Skema Pengambilan Data Penelitian

e. T db adalah suhu udara bola kering setelah proses evaporative cooling. f. T wb adalah suhu udara bola basah setelah proses evaporative cooling.

3.9 Cara Mengolah Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada saat penelitian. Hasil pencatatan data dimasukkan kedalam tabel perhitungan. Berikut langkah- langkah mengolah data : a. Memasukan data yang diperoleh dari hasil pengujian ke dalam tabel. b. Menggunakan data yang diperoleh untuk menggambarkan siklus kompresi uap pada P-h diagram, sesuai dengan refrigeran yang digunakan. Gambar 3.20 merupakan contoh penggunaan P-h diagram untuk mencari entalpi. Gambar 3.20 Contoh penggunaan P-h diagram untuk mencari entalpi c. Mendapatkan nilai entalpi h 1 , h 2 , h 3 , h 4 , suhu kondensor dan suhu evaporator dari siklus kompresi uap pada P-h diagram. d. Setelah entalpi diketahui, entalpi digunakan untuk mengetahui karakteristik dari mesin pendingin dengan cara menghitung kalor yang dilepas oleh kondensor Q out , kalor yang diserap oleh evaporator Q in , kerja yang dilakukan oleh kompresor W in , COP dan efisiensi dari mesin pendingin. 3.10 Cara Mendapatkan Kesimpulan Kesimpulan didapatkan dari hasil pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat dilakukan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian. Untuk mempermudah pembahasan, hasil pengolahan data ditampilkan dalam bentuk grafik. Pembahasan dilakukan dengan berdasarkan tujuan penelitian dan hasil-hasil dari peneletian yang telah dilakukan orang lain. Kesimpulan diambil dari intisari hasil-hasil pembahasan dan sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil yang didapatkan dalam penelitian mesin penghasil air aki menggunakan mesin kompresi uap dengan variasi jarak antara lubang dan kecepatan kipas sebelum evaporator meliputi; jumlah air yang dihasilkan, suhu refrigeran masuk kondensor T 1 , suhu udara setelah melewati kondensor T 2 , suhu refrigeran masuk evaporator T 3 , suhu udara keluar evaporator T 4 , suhu udara bola kering dan suhu udara bola basah setelah proses evaporative cooling T db dan T wb . Pengujian dilakukan 3 kali percobaan untuk setiap variasi jarak lubang dan kecepatan kipas sebelum evaporator, kemudian dihitung hasil rata-ratanya. Hasil rata-rata disajikan pada Tabel 4.1 sd Tabel 4.3. Tabel 4.1 Data hasil rata-rata penelitian untuk jarak lubang antar pancuran 2 cm dan tanpa kipas sebelum evaporator waktu T 1 T 2 T 3 T 4 T db T wb hasil air menit o C o C o C o C o C o C liter 59,77 48,10 21,67 23,87 37,17 29,17 0,000 10 62,03 49,17 22,50 25,77 38,83 29,83 0,217 20 63,73 49,57 22,70 26,07 39,33 30,33 0,427 30 63,70 49,90 22,70 26,20 39,67 30,50 0,637 40 64,17 50,17 23,03 26,30 40,00 30,83 0,847 50 64,43 50,43 23,10 26,53 40,33 31,00 1,057 53