Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
G a
m ba
r 4.1 P -h di
agr am
m es
in kom pr
es i ua
p
Perhitungan Kerja kompresor W
in
Kerja kompresor persatuan massa refrigeran merupakan perubahan entalpi pada diagram P-h titik 1-2 di Gambar 4.1 dapat dihitung menggunakan Persamaan
2.3. Perhitungan kerja kompresor adalah sebagai berikut :
kg kJ
W kg
kJ kg
kJ W
h h
W
in in
in
2 ,
16 7
, 429
9 ,
445
1 2
= −
= −
=
a. Perhitungan Energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor Q
out
Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepaskan oleh kondensor merupakan perubahan entalpi pada titik 2 ke 3 pada Gambar 4.1, perubahan tersebut
dapat dihitung dengan Persamaan 2.4. Perhitungan Energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor adalah sebagai berikut :
kg kJ
Q kg
kJ kg
kJ Q
h h
Q
out out
out
4 ,
151 5
, 294
9 ,
445
3 2
= −
= −
=
b. Perhitungan energi kalor yang diserap oleh evaporator Q
in
Energi kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran merupakan perubahan entalpi pada titik 4 ke 1 pada Gambar 4.1, perubahan entalpi
tersebut dapat dihitung dengan Persamaan 2.5. Perhitungan Energi kalor yang diserap oleh evaporator adalah sebagai berikut :
kg kJ
Q kg
kJ kg
kJ Q
h h
Q
in in
in
2 ,
135 5
, 294
7 ,
429
4 1
= −
= −
=
c. Perhitungan Coefficient of Performance aktual COP
aktual
COP
aktual
dapat dihitung dengan Persamaan 2.6. Perhitungan COP
aktual
adalah sebagai berikut :
345 ,
8 2
, 16
2 ,
135 =
= =
aktual aktual
in in
aktual
COP kg
kJ kg
kJ COP
W Q
COP
d. Perhitungan Coefficient of Performance ideal COP
ideal
COP
ideal
adalah COP maksimum yang dapat dicapai oleh mesin, T
c
adalah suhu mutlak kondensor K dan T
e
adalah suhu mutlak evaporator K. Dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan dihitung dengan Persamaan 2.7. Perhitungan COP
ideal
adalah sebagai berikut :
218 ,
11 4
, 298
325 4
, 298
= −
= −
=
ideal ideal
e c
e ideal
COP K
K K
COP T
T T
COP
e. Perhitungan e
fisiensi mesin kompresi uap η Efisiensi mesin kompresi uap dapat dihitung dengan Persamaan 2.8.
Perhitungan efisiensi mesin kompresi uap adalah sebagai berikut :
38 ,
74 100
218 ,
11 345
, 8
100
= ×
= ×
=
η η
η
ideal aktual
COP COP
f. Perhitungan kelembaban spesifik setelah melewati pancuran W
a
dan kelembaban spesifik sebelum memasuki pancuran W
d
.
Kelembaban spesifik setelah melewati pancuran W
a
dan kelembaban spesifik sebelum memasuki pancuran W
d
dapat dicari dengan menggunakan psychrometric chart. Kelembaban spesifik setelah melewati pancuran W
a
dapat diketahui melalui garis kelembaban pada titik A atau suhu udara sesudah melewati
kondensor dan pancuran. Kemudian kelembaban spesifik sebelum memasuki pancuran W
c
dapat diketahui melalui garis kelembaban spesifik pada titik D atau suhu udara setelah melewati evaporator dan kondensor. Sebagai contoh
menentukan kelembaban spesifik setelah melewati pancuran W
a
dan kelembaban spesifik sebelum memasuki pancuran W
c
pada mesin penghasil air aki untuk variasi jarak lubang pancuran 2 cm dan tanpa kipas adalah sebagai berikut :