2008
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di sekolah merupakan sebuah sistem yang terdiri atas input, process dan output. Input atau masukan adalah lulusan SDMI
yang menjadi peserta didik SMP, Process merupakan kegiatan Pelajaran,
sedangkan output atau keluaran adalah lulusan SMP yang kompeten.
Pada proses Pelajaran, peserta didik mengikuti program pendidikan berdasarkan pada kurikulum.
Di dalam kurikulum tersebut tercantum tujuan hasil Pelajaran yang ingin dicapai. Untuk mencapai hasil Pelajaran yang diharapkan
perlu adanya upaya yang maksimal. Upaya tersebut tidak cukup dengan pelaksanaan proses Pelajaran yang sesuai dengan alokasi jumlah jam
tatap muka di depan kelas saja, tetapi diperlukan lagi upaya di luar itu.
Apalagi untuk siswa kelas 3 upaya itu sangat diperlukan agar mereka dapat berhasil menyelesaikan Pelajarannya dengan hasil yang maksimal.
Indikator keberhasilan mereka dapat dilihat dari nilai yang diperoleh dalam ujian sekolahnasional. Siswa dinyatakan
berhasillulus jika dapat memperoleh nilai di atas yang telah ditentukan. Untuk memperoleh hasil yang diharapkan diperlukan upaya dan kerja
sama yang baik antara sekolah, siswa, dan orang tua. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah ialah diadakannya Pelajaran
tambahan untuk siswa kelas 3 tersebut.
B. Dasar Hukum
1. UndangUndang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. UndangUndang Nomor 32 tahun 2003 Tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1992 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Provinsi sebagai Daerah Otonom;
1
2008
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional
5. Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
6. Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
7. Peraturan Mendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas RI
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, dan Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Standar Kompetensi Lulusan
C. Tujuan Pelajaran Tambahan