Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga Pada Showroom Juragan Tossa Motor Cirebon

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

TRIAJI JAYA SAPUTRA 1.05.09.581

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

SISTEM

INT'ORMASI PENJUALAN

DAN

PEMBELIAN MOTOR

DAN

SPARE,PART

RODA TIGA PADA SHOWROOM JURAGAN

TOSSA

MOTOR CIREBON

TRIAJI JAYA SAPUTRA NIM. 1.05.09.581 Telah disetujui dan disahkan jj)di

tt

sebagai Skripsi pada tenggal : ii14

Menyetujui, Pembimbing

Wah]'uni, S.Si.. M.T.

NIP. 4127.74.26.006

NIP.4127.70.015

%.=--,

NIP. 4127. 70.26.009

$t{

Dekan Fakultas Ketua Program Studi


(3)

(4)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509581

Nama : Triaji Jaya Saputra Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 1990-01-20 Jenis Kelamin : Pria

Semester : 10

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Jl. Pembangunan VI Blok H.15 Kec. Kedawung Kab. Cirebon

Alamat Bandung : Kelurahan Cigadung Kec. Cibeunying Kaler Kota Bandung, 40191. RT 02 / RW 12 No. 12

E-Mail : triajijayasaputra@gmail.com No. Telepon : 087727282666

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Acep Supriyatna Nama Ibu : Lilik Shobikhah

Alamat Orang Tua : Jl. Pembangunan VI Blok H.15 Kec. Kedawung Kab. Cirebon No. Telpon Orang Tua : 085224557774

Pekerjaan Orang Tua : Pensiunan BUMN

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,


(5)

v PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR TABEL...xvi

DAFTAR SIMBOL...xviii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah...2

1.2.1. Identifikasi Masalah...2

1.2.2. Rumusan Masalah...3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...3

1.3.1. Maksud Penelitian...3

1.3.2. Tujuan Penelitian...4

1.4. Kegunaan Penelitian...4

1.4.1. Kegunaan Praktis...4

1.4.2. Kegunaan Akademis...5

1.5. Batasan Masalah...5

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian...6


(6)

vi

2.1. Konsep Dasar Sistem...9

2.1.1. Pengertian Sistem...9

2.1.2. Elemen Sistem...10

2.1.3. Karakteristik Sistem...11

2.1.4. Klasifikasi Sistem...13

2.2. Konsep Dasar Informasi...15

2.2.1. Pengertian Informasi...15

2.2.2. Nilai Informasi...17

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi...18

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi...18

2.3.2. Komponen Sistem Informasi...18

2.4. Pengertian Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga...19

2.4.1. Definisi Perancangan...20

2.4.2. Pengertian Showroom...20

2.4.3. Pengertian Sepeda Motor...21

2.5. Alat Bantu yang Digunakan...21

2.5.1. Konsep Perancangan Berorientasi Objek...21

2.5.1.1. Pengertian UML...22

2.5.1.2. Tujuan UML...22

2.5.2. Pengertian Astah...23

2.6. Perangkat Lunak Pendukung...23

2.6.1. Java Netbeans IDE 8.0...23

2.6.2. Xampp...24

2.6.3. MySQL...25

2.7. Arsitektur Aplikasi...26


(7)

vii

3.1. Objek Penelitian...35

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan...35

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan...36

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan...37

3.1.4. Deskripsi Tugas...37

3.2. Metode Penelitian...38

3.2.1. Desain Penelitian...39

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data...39

3.2.2.1. Sumber Data Primer...39

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder...40

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...41

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem...41

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem...41

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan...44

3.2.4. Pengujian Software...47

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan...49

3.3.1. Analisis Dokumen...50

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan...53

3.3.2.1. Use Case Diagram...55

3.3.2.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya...56

3.3.2.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya...57

3.3.2.4. Skenario Use Case...57

3.3.2.5. Activity Diagram...59

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan...61

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perancangan Sistem...63


(8)

viii

4.1.3.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan...66

4.1.3.2. Skenario Use Case Sistem Yang Diusulkan...67

4.1.3.3. Activity Diagram...70

4.1.3.4. Sequence Diagram...74

4.1.3.5. Class Diagram...76

4.1.3.6. Component Diagram...78

4.1.3.7. Deployment Diagram...78

4.1.3.8. Kodifikasi...79

4.2. Perancangan Antar Muka...84

4.2.1. Struktur Menu...84

4.2.2. Perancangan Input...85

4.2.3. Perancangan Output...94

4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan...103

4.4. Implementasi...104

4.4.1. Batasan Implementasi...104

4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak...105

4.4.3. Implementasi Perangkat Keras...106

4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)...107

4.4.5. Implementasi Antar Muka...116

4.4.6. Implementasi Instalasi Program...116

4.4.7. Penggunaan Program...120

4.5. Pengujian...135

4.5.1. Rencana Pengujian...135

4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian...137

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian...159

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...160


(9)

(10)

162

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Disain Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.

http://www.agungnugroho.net/ 2 Mei 2014.

http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi/ 2 Mei 2014.

Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Al – Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

http://www.netbeans.org 2 Mei 2014.

http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html 2 Mei 2014. http://www.agungnugroho.net/ 2 Mei 2014.

http://3.bp.blogspot.com/ 2 Mei 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus/ 2 Mei 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang/ 2 Mei 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin/ 2 Mei 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh/ 2 Mei 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon/ 2 Mei 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_linier/ 2 Mei 2014.


(11)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul ”SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN MOTOR DAN SPAREPART RODA TIGA PADA SHOWROOM JURAGAN TOSSA MOTOR CIREBON” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan tidak terhingga kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc., Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.Kom., selaku Dosen Wali di kelas SI-13 angkatan 2009 Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

5. Wahyuni, S.Si, MT. selaku Dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam menyusun Skripsi ini sehingga penulis dapat


(12)

iv Informasi.

7. H. Suyatno selaku Pengurus Showroom Juragan Tossa Motor Cirebon yang telah membatu dalam penelitian dan pencarian sumber data. 8. Bapak dan Ibu serta Kakak tersayang serta keluarga besar, terimakasih

atas semua bantuan, doa, dukungan, dana, serta dorongan semangat yang telah tercurah.

9. Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan serta kerja sama yang baik dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dari itu Penulis dengan senang hati akan menerima segala masukan baik kritik maupun saran untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan-laporan yang akan datang.

Semoga Skripsi ini dapat berguna bagi Penulis khususnya, serta bagi para pembaca umumnya.

Bandung, Agustus 2014 Penulis

Triaji Jaya Saputra NIM. 10509581


(13)

1 1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini berjalan dengan cepatnya, dan banyak sekali keuntungan yang bisa di dapatkan dari perkembangan teknologi informasi ini. Sebagai contohnya di bidang binsis, teknologi informasi dapat digunakan untuk peningkatan promosi maupun untuk membantu pengolahan data-data yang ada untuk di jadikan sebuah informasi.

Untuk pengolahan data menjadi informasi salah satu contohnya adalah untuk pengolahan data atau transaksi sebuah pembelian dan penjualan, dimana dengan diolahnya data menggunakan komputer maka proses pengolahannya akan menjadi lebih cepat dan hasilnya jauh lebih baik daripada tanpa menggunakan komputer.

Juragan Tossa Motor merupakan salah satu showroom yang berada di Cirebon, Juragan Tossa Motor melayani penjualan motor roda tiga dengan pembayan cash atau via finance dan penjualan sparepart motor roda tiga. Dengan semakin berkembangnya showroom Juragan Tossa Motor dan bertambahnya konsumen maka showroom Juragan Tossa Motor memerlukan sistem informasi yang mampu memantau proses pengolahan dan penyimpanan data di bagian penjualan motor dan penjualan sparepart motor roda tiga.

Sistem yang baik dalam suatu perusahaan akan mampu membuat perusahaan itu lebih maju dan berkembang, karena dengan adanya sistem yang baik


(14)

bisa terkontrol dengan sangat baik, oleh karena itu setiap perusahaan di rasa perlu adanya penyesuaian sistem informasi.

Pengolahan data di showroom Juragan Tossa Motor baik penjualan maupun pembelian masih di kerjakan secara manual atau dengan kata lain dalam proses pengolahan data masih dengan cara menulis ulang dari nota penjualan ke dalam buku besar laporan penjualan, sehingga sering terjadi kesalahan penginputan data. Penyimpanan data masih dalam bentuk arsip yang tidak tersimpan secara rapih atau bertumpuk, sehingga sering ada arsip yang hilang dan pencarian arsip untuk membuat laporan bulanan / tahunan cukup memakan waktu yang lama.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan mencoba memberikan solusi dengan membangun Sistem Informasi dengan judul ”SISTEM

INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN MOTOR DAN

SPAREPART RODA TIGA PADA SHOWROOM JURAGAN TOSSA MOTOR CIREBON”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa pokok permasalahan, yaitu sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi terjadi beberapa masalah yang terjadi di showroom Juragan Tossa Motor, yaitu :


(15)

dengan cara menulis ulang dari nota penjualan ke dalam buku besar laporan penjualan, sehingga sering terjadi kesalahan penginputan data.

2. Data yang disimpan masih dalam bentuk arsip dan tidak tersimpan secara

rapih atau bertumpuk, sehingga sering ada arsip yang hilang dan pencarian arsip untuk membuat laporan bulanan / tahunan cukup memakan waktu yang lama.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penulis merumuskan masalah di showroom Juragan Tossa Motor sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan pembelian barang yang sedang

berlangsung di showroom Juragan Tossa Motor.

2. Bagaimana membuat perancangan sistem informasi penjualan dan

pembelian barang secara terintegrasi di showroom Juragan Tossa Motor.

3. Bagaimana mengimplementasikan perancangan sistem informasi

penjualan dan pembelian motor dan sparepart di showroom Juragan Tossa Motor secara otomatis.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dilaksanakannya penelitian yaitu untuk membangun suatu rancangan sistem informasi baru yang mengembangkan sistem lama agar


(16)

Motor.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dari penelitian yang di lakukan adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan dan pembelian motor dan sparepart yang sedang berjalan di showroom Juragan Tossa Motor. 2. Untuk membuat perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian

motor dan sparepart yang mampu mengelola data penjualan dan pembelian barang secara terintegrasi di showroom Juragan Tossa Motor.

3. Bagaimana mengimplementasikan perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian motor dan sparepart di showroom Juragan Tossa Motor secara otomatis.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara praktis maupun akademis, sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

Sebagai informasi berupa masukan pemikiran bagi tempat atau lembaga yang bergerak dalam bidang penjualan motor Roda Tiga yang sama dalam sistem informasi. Dan mampu memecahkan permasalahan yang terdapat di showroom Juragan Tossa Motor. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses transaksi penjualan dan pembelian motor dan sparepart dan dalam pembuatan laporan secara lebih cepat, efiktif dan menghemat waktu.


(17)

1. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan

Untuk memperluas sistem informasi yang ada, dengan adanya sistem informasi penjualan dan pembelian motor dan sparepart mampu memberikan inspirasi dan pengetahuan yang bagus bagi peneliti lain dalam mengkaji sistem informasi.

2. Bagi Penulis

Yaitu dengan melakukan penelitian ini penulis akan dapat memahami penerapan teori-teori yang didapat selama duduk di bangku kuliah terutama yang berkaitan dengan judul yang telah dipilih.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan ini penulis memberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan lebih sesuai dengan yang penulis harapkan. Dimana batasan-batasan permasalahan yang disajikan penulis pada penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu :

1. Aplikasi yang dibuat hanya mencakup pengolahan data penjualan dan pembelian barang secara tunai, penjualan dan pembelian sparepart motor roda tiga, dan laporan penjualan dan pembelian barang.

2. Penjualan motor secara kredit atau leasing hanya mengeluarkan persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pihak leasing seperti faktur penjualan motor.

3. Untuk penjualan motor dan sparepart motor roda tiga secara tunai sistem mengeluarkan faktur penjualan motor / sparepart.


(18)

(sementara STNK/BPKB belum ada).

5. Sistem mencetak surat purchase order untuk penjualan motor yang tidak tersedia di Showroom.

6. Untuk harga motor bisa disesuaikan dengan harga yang berlaku di pasaran pada saat pembelian motor dari Supplier.

7. Sistem hanya menangani penjualan dengan pembayaran secara tunai. 8. Sistem dapat menampilkan simulasi harga untuk pembayaran kredit

dengan leasing Salimas.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengambil tempat di showroom Juragan Tossa Motor, yang beralamat di SPBU 34.451.40 Jl. Raya H. Juanda No. 07 Kec. Tengah Tani Kab. Cirebon.

1.6.2. Waktu Penelitian

Lamanya penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat di lihat pada jadwal penelitian terdapat pada table di bawah ini :


(19)

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan perancangan ini terdiri dari beberapa bab. Keseluruhan bab ini berisi uraian tentang usulan pemecahan masalah secara berurutan. Uraian berikut ini adalah uraian singkat mengenai bab – bab tersebut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan : Latar belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.

No Kegiatan

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Mengumpulkan data

2

Mengidentifikasi kebutuhan untuk pemakai

3

Perancanaan Sistem

4

Pembuatan sistem

5 Menguji sistem

6

Implementasi sistem


(20)

Bab ini membahas tentang penjelasan, pengrtian, landasan teori tentang analisa dan perancangan sistem berorientasi obyek serta teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai tinajauan organisasi, uraian prosedur, analisis sistem yang digunakan sebagai dasar pembuatan aplikasi yang dibangun. Disamping itu juga bab ini membahas tantang permodelan sistem yang menggambarkan muatan dan aliran informasinya. Menggambarkannya menggunakan Unified modeling languange (UML) yang berupa activity diagram, use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan kemudian mengidentifikasi kebutuhan sistem yang akan datang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang urain spesifikasi program dan pengelolaan data yang terdiri dari hasil tampilan program dan skenario pengujian, rancangan kode. Rancang keluaran, rancangan masukan, rancang dialog layar yang berupa sturkur tampilan layar dan terakhir rancangan activity diagram.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan beberapa saran yang diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan nantinya.


(21)

9 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Adapun pendekatan sistem yang kedua menurut Jogianto (2005:2) yaitu pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dari dua pendekatan definisi sistem diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah “sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu”.


(22)

2.1.2. Elemen Sistem

Gambar 2.1. Elemen Sistem

[Sumber:http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi.html]

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi mapun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya – biaya yang dikeluarkan, orang – orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa


(23)

kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 3) Bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment), penghubung


(24)

(Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen–elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain–bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat–sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui


(25)

penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).


(26)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-machine system.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar


(27)

tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut pakar dalam bidang penelitian, Donald Cooper, data merupakan “kumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan”.

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Berikut adalah gambar ilustrasi Proses Informasi yang berjalan dan di hasilkan :


(28)

Gambar 2.2. Siklus Informasi Berjalan

[Sumber : Kristanto, Andi. Perancangan Sistem Informasi,2008:10]

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya alur pengolahan data. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal , yaitu :

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi tersebut.

b. Tepat Waktu

Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam


(29)

pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Menurut (McFadden, dkk 1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sehingga mempunyai arti dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Kesimpulan : Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Informasi sendiri berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.2. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir dari keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektivitasnya.


(30)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah system meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari system informasi sebagai system khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Sistem informasi didefinisikan sebagai Jogiyanto.

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah :

“Suatu system dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa komponen sistem informasi dalam buku Al-bahra (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin. Hardware

merupakan adalah semua bagian fisik komputer. Sedangkan software merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara


(31)

sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Sedangkan procedures (prosedur) merupakan tatacara yang menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi dan merupakan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.3. Lima komponen Sistem Informasi

[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.4. Pengertian Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga merupakan proses pengelolaan data motor dan sparepart di showroom Juragan Tosssa Motor Cirebon mulai dari penjualan motor dan sparepart, pembelian motor dan sparepart, dan purchase order motor dan sparepart. Dari sistem informasi ini dapat dihasilkan berupa faktur penjualan, surat jalan motor, surat purchase order, laporan penjualan dan laporan pembelian di Showroom Juragan Tossa Motor Cirebon.

Hardware (p. keras) DATA Software (p.lunak) Procedures (prosedur) People (manusia)


(32)

2.4.1. Definisi Perancangan

Proses perancangan atau pengembangan perangkat lunak menjadi perhatian yang serius selama dekade terakhir. (Preesman : 2002) mendefinisikan proses perancangan perangkat lunak sebagai sebuah kerangka kerja untuk tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun perangkat lunak dengan kualitas yang tinggi. Proses perangkat lunak menentukan pendekatan yang digunakan ketika perangkat lunak dikembangkan, tetapi pengembangan perangkat lunak juga meliputi teknologi yang mempopulasikan proses, metode teknis, serta alat-alat otomatis.

2.4.2. Pengertian Showroom

Pengertian luas tentang showroom adalah ruang pamer, ruang yang khusus digunakan sebagai tempat memamerkan motor. Masyarakat umum menyebut demikian karena secara global dan sudah menjadi kebiasaan berasumsi bahwa tempat untuk memajang bernama showroom. Dimana showroom atau ruang pamer motor dengan satu merk yang sudah mendunia dan berada dalam satu negara terdiri dari beberapa cabang dalam satu kota dan hanya ada satu pusat dalam satu negara, serta ruang pamer motor bekas atau yang sering disebut motkas dengan berbagai merk motor serta tidak memberikan fasilitas lengkap, maka masyarakat tetap menyebutnya showroom motor bekas. Kata-kata showroom pun menjadi sama pengertiannya yaitu tempat untuk memajang motor. Padahal kata showroom tidak demikian artinya, menurut Gilbert Mc Devinn adalah wilayah atau tempat yang menyediakan jasa jual beli motor dengan fasilitas lengkap seperti servis (bengkel), spare part dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu showroom juga dapat


(33)

diartikan sebagai tempat display untuk furniture ataupun barang yang memang untuk dipamerkan.

2.4.3. Pengertian Sepeda Motor

Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan penggunaan bahan bakarnya serta serta biaya operasionalnya cukup hemat.

2.5. Alat Bantu yang Digunakan

Adapun alat-alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan seperti di bawah ini :

2.5.1. Konsep Perancangan Berorientasi Objek

Teknologi objek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh objek. Didalam membangun sistem berorientasi objek akan menjadi lebih baik apabila langkah awalnya didahului dengan proses analisis dan perancangan yang berorientasi objek. Tujuannya adalah mempermudah programmer didalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata. Suatu perusahaan software yaitu Rational Software, telah membentuk konsarium dengan berbagai organisasi untuk meresmikan pemakaian Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design (OOAD).


(34)

2.5.1.1. Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis/Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model, deskripsi, atau software) yang terdapat dalam sistem software.UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

2.5.1.2. Tujuan UML

Tujuan UML yaitu diantaranya:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. 4. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai

berikut:

a) Business Use Case model

b) Activity Diagram

c) Use Case model


(35)

e) Implementation diagram : Component diagram, Deployment diagram

f) Generate Code

2.5.2. Pengertian Astah

Astah* dahulu dikenal dengan nama JUDE (Java and UML Developer’s Environment) adalah alat permodelan UML yang diciptakan oleh perusahaan Jepang Change Vision. Astah * bersifat multi-platform atau dapat dipakai pada berbagai sistem operasi/platform. Astah* dapat menggambarkan permodelan dari bahasa pemrograman Java, C++ , dan C#.

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pada penelitian ini adalah Java Netbeans 8.0, Xampp, MySQL. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua perangkat pendukung tersebut. 2.6.1. Java Netbeans IDE 8.0

NetBeans IDE 8.0 adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah tools untuk programmer menulis, mengkompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan. (sumber : www.netbeans.org)

NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans. Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut “modul”. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang


(36)

memuat kelas-kelas Java untuk berinteraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.

2.6.2. Xampp

XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL,

PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non‐profit yang di kembangkan

oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server.

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya:


(37)

1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

2. PhpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

2.6.3. MySQL

MySQL merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sisitem manajemen database yang bersifat relational, artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan


(38)

perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5.

MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

2.7. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi meliputi pengertian jaringan komputer, tipe-tipe jaringan, jenis topologi jaringan, dan pengertian client server.

2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang bertujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.7.2. Tipe-tipe Jaringan Komputer 1. LAN (Local Area Network)

LAN adalah suatu jaringan yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada dalam satu area yang kecil seperti dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel tetapi ada juga yang tidak mengguanakan kabel dan disebut dengan wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Jarak komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 kilometer. Kecepatan LAN berkisar dari 10 sampai 100 Mbps.


(39)

Gambar 2.4. Arsitektur LAN

[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html] 2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN adalah suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota atau dengan rentang sekitar 10 sampai 45 kilometer. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. MAN umumnya menggunakan media transmisi dengan mikro gelombang atau gelombang radio, tetapi ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line). Kecepatan MAN berkisar dari 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari kota ke kota lain dalam satu negara. Cakupan WAN meliputi 100 sampai 1000 kilometer, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps.


(40)

Gambar 2.5. Arsitektur WAN [sumber : http://3.bp.blogspot.com/] 4. GAN (Global Area Network)

GAN adalah jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps, cakupan WAN mencapai ribuan kilometer.

2.7.3. Topologi Jaringan 1. Topologi Bus


(41)

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.


(42)

2. Topologi Star/Bintang

Gambar 2.7. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

a. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

b. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

c. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Kekurangan

Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.


(43)

3. Topologi Ring/Cincin

Gambar 2.8. Topologi Ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

[Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin] 4. Topologi Mesh

Gambar 2.9. Topologi Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah


(44)

sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh] 5. Topologi Tree

Gambar 2.10. Topologi Tree

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.


(45)

Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon] 6. Topologi Linier

Gambar 2.11. Topologi Linier

Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel


(46)

Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.


(47)

35 3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon. Untuk mengetehui gambaran sistem penjualan dan pembelian barang di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi, juga struktur organisasi yang terdapat di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sehubungan dengan semakin pesat dan berkembangnya persaingan bisnis didalam negeri menyebabkan persaingan global menjadi lebih ketat sehingga banyak para pelaku bisnis perusahaan merasa perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi karyawannya.

Juragan Tossa Motor merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang melayani penjualan motor dan sparepart roda tiga, yang beralamat di SPBU 34.451.40 Jl. Raya H. Juanda No. 07 Kec. Tengah Tani Kab. Cirebon. Berdirinya sebuah showroom Juragan Tossa Motor didasari karena melihat pangsa pasar yang semakin meningkat akan kebutuhan pelayanan jasa dalam bidang otomotif khususnya motor roda tiga, dan dengan semakin banyaknya


(48)

pelayanan yang bagus.

Dengan ilmu yang dimiliki dan memanfaatkan relasi - relasi yang ada, bapak Syafe’i sebagai pendiri dan pemilik showroom dan beberapa relasi yang memiliki pemikiran dan persepsi yang sama dalam mengembangkan potensi yang dimiliki dan kinerja pekerja, merasa perlu untuk membagi ilmu yang dimiliki, maka pada awal Januari 2012 didirikanlah Juragan Tossa Motor sebagai perusahaan yang melayani penjualan motor dan sparepart roda tiga.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi untuk dijadikan sebagai landasan perusahaan, karena dengan begitu perusahaan akan mengetahui bagaimana tujuan perusahaan tersebut dan apa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Berikut adalah visi dan misi dari showroom Juragan Tossa Motor Cirebon:

1. Visi

Menjadi showroom motor roda tiga yang mampu membangun jaringan pemasaran dan memberikan pelayanan terbaik, sehingga menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi terpercaya dan terbaik di bidangnya.

2. Misi

a. Memberikan layanan dan informasi yang cepat dan akurat kepada pelanggan yang akan membeli motor roda tiga.


(49)

meningkatkan kesejahteraan karyawan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi showroom Juragan Tossa Motor 3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Pemilik

Bertugas mengawasi kegiatan para karyawannya dan menjadi pengambil keputusan atas penjualan dan pembelian motor dan sparepart motor di showroom.

2. Bagian Penjualan

Bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap semua kegiatan yang terjadi di showroom termasuk menyerahkan semua surat-surat bukti penjualan dan pembelian motor dan sparepart motor roda tiga kepada pemilik showroom.

Pemilik

Bagian Keuangan

Bagian Penjualan

Bagian Gudang


(50)

Bertugas memeriksa dan mengkordinir seluruh aktivitas keuangan di showroom serta memberikan laporan - laporan dan perincian-perincian secara berkala kepada pengurus showroom.

4. Bagian Gudang

Bertanggung jawab atas pengecekan kondisi fisik dan mesin kendaraan serta pengecekan barang – barang yang ada di showroom.

3.2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu penelitian berdasarkan data-data perusahaan yang ada untuk dianalisis , sehingga dapat diambil kesimpulan dari penganalisaan tersebut.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berorientasikan pemecahan masalah, ciri dari penelitian deskriptif pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung. Jenis penelitian desktiprif sendiri dapat dikelompokan dalam tiga kelompok, yaitu :

a. Apabila hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif maka disebut penelitian deskriptif kualitatif.

b. Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara suatu variabel dengan variabel yang lain maka disebut deskriptif asosiatif. c. Apabila dalam analisis data dilakukan pembandingan maka disebut


(51)

Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuh metode - metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendisain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat. Penyusunan usulan penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu mengumpulkan data kemudian menganalisanya serta memaparkan hasil pengamatan dilapangan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mencapai maksud dan tujuan pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data – data yang berkaitan dengan pembuatan sistem informasi penjualan dan pembelian motor dan sparepart roda tiga pada showroom Juragan Tossa Motor Cirebon. 3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer diperoleh dari penelitian dan pengamatan secara langsung dari objek penelitian yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak yang terkait dengan penelitian ini.

Metode yang dilakukan untuk penelitian ini antara lain : 1) Wawancara

Wawancara yaitu mengadakan pembicaraan langsung dengan Pengurus showroom Juragan Tossa Motor Cirebon mengenai objek permasalahan. Dalam penelitian sumber yang didapat dari hasil wawancara dengan Pengurus showroom Juragan Tossa Motor Cirebon, ada beberapa pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh hasil dari penelitian, seperti :


(52)

Cirebon.

b) Bagaimana prosedur yang harus dilakukan oleh pengurus showroom Juragan Tossa Motor dari mulai membuat surat penjualan, surat pembelian barang, surat jalan motor, surat pengantar STNK/BPKB, pengecekan barang, dan sampai membuat laporan penjualan dan pembelian data motor / sparepart setiap bulannya.

c) Bagaimana prosedur yang dijalankan oleh pengurus. 2) Observasi

Studi lapangan ini dilakukan dengan melakukan observasi yaitu pengamatan dalam pengumpulan data dengan catatan secara cermat dan sistematis. Dari Studi Lapangan ini peneliti mengamati sistem informasi penjualan dan pembelian motor dan sparepart roda tiga pada showroom Juragan Tossa Motor Cirebon.

3) Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang skripsi yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat berupa buku-buku, laporan-laporan akhir, dan artikel.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian melainkan peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dengan metode baik komersial maupun non komersial. Data ini digunakan untuk mendukung informasi data


(53)

lapangan. Misalnya laporan bulanan / tahunan showroom, tentang data Supplier yang bersangkutan, data tentang leasing yang bersangkutan, daftar tentang motor / sparepart apa saja yang masuk dan keluar di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem ini meliputi metodologi pengembangan sistem untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan Sistem merupakan perangkat alat atau teknik yang berbentuk kemampuan dalam merumuskan tujuan secara operasional, mengembangkan deskripsi dari sistem yang diterapkan.

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan berbasis objek. Melalui pendekatan objek ini, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem


(54)

memiliki kepastian terhadap efisiensi algoritma, kemampuan penyesuaian dari sebuah sistem operasi atau bentuk-bentuk yang harus dilakukan oleh interaksi manusia dengan mesin. Dilihat dari situasi tersebut metode prototype menawarkan pendekatan yang terbaik.

Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu langsung untuk mendefinisikan keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasikan keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasikan segala kebutuhan yang telah diketahui dan mencari bidang-bidang yang masih memerlukan pendefinisian kemudian dilakukan perancangan kilat terhadap kebutuhan yang telah teridentifikasi pada pertemuan. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan ataupun pemakai. Perancangan ini menuntun pembangunan perangkat lunak yang akan diberikan kepada pemakai, lalu prototype itu dievaluasi oleh pemakai dan digunakan sebagai landasan untuk memperbaiki spesifikasi kebutuhan. Proses ini akan berulang sampai prototype yang dikembangkan memenuhi seluruh kebutuhan pemakai.


(55)

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem Model Prototype (sumber : http://www.agungnugroho.net/)

Tahapan dalam metode prototype : 1. Identifikasi Kebutuhan (data)

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan , misalnya output dan format output.


(56)

Dalam tahap ini Protoype dirancang secara terstruktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.

b. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah dirancang diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai.

3. Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu sebelum sistem digunakan.

4. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang dibuat sudah dengan yang diharapkan, apabila belum sesuai maka tahapan 2 dan 3 akan diulang kembali hingga sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan, lalu lanjut ke tahap yang berikutnya.

5. Penerapan Sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap diluncurkan dan siap untuk digunakan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode berorientasi objek, maka penulis memakai pemodelan dengan notasi UML ( Unified Modeling Language ). Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram visual yang


(57)

penulis, yaitu:

1. Use Case Diagram

Diagram Use Case adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah Use Case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Skenario Use Case digunakan untuk mempermudah kita dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut, skenario ini mengacu pada Use Case Diagram yang kita buat sebelumnya.

2. Activity Diagram

Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan.

3. Sequence Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam waktu yang berurutan. Tetapi pada dasarnya Sequence Diagram selain digunakan dalam lapisan abstraksi model objek. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu


(58)

diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.

4. Collaboration Diagram

Collaboration Diagram yaitu diagram yang mengelompokkan pesan pada kumpulan diagram sekuen menjadi sebuah diagram. Dalam diagram tersebut terdapat method yang dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya. Di diagram kolaborasi ini, objek harus melakukan sinkronisasi pesan dengan serangkaian pesan-pesan lainnya. Diagram ini memberi sebuah cara mengelompokkan potongan-potongan behavior interaksi saat peran-peran dimainkan oleh class yang berbeda. Interaksi penjual dengan sistem pada proses penjualan tanpa penggambaran orientasi waktu.

5. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen peranti lunak, termasuk ketergantungan ( dependency ) diantaranya. Komponen peranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time maupun run time. Pada umumnya komponen terbentuk dari bebrapa class dan / atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.


(59)

Deployment Diagram yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti diagram pendistribusian. Berarti bagaimana caranya kita mempermudah user bila ingin menggunakan sistem yang kita buat, bagian apa dan dimana kita pasang, apakah ada server khusus baik server database maupun web server? Diagram yang satu ini masih masuk dalam kategori statis.

Apa hubungan deployment diagram ini dengan diagram-diagram yang lain? Obyek sejenis dikumpulkan dalam satu class, class-class dalam satu bidang kerja, katakanlah satu transaksi (penjualan, pembelian dan lain-lain) dikelompokkan dalam satu package (paket) kemudian package-package itu dikelompokkan dalam satu component agar lebih memiliki dependency sehingga component yang rusak atau harus direvisi tinggal dilepas tanpa mengganggu kerja component lainnya.

7. Class Diagram

Diagram class atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut (variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas) dan metode atau operasi (fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas). Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menemukan data uji yang dapat menguji


(60)

menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara yaitu: 1) White Box Testing

Pengujian White Box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Penggunaan metode pengujian White Box dilakukan untuk :

a. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul digunakan minimal satu kali.

b. Menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau false.

c. Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional pada setiap kondisi.

d. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur keputusan.

2) Black Box Testing

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.


(61)

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d. Kesalahan kinerja

e. Inisiasi dan kesalahan terminasi

Pada penelitian ini dalam sistem informasi penjualan dan pembelian motor dan sparepart roda tiga untuk faktor pengujian software penulis mengunakan pengujian dengan black box.

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang akan dihasilkan. Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

Tujuan dari Analisis sistem yang sedang berjalan adalah untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem


(62)

yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu organisasi.

3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada sistem penjualan dan pembelian motor dan sparepart roda tiga di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Motor

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Menyimpan data penjualan motor Bentuk Dokumen : Arsip

Item Data : No, Tanggal, Tipe, Jumlah_Unit, Harga_Motor, Nama_Pembeli, Alamat_Pembeli

2. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Sparepart

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Menyimpan data penjualan sparepart roda tiga


(63)

Kode_Spraepart, Harga, Jumlah, Harga_Jual

3. Nama Dokumen : Data Konsumen

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Menyimpan data konsumen

Bentuk Dokumen : Arsip

Item Data : No, Tanggal, Nama, Alamat, No_Telp, Jenis_Usaha

4. Nama Dokumen : Data STNK / BPKB

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Menyimpan data STNK / BPKB

Bentuk Dokumen : Arsip

Item Data : No, Tanggal, Nama, No_Rangka,

No_Mesin, Plat_Nomer, No_Resi_STNK, No_BPKB

5. Nama Dokumen : Surat PO Motor

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Surat pemesanan motor ke supplier Bentuk Dokumen : Surat

Item Data : Nomor, Perihal, No, Type, Warna, Jumlah_Unit


(64)

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Surat pemesanan sparepart ke supplier Bentuk Dokumen : Surat

Item Data : Nomor, Perihal, No, Kode_Sparepart, Nama_Sparepart, Banyaknya

7. Nama Dokumen : Surat Jalan Motor

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Surat bukti kendaraan ( belum ada STNK/BPKB )

Bentuk Dokumen : Arsip

Item Data : No, Model, Merk, No_Rangka, No_Mesin, Warna

8. Nama Dokumen : Surat Pembuatan STNK / BPKB

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Permohonan pembuatan STNK / BPKB ke

Samsat Bentuk Dokumen : Arsip

Item Data : Perihal, Nama, Alamat, Jenis_Kendaraan, Merk, Tipe, No_Rangka, No_Mesin, Tahun, Warna, Cc


(65)

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Menyimpan data persediaan motor Bentuk Dokumen : Arsip

Item Data : No, Tanggal, Type, Sisa, Harga 10.Nama Dokumen : Laporan Persediaan Sparepart

Sumber : Juragan Tossa Motor

Fungsi : Menyimpan data persediaan sparepart Bentuk Dokumen : Arsip

Item Data : No, Tanggal, Nama_Sparepart,

Kode_Sparepart, Sisa, Harga, Harga_Jual

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas - aktifitas yang terjadi dalam proses penjualan dan pembelian motor dan sparepart motor roda tiga di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon. Untuk menentukan kebutuhan dari pengguna yaitu dengan cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, kemudian mengevaluasinya. Adapun hasil dari proses analisis sistem informasi penjualan dan pembelian motor dan sparepart motor roda tiga yang sedang berjalan di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon adalah sebagai berikut :


(66)

motor atau melihat sparepart roda tiga, dan juga bisa untuk langsung memesan motor / sparepart roda tiga.

2. Untuk motor / sparepart roda tiga yang dipesan tersebut tersedia di showroom maka Bagian Gudang showroom akan membawakan unit yang dipesan tersebut dan konsumen bisa langsung melakukan pembayaran. 3. Untuk pembayaran motor / sparepart roda tiga tersebut secara tunai maka

Bagian Penjualan mencatat data unit tersebut dan memberikan bukti pembayaran kepada konsumen dan Bagian Keuangan showroom.

4. Untuk pembayaran motor tersebut secara kredit atau cicilan maka Bagian Penjualan mencatat data unit tersebut dan langsung menghubungi pihak leasing Salimas via telepon agar dapat di proses lebih lanjut oleh leasing tersebut.

5. Bagian Penjualan membuat surat jalan untuk motor ( sementara STNK / BPKB belum ada ) dan diserahkan kepada konsumen.

6. Bagian Penjualan membuat surat permohonan pembuatan STNK / BPKB yang ditujukan kepada pihak SAMSAT agar pembuatan STNK / BPKB motor tersebut dapat segera di proses.

7. Untuk motor / sparepart yang dipesan kosong atau tidak tersedia di showroom, maka Bagian Penjualan membuat surat PO ( Purchase Order ) yang ditujukan kepada Supplier tertentu agar dapat mengirimkan motor / sparepart roda tiga yang di PO kan tersebut.


(67)

Bagian Penjualan akan mengkonfirmasikan kepada konsumen yang bersangkutan via telepon. Begitu juga untuk STNK / BPKB yang sudah selesai di proses, Bagian Penjualan akan mengkonfirmasikan kepada konsumen yang bersangkutan via telepon.

9. Bagian Gudang mengecek kelayakan motor atau sparepart yang akan dibeli oleh konsumen sebelum motor atau sparepart dibawa oleh konsumen.

10.Untuk pembelian motor atau sparepart, Bagian Gudang mengecek motor atau sparepart yang telah dikirim oleh Supplier.

3.3.2.1. Use Case Diagram

Berikut ini adalah diagram Use Case yang menggambarkan proses utama dari sistem yang sedang berjalan :


(68)

Aktor menggambarkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan sistem biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata benda di awal frase, aktor juga merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang berinteraksi dengan sistem.

Tabel 3.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya

No Aktor Deskripsi

1 Bagian Penjualan

Pihak yang mengelola data penjualan dan pembelian motor dan sparepart di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon.

2 Bagian Keuangan

Pihak yang bertugas memeriksa dan mengkordinir seluruh aktivitas keuangan di showroom.

3 Bagian Gudang

Pihak yang bertanggung jawab atas pengecekan kondisi fisik dan mesin kendaraan serta pengecekan barang – barang yang ada di showroom.

4 Konsumen

Pihak yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa.

5 Supplier

Pihak yang terlibat secara langsung dalam hal pembelian / pembelian barang di showroom.


(69)

Use Case merupakan sarana atau aktivitas yang disiapkan oleh sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor biasanya menggunakan kata kerja di awal frase.

Tabel 3.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya

No Use Case Deskripsi

1 Penjualan

Proses pengelolaan data penjualan motor dan sparepart roda tiga, mengelola data motor / sparepart yang keluar dari showroom ke konsumen.

2 Pembelian

Proses pengelolaan data pembelian / Purchase Order dari showroom ke Supplier.

3 Barang

Proses pengelolaan data, dari ketersediaan motor dan sparepart.

3.3.2.4. Skenario Use Case

Skenario Use Case bertujuan untuk mendeskripsikan diagram Use Case, berikut skenario Use Case yang sedang berjalan di showroom Juragan Tossa Motor.

Nama Use Case : Penjualan

Aktor : Konsumen, Bagian Penjualan, Bagian Keuangan, Bagian Gudang

Tujuan : Melihat data dan transaksi motor / sparepart keluar


(70)

1. Melihat data barang.

2. Mengecek ketersediaan barang. 3. Cek kelayakan barang.

4. Menerima uang.

5. Membuat bukti pembayaran. 6. Menerima uang dan merekap transaksi.

Kondisi akhir

Konsumen mendapatkan barang, keuangan mencatat pemasukan.

Nama Use Case : Pembelian

Aktor : Bagian Penjualan, Supplier, Bagian Gudang Tujuan : Untuk melakukan Purchase Order

Tabel 3.4 Skenario Use Case Pembelian yang Sedang Berjalan Bagian Penjualan, Bagian Gudang Bagian Pejualan 1. Bag. Penjualan membuat surat PO.

2. Mengirim surat PO.

3. Menerima surat dari Supplier. 4. Menerima barang pesanan.

5. Mengecek barang pesanan. Kondisi akhir

Mendapatkan barang dari Supplier.


(71)

Tujuan : Pengecekan data motor / sparepart

Tabel 3.5 Skenario Use Case Barang yang Sedang Berjalan

Bagian Gudang Sistem

1. Mengecek data motor / sparepart.

2. Merekap data motor / sparepart. 3. Membuat laporan stok barang.

Kondisi akhir

Laporan data barang yang tersedia.

3.3.2.5. Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu sistem, dimana merupakan penggambaran aktivitas dari case yang ada pada Use Case Diagram. Berikut ini adalah Activity Diagram yang menggambarkan aktifitas yang terjadi dalam sistem yang berjalan :


(72)

Gambar 3.4 Activity Diagram Penjualan yang Sedang Berjalan


(73)

Gambar 3.6 Activity Diagram Barang yang Sedang Berjalan 3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah memahami dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan di showroom Juragan Tossa Motor, bahwa kegiatan dari proses penjualan dan pembelian motor dan sparepart roda tiga masih memiliki kekurangan dan kelemahan, antara lain sebagai berikut :

Tabel 3.6 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

No. Permasalahan No. Perancangan / Solusi

1. Pengolahan data di showroom Juragan Tossa Motor masih di kerjakan dengan cara menulis ulang dari nota penjualan ke dalam buku besar laporan penjualan, sehingga sering

1. Dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga yang baru dapat mempermudah dan meminimalisir kesalahan untuk penginputan data motor dan sparepart roda tiga.


(74)

data.

2. Data yang disimpan masih dalam bentuk arsip dan tidak tersimpan secara rapih atau bertumpuk, sehingga sering ada arsip yang hilang. Arsip yang tersimpan tidak tersimpan secara rapih, sehingga pencarian arsip untuk membuat laporan bulanan / tahunan cukup membutuhkan waktu yang lama.

2. Dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga yang baru dapat menyimpan data dengan lebih aman. Dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga yang baru dapat mempermudah dan cepat dalam pencarian data untuk membuat laporan.

Evaluasi sistem yang dibuat bertujuan untuk mengurangi tingkat kesalahan dan meminimalisir kekurangan dan kelemahan pada sistem yang berjalan. Sehingga dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sistem di showroom Juragan Tossa Motor Cirebon.


(1)

Salah satu text field tidak terisi

Tidak dapat memproses Ubah Username dan menampilkan pesan “Text field belum di isi!”.

User tidak dapat memproses Ubah Username dan menampilkan pesan “Text field belum di isi!”. Sesuai dengan yang diharapkan.

Ditolak

8. Pengujian Laporan

a. Cetak Laporan Penjualan

Tabel 4.21 Pengujian Cetak Laporan Penjualan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memilih tanggal

awal periode Cetak Laporan

Tercantum pada text field Tanggal Awal yang ada pada form Cetak Laporan Penjualan.

Dapat mengisi text field Tanggal Awal yang ada pada form Cetak Laporan Penjualan. Sesuai dengan yang diharapkan. Diterima Memilih tanggal akhir periode Cetak Laporan Tercantum pada text field Tanggal Akhir yang ada pada form Cetak Laporan Penjualan.

Dapat mengisi text field Tanggal Akhir yang ada pada form Cetak Laporan Penjualan. Sesuai dengan yang diharapkan. Diterima Klik button preview Menampilkan preview cetak Laporan Penjualan. Dapat menampilkan preview cetak Laporan Penjualan. Sesuai dengan yang diharapkan.

Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Semua text field

kosong

Tidak dapat memproses Cetak

User tidak dapat memproses Cetak


(2)

157

Laporan dan menampilkan pesan “Tanggal Awal dan Akhir harus di pilih!”.

Laporan dan

menampilkan pesan “Tanggal Awal dan Akhir harus di pilih!”. Sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu text field tidak terisi

Tidak dapat memproses Cetak Laporan dan menampilkan pesan “Text field belum di isi!”.

User tidak dapat memproses Cetak Laporan dan

menampilkan pesan “Text field belum di isi!”. Sesuai dengan yang diharapkan.

Ditolak

Pilih Tanggal Awal lebih besar dari Tanggal Akhir Tidak dapat memproses Cetak Laporan dan menampilkan pesan “Tanggal Awal harus lebih kecil dari Tanggal Akhir!”.

User tidak dapat memproses Cetak Laporan dan

menampilkan pesan “Tanggal Awal harus lebih kecil dari Tanggal Akhir!”. Sesuai dengan yang diharapkan.

Ditolak

b. Cetak Laporan Pembelian

Tabel 4.22 Pengujian Cetak Laporan Pembelian Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memilih tanggal

awal periode Cetak Laporan

Tercantum pada text field Tanggal Awal yang ada pada form Cetak Laporan

Pembelian.

Dapat mengisi text field Tanggal Awal yang ada pada form Cetak Laporan Pembelian. Sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

Memilih tanggal akhir periode Cetak Laporan

Tercantum pada text field Tanggal Akhir yang ada pada form Cetak Laporan

Pembelian.

Dapat mengisi text field Tanggal Akhir yang ada pada form Cetak Laporan Pembelian. Sesuai dengan yang diharapkan. Diterima Klik button preview Menampilkan preview cetak Laporan Pembelian. Dapat menampilkan preview cetak Laporan Pembelian. Sesuai dengan yang diharapkan.

Diterima

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Semua text field

kosong Tidak dapat memproses Cetak Laporan dan menampilkan pesan “Tanggal Awal dan Akhir harus di pilih!”.

User tidak dapat memproses Cetak Laporan dan

menampilkan pesan “Tanggal Awal dan Akhir harus di pilih!”. Sesuai dengan yang diharapkan.

Ditolak

Salah satu text field tidak terisi

Tidak dapat memproses Cetak Laporan dan menampilkan pesan “Text field belum di isi!”.

User tidak dapat memproses Cetak Laporan dan

menampilkan pesan “Text field belum di isi!”. Sesuai dengan yang diharapkan.

Ditolak

Pilih Tanggal Awal lebih besar dari Tanggal Akhir Tidak dapat memproses Cetak Laporan dan menampilkan pesan “Tanggal Awal harus lebih kecil dari Tanggal Akhir!”.

User tidak dapat memproses Cetak Laporan dan

menampilkan pesan “Tanggal Awal harus lebih kecil dari Tanggal Akhir!”. Sesuai dengan yang diharapkan.


(4)

159

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukan memberikan kesimpulan bahwa perangkat lunak ini dapat digunakan dengan baik, namun pengujian tersebut dapat dikatakan belum sempurna, karena hanya dilakukan pada satu sisi pengujian. Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam program Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga pada Showroom Juragan Tossa Motor ini.


(5)

160 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang didapat dalam pengujian yang telah dilakukan, serta disesuaikan dengan tujuan awal dari skripsi ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah mengetahui prosedur Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga pada Showroom Juragan Tossa Motor Cirebon, maka penulis melakukan analisis perancangan yang diterapkan dalam aplikasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga pada Showroom Juragan Tossa Motor Cirebon.

2. Pembangunan perangkat lunak ini dapat memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang Penjualan dan Pembelian Motor dan Sparepart Roda Tiga pada Showroom Juragan Tossa Motor Cirebon yang lebih cepat dan akurat dibandingkan sistem lama yang masih manual / masih dicatat dalam buku.

3. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, aplikasi ini dapat diimplementasikan sesuai dengan yang diharapkan dan menghasilkan produk yang representatif pada akhirnya.


(6)

161

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan untuk meningkatkan kinerja yang dirancang pada sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan untuk penjualan motor ditambahkan cetak surat permohonan pembuatan STNK / BPKB yang ditujukan kepada pihak Samsat secara otomatis.

2. Diharapkan untuk proses input data penjualan sparepart yang di bagian penjualan sebaiknya menggunakan alat sensor atau mesin seperti scanner dengan memberikan code bar pada setiap item sparepart agar proses penjualan dapat berjalan dengan lancar dan cepat serta dapat mengetahui dengan detail item sparepart yang keluar .