai bagian dari proses penilaian kinerja. Para manajer menyakini ROI karena ROI memperhatikan baik-baik besaran investasi maupun kegiatan yang menghasilkan labanya. Kemampuan manajer dalam mengelola asset dalam investasi yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan mempunyai peran penting terhadap kinerja perusahaan untuk meningkatkan keuntungan. Rasio ROI dapat dijadikan indikator dalam menilai kinerja perusahaan, dalam hal ini untuk menilai pengaruhnya terhadap nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham. Investor turut berkepentingan terhadap tingkat ROI dalam berinvestasi karena dengan melihat rasio ROI maka akan terlihat kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik dan menghasilkan laba bersih yang tinggi atas penggunaan total aset perusahaan secara optimal maka dapat mempengaruhi nilai dari perusahaan.


(23)

Return on Equity megukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu (Hanafi, 2008). Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Para investor dapat menggunakan indikator ROE sebagai bahan pertimbangan dalam memilih saham atau menanamkan modalnya, karena rasio ini menunjukan bahwa dengan kinerja manajemen meningkat maka perusahaan dapat mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih sehingga saham perusahaan diminati investor.

Selain kebijakan mengenai kegiatan investasinya, harga saham juga dapat dipengaruhi oleh usaha perusahaan dalam meningkatkan laba per lembar saham perusahaan. Menurut Baridwan (2004) yang dimaksud Earning Per Share (EPS)

atau laba per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk setiap lembar saham yang beredar. Laba per lembar saham dapat memberikan informasi bagi investor untuk mengetahui perkembangan dari perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Wiguna (2008) investor dalam mengambil keputusan banyak memperhatikan pertumbuhan Earning Per Share.

Menurut Tandelilin (2010) informasi EPS suatu perusahaan menunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.

Industri properti dan real estate saat ini berkembang semakin pesat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI. Sektor industri properti dan real estate merupakan sektor dengan karakteristik yang sulit untuk diprediksi dan berisiko tinggi. Sulit


(24)

diprediksi berarti, pertumbuhan sektor ini memiliki tingkatan pasang surut yang besar yaitu pada saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi industri properti dan real estate mengalami booming dan cenderung over supplied, namun sebaliknya pada saat pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, secara cepat sektor ini akan mengalami penurunan yang cukup drastis pula. Industri sektor properti dan real estate dikatakan juga mengandung risiko tinggi. Hal ini disebabkan pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada umumnya diperoleh melalui kredit perbankan, sementara sektor ini beroperasi dengan menggunakan aktiva tetap berupa tanah dan bangunan. Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi utang tetapi aktiva tersebut tidak dapat dikonversikan ke dalam kas dalam waktu yang singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat melunasi utangnya pada waktu yang telah ditentukan. Beberapa risiko lain, yaitu risiko keberadaan tanah, risiko gugatan hukum, peraturan pihak terkait, risiko berfluktuasinya nilai tukar rupiah, risiko pemogokan atau kerusuhan, risiko leverage, risiko tidak tertagihnya piutang dan risiko bencana alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

Return On Investment, Retun On Equity, Earning Per Share terhadap harga saham.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik meneliti sektor industri properti dan real estate, maka penelitian ini berjudul Pengaruh Kinerja Perusahaan, Profitabilitasdan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2012).


(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Return On Investment berpengaruh positif terhadap harga saham?

2. Apakah Retun On Equity berpengaruh positif terhadap harga saham?

3. Apakah Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga saham?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas adalah :

1. Untuk mengetahui apakah Return On Investment berpengaruh positif terhadap harga saham.

2. Untuk mengetahui Return On Equity berpengaruh positif terhadap harga saham.

3. Untuk mengetahui Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga saham.


(26)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham khususnya mengenai Return On Investment, Return On Equity dan Earning Per Share.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah daftar kepustakaan dan bermanfaat sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pengaruh Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share

(EPS) terhadap harga saham, juga sebagai sarana dalam penerapan ilmu-ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan.

4. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat memberikan informasi langsung khususnya bagi investor dalam rangka pembuatan keputusan investasi terhadap perusahaan properti dan real estate terutama apabila investor menggunakan informasi laporan kinerja keuangan.


(27)

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori penunjang untuk membantu dan sebagai dasar dalam penelitian ini dalam analisis data dan pembahasan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel yang akan diambil, jenis dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan gambaran umum pasar modal dan penentuan sampel perusahaan yang memenuhi kriteria beserta gambaran umum perusahaan yang menjadi sampel penelitian. BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian berupa gambaran umum, analisis data dan pembahasan.


(28)

BAB VI : KESIMPULAN

Dalam bab ini disampaikan kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran.


(29)

10 BAB II

LANDASAN TEORI A. Pasar Modal

Samsul (2006: 43) mendefinisikan “Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka

panjang, umumnya lebih dari satu tahun”. Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai, “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan

efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.(UU Pasar Modal No.8 Tahun 1995, ps 1)

Tujuan dan manfaat pasar modal dapat dilihat dari tiga sudut pandang menurut Samsul (2006: 43-45), yaitu :

1. Sudut Pandang Negara

Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakan perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara.

2. Sudut Pandang Emiten

Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal. Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah dan hal itu hanya dapat diperoleh di pasar modal.

3. Sudut Pandang Masyarakat

Masyarakat memiliki sarana baru untuk menginvestasikan uangnya. Investasi yang semula dilakukan dalam bentuk deposito, emas, tanah atau rumah


(30)

sekarang dapat dilakukan dalam bentuk saham dan obligasi. Pasar modal merupakan sarana yang baik untuk melakukan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar bagi kebanyakan masyarakat.

Bentuk instrumen di pasar modal disebut efek, yaitu surat berharga yang berupa (1) saham, (2) obligasi, (3) bukti right, (4) bukti waran, (5) produk turunan atau biasa disebut derivative (Samsul, 2006:45).

Penjualan saham (termasuk jenis sekuritas lain) kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjual-belikan. Jenis-jenis pasar modal menurut Sunariyah (2010: 12-15), adalah :

1. Pasar perdana (Primary Market)

Merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go public (emiten), berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Merupakan pasar modal di mana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.


(31)

3. Pasar ketiga (Third Market)

Merupakan tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa (over the counter market).

4. Pasar Keempat (Fourth Market)

Merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemgang lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek.

B. Saham

Menurut Samsul (2006: 45) ”Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau

stockholder)”. Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar Pemegang Saham (DPS).

Terdapat dua jenis saham yaitu :

1. Saham Preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang memiliki hak terlebih dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan, sehingga saham preferen akan menerima laba dua kali. Hak istimewa ini diberikan kepada pemegang saham preferen karena


(32)

merekalah yang memasok dana ke perusahaan sewaktu mengalami kesulitan keuangan.

2. Saham Biasa (common stock) adalah jenis saham yang akan menerima laba setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan bangkrut, maka pemegang saham biasa yang menderita terlebih dahulu. Perhitungan indeks harga saham didasarkan pada harga saham biasa. Hanya pemegang saham biasa yang mempunyai suara dalam RUPS.

Ditinjau dari segi kinerja perdagangan di Bursa Efek Indonesia, saham dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu (Sunariyah, 2010 : 132-133) :

1. Blue Chip Stocks

Saham yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 2. Income Stocks

Saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

3. Growth Stocks

Saham suatu emiten yang masih dalam pertumbuhan perusahaan yang sedang meningkatkan penghasilan dari omzet serta keuntungan.


(33)

4. Speculative Stocks

Saham yang secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, sehingga mempunyai kemungkinan penghasilan yang lebih tinggi di masa mendatang, namun belum pasti.

5. Counter Cyclical Stocks

Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

C. Harga Saham

“Harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang

bersangkutan di pasar bursa” (Jogiyanto, 2010: 130). Pada saat permintaan atas suatu saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat lebih banyak orang yang menjual saham tersebut dibandingkan dengan orang yang berminat membelinya, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan.

Harga saham dapat berubah naik turun dalam hitungan yang begitu cepat. Harga tersebut dapat berubah dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya pesanan yang dimasukkan ke sistem JATS (Jakarta Autonomated Trading System). Pada lantai perdagangan Bursa Efek Indonesia terdapat 400 terminal komputer di mana para floor tracker dapat memasukkan pesanan yang diterimanya dari nasabah. Pada monitor – monitor yang


(34)

memantau perdagangan saham, tertera beberapa istilah harga saham yang dikemukakan oleh Sidabutar (2012: 18), yaitu :

1. Previous price menunjukkan harga penutupan pada hari bursa sebelumnya yang menjadi patokan pada pra-pembukaan, atau pada pembukaan perdagangan.

2. Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat pembukaan sesi I perdagangan, yaitu jam 09.30 pagi.

3. High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

4. Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

5. Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

6. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga yang terjadi.

7. Close atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham pada saat akhir sesi II, yaitu jam 16.00 sore.

Harga saham yang terjadi di pasar modal merupakan harga yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan penawaran yang ada di bursa. Oleh karena itu sebelum mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham, investor berkepentingan untuk menilai harga saham untuk menentukan tingkat keuntungan yang diharapkan. Menurut Jogiyanto (2010: 124-131), nilai saham dibagi menjadi tiga jenis yaitu :


(35)

1. Nilai Buku

Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

2. Nilai Pasar

Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

3. Nilai Intrinsik

Nilai sebenarnya dari saham yang diperdagangkan disebut dengan nilai fundamental (fundamental value) atau nilai intrinsik (intrinsic value). Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fundamental (fudamental security analysis) atau analisis perusahaan (company analysis) dan analisis teknis

(technical analisis). Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya), sedangkan analisis teknis


(36)

menggunakan data pasar dari saham (misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai dari saham. Analisis teknis banyak digunakan oleh praktisi saham. Sedangkan analisis fundamental banyak digunakan oleh akademisi.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dari perusahaan maupun dari internal perusahaan. Menurut Brigham (2006: 33) harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang mempengaruhi saham yaitu:

1. Seluruh aset keuangan perusahaan, termasuk saham dalam menghasilkan arus kas.

2. Kapan arus kas terjadi, yang berarti penerimaan uang atau laba untuk diinvestasikan kembali untuk meningkatkan tambahan laba.

3. Tingkat risiko yang diterima.

Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga saham adalah batasan hukum, tingkat umum aktivitas ekonomi, undang-undang, pajak, tingkat suku bunga dan kondisi bursa saham. Sedangkan menurut Samsul (2006: 200-205) faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu :


(37)

1. Faktor Makro

Faktor makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor makro ekonmi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain :

a. Tingkat bunga umum domestik

Kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat turunnya harga saham di pasar.

b. Tingkat inflasi

Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung pada derajat inflasi itu sendiri. Inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian secara keseluruhan, yaitu dapat membuat banyak perusahaan mengalami kebangkrutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham di pasar, sementara inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham juga bergerak dengan lamban.


(38)

c. Peraturan perpajakan

Kenaikan pajak penghasilan badan akan memberatkan perusahaan dan mengurangi laba bersih yang pada tahap berikutnya dapat menurunkan harga saham. Kenaikan pajak penjualan dapat menurunkan omzet penjualan akibat permintaan barang yang menurun karena konsumen merasa keberatan dengan kenaikan harga barang. Pada akhirnya, laba bersih perusahaan juga akan menurun. Kenaikan pajak penghasilan perorangan akan menyebabkan pendapatan yang dikonsumsi juga berkurang, yang pada tahap berikutnya dapat mengurangi penjualan perusahaan secara agregat. Dengan kata lain, kenaikan pajak dapat menurunkan kinerja perusahaan dan harga saham di pasar.

d. Kebijakan pemerintah

Kebijakan-kebijakan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berpengaruh positif atau negatif terhadap perusahaan tertentu yang terkait dengan kebijakan tersebut. Misalnya, larangan ekspor semen selama periode tertentu. Pabrik semen yang hanya diperbolehkan menjual produknya di dalam negeri mungkin akan kehilangan kesempatan memperoleh laba ekstra dari ekspor, sehingga kebijakan tersebut berdampak negatif terhadap pabrik semen. Sebaliknya, bagi usaha bidang properti, harga semen produk lokal lebih murah karena persediaan dalam negeri berlimpah. Bagi usaha properti, kebijakan pemerintah tersebut


(39)

berdampak positif. Akhirnya, harga saham pabrik semen di pasar turun dan harga saham usaha properti di pasar naik.

e. Kurs valuta asing

Perubahan satu variabel makro ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap setiap jenis saham, yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham yang lainnya terkena dampak negatif. Misalnya, kenaikan kurs US$ yang tajam terhadap rupiah akan berdampak negatif terhadap emiten yang memiliki utang dalam dolar sementara produk emiten tersebut dijual secara lokal. Sementara itu, emiten yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari kenaikan kurs US$ tersebut. Ini berarti harga saham emiten yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di Bursa Efek, sementara emiten yang terkena dampak positif akan meningkat harga sahamnya.

f. Tingkat bunga pinjaman luar negeri

Pada umumnya, emiten yang mempunyai pinjaman dalam valuta asing akan dibebani bunga. Perubahan suku bunga yang dikeluarkan oleh

Federal Reserve System (FED) saat ini berpengaruh besar terhadap harga saham.

g. Kondisi ekonomi internasional

Bagi perusahaan yang melakukan perdagangan berskala internasional atau kegiatan ekspor impor, kondisi ekonomi Negara counterpart (Negara


(40)

tujuan ekspor atau Negara asal impor) sangat berpengaruh terhadap kinerja emiten di masa datang. Misalnya, ekspor Indonesia nomor satu ke Amerika Serikat; nomor dua ke Jepang; nomor tiga ke Singapura. Ini berarti kemajuan dan kemunduran ekonomi Amerika Serikat akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran ekonomi Amerika Serikat secara umum, salah satunya tercermin dari perubahan indeks harga saham gabungan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Amerika Serikat.

2. Faktor Mikro

Fakor mikro ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan berada dalam perusahaan itu sendiri, yaitu variabel-variabel seperti laba bersih per saham, laba usaha per saham, nilai buku per saham, rasio ekuitas terhadap utang, rasio laba bersih terhadap ekuitas, cash flow per saham.

D. Return On Investment (ROI)

Salah satu cara untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan ROI (Return On Investment). Return on investment atau return on asset menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang diperdagangkan. Sartono (2011: 123).


(41)

E. Return On Equity

Menurut (Nurmalasari (2002: 79) Return on Equity (ROE) merupakan salah satu alat utama investor yang paling sering digunakan dalam menilai suatu saham.

ROE =

(Tandelilin 2008 : 240)

Semakin tinggi ROE maka kineraja perusahaan semakin efektif. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Peningkatan harga saham perusahaan akan keuntungan (return) yang tinggi pula bagi para investor. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan. Peningkatan daya tarik ini menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Dengan kata lain ROE akan berpengaruh terhadap return saham yang akan diterima oleh investor.

F. Earning Per Share (EPS)

Earning per share (EPS) adalah laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan” (Tandelilin 2010: 365). Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap


(42)

mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan.

Informasi EPS suatu perusahaan menunjukan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa kita hitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut : (Tandelilin 2010: 373)

EPS =

G. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Dari kerangka pemikiran di atas, dapat diketahui bahwa penelitian ini menguji pengaruh Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share sebagai variabel independen terhadap harga saham sebagai variabel dependen. Return On Investment (ROI) menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva

Return On Investment

Earning Per Share Return On Equity


(43)

yang diperdagangkan. Return On Equity (ROE) menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Earning Per Share (EPS) menunjukan laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan.

Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Harga saham senantiasa bergerak dan pergerakan tersebut ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran saham ini sendiri di pasar modal. Bagi investor, harga saham mencerminkan nilai suatu perusahaan.

H. Perumusan Hipotesis

1. Return On Investment

Return On Investment adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Penelitian Priatinah (2012) menunjukan bahwa ROI berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan pertambangan. Penelitian Modligiani menyatakan bahwa nilai perusahan akan tergantung hanya pada laba yang diproduksi oleh aktiva-aktivanya (Brigham 2006: 70).

Oleh karena itu, konsisten dengan penelitian di atas, maka hipotesis berikut dikemukakan :


(44)

2. Return On Equity

Penelitian Hutami (2012) menyimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur. Penelitian yang dilakukan oleh Chirsna (2011) Return On Equity

berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan, kenaikan Return On Equity biasanya diikuti kenaikan harga saham tersebut. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

Oleh karena itu, konsisten dengan penelitian di atas, maka hipotesis berikut dikemukakan :

H2 : Return On Equity berpengaruh positif terhadap harga saham.

3. Earning Per Share

Penelitian Priatinah (2012) dalam perdagangan, EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan pertambangan. Semakin tinggi EPS maka akan semakin mahal suatu saham dan semakin rendah EPS maka akan semakin rendah harga suatu saham, karena EPS merupakan salah satu bentuk rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Husaini (2012) menemukan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and baverages, earning per share merupakan rasio yang banyak diperhatikan oleh calon investor, karena informasi earning per share merupakan informasi


(45)

yang dianggap paling mendasar dan dapat menggambarkan prospek earning

perusahaan di masa depan.

Oleh karena itu, konsisten dengan penelitan di atas, maka hopotesis berikut dikemukakan :


(46)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitan

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris, yaitu dengan melakukan penelitian pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Dependen (variabel tergantung), yaitu harga saham yang dinotasikan sebagai variabel (Y).

2. Variabel Independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah Kinerja Perusahaan ukuran variabel Return On Investment (ROI), Profitabilitas ukuran variabel Return On Equity (ROE)dan Earning Per Share (EPS)

Variabel Independen tersebut dinotasikan dengan variabel X yang terdiri dari : a. Return On Investment :

b. Return On Equity : c. Earning Per Share :

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Teknik penarikan sampel


(47)

dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling atau teknik penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hanya elemen populasi yang memenuhi kriteria tertentu dari peneliti saja yang dapat dijadikan sampel penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang terdaftar secara terus-menerus selama periode penelitian. 2. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode penelitian. 3. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap yang

terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

D. Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Menurut Sasongko dan Wulandari (2003: 65), data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data laporan keuangan perusahaan yang diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

2. Daftar harga saham perusahaan yang diperoleh melalui www.idx.co.id dan di pojok BEI Universitas Sanata Dharma. Harga saham yang diambil adalah harga saham penutupan (closing price).


(48)

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum Ghozali (2011: 19).

2. Uji Normlitas dan Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas menurut Ghozali (2011: 160) bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika uji tidak terpenuhi, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas dapat diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :

H0 : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan :

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di


(49)

dalam model regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau

sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali (2011: 105). c. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pendeteksian autokorelasi menggunakan Uji Durbin-Watson (D-W test) menurut Pasaribu (2008: 104) dapat dilihat pada angka D-W (Durbin-Watson) dengan kriteria : Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat Grafik Plot antara


(50)

nilai prediksi variabel terkait (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis adalah sebagai berikut :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2011: 139).

e. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris berbentuk linear, kuadrat, atau kubik. Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Langrange Multiplier (Imam Ghozali, 2011 : 166).

3. Analisis Regresi

Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan model regresi linear berganda sebagai berikut:


(51)

Dimana :

Y = Harga Saham α = Konstanta

β 1-β4 = Koefisien Regresi = Return On Investment

= Return On Equity

= Earning Per Share

= Variabel penggangu 4. Uji Hipotesis

a. Koefisien determinasi ( )

Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai 1, atau pada tabel disebut adjusted R

square, artinya semakin mendekati 1 maka semua variabel independennya memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

b. Uji Signififikansi Simultan (Uji Statistik F)

Bagian dari uji F dapat dilihat dari output ANOVA yang dihasilkan dari uji regresi linear berganda. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui


(52)

pengaruh variabel-variabel independen (Return On Investment, Return On Equity dan Earning Per Share) secara simultan terhadap variabel dependen (Harga Saham). Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan nilai probabilitas (dalam output SPSS tertulis Sig. ) dengan besarnya nilai alpha(α) yaitu 0,05.

1) Uji Model :

H0 = Return On Investment, Return On Equity dan Earning Per Share

secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham. H0 = β1, β2, β3 = 0

Ha = Return On Investment, Return On Equity dan Earning Per Share

secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Ha = β1, β2, β3 ≠ 0

2) Keputusan diambil sesuai dengan kriteria sebagai berikut : a) H0 diterima dan Ha ditolak, apabila probabilitas > 0,05 b) H0 ditolak dan Ha diterima, apabila probabilitas ≤ 0,05 c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel independen lainya konstan. Pengambilan keputusan dilakuakan dengan cara membandingkan nilai probabilitas (dalam output SPSS tertulis Sig.) dengan besarnya nilai alpha( α ) yaitu 0,05.


(53)

1) Hipotesis penelitian yang pertama :

H01 : Return On Investment tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.

H01 : β1 ≤ 0

Ha1 : Return On Investment berpengaruh positif terhadap harga saham. Ha1 : β1 > 0

Keputusan diambil sesuai dengan kriteria berikut : H01 diterima dan Ha1 ditolak, apabila probabilitas > 0,05 H01 ditolak dan Ha1 diterima, apabila probabilitas ≤ 0,05 2) Hipotesis penelitian yang kedua :

H02 : Return On Equity tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.

H02 : β2 ≤ 0

Ha2 : Return On Equity berpengaruh positif terhadap harga saham. Ha2 : β2 > 0

Keputusan diambil sesuai dengan kriteria berikut : H02 diterima dan Ha2 ditolak, apabila probabilitas > 0,05 H02 ditolak dan Ha2 diterima, apabila probabilitas ≤ 0,05 3) Hipotesis penelitian yang ketiga :

H03 : Earning Per Share tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.


(54)

Ha3 : Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga saham. Ha3 : β3 > 0

Keputusan diambil sesuai dengan kriteria berikut : H03 diterima dan Ha3 ditolak, apabila probabilitas > 0,05 H03 ditolak dan Ha3 diterima, apabila probabilitas ≤ 0,05


(55)

36 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN SAMPEL

A. Sejarah Perusahaan Properti dan Real Eatate

Industri properti dan real estate pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Properti menurut SK Menteri Perumahan Rakyat no.05/KPTS/BKP4N/1995, Ps 1.a:4 properti adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen di atasnya termasuk bangunan-bangunan, seperti gedung, pembangunan jalan, tanah terbuka dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, pengertian mengenai industri real estate tercantum dalam PDMN no.5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate. Dalam peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan properti yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata.

Produk yang dihasilkan dari industri properti dan real estate sangatlah beragam. Produk tersebut dapat berupa perumahan, apartemen, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), gedung perkantoran (ofiice building), pusat perbelanjaan berupa mall, plaza atau trade center. Perumahan, apartemen, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), dan gedung perkantoran (office building) termasuk dalam


(56)

landed property. Sedangkan mall, plaza atau trade center termasuk dalam

commercial building.

Perusahaan properti dan real estate merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri properti dan real estate begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkan supply tanah bersifat tetap. Awal tahun 1968, industri properti dan real estate mulai bermunculan dan mulai tahun 80-an, industri properti dan real estate sudah mulai terdaftar di BEI. Adapun jumlah perusahaan properti dan real estate pada tahun 2003 berjumlah 30 perusahaan. Mengingat perusahaan yang bergerak pada sektor properti dan real estate

tersebut adalah perusahaan yang sangat peka terhadap pasang surut perekonomian, maka seiring perkembangannya sektor properti dan real estate dianggap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari kondisi ekonomi secara makro di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya sektor properti dan real estate yang memperluas landbank (aset yang berupa tanah), melakukan ekspansi bisnis dan hinggaa tahun 2009 sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI bertambah menjadi 41 perusahaan.

B. Gambaran Umum Perusahaan Sampel

Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Proses pemilihan sampel adalah sebagai berikut:


(57)

Tabel 4.1 Jumlah Sampel

No Keterangan Jumlah

Jumlah populasi seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI

54

1

Perusahaan yang tidak terdaftar secara terus-menerus selama periode penelitian

(5)

2

Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode penelitian

(10)

3

Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan secara lengkap

(4)

Jumlah sampel 35

Dalam penelitian ini sampel yang diuji sebanyak 35 perusahaan properti dan reaal estate yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012. Daftar perusahaan yang diambil sebagai sampel disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012

No. Kode Nama Perusahaan

1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.


(58)

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012 (lanjutan halaman 37)

No Kode Nama Perusahaan

3 BCIP PT Bumi Citra Permai Tbk.

4 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk.

5 CTRA PT Ciputra Develompment Tbk.

6 CTRP PT Ciputra Property Tbk.

7 CTRS PT Ciputra Surya Tbk.

8 COWL PT Cowell Development Tbk.

9 SCBD PT Danayasa Arthatama Tbk.

10 DART PT Duta Anggada Realty Tbk.

11 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk.

12 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 13 INPP PT Indonesian Paradise Property Tbk.

14 MORE PT Indonesia Prima Property Tbk. 15 DILD PT Intiland Development Tbk.

16 KIJA PT Jababeka Tbk.

17 JIHD PT Jakarta International Hotel & Development Tbk. 18 JSPT PT Jakarta Setiabudi International Tbk.

19 JRPT PT Jaya Real Property Tbk. 20 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk.


(59)

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012 (lanjutan halaman 37)

No Kode Nama Perusahaan

21 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk.

22 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk.

23 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk.

24 MTSM PT Metro Realty Tbk.

25 MKPI PT Metropolitan Kentjana Tbk.

26 KPIG PT MNC Land Tbk.

27 MDLN PT Modernland Realty Tbk.

28 PWON PT Pakuwon Jati Tbk.

29 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.

30 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk.

31 PUDP PT Pudjiadi Prestige Tbk.

32 BKSL PT Sentul City Tbk.

33 SMRA PT Summarecon Agung Tbk.

34 SSIA PT Surya Semesta Internusa Tbk.

35 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk.


(60)

41 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data harga saham dan data ROI, ROE dan EPS dapat dilihat pada Tabel 5.1 sampai dengan 5.4.

Tabel 5.1. Data harga saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

1 ASRI 105 2.64 4.86 5.3

2 BAPA 67 6.66 13.41 13.8

3 BCIP 235 5.17 6.39 7

4 BSDE 880 3.31 5.65 28

5 CTRA 485 1.59 1.96 9

6 CTRP 245 2.03 2.16 12

7 CTRS 510 2.52 2.57 29

8 COWL 350 6.6 -10.43 18

9 SCBD 630 6.98 11.45 80

10 DART 195 0.94 4.54 11

11 DUTI 680 4.79 7.3 115

12 GMTD 147 4.41 12.9 133

13 INPP 125 0.73 -0.74 2

14 OMRE 400 11.25 27.81 48

15 DILD 640 1.2 2.16 8

16 KIJA 119 0.51 1.02 1

17 JIHD 610 6.13 12.45 163

18 JSPT 700 3.05 5.72 34

19 JRPT 800 7.41 13.56 70

20 LAMI 95 2.06 6.29 11

21 LPCK 225 1.66 5.15 37


(61)

Tabel 5.1. Data harga saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 (lanjutan halaman 41)

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

23 MAMI 51 0.49 0.52 2

24 MTSM 800 0.99 1.25 17

25 MKPI 2750 14.21 21 249

26 KPIG 315 6.12 7 36

27 MDLN 125 0.13 0.23 1

28 PWON 540 3.38 8.6 15

29 PJAA 510 8.98 14.19 86

30 GPRA 140 2.37 5.44 10

31 PUDP 245 2.44 3.06 23

32 BKSL 97 0.09 0.11 0.25

33 SMRA 600 3.75 9.7 26

34 SSIA 280 0.79 2.15 15

35 SMDM 83 0.12 0.16 0.6

Sumber : Indonesian Capital Market Directory 2012

Tabel 5.2. Data Harga Saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

1 ASRI 295 6.34 13.12 16.3

2 BAPA 250 9.3 16.93 19.5

3 BCIP 245 9.71 12.12 15

4 BSDE 900 4.44 7.01 30

5 CTRA 350 4.15 6.13 26

6 CTRP 440 4.43 4.91 28

7 CTRS 690 3.69 5.7 49

8 COWL 122 3.15 -6.44 11

9 SCBD 500 6.16 8.46 64

10 DART 186 2.09 7.25 19

11 DUTI 2100 5.65 8.33 144


(62)

Tabel 5.2. Data Harga Saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 (lanjutan halaman 42)

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

13 INPP 179 2.63 -3.54 9

14 OMRE 170 13.82 26.04 61

15 DILD 425 8.15 10.35 36

16 KIJA 120 1.86 3.72 5

17 JIHD 220 4.47 7.78 111

18 JSPT 700 6.86 11.71 73

19 JRPT 1300 8.04 16.3 96

20 LAMI 194 4.75 12.53 25

21 LPCK 395 3.91 11.58 94

22 LPKR 680 3.52 6.95 26

23 MAMI 50 0.17 0.19 0.49

24 MTSM 900 1.74 2.42 33

25 MKPI 2800 14.46 20.47 277

26 KPIG 395 7.79 8.34 46

27 MDLN 245 1.8 3.41 13

28 PWON 900 6.42 15.62 32

29 PJAA 840 9.03 13.14 89

30 GPRA 134 2.78 5.4 10

31 PUDP 330 3.55 4.57 36

32 BKSL 109 1.73 2.02 3.32

33 SMRA 1090 3.82 10.86 34

34 SSIA 930 5.86 14.65 119

35 SMDM 101 1.2 1.23 6.2

Sumber : Indonesian Capital Market Directory 2013

Tabel 5.3. Data Harga Saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2011

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

1 ASRI 460 10.03 13.12 33.7


(63)

Tabel 5.3. Data Harga Saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2011 (lanjutan halaman 43)

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

3 BCIP 620 1.01 1.3 2

4 BSDE 980 7.92 12.26 58

5 CTRA 540 4.29 4.46 33

6 CTRP 490 3.91 4.67 27

7 CTRS 870 5.65 10.23 101

8 COWL 235 8.64 -20.43 44

9 SCBD 500 2.09 2.79 22

10 DART 435 1.49 2.72 21

11 DUTI 1800 8.15 11.86 228

12 GMTD 660 10.07 28.3 483

13 INPP 275 0.19 -0.33 1

14 OMRE 265 12.31 18.09 52

15 DILD 255 2.59 3.88 14

16 KIJA 190 5.83 9.31 18

17 JIHD 620 1.6 2.11 30

18 JSPT 700 6.97 12.38 86

19 JRPT 2200 8.49 18.24 126

20 LAMI 225 9.26 19.32 48

21 LPCK 1790 12.62 31.37 370

22 LPKR 660 3.18 6.16 25

23 MAMI 50 0.23 0.27 0.68

24 MTSM 640 4.47 5.64 20

25 MKPI 2900 15.1 21.7 341

26 KPIG 690 2.73 2.94 15

27 MDLN 240 2.93 6.24 24

28 PWON 750 6.59 15.95 31

29 PJAA 1000 9.32 13.73 101

30 GPRA 156 3.63 6.88 14


(64)

Tabel 5.3. Data Harga Saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2011 (lanjutan halaman 44)

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

32 BKSL 265 2.58 2.97 5.07

33 SMRA 1240 4.8 15.69 57

34 SSIA 720 9.28 22.71 58

35 SMDM 130 1.41 1.69 13.6

Sumber : Indonesian Capital Market Directory 2013

Tabel 5.4. Data Harga Saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2012

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

1 ASRI 600 11.11 21.63 61.9

2 BAPA 139 2.82 5.13 6.8

3 BCIP 250 2.78 4.93 7

4 BSDE 1110 8.84 14.06 85

5 CTRA 800 5.65 10.02 56

6 CTRP 600 5.38 8 52

7 CTRS 2250 6.19 12.37 138

8 COWL 143 3.92 -6.14 14

9 SCBD 830 1.95 2.61 21

10 DART 710 4.2 6.36 57

11 DUTI 3050 9.33 11.93 332

12 GMTD 660 7.15 27.52 634

13 INPP 340 0.64 -1.18 5

14 OMRE 335 5.16 7.36 23

15 DILD 335 3.29 5.08 19

16 KIJA 200 5.38 9.57 19

17 JIHD 700 1.92 2.53 37

18 JSPT 750 7.11 13 101


(65)

Tabel 5.4. Data Harga Saham dan data ROI, ROE, EPS Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI Tahun 2012 (lanjutan halaman 45)

No Kode Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp) ROI (%) ROE (%) EPS

20 LAMI 215 6.85 12.92 37

21 LPCK 3225 14.37 33.13 585

22 LPKR 1000 9.98 21.64 108

23 MAMI 50 0.33 0.4 1.02

24 MTSM 700 3.84 4.71 18

25 MKPI 3900 14.22 21.24 383

26 KPIG 1500 5.34 6.59 41

27 MDLN 610 5.67 11.7 42

28 PWON 225 10.13 24.45 16

29 PJAA 740 7.45 13.58 111

30 GPRA 100 4.3 8.01 18

31 PUDP 500 5.85 8.31 69

32 BKSL 189 3.59 4.59 8.21

33 SMRA 1900 14.66 20.76 110

34 SSIA 1080 15.23 44.29 157.17

35 SMDM 191 1.78 2.22 11.7

Sumber : Indonesian Capital Market Directory 2013

a. Contoh perhitungan Return On Investment (ROI) PT. ASRI

Return on investment =

ROI = = 2,64 %

Yang berarti setiap 1 rupiah investasi akan menghasilkan laba bersih sebesar 2,64 rupiah.


(66)

b. Contoh perhitungan Return On Equity (ROE) PT. ASRI

ROE =

ROE = = 4,86 %

Yang berarti setiap 1 rupiah ekuitas akan menghasilkan laba bersih sebesar 4,86 rupiah.

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, nilai rata-rata serta standar deviasi dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data, deskripsi statistik dari data penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

HargaSaham 140 50.0 3900.0 656.643 716.5985

ROI 140 .09 15.23 5.2739 3.72257

ROE 140 -20.43 44.29 9.1011 8.69861

EPS 140 .25 634.00 67.1051 105.08473

Valid N (listwise) 140


(67)

Dari Tabel 5.5 ditunjukan bahwa selama tahun 2009 hingga 2012 harga saham terendah sebesar Rp 50 per lembar, sementara harga saham tertinggi mencapai Rp 3.900 per lembar, harga saham rata-rata selama tahun 2009 hingga 2012 sebesar Rp 656,643 per lembar saham dengan tingkat penyimpangan 716,5985.

Variabel Return On Investment selama tahun 2009 hingga 2012 menunjukan nilai minimun sebesar 0,09, sementara nilai maksimum sebesar 15,23. Selama tahun 2009-2012 nilai rata-rata 5,2739 dengan tingkat penyimpangan sebesar 3,72257.

Variabel Return On Equity selama tahun 2009 hingga tahun 2012 menunjukan nilai minimum sebesar -20,43, sementara nilai maksimum sebesar 44,29. Selama tahun 2009-2012 nilai rata-rata sebesar 9,1011 dengan tingkat penyimpangan 8,69861.

Variabel Earning Per Share selama tahun 2009 hingga tahun 2012 menunjukan nilai minimum sebesar 0,25, sementara nilai maksimum sebesar 634 . Selama tahun 2009-2012 nilai rata-rata sebesar 67,1051 dengan tingkat penyimpangan 105,08473.

2. Uji Normalitas dan Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian


(68)

pada penelitian ini menggunakan analisis statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada aplikasi SPSS 21 dengan tingkat signifikansi 0,05. Data berdistribusi normal bila hasil dari Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Sebaliknya bila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah sebagai berikut :

Tabel 5.6. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Diolah

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 5.6, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

sebesar 0,057 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, hal ini menunjukan bahwa data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 140

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 501.94304330

Most Extreme Differences

Absolute .113

Positive .113

Negative -.104

Kolmogorov-Smirnov Z 1.333

Asymp. Sig. (2-tailed) .057

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(69)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan VIF. Pemenuhan terhadap asumsi non-multikolinieritas dilakukan dengan kriteria nilai tolerance > 0,01 dan nilai VIF < 10. Hasil uji multikolinearitas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance

dan VIF adalah sebagai berikut : Tabel 5.7. Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data Diolah

Dari hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan VIF pada tabel 5.7, diketahui bahwa nilai tolerance dari keempat variabel lebih besar dari 0,01 dan nilai VIF kurang dari 10. Hal ini menunjukan bahwa


(70)

data yang digunakan untuk pengujian hipotesis tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian ini. c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pendeteksian autokorelasi dalam penelitian ini meggunakan uji Durbin-Watson (D-W

test). Pengambilan keputusan dalam pengujian ini dapat dilihat pada angka Durbin-Watson dengan kriteria :

Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut :

Tabel 5.8. Hasil Autokolerasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .714a .509 .499 507.4490 1.051

a. Predictors: (Constant), EPS, ROI, ROE b. Dependent Variable: HargaSaham

Dari hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson pada tabel 5.8, diketahui bahwa angka Durbin-Watson sebesar 1,051 yang


(71)

berarti angka tersebut berada di antara -2 sampai +2 yang berarti tidak ada autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pendeteksian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Grafik Scatterplot. Dengan dasar analisis sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Grafik Scatterplot adalah sebagai berikut :


(72)

Gambar 5.1 : Hasil Uji Scatterpolt Sumber :Output SPSS

Dari Grafik Scatterplot di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

3. Analisis Regresi

Analisis regresi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam penelitian ini harga saham sebagai variabel dependen akan diukur kekuatan dan arah hubungan dengan


(73)

return on investment, return on equity dan earning per share sebagai variabel independen. Hasil analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Tabel 5.9. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 128.745 75.519

ROI 81.848 19.438 .425

ROE -15.907 8.500 -.193

EPS 3.592 .541 .527

a. Dependent Variable: HargaSaham

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan hasil pengolah data yang terlihat pada Tabel 5.9 pada kolom unstandardized coefficients bagian B, diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut :


(74)

4. Uji Hipotesis

a. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai adjusted R square adalah antara 0 sampai 1, artinya semakin mendekati 1 maka semua variabel independen (ROI, ROE, EPS) memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen (harga saham). Hasil uji determinasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 5.10. Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .714a .509 .499 507.4490 1.051

a. Predictors: (Constant), EPS, ROI, ROE b. Dependent Variable: HargaSaham

Sumber : Data Diolah

Dari Tabel 5.10 nilai adjusted R square adalah 0,499, artinya 49,9% faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dapat dijelaskan oleh

return on investment, return on equity, earning per share sedangkan sisanya 50,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.


(1)

Lampiran 1D Data Harga Saham dan ROI, ROE, EPS Perusahaan tahun 2012

(lanjutan halaman 72)

No

Kode

Perusahaan

Harga Saham

(dalam Rp)

ROI (%)

ROE(%)

EPS

18

JSPT

750

7.11

13

101

19

JRPT

3100

8.56

19.26

156

20

LAMI

215

6.85

12.92

37

21

LPCK

3225

14.37

33.13

585

22

LPKR

1000

9.98

21.64

108

23

MAMI

50

0.33

0.4

1.02

24

MTSM

700

3.84

4.71

18

25

MKPI

3900

14.22

21.24

383

26

KPIG

1500

5.34

6.59

41

27

MDLN

610

5.67

11.7

42

28

PWON

225

10.13

24.45

16

29

PJAA

740

7.45

13.58

111

30

GPRA

100

4.3

8.01

18

31

PUDP

500

5.85

8.31

69

32

BKSL

189

3.59

4.59

8.21

33

SMRA

1900

14.66

20.76

110

34

SSIA

1080

15.23

44.29

157.17


(2)

Lampiran 2 Perhitungan Analisis Data

Lampiran 2A Perhitungan Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

HargaSaham 140 50.0 3900.0 656.643 716.5985

ROI 140 .09 15.23 5.2739 3.72257

ROE 140 -20.43 44.29 9.1011 8.69861

EPS 140 .25 634.00 67.1051 105.08473

Valid N (listwise) 140

Lampiran 2B Perhitungan Pengujian Asumsi Klasik

1.

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 140

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 501.94304330

Most Extreme Differences

Absolute .113

Positive .113

Negative -.104

Kolmogorov-Smirnov Z 1.333

Asymp. Sig. (2-tailed) .057

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

2.

Hasil Uji Multikolinearitas

3.

Hasil Autokolerasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .714a .509 .499 507.4490 1.051

a. Predictors: (Constant), EPS, ROI, ROE b. Dependent Variable: HargaSaham


(4)

4.

Hasil Uji Heteroskedastistas

Lampiran 2C Perhitungan Analisis Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 128.745 75.519

ROI 81.848 19.438 .425

ROE -15.907 8.500 -.193

EPS 3.592 .541 .527


(5)

Lampiran 2D Perhitungan Uji Hipotesis

1.

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .714a .509 .499 507.4490 1.051

a. Predictors: (Constant), EPS, ROI, ROE b. Dependent Variable: HargaSaham

2.

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 36357754.342 3 12119251.447 47.064 .000b

Residual 35020607.801 136 257504.469

Total 71378362.143 139

a. Dependent Variable: HargaSaham b. Predictors: (Constant), EPS, ROI, ROE


(6)

3.

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 128.745 75.519 1.705 .091

ROI 81.848 19.438 .425 4.211 .000

ROE -15.907 8.500 -.193 -1.871 .063

EPS 3.592 .541 .527 6.641 .000


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di BEI

1 32 90

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RASIO PROFITABILITAS DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Earning Per Share (EPS), Rasio Profitabilitas Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham (Pada Study Empiris Perusahaan Real Estat

0 3 15

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS),RASIO PROFITABILITAS DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Earning Per Share (EPS), Rasio Profitabilitas Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham (Pada Study Empiris Perusahaan Real Estat

0 4 15

PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITYRATIO DAN Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio dan Return On Equity Terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate and Property di BEI Periode Tahun 2012- 2014).

0 2 15

Pengaruh Earning Per Share, Divident Per Share dan Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.

0 0 22

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009 sampai dengan 2013.

0 5 18

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BEI PERIODE 2005-2009.

0 0 6

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Book Value Per Share pada Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014).

1 4 35

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN PER SHARE (DPS), EARNING PER SHARE (EPS), DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate yang terdaftar di BEI Periode 2012-2014)

1 1 96

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2008) SKRIPSI

0 0 112