BAB V. PENGUKURAN, PENGENDALI KONTROL DAN PENGATURAN
5.1. Definisi
Pengukuran berasal dari kata kerja mengukur dalam bahasa Inggris disebut “measuring” yang dalam bahasa Jerman dinamakan “messen”.
Mengukur dalam ilmu teknik berarti mempersiapan, mentransfer dan menerangkan suatu informasi awal yang belum dimengerti oleh peralatan
tertentu dalam hal ini adalah sinyal menjadi sinyal yang dapat diterima dan dimengerti oleh peralatan tersebut. Dengan mengukur akan
diperoleh sinyal awal bisa berupa sinyal dengan besaran bukan listrik misalnya : temperatur “
o
C;
o
F”, tekanan “bar; psi” dan bisa berupa sinyal dengan besaran listrik misalnya : tegangan “Volt”, arus “Ampere”,
resistantahanan “Ohm”, dan lain-lainnya. Untuk keperluan pengendalian, pengaturan dan supervisi dari suatu
peralatan teknik biasanya diperlukan alat pendeteksi berupa alat ukur sinyal listrik, dimana pada awalnya sinyal ini biasanya mempunyai
besaran fisika yang bisa diukur sesuai dengan harga besarannya. Besaran sinyal fisika ini kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh
sensordetektor melalui pengukuran. Sensor digunakan sebagai alat pendeteksipengukur sinyal bukan listrik
menjadi sinyal listrik yang dalam istilah teknik pengaturan sebagai suatu blok pemberi sinyal harga terukur measuring value signal atau dalam
bahasa Jerman biasa disebut “messwertgeber”. Blok ini antara lain terdiri dari piranti absorbsi “absorber device”, piranti sensor “sensing device”,
dan elemen khusus yang diperlukan. Jadi pemberi sinyal harga terukur adalah suatu blok piranti sensor dengan keluaran sinyal listrik yang sudah
terkalibrasi.
Pengendali kontrol juga memerlukan sensor, hanya saja sensor pada pengendali kontrol ini biasanya digunakan hanya sebagai masukan
input saja, yang dalam bahasa teknik kontrol sebagai referensi atau besaran sinyal komando command signal value dan biasanya
digunakan pada kontrol 2dua titik. Yang jelas pada pengendali kontrol tidak menggunakan umpan balik
feedback yang dalam bahasa Inggris disebut “Open Loop Control” atau dalam bahasa Jerman dinamakan “Steurung”.
Pengaturan adalah mutlak harus menggunakan sensor untuk mendeteksimengukur keluaran yang akan dikembalikan sebagai umpan
balik feed back untuk dibandingkan dengan masukan selaku referensi atau titik penyetelan setting point. Pengaturan dalam istilah bahasa
Inggris disebut “Closed Loop Control” atau bahasa Jerman dinamakan “Regelung”.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.1 Proses yang dikontrol Process to be controlled; gambar 5.2 Sistem kontrol loop terbuka Open
loop control system; gambar 5.3 Sistem control loop tertutup Closed loop control system.
Gambar 5.1 Proses yang dikontrol
Gambar 5.2 Sistem control loop terbuka Open loop control system
Gambar 5.3 Sistem control loop tertutup Closed loop control system
5.2 Sensor