Perancangan Aplikasi MobileE-Ticketing untuk Biro Perjalanan Citi Trans Berbasis Android

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

INDRA AHMAD TAUFIK 1.05.08.040

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

v LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... ..i

ABSTRACT ... ..ii

KATA PENGANTAR ... ..iii

DAFTAR ISI ... ..v

DAFTAR TABEL ... ..xii

DAFTAR GAMBAR ... ..xiii

DAFTAR SIMBOL ... ..xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.1 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6


(3)

vi BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Aplikasi ... 9

2.2 E-ticketing ... 10

2.2.1 Manfaat E-ticketing ... 10

2.3 Biro Perjalanan ... 12

2.3.1 Definisi Biro Perjalanan ... 12

2.3.2 Prosedur Kerja Usaha Jasa Biro Perjalanan ... 13

2.4 Handphone ... 14

2.5 Java ... 15

2.6 Android ... 16

2.6.1 Sejarah Android... 17

2.6.2 Arsitektur Android... 22

2.6.2.1 aplication ... 22

2.6.2.2 Application Framework ... 22

2.6.2.3 Library ... 23

2.6.2.4 Android Runtime ... 24

2.6.2.5 Linux Kernel ... 25


(4)

vii

2.6.3.4 Intents ... 28

2.6.3.5 Content Providers ... 28

2.6.4 Tipe Aplikasi Android ... 29

2.6.5 Siklus Hidup Android ... 30

2.5.6 Kelebihan Android ... 31

2.7 Eclipse... 33

2.7.1 Arsitektur Eclipse ... 33

2.7.2 Android SDK ... 35

2.8 MySQL ... 36

2.9 Unfied Modeling Language (UML) ... 36

2.9.1 UseCase Diagram ... 37

2.9.2 Class Diagram ... 37

2.9.3 Activity Diagram ... 38

2.9.4 Sequence Diagram ... 38

2.9.5 Deployment Diagram ... 38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40


(5)

viii

3.2 Metode Penelitian ... 45

3.2.1 Desain Penelitian ... 46

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 46

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 46

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 47

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 48

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 48

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 49

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 52

3.3 Evaluasi Software ... 56

3.3.1 Black Box ... 56

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 64

4.1.1 Pemodelan Sistem yang Sedang Berjalan ... 65

4.1.1.1 Aktor ... 65

4.1.2 Use Case Diagram ... 66

4.1.2.1 Skenario Use Case Diagram... 66

4.1.3 Activity Diagram ... 69


(6)

ix

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 72

4.2.4 Pemodelan Sistem Yang Diusulkan... 73

4.2.4.1 Aktor ... 73

4.2.4.2 Use Case ... 74

4.2.4.3 Activity Diagram ... 79

4.2.4.3.1 LoginActivity Diagram... 79

4.2.4.3.2 Booking Ticket Activity Diagram... 80

4.2.4.3.3 Ticket Status Activity Diagram ... 81

4.2.4.3.4 Bukti Transaksi ActivityDiagram ... 82

4.2.4.3.5 AboutActivityDiagram ... 83

4.2.4.4 Sequence Diagram ... 84

4.2.4.4.1 Sequence Diagram Login ... 84

4.2.4.4.2 Sequence Diagram Register ... 85

4.2.4.4.3 Sequence Diagram Booking Ticket ... 86

4.2.4.4.4 Sequence Diagram Ticket Status ... 87

4.2.4.4.5 Sequence Diagram Bukti Transaksi ... 87

4.2.4.4.6 Sequence Diagram About ... 88


(7)

x

4.2.5.2 Perancangan Menu Utama ... 91

4.2.5.3 Perancangan Menu Booking Ticket ... 92

4.2.5.4 Perancangan Menu Bukti Transaksi ... 92

4.2.5.5 Perancangan Menu About ... 92

4.2.5.6 Perancangan Menu About ... 93

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 93

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 94

5.1.1 Batasan Implementasi ... 94

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 95

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 96

5.1.4 Implementasi Antar Muka ... 97

5.1.4.1 Implementasi Halaman User ... 97

5.1.4.2 Implementasi Halaman Admin ... 103

5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 104

5.1.6 Penggunaan Aplikasi ... 107

5.2 Pengujian Aplikasi... 109


(8)

xi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 111 6.2 Saran ... 112


(9)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Sripsi ini, dan tidak lupa sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjunan kita nabi besar Muhammad SAW, karena atas perantaranya kita senantiasa berada dalam agama dan keyakinan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Skripsi dengan judul “Perancangan Aplikasi Mobile E-ticketing Untuk

Biro Perjalanan Citi Trans Berbasis Android” disusun guna memenuhi syarat

kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem

Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual. Dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat dan tercinta :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, MSc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(10)

iv

5. Novrini Hasti, S.Si., MT. selaku dosen pembimbing.

6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan doa, serta dukungan moril dan materil hingga penulis dapat menyelesaikan skripisi ini dengan lancar.

7. Fitriana Rahmani yang selalu menemani dalam suka dan duka, serta

memberi semangat dan motivasi.

8. Semua teman-teman, terutama teman seperjuangan SI-1 2008.

9. Semua pihak yang telah memberikan motivasi positif yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Bandung, Juni 2013 Penulis

INDRA AHMAD TAUFIK NIM 10508040


(11)

A.S Rosa dan Salahuddin M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak

(Terstruktur dan Berorientasi Objek).Bandung: Modula.

Irawan.2012. Membuat Aplikasi Android untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom.

Kusumaputri, Ervita.2011. http://ervitakusumaputri228.wordpress.com/2011/03/23/ arsitektur-android/.

Mulyadi. 2010. http://ayobelajarilmukomputer.wordpress.com/2011/04/16/ karakteristik- android/.

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku I).

Yogyakarta: C.V. andi offset.

Priyanta. 2011. Pemograman android untuk pemula.Jakarta:Pembuka Cakrawala.

Stephanus Hermawan. 2011. Mudah membuat aplikasi android. Yogyakarta: C.V.

Andi offset.

Windhya Bagus. 2010. http://id.scribd.com/doc/49684144/16/ A-Pengertian- Aplikasi.

Wita. 2010. http://witanduty.wordpress.com/2010/10/12/e-ticketing-pengantar -bisnis-informatika/.


(12)

1

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, kemajuan teknologi informasi di dunia telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini telah mampu mengatasi berbagai penghalang dalam berkomunikasi dan akses informasi seperti jarak dan waktu. Salah satu ciri khusus dari bidang Teknologi Informasi adalah fokus perhatian bidang tersebut yang lebih bersifat aplikatif. Bidang ilmu teknologi informasi lebih mengarah pada pengelolaan

data dan informasi, dengan pemanfaatan teknologi komputer dan internet serta lebih

menekankan pada teknik pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada untuk meningkatkan produktifitas kerja. Dalam perkembangannya sejalan dengan paradigma ekonomi baru, maka teknologi informasi menjadi senjata yang handal dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi.

Saat ini kemajuan teknologi komunikasi sangat didukung oleh teknologi internet dan telah mengubah cara orang bekerja dengan computer. Internet adalah sebuah jaringan global di mana jaringan–jaringan computer terhubung. Jaringan global ini terhubung dan mampu membuat setiap orang untuk memperoleh suatu informasi secara lebih cepat, luas, dan akurat. Informasi yang disediakan dalam internet tidak terbatas pada suatu hal atau keadaan saja, akan tetapi informasi ini terus berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.


(13)

Dengan adanya internet, setiap orang atau perusahaan di dunia dapat saling terhubung satu sama lain. Hal ini mendorong terjadinya proses jual beli melalui

internet atau yang lebih dikenal dengan nama e-commerce.

E-Commerce, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi

yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem

e-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen,

maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen,

menggunakan e-commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain

itu, harga barang-barang yang dijual melalui e-commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. E-commerce

memiliki banyak jenis dan salah satu penerapannya ialah e-ticketing.

E-ticketing adalah proses di mana pelanggan dapat melakukan pemesanan,

pembelian, dan pembayaran tiket melalui internet. Konsep e-ticketing dapat

diterapkan untuk segala jenis tiket, salah satunya adalah tiket travel antar kota.

E-ticketing dianggap sebagai sebuah kemajuan dalam pelayanan perusahaan kepada

pelanggannya. Oleh karena itu, hampir semua perusahaan travel menyediakan fasilitas e-ticketing melalui aplikasinya masing – masing.

Perkembangan bisnis transportasi memilki berbagai macam jenis seperti travel, kereta api, pesawat dan bis antarkota. Pelaku bisnis melihat adanya peluang


(14)

dan kesempatan di bidang travel, hal itu dikarenakan alat transportasi travel saat-saat ini menjadi salah satu transportasi favorit bagi masyarakat . CV CITRA TIARA TRANSPORT atau lebih dikenal CITI TRANS merupakan salah satu travel yang cukup besar di kota Bandung. CITI TRANS menawarkan berbagai macam jasa selain jasa travel, yaitu jasa pengiriman barang, dokumen atau lebih dikenal dengan sebutan pengiriman paket.

CITI TRANS perusahaan jasa transportasi Bandung-Jakarta yang dipimpin oleh Andrew Arristanto diresmikan pada tanggal 11 September 2005 dan mulai beroperasi 7 Oktober 2005 dengan kantor pusat di Bandung yakni Jln. Imam Bonjol no.18, pada awal beroperasinya Citi Trans melayani jalur Bandung-Semanggi PP setiap 2 jam sekali.

Saat ini, sistem tiket CITI Trans yang sudah ada yaitu dengan menggunakan antrian loket atau pemesanan tiket online dengan mengunjungi website perusahaan penyedia tiket travel. Akan tetapi, sistem tiket yang sudah ada saat ini masih memiliki celah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Sistem antrian loket menuntut orang untuk datang ke loket tiket dan mengantri, sedangkan sistem tiket online menuntut orang untuk terhubung ke internet agar bisa memesan tiket.

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, terutama teknologi


(15)

saja. Salah satu teknologi mobile yang berkembang saat ini adalah teknologi mobile Android.

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan

oleh bermacam peranti bergerak. Android memiliki berbagai keunggulan sebagai

piranti lunak yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail,

Google Maps, dan Google Calendar. Oleh karena itu, kami bermaksud untuk

memanfaatkan kualitas sistem di atas dengan membuat sistem travel e-ticketing

menggunakan teknologi mobile Android yang dapat mengirimkan data tiket perjalanan yang dipesan kepada perusahaan yang dituju serta mempermudah user dalam pemesanan tiket.

Dengan pernyataan tersebut, penulis mencoba membuatkan sebuah rancangan

aplikasi dan menjadi dasar dalam pengambilan judul skripsi “Perancangan Aplikasi

Mobile E-ticketing Untuk Biro Perjalanan Citi Trans Berbasis Android”, dengan maksud mempermudah seseorang yang akan melakukan perjalan tanpa harus bersusah payah mengantri ticket.


(16)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurang praktisnya mendapatkan informasi tiket yang hanya dapat

dilakukan dengan cara datang dan mengantri langsung di loket travel.

2. Lambatnya pencarian informasi tentang tiket.

3. Sistem pembelian tiket melalui fasilitas telpon dirasa kurang efektif

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasi, berikut adalah rumusan masalahnya :

1. Bagaimana system informasi biro perjalanan Citi Trans yang sedang berjalan menjadi berkualitas dan menarik.

2. Bagaimana melayani konsumen dengan mengadopsi sistem yang

sudah berlaku bagi calon penumpang sebagai costumer yang

menggunakan platform mobile android.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan uraian dan rumusan masalah tersebut.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian dan dirancangnya sebuah “Aplikasi mobile e-ticketing


(17)

informasi seputar jadwal keberangkatan, booking dan pembelian tiket Citi Trans

kepada pengguna handphone bersistem operasi Android, yang selanjutnya diharapkan

dapat memberikan informasi yang mudah dan efisien karena aplikasi ini berbasis

mobile.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan penelitian atas di rancangnya aplikasi ini adalah:

1. Untuk merancang sistem informasi biro perjalanan Citi Trans yang sedang

berjalan menjadi berkualitas dan menarik..

2. Untuk melayani konsumen dengan mengadopsi sistem yang sudah berlaku

bagi calon penumpang sebagai costumer yang menggunakan platform

mobile android.

1.4. Keguaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi penulis, hasil dari aplikasi mobile e-ticketing yang telah dibuat dapat berguna bagi masyarakat khususnya para pengguna Android. Dalam perancangan aplikasi e-ticketing ini untuk memudahkan para pengguna Android yang sering bepergian dalam efisiensi tenaga bahkan waktu dalam pemesanan tiket.

Bagi Pihak Yang Berkepentingan:

Aplikasi ini diharapkan dapat berguna bagi pengguna system operasi Android dalam banyak hal khususnya efisiensi waktu dan tenaga dalam pemesanan tiket .


(18)

1.4.2. Kegunaan Akademis

Bagi penulis, seluruh kegiatan dan hasil aplikasi mobile e-ticketing yang telah dibuat dapat menambah pengetahuan dan memantapkan pemahaman ilmu yang dipelajari selama mengikuti perkuliahan pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

1.5. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah yang akan di bahas sehingga pembahasan bisa lebih terarah dan jelas, oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Aplikasi ini hanya untuk pengguna android saja dengan android diatas versi 2.0.

2. Aplikasi ini sebagai sarana pendukung untuk mendapatkan informasi, booking

dan mendapatkan tiket pada biro perjalanan Citi Trans.

3. Yang berhak menambah, mengedit dan menghapus Data dari database hanya


(19)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kantor Citi Trans Jl. Dipati Ukur 53 Kota Bandung dan waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai Mei 2013.

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2013

Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi Pustaka d. Analisis Dokumen 2 Membangun Prototyping a. Mempelajari Data b. Membangun Prototyping 3 Evaluasi Prototyping a. Uji Desain Oleh User 4. Coding / Mengkodekan Sistem a. Menetapkan Coding b. Menerapkan Aplikasi 5. Menguji Sistem a. Uji Coba Aplikasi b. Uji Coba Design 6 Evaluasi Sistem 7 Menggunakan Sistem


(20)

9

2.1. Aplikasi

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data

permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehinggga berubah menjadi bentuk yang baru tanpa meenghilangkan nilai-nilai dasar hal, data, permasalahan atau pernasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan. Jadi program aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer supaya dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programmer atau user.

Atau definisi lain aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, jointable dan sebagainya.

Menurut Daryanto (2004:347), aplikasi adalah software atau perangkat lunak yang dibuat untuk mengerjakan menyelesaikan masalah-masalah khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto (2004:4), aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jadi aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program.


(21)

Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada proses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada

instructionset.

2.2. E-ticketing

E-ticketing atau elektronic ticketing adalah suatu cara untuk

mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan tanpan harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun kertas tiket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer.

E-ticketing ialah peluang untuk meminimalkan biaya dalam

mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses

tiket, menghilangkan formulir kertas dan meningkatkan flekibilitas penumpang dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal keberangkatan.

2.2.1 Manfaat E-ticketing

E-ticketing membawa informasi yang sama dengan tiket kertas. Perbedaan

utama adalah terletak pada database komputer maskapai penerbangan tersebut.

e-ticket adalah catatan electronic resevasi perjalanan, mengandung informasi,

seperti tanggal, waktu, berat bagasi, besar biaya perjalanan dan kelas kursi. Sewaktu check-in di bandara, penumpang perlu menunjukkan e-ticket disertai identitas diri (KTP/SIM), setelah itu dari pihak maskapai akan memberikan boarding pass untuk masuk ke ruang tunggu dan pesawat.


(22)

E-ticketing memberikan keuntungan baik penumpang maupun maskapai penerbangan, mulai dari aspek keamanan, fleksibilitas, biaya, dan kenyamanan. Selain itu e-ticket memberikan standard jaminan yang sama dengan tiket kertas. Berbeda dengan tiket kertas yang bisa ketinggalan di kantor, e-ticket tidak mungkin untuk "kehilangan" karena berada dalam jaringan database biro perjalanan. Selain itu, e-ticket sulit untuk dicuri. Penumpang biasanya mencetak

e-tiket mereka, termasuk konfirmasi e-mail, jadwal dan dokumen lainnya di

rumah masing-masing. Apabila tiket yang telah dicetak hilang, kita dapat melakukan print ulang tiket yang tersimpan pada komputer dan hanya orang yang sesuai dengan identitas yang tertulis di e-ticket yang dapat menggunakannya. Dengan tiket kertas, penumpang yang hilang atau lupa mungkin akan dikenakan biaya oleh maskapai penerbangan untuk membuat yang baru. Dalam beberapa

kasus, penumpang bahkan diharuskan membeli tiket baru pada full-harga. E-tiket

menawarkan keuntungan yang berbeda pada situasi seperti ini.

Selain itu e-ticket dipesan dan diproses dengan lebih tepat waktu, menghemat jam kerja dan menghilangkan rasa khawatir dan frustrasi calon penumpang terhadap kepastian tiket. Keuntungan juga didapatkan setelah transaksi terjadi. Maskapai penerbangan dapat melacak dan memberitahu perubahan jadwal penerbangan, pembatalan dan perubahan-perubahan lainnya lebih cepat.

Kerugian e-ticket dapat terjadi apabila sistem jaringan komputer crash(rusak). Hal ini menyebabkan data reservasi bisa hilang. Beberapa biro perjalanan biasanya memiliki jaringan backup untuk menghadapi kondisi seperti ini. Selain itu, karena


(23)

tingkat efisiensi yang tinggi dapat menyebabkan travel agent gulung tikar dan menambah pengangguran. Lebih lanjut lagi, e-ticket juga menjadi kendala bagi turis asing yang kadang-kadang di beberapa negara memerlukan tiket pulang untuk memastikan mereka tidak melanggar hukum imigrasi mereka.

Walaupun ada kerugian yang juga ditimbulkan, hal ini juga membuat munculnya lapangan pekerjaan yang baru. Dapat dilihat dari banyaknya yang menawarkan pembelian tiket secara on-line untuk orang-orang yang tidak mau repot-repot dan tidak memiliki jaringan internet.

Penggunaan e-ticket memiliki banyak keuntungan dan kerugian yang harus dibenahi. Penerapan di Indonesia sudah sangat laus dan diharapkan dapat berkembang lebih baik lagi kedepannya.

2.3. Biro Perjalanan

2.3.1. Definisi Biro Perjalanan

Biro perjalanan adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, dan menyediakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang, untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata. Biro perjalanan umum adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan perjalanan usaha di dalam dan ke luar negeri.

Fungsi umum biro perjalanan ialah merupakan badan usaha yang memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan pada umumnya dan perjalanan wisata khususnya,


(24)

meyelenggarakan tours dengan tanggung jawab dan resikonya sendiri serta aktif melakukan kerjasama dengan perusahaan lain.

Secara umum perusahaan perjalanan adalah sebuah perusahaan yang mempunyai tujuan mengusahakan dan mengurus perjalanan seseorang dengan segala kebutuhan dari perjalanan itu, baik darat, laut dan udara serta mendapat imbalan dari perusahaan penyedia fasilitas perjalanan atas pelayanan kepada orang yang melakukan perjalanan. Menurut Nyoman S Pendit dalam bukunya

Pengantar dan Pengertian Ilmu Pariwisata, memberikan batasan antara lain :

Perusahaan perjalanan yaitu perusahaan yang mempunyai tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang merencanakan untuk mengadakan suatu perjalanan.

Usaha biro perjalanan di Indonesia meliputi dua bidang, antara lain :

1. Biro perjalan umum yaitu perusahaan perjalanan yang dapat melakukan

kegiatan usaha.

2. Agen perjalanan yaitu perusahaan perjalanan yang usahanya hanya menangani

perusahan penerbangan, hotel, biro perjalanan umum.

2.3.2. Prosedur Kerja Usaha Jasa Biro Perjalanan

Adapun prosedur kerja dalam usaha jasa biro perjalanan yaitu:

a. Perusahaan perjalanan berperan dalam menjembatani kepentingan

orang yang mengadakan perjalanan dengan perusahaan yang menyediakan fasilitas dan sarana perjalanan.


(25)

b. Dalam usahanya perusahaan perjalanan bertindak untuk kepentingan orang lain. Kepentingan orang yang mengadakan perjalanan dan kepentingan perusahaan yang menyediakan fasilitas perjalanan.

c. Perusahaan perjalan merupakan ‘Department Store of Travel” dalam arti mampu menyediakan segala urusan yang menyangkut perjalanan.

d. Perusahaan perjalanan adalah sebuah perusahaan yang mempunyai

tujuan memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

2.4 Handphone

Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat

telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).

Generasi pertama system selular Analog yaitu AMPS ( Advance Mobile Phone Service ). Versi dari AMPS dikenal sebagai Narrowband Advance Mobile Phone Service ( NAMPS ) yang menggabungkan teknologi digital, sehingga system ini dapat digunakan untuk membawa tiga kali lebih besar kapasitas pada setiap panggilan versinya. Pada tahun 1981 muncul NMT ( Nordic Mobile Telephone System ). Pada tahun 1982 muncullah GSM ( Global System For Mobile Communination ).

Pada tahun 1990 jaringan Amerika Utara bergabung membentuk standarisasi IS-54B dimana standarisasi ini adalah yang pertama kali menggunakan dual mode


(26)

seluler berdasarkan teknik penyebaran spectrum untuk meningkatkan kapasitas yang disebut IS-95. Dengan menggunakan protocol AMPS sebagai defaultnya, akan tetapi mempunyai cara kerja SEC. Normal yang berbeda dengan analaog selular serta lebih canggih dibanding IS-54.

2.5. Java

Java menurut Sun Microsystem adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalanakan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan (Salahuddin, M., A.S. Rosa, 2010). Java2

adalah generasi kedua dari Java Platform (generasi awalnya adalah Java

Development Kit). Java berdiri di atas mesin interpreter yang diberi nama Java

Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file

.class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu, bahasa Java disebut sebagai bahasa pemograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, dengan syarat sistem operasi tersebut terdapat JVM (Java Virtual Machine).

` Platform Java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas-kelas loader yang

dipaket dalam sebuah lingkungan rutin Java, dan sebuah compiler, debuger dan

kakas lain yang dipaket dalam Java Development Kit (JDK). Agar sebuah

program Java dapat dijalankan, maka file dengan ekstensi .java harus dikompilasi menjadi file bytecode. Untuk menjalankan bytecode tersebut dibutuhkan JRE


(27)

program Java, hanya menjalankan tidak untuk membuat kode baru lagi. JRE berisi JVM dan library Java yang digunakan.

Saat ini distribusi Java dan kelas pendukungnya dibagi dalam tiga bagian yang masing-masing memiliki konsentrasi tersendiri yaitu:

1. Java 2 Standart Edition (J2SE), untuk aplikasi desktop

2. Java 2 Enterprise Edition (J2EE), untuk aplikasi server

3. Java 2 Micro Edition (J2ME), untuk piranti dengan kemampuan terbatas.

2.6. Android

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.

Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,

Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia

Dibawah ini adalah pengertian dan definisi android menurut beberapa sumber yang dihimpun :

1. www.android.com - Android merupakan kekuatan baru bagi jutaan ponsel,

tablet, dan perangkat lain yang membawa kecepatan Google dan web ke tangan anda.


(28)

2. Wikipedia - Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux

3. Matamaya Studio - Anroid merupakan operating system dari Google yang

bersifat open source, sehingga berbeda dengan windows dimana kita harus membeli lisensinya

4. Jubilee Enterprise - Android adalah sebuah sistem operasi yang memberi kemudahan dalam berkirim email melalui fasilitas Gmail Android

merupakan sistem operasi mobile berbasis kernel Linux yang

dikembangkan oleh Android Inc dan kemudian diakuisisi oleh Google. 5. Wei-Meng Lee - Android adalah sebuah sistem operasi pada handphone

yang bersifat terbuka dan berbasis pada sistem operasi Linux. Android bisa digunakan oleh setiap orang yang ingin menggunakannya pada perangkat mereka.

6. www.developer.android.com - Android adalah software untuk perangkat

mobile yang mencakup aplikasi sistem operasi, middleware, dan key.

7. Ajith Abraham, Jamie Lloret Mauri & John Buford - Android adalah sistem operasi milik Google. Sistem operasi ini berbeda dengan sistem operasi yang sebelumnya bisa digunakan pada mobile devices, notebook,

dan komputer. 2.6.1. Sejarah Android

Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan


(29)

Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. versi android terbaru yaitu versi 3.0. Android juga sudah bergabung dengan beberapa smart Mobile

seperti Nokia, Sony Ericsson, dan lainnya.

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google

mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA

mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (Mobile)

yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009


(30)

diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

1. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search

(pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler

dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan

versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton

video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke

Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung

secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

3. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indicator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus pada kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan pada CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan

Textto- speech engine. Kemampuan dial kontak teknologi text to change speech


(31)

4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi

2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,

peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan

dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2

MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan

perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan

kompetisi aplikasi Mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini

berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan

selama dua tahap yangtiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah

handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

5. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan – perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,

intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat


(32)

kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan

WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass

boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan

jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini

mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga

berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.


(33)

2.6.2. Arsitektur Android

Gambar di bawah ini menampilkan komponen utama dari sistem operasi Android.

Gambar 2.1 Detail Anatomi Android

(Sumber: http://ervitakusumaputri228.wordpress.com)

2.6.2.1.Aplication

Android akan disertakan dengan satu set aplikasi inti termasuk email

client, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua

aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

2.6.2.2.Application Framework

Dengan menyediakan platform pengembangan yang terbuka, Android

menawarkan developer kemampuan untuk membangun aplikasi yang benar-benar kaya dan inovatif. Developer bebas untuk mengambil keuntungan dari perangkat keras, mengakses informasi lokasi, menjalankan layanan latar, menset alarm, menambah notifikasi ke status bar, dan banyak lagi yang lain.

Developer mempunyai akses penuh ke framework API yang sama yang


(34)

penggunaan ulang komponen, beberapa aplikasi dapat mengeluarkan kemampuannya dan beberapa aplikasi yang lain kemudian menggunakan kemampuan tersebut ( tergantung pada batasan keamanan yang ditegakkan oleh

framework ). Mekanisme yang sama ini membolehkan komponen diganti oleh

pengguna.

Mendasari semua aplikasi adalah sesusunan layanan dan sistem, termasuk:

 View yang kaya dan extensibel yang bisa digunakan untuk membangun

sebuah aplikasi, meliputi, list, grid, text box, button, dan bahkan web browser yang bisa ditanam.

Content Provider yang membolehkan aplikasi mengakses data dari

aplikasi yang lain ( seperti Contact ), atau untuk berbagi data aplikasi itu sendiri.

Resource Manager, menyediakan akses ke non-code resource, seperti

berkas lokalisasi string, graphic, dan layout.

Notification Manager yang membolehkan seluruh aplikasi untuk

menampilkan peringatan di status bar.

Activity Manager mengatur daur hidup aplikasi dan menyediakan navigasi

backstack yang umum.

2.6.2.3. Library

Android meliputi sesusunan kepustakaan C/C++ yang digunakan oleh beberapa komponen sistem Androi. Kemampuan-kemampuan ini ditampilkan ke developer melalui Android application framework. Beberapa dari kepustakaan inti akan disebutkan di bawah ini:

System C library – sebuah implementasi standar C system library ( libc )

turunan BSD, disesuaikan dengan perangkat berbasis Linux embedded.

 Media library – berdasarkan OpenCORE PacketVideo, library ini


(35)

yang terkenal, sebaik file image. Library ini meliputi MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG.

Surface Manager – mengatur akses ke subsystem tampilan dan secara

halus menggabungkan layer graphik dari 2D dan 3D dari beberapa aplikasi.

 LibWebCore – sebuah mesin modem web browser yang menggerakkan

Android browser dan embedded web view.

 SGL – mesin graphics 2D

3D libraries – sebuah implementasi berdasarkan OpenGL ES 1.0 APIs,

library ini menggunakan perangkat keras akselerasi 3D ( jika tersedia )

atau yang termasuk, perangkat lunak 3D rasterizer dengan optimasi yang tinggi.

FreeType– perenderingan font bitmap dan vector.

 SQLite – sebuah mesin relasional database yang hebat dan ringan tersedia untuk semua aplikasi.

2.6.2.4.Android Runtime

Android meliputi beberapa kepustakaan inti yang menyediakan banyak fungsionalitas yang tersedia di kepustakaan inti dari bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi android berjalan pada prosesnya masing-masing, dengan instance

mereka masing-masing pada Dalvik virtual machine. Dalvik telah ditulis sehingga

sebuah perangkat dapat menjalankan banyak VM secara efisien. Dalvik VM

mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable ( .dex ) yang dioptimasi untuk

pemakaian memory minimal. VM berbasis register, dan menjalankan class yang dikompilasi oleh sebuah kompiler bahasa Java yang telah ditransformasi menjadi format .dex dengan tool yang disediakan yaitu 'dx'. Dalvik VM berada di kernel Linux untuk mendasari fungsionalitas seperti threading dan manajemen memori tingkat rendah.


(36)

2.6.2.5.Linux Kernel

Android berada di atas Linux 2.6 untuk pelayanan inti sistem seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, tumpukan jaringan, dan model driver. Kernel juga bertindak sebagai layer abstraksi antara hardware dan sisa dari tumpukan software. Anatomi dari aplikasi Android Ada 4 yang mendasari dari anatomi aplikasi android, yaitu:

• Activity

• Intent Receiver

• Service

• Content Provider

Walaupun tidak semua aplikasi memiliki ke-4 blok di atas, tapi pasti dari kombinasi ke-empat blok tersebut.

2.6.3. Komponen Aplikasi Android

Fitur penting android adalah bahwa satu aplikasi dapat menggunakan elemen dari aplikasi lain (untuk aplikasi yang memungkinkan). Sebagai contoh,

sebuah aplikasi memerlukan fitur scroller dan aplikasi lain telah mengembangkan

fitur scroller yang baik dan memungkinkan aplikasi lain menggunakannya. Maka

pengembang tidak perlu lagi mengembangkan hal serupa untuk aplikasinya, cukup menggunakan scroller yang telah ada.

Agar fitur tersebut dapat bekerja, sistem harus dapat menjalankan aplikasi ketika setiap bagian aplikasi itu dibutuhkan, dan pemanggilan objek java untuk bagian itu. Oleh karenanya android berbeda dari sistem-sistem lain, Android tidak memiliki satu tampilan utama program seperti fungsi main() pada aplikasi lain.


(37)

Sebaliknya, aplikasi memiliki komponen penting yang memungkinkan system untuk memanggil dan menjalankan ketika dibutuhkan.

2.6.3.1. Activities

Activity merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah aplikasi, karena

Activity menyajikan tampilan visual program yang sedang digunakan oleh

pengguna. Setiap Activity dideklarasikan dalam sebuah kelas yang bertugas untuk

menampilkan antarmuka pengguna yang terdiri dari Views dan respon terhadap

Event. Setiap aplikasi memiliki sebuah activity atau lebih. Biasanya pasti akan ada

activity yang pertama kali tampil ketika aplikasi dijalankan.

Perpindahan antara activity dengan activity lainnya diatur melalui sistem, dengan memanfaatkan activity stack. Keadaan suatu activity ditentukan oleh posisinya dalam tumpukan acitivity, LIFO (Last In First Out) dari semua aplikasi yang sedang berjalan. Bila suatu activity baru dimulai, activity yang sebelumnya digunakan maka akan dipindahkan ketumpukan paling atas. Jika pengguna ingin

menggunakan activity sebelumnya, cukup menekan tombol Back, atau menutup

activity yang sedang digunakan, maka activity yang berada diatas akan aktif

kembali. Memory Manager android menggunakan tumpukkan ini untuk

menentukan prioritas aplikasi berdasarkan activity, memutuskan untuk mengakhiri

suatu aplikasi dan mengambil sumber daya dari aplikasi tersebut.

Ketika activity diambil dan disimpan dalam tumpukkan activity terdapat 4 kemungkinan kondisi transisi yang akan terjadi :

1. Active, setiap activity yang berada ditumpukan paling atas, maka dia akan terlihat, terfokus, dan menerima masukkan dari pengguna. Android akan


(38)

berusaha untuk membuat activity aplikasi ini untuk untuk tetap hidup

dengan segala cara, bahkan akan menghentikan activity yang berada

dibawah tumpukkannya jika diperlukan. Ketika activity sedang aktif, maka yang lainnya akan dihentikan sementara.

2. Paused, dalam beberapa kasus activity akan terlihat tapi tidak terfokus pada kondisi inilah disebut paused. Keadaan ini terjadi jika activity

transparan dan tidak fullscreen pada layar. Ketika activity dalam keadaan

paused, dia terlihat active namun tidak dapat menerima masukkan dari

pengguna. Dalam kasus ekstrim, android akan menghentikan activity

dalam keadaan paused ini, untuk menunjang sumber daya bagi activity

yang sedang aktif.

3. Stopped, ketika sebuah activity tidak terlihat, maka itulah yang disebut

stopped. Activity akan tetap berada dalam memori dengan semua keadaan

dan informasi yang ada. Namun akan menjadi kandidat utama untuk dieksekusi oleh sistem ketika membutuhkan sumberdaya lebih. Oleh

karenanya ketika suatu activity dalam kondisi stopped maka perlu

disimpan data dan kondisi antarmuka saat itu. Karena ketika activity telah keluar atau ditutup, maka dia akan menjadi inactive.

4. Inactive, kondisi ketika activity telah dihentikan dan sebelum dijalankan.

Inactive activity telah ditiadakan dari tumpukan activity sehingga perlu

restart ulang agar dapat tampil dan digunakan kembali.

Kondisi transisi ini sepenuhnya ditangani oleh manajer memori android.


(39)

kemudian stopped activity, dan dalam kasus luar biasa paused activity juga akan di tutup.

2.6.3.2. Services

Service adalah aplikasi yang berjalan tanpa adanya tatap muka pengguna ( user

interface ). Service digunakan untuk melakukan pengolahan data yang perlu terus

diproses, bahkan ketika Activity tidak aktif atau tidak tampak. Seperti

menjalankan media player yang memainkan lagu dari playlist.

2.6.3.3. Broadcast Receiver

Broadcast Receiver merupakan komponen yang menerima dan bereaksi untuk menyiarkan notifikasi. Misal notifikasi zona waktu telah berubah, baterai

rendah. Sama halnya dengan service, Broadcast Receivers tidak menampilkan

antarmuka pengguna. Namun, Broadcast Receivers dapat menggunakan

Notification Manager untuk memberitahukan sesuatu kepada pengguna.

2.6.3.4. Intents

Digunakan bila ingin membuat sebuah reaksi dari event yang ada.Intent reciver ini biasanya harus di-trigger terhadap sesuatu baru akan dijalankan oleh sistem Android.

2.6.3.5. Content Providers

Content Providers digunakan untuk mengelola dan berbagi database. Data dapat

disimpan dalam file sistem, dalam database SQLite, atau dengan cara lain yang

pada prinsipnya sama. Dengan adanya Content Provider memungkinkan antar

aplikasi untuk saling berbagi data. Komponen ini sangat berguna ketika sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain, sehingga mudah dalam penerapannya. Content Provider diciptakan untuk berbagi data dengan Activities


(40)

lain atau Services. Sebuah Content Provider menggunakan antarmuka standar dalam bentuk URI untuk memenuhi permintaan data dari aplikasi lain.

2.6.4 Tipe Aplikasi Android

Terdapat tiga kategori aplikasi pada android :

1. Foreground Activity

Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar activity dapat berlangsung dengan lancar.

2. Background Service

Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tidak tampak pada layar. Contohnya aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon.

3. Intermittent Activity

Aplikasi yang masih membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna,

namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di background dan jika diperlukan

akan memberi tahu pengguna tentang kondisi tertentu. Contohnya pemutar musik. Untuk aplikasi yang kompleks akan sulit untuk menentukan kategori aplikasi tersebut apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari semua kategori. Oleh karenanya


(41)

perlu pertimbangan bagaimana aplikasi tersebut digunakan dan menentukan kategori aplikasi yang sesuai.

2.6.5 Siklus Hidup Android

Siklus hidup aplikasi android dikelola oleh sistem, berdasarkan kebutuhan pengguna, sumberdaya yang tersedia, dan sebagainya. Misalnya Pengguna ingin

menjalankan browser web, pada akhirnya sistem yang akan menentukan

menjalankan aplikasi. Sistem sangat berperan dalam menentukan apakah aplikasi dijalankan, dihentikan sementara, atau dihentikan sama sekali. Jika pengguna ketika itu sedang menjalankan sebuah Activity, maka sistem akan memberikan perioritas utama untuk aplikasi yang tersebut. Sebaliknya, jika suatu Activity tidak terlihat dan sistem membutuhkan sumber daya yang lebih, maka Activity yang prioritas rendah akan ditutup.

Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses secara terpisah, yang masing-masing memiliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi penggunaan memori pada aplikasi. Selain itu juga android dapat mengontrol aplikasi mana yang layak menjadi prioritas utama. Karenanya android sangat sensitive dengan siklus hidup aplikasi dan komponen-komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap setiap kondisi agar aplikasi menjadi stabil. Gambar 2.2 menunjukkan prioritas dari aplikasi.


(42)

Gambar 2.2 Prioritas Aplikasi Berdasarkan Activity

(Sumber: http://ervitakusumaputri228.wordpress.com)

2.6.6. Kelebihan Android

Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, termasuk

didalamnya Symbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile

Edition, Linux Mobile (LiM), dan banyak lagi. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan Android. Walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform lain, Android adalah yang pertama menggabungkan hal seperti berikut :

1. Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap system karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyukai hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan tanpa harus membayar royality. Sementara pengembang

software menyukai karena android dapat digunakan diperangkat manapun


(43)

2. Arsitektur komponen dasar android terinspirasi dari teknologi internet

Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi

lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.

3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai

macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL, browser dan penggunaan peta. Semua itu sudah tertanam pada android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.

4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja system menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.

5. Dukungan grafis dan suarat terbaik, dengan adanya dukungan 2D grafis dan animasi yang diilhami oleh Flash menyatu dalam 3D menggunakan

OpenGL memungkinkan membuat aplikasi maupun game yang berbeda.

6. Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis dengan menggunakan bahas pemrograman Java dan dieksekusi oleh mesin virtual Dalvik, sehingga kode program portabel antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan seperti penggunaan

Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi layar semua dapat


(44)

2.7. Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform

(platformindependent).

Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,

Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,

akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

3. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun

bias digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis

dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman

perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan

komponen yang dinamakan plug-in.

2.7.1. Arsitektur Eclipse

Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya


(45)

adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse

yang dinamakan Rich Client Platform (RCP). Berikut ini adalah komponen yang

membentuk RCP:

a. Core platform

b. OSGi

c. SWT (Standard Widget Toolkit)

d. JFace

e. Eclipse Workbench

Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java Development

Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan

program Java, dan PDE (Plug-in Development Environment) untuk

mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan

dalam bahasa pemrogramanJava.

Konsep Eclipse adalah IDE yang terbuka (open), mudah diperluas

(extensible) untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik[2]. Jadi, Eclipse

tidak saja untuk mengembangkan program Java, akan tetapi dapat digunakan

untuk berbagai macam keperluan, cukup dengan menginstal plug-in yang

dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++ terdapat plug-in CDT

(C/C++ Development Tools).

Selain itu, pengembangan secara visual bukan hal yang tidak mungkin

oleh Eclipse, plug-in UML2 tersedia untuk membuat diagram UML. Dengan

menggunakan PDE setiap orang bisa membuat plug-in sesuai dengan


(46)

2.7.2. Android SDK

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang

diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android

menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci

yang di release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software

Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan

aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai

platform aplikasi-netral, android member anda kesempatan unutk membuat

aplikasi yang kita butuhkan yang bukan merupakan aplikasi bawaan

Handphone/Smartphone. Beberapa fitur-fitur android yang paling penting adalah :

a. Framework : aplikasi yang mendukung pengganti komponen dan reusable.

b. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile

c. Integrated Browser verdasarkan engine open source WebKit.

d. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional Ekselerasi hardware) e. SQLite untuk penyimpanan data.

f. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4,

H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PING, GIF), GSM Telephony (tergantung

Hardware)

g. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware)


(47)

i. Lingkungan Development yang lengkap dan termasuk pernagkat emulator,

tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE

Eclipse.

2.8. MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal, kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu , ia bersifat Open source (Anda tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada pelbagai platform (kecuali untuk jenis enterprise, yang bersifat komersial). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di

download dari http://www.mysql.com MySQL termasuk jenis RDBMS

(Relational Database Management). Itulah sebabnya, istilah seperti tabel, baris,

dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

2.9. Unfied Modeling Language (UML)

UML menurut Booch (1999: 14) dalam Jurnal Gintoro, Andreyus, Emilia dan Richard William (2010 , Hal : B-30) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk menvisualisasi, menspesifikasi, merancang dan mendokumentasi sistem piranti lunak.

Unified Modelling Language (UML) menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Tujuan UML adalah :


(48)

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktik-praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

UML menyediakan beberapa notasi dan artifact standar yang bisa

digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan desain. Artifact didalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan perangkat. Contohnya adalah source code yang dihasilkan oleh proses pemrograman.

2.9.1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Use Case dilakukan oleh satu actor yang digambarkan dengan simbol orang yang dihubungkan dengan garis yang menunjukan hubungan komunikasi. Setiap Use Case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksi dengan Actor. Nama Use Case boleh terdiri dari

beberapa kata dan tidak boleh ada Use Case yang memiliki nama yang sama.

2.9.2. Class Diagram

Diagram kelas menggambarkan tipe-tipe objek dalam system dan berbagai


(49)

memberikan gambaran umum dari sistem. Seperti tipe-tipe dari objek dengan menunjukan kelasnya dan relationship yang diantara mereka, serat penjelasan detail tiap-tiap kelas ke dalam model suatu system. Class diagram bersifat static

(tidak berubah) yang akan menunjukan apa itu interaksi tapi tidak menjelaskan apa yang terjadi ketika mereka melakukan interaksi.

2.9.3. Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja (work flow). Sebuah proses bisnis

dan urutan aktifitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah

flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari aktifitas

keaktifitas lainnya atau dari suatu aktifitas kedalam keadaan sesaat (state). 2.9.4. Sequence Diagram

Diagram sequence merupakan gambaran interaksi antar objek di dalam

dan di sekitar sistem berupa massage yang digambarkan terhadap waktu. Diagram

ini secara khusus berasosiasi dengan use Case. Diagram sequence juga digunakan

untuk menggambarkan skenario atau rangkain langkah-langkah apa yang

seharusnya terjadi sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan sesuatu

didalam Use case sebagai output. Untuk massage digambarkan sebagai garis

berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message

dipetakan menjadi operasi/metode dari class. Activation bar menunjukan lamanya

eksekusi sebuat proses, biasanya diawali dengan sebuah message. Berikut ini adalah contoh dari diagram sequence.


(50)

2.9.5. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat

digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware.

2. Sistem client/server.

3. Sistem terdistribusi murni.

4. Rekayasa ulang aplikasi.

(Sumber :Buku Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan


(51)

40 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. OBJEK PENELITIAN

Penulis melalakukan penelitian di CV. CITRA TIARA TRANS atau yang

dikenal sebagai CITI TRANS yang berlokasi di Jl. Dipati Ukur 53 Bandung 40132.

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Berawal dari ingin mengakomodir kawan sejawat untuk pulang di masa liburan sekelompok mahasiswa memulai suatu bisnis jasa angkutan yang semakin lama semakin menjanjikan, hingga pada akhirnya sebuah perusahaan jasa travel yang di beri nama CV. CITRA TIARA TRANS resmi berdiri pada tahun 2005 pada bulan Agustus dimana lokasi awal perusahaan ini di Jakarta dan pada tahun 2006 berpindah ke Bandung tepatnya di Jl. Dipati Ukur No. 53, lokasi yang sangat strategis dimana lokasi tersebut merupakan wilayah perkampusan dan termasuk wilayah yang sangat strategis diwilayah bandung dalam menjalankan bisnis jasa travel.

CV. CITRA TIARA TRANS atau yang lebih dikenal dengan nama CITI TRANS mempunyai karakter perusahaan jasa yang memberikan pelayanan yang berbeda yaitu pelayanan yang eksklusif dalam artian kelas menengah keatas dan mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan perusahaan jasa travel yang lainnya,


(52)

beberapa kelebihan yang dimiliki CITI TRANS adalah merupakan pelopor travel dengan susunan tempat duduk single sheet, Unit GPS pada setiap kendaraan agar setiap kendaraan dapat terpantau segala informasinya dengan jelas serta mempunyai komitmen dalam hal ganti rugi apabila terdapat keluhan.

Setelah dibukanya jalan tersebut maka akses antara kota Bandung dan Jakarta menjadi sangatlah terbuka, hal tersebut juga sangat mendukung bergairahnya berbagia bisnis terutama di kota bandung yang merupakan tujuan perjalanan utama jakarta. Hal ini juga dilihat makin banyak dan berkembangnya pusat-pusat

perbelanjaan, took souvenir dan lain-lain. Keadaan demikian dimanfaatkan juga oleh

para pelaku bisnis transportasi yang ada, dengan melihat terbukanya akses jalan tol tersebut maka diapandang jasa transportasi merupakan salah atu bisnis potensial yang dapat dikembangkan

CV CITRA TIARA TRANSPORT atau lebih dikenal CITI TRANS merupakan salah satu travel yang cukup besar di kota Bandung. CITI TRANS menawarkan berbagai macam jasa selain jasa travel, yaitu jasa pengiriman barang, dokumen atau lebih dikenal dengan sebutan pengiriman paket.

CITI TRANS perusahaan jasa transportasi Bandung-Jakarta yang dipimpin oleh Andrew Arristanto diresmikan pada tanggal 11 September 2005 dan mulai beroperasi 7 Oktober 2005 dengan kantor pusat di Bandung yakni Jln. Imam Bonjol no.18, pada awal beroperasinya Citi Trans melayani jalur Bandung-Semanggi PP setiap 2 jam sekali.


(53)

Pada tahun 2006 Citi Trans memindahkan kantor pusatnya ke Jln. Dipatiukur no. 53 dan menambah jalur baru ke Fatmawati, Bintaro yang kemudian pada tahun berikutnya di susul oleh jalur yang terbaru yakni Kelapa Gading. Dan hingga sekarang Citi Trans melayani jalur PP setiap 1 jam sekali.

Untuk mempertahankan posisi dan memenangkan persaingan, setiap perusahaan mempunyai target tertentu yang berupa visi dan misi. Pencapaian visi dan misi tersebut perlu direalisasikan melalui tindakan efektif dan efisien yang mempunyai arah pasti menuju sasaran yang ingin dicapai.

3.1.2. Visi dan Misi

CITI TRANS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa

transportasi khususnya travel Bandung-Jakarta PP. CITI TRANS memiliki visi, misi serta motto perusahaan yang menjadi dasar berjalannya perusahaan ini, visi, misi dan motto CITI TRANS yaitu :

a. VISI

Berperan serta dalam dunia transportasi sebagai penyedia jasa transportasi yang berkualitas yang memberikan segala kemudahan serta kenyamanan dalam perjalanan dan terus menerus melayani permintaan konsumen.

b. MISI

Merubah, menambah kendaraan dan fasilitas yang telah ada untuk meningkatkan jumlah pelanggan.


(54)

3.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber: Citi Trans Travel)

3.1.4. Deskripsi Kerja 1. Komisaris

Merupakan pengawas sekaligus pemilik dari CV. CITI TIARA TRANS yang terdiri dari beberapa orang yag bertugas sebagai pengawas serta pengambil kebijakan dalam perusahaan ini serta pemberi nasehat kepada tiap-tiap direktur.

KOMISARIS

Dir. Operasional

Dir. SDM Dir.

Pemasaran Dir. Keuangan Dir. Perawatan Kabag. Kendaraan dan Jalur Kabag. Ketertiban dan keselamatan lalu lintas Kabag. SDM Kabag. Keuangan Kabag. Pemasaran Kabag. Bengkel dan perawatan


(55)

2. Direktur Operasional

Bertugas membawahi dua Kepala Bagian kendaraan dan jalur serta ketertiban dan keselamatan lalulintas. Bertugas mengambil kebijakan dalam hal pengusulan penambahan kendaraan serta penambahan jalur dan mengawasi ketertiban serta keselamatan lalulintas yang ditekankan kepada para Driver.

3. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM)

Membawahi Kepala Bagian SDM, bertugas untuk merekrut pegawai baru serta melakukan training kepada karyawan secara rutin dan terprogram, juga bertugas sebagai bagian yang sangat peka terhadap masukan dari para pelanggan yang nantinya akan di beritahukan dan diarahkan kepada para karyawan (rapat rutin) sehingga terjadinya hubungan relasi yang baik antara pelanggan dengan perusahaan.

4. Direktur Keuangan

Membawahi Kepala Bagian Keuangan, bertugas mengatur masuk keluarnya uang pada perusahaan serta memberikan segala laporan kepada Komisaris tentang perkembangan keuangan perusahaan.

5. Direktur Pemasaran

Membawahi Kepala Bagian Pemasaran, bertugas melakukan promosi kepada para pelanggan, melakukan hal-hal kreatif dan inovatif dalam menarik perhatian pelnggan serta menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dalam program diskon.


(56)

6. Direktur Perawatan

Membawahi Kepala Bengkel dan Perawatan bertugas untuk melakukan perawatan kendaraan secara rutin, memeriksa segala kelengkapan kendaraan serta mengecek kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan.

7. Kepala Bagian Kendaraan dan Jalur

Membantu Direktur Operetional dalam bidang kendaraan dan jalur. 8. Kepala Bagian Ketertiban dan Keselamatan Lalulintas

Membantu Direktur Operetional dalam bidang ketertiban dan keselamatan lalulintas.

9. Kepala Bagian Keuangan

Membantu Direktur Keuangan dalam melaksanakan tugasnya. 10. Kepala Bagian Keuangan

Membantu Direktur Keuangan dalam melaksanakan tugasnya. 11. Kepala Bagian Marketing

Membantu Direktur Marketing dalam melaksanakan tugasnya. 12. Kepala Bengkel Perawatan

Membantu Direktur Perawatan dalam melaksanakan tugasnya.

3.2. Metode Penelitian

Metode merupakan cara bagaimana secara teknis membangun perangkat lunak yang harus berada pada komitmen dasar menuju kualitas. Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur


(57)

dan terarah. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pendekatan/penyelesaian untuk melaksanakan suatu penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian. Desain penelitian yang baik dapat memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan laporan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau Deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, dalam hal ini penulis menggunakan cara sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Jenis pengumpulan data primer merupakan penelitian yang mengumpulkan data langsung dari lapangan penelitian atau tempat penelitian untuk mengetahui


(58)

keadaan penelitian yang akan dijalankan. Metode yang dipakai dibagi ada beberapa cara sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan para pegawai yang berhubungan dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan pimpinan yang dapat memberikan data yang relevan dengan masalah yang diteliti oleh penulis.

b. Observasi

Observasi merupakan proses untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan ditempat lokasi penelitian secara langsung yaitu pada Travel CITI TRANS Bandung, kemudian hasil dari pengamatan tersebut dicatat dan dianalisis lebih lebih lanjut.

3.2.1.3. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang di peroleh secara tidak langsung yaitu

berupa referensi dari buku, makalah atau dari berupa sumber literature internet dan artikel - artikel yang berhubungan dengan tema penelitian yang sedang dilakukan dan dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam pemecahan masalah.


(59)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah beberapa metode yang digunakan pada penelitian ini, diantaranya metode pengembangan sistem dan metode pendekatan sistem dan alat bantu analisis dan perancangan, Dibawah ini akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan pendekatan sistem berorientasi objek. Menurut Bambang Hariyanto (2004 : 86) keunggulan pendekatan berorientasi objek adalah sebagai berikut :

1. Bekerja yang mendekati kognisi manusia.

2. Menghasilkan sistem yang dibangun di atas bentuk-bentuk antara yang stabil dan dengan demikian lebih mampu untuk mengikuti perubahan.

3. Dapat digunakan tidak hanya pada perancangan perangkat lunak tapi juga seluruh proses pengembangan perangkat lunak.

4. Mereduksi resiko pengembangan sistem-sistem kompleks terutama karena pemaduan terjadi menyebar pada siklus kehidupan tidak terjadi dalam sekejap sebagaimana kejadian ledakan besar (big bang).

5. Pendekatan ini membantu mengeksploitasi keampuhan bahasa pemrograman berbasis objek.


(60)

Pendekatan berorientasi objek adalah salah satu faktor untuk menuntun menuju ke solusi perangkat lunak, untuk itu kadang harus menyeimbangkan dengan pertimbangan- pertimbangan pendekatan yang lain. Menurut Booch, prinsip-prinsip yang mendasari pengembangan berorientasi objek adalah :

1. Abstraksi 2. Pengkapsulan 3. Modularitas 4. Hirarki

5. Typing

6. Kongkurensi

7. Persistence

Prinsip- prinsip ini bekerja/diterapkan secara sinergi (bersama-sama bekerja sama). Prinsip-prinsip tersebut merupakan prinsip-prinsip utama, dimana keempat prinsip pertama adalah wajib sementara tiga prinsip berikutnya adalah optional (boleh digunakan ataupun tidak ).

3.2.2.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem menggunakan metode prototype yang

merupakan metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Kadang-kadang pemakai atau user hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software tanpa detail input, proses atau detail output.


(61)

Di lain waktu mungkin dimana tim pembangun (developer) tidak yakin terhadap efisiensi dari algoritma yang digunakan, tingkat adaptasi terhadap sistem operasi atau rancangan form user interface. Ketika situasi seperti ini terjadi model prototype

sangat membantu proses pembangunan software.

Seperti pada semua metode, prototype dimulai dari pengumpulan

kebutuhan. Dengan perencanaan yang cepat akan dibentuk konstruksi dari

prototypenya. Prototype ini dievaluasi oleh pelanggan dan digunakan untuk

mengelola kembali kebutuhan dari perangkat lunak yang dikembangkan. Suatu proses iterasi terjadi, setelah prototype disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, sementara pihak pengembang makin mengerti keinginan pemakai.

Tahapan proses model prototype, bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan : developer dan pelanggan bertemu dan menentukan

tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.

2. Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek

software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.

3. Evaluasi prototype : pelanggan mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan

untuk memperjelas kebutuhan software.

Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan untuk memahami kebutuhan pelanggan lebih baik.


(62)

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut

adalah kelebihan dan kekurangan dari metode prototype. Abdul Kadir (2003 : 418) :

1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

b. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

c. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

d.Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.

e. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara keseluruhan. f. Menghemat biaya (menurut penelitian, biaya penghematan dapat mencapai 10%

hingga 20% dibandingkan dengan menggunakan metode SDLC tradisional). 2. Kekurangan

a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan waktunya untuk menggarap prototype.

b. Dokumentasi sering terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada

tahap pengujian dan pembuatan prototype.

c. Waktu yang singkat dapat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang teruji.


(1)

Menu Daerah Tujuan

Menu ini menampilkan daerah tujuan sesuai dengan yang telah dipilih oleh penumpang.

Modul Black Box

Menu Atur Tanggal

Menu ini menawarkan booking tiket pada hari user mengakses aplikasi e-ticketing hingga batas waktu yang ditentukan yaitu satu bulan kemudian.

Modul Black Box

Menu Atur Jam

Menu ini akan

menampilkan dan

menawarkan fasilitas booking ticket pada jam yang ditawarkan pihak biro perjalanan.

Modul Black Box

Menu Atur Jumlah Tiket

Menu ini akan

menampilkan nama

pemesan tiket serta harga satuan tiket dan field untuk fasilitas booking jumlah tiket.

Modul Black Box

Menu Tiket Status

Menu ini akan

memperlihatkan satatus tiket yang dipesan oleh user apakah sudah terverifikasi ataukah belum.

Modul Black Box

Menu Bukti Transaksi

Menu ini akan

menunjukan bahwa user telah melakukan transaksi sebagai pembayaran tiket dan juga menjadi syarat terverifikasinya status tiket.

Modul Black Box

Menu About Menu ini akan

memberikan informasi tentang ketentuan dalam memesan tiket pada aplikasi.


(2)

111

5.2.2. Kasus dan Hasil Uji

Kasus dan hasil pengujian dibuat untuk mengetahui Aplikasi Aplikasi E-ticketing pada Biro Perjalanan ini dapat berjalan dengan baik atau tidak.

5.2.2.1. Kelas Uji Aplikasi

Berikut ini adalah tabel pengujian login Admin untuk pengecekkan user yang telah terdaftar.

Tabel 5.2 Kasus dan hasil uji

No Kasus/diuji Skenario Uji Hasil yang Diharapkan

Hasil Pengujian 1 Menu Login Memilih Launcher

Icon Citi Trans Mobile daftar untuk mempunyai akun.

Ketika icon di klik makan akan muncul form Login.

Berhasil Tidak Berhasil

2 Menu Utama Hak akses masuk ke jaringan internet dan menampilkan menu utama dan menampilkan beberapa konten

aplikasi

e-ticketing. Ketika berhasil login maka tampilan menu utama muncul dan menampilkan beberapa konten aplikasi e-ticketing. Berhasil Tidak Berhasil

3 Menu Pilih Kota

Menu ini akan menampilkan beberapa kota asal penumpang.

Ketika di akses Menu ini akan menampilkan beberapa kota asal penumpang. Berhasil Tidak Berhasil

4 Menu

Daerah Tujuan

Menu ini

menampilkan daerah tujuan sesuai dengan yang telah dipilih oleh penumpang. Ketika diakses Menu ini menampilkan daerah tujuan sesuai dengan yang telah dipilih oleh penumpang. Berhasil Tidak Berhasil


(3)

5 Menu Atur Tanggal

Menu ini

menawarkan booking tiket pada

hari user

mengakses aplikasi e-ticketing hingga batas waktu yang ditentukan yaitu

satu bulan

kemudian.

Ketika diakses Menu ini menawarkan booking tiket pada hari user mengakses aplikasi e-ticketing hingga batas waktu yang ditentukan yaitu satu bulan kemudian.

Berhasil Tidak Berhasil

6 Menu Atur

Jam

Menu ini akan menampilkan dan menawarkan fasilitas booking ticket pada jam yang ditawarkan

pihak biro

perjalanan.

Ketika diklik Menu ini akan menampilkan dan

menawarkan fasilitas booking ticket pada jam yang ditawarkan pihak biro perjalanan. Berhasil Tidak Berhasil

7 Menu Atur

Jumlah Tiket

Menu ini akan menampilkan nama pemesan tiket serta harga satuan tiket dan field untuk fasilitas booking jumlah tiket.

Ketika memilih menu ini akan menampilkan nama pemesan tiket serta harga satuan tiket dan field untuk fasilitas booking jumlah tiket. Berhasil Tidak Berhasil

8 Menu Tiket Status

Menu ini akan memperlihatkan status tiket yang dipesan oleh user apakah sudah terverifikasi

ataukah belum.

Ketika memilih menu ini akan menampilkan status tiket yang dipesan oleh user apakah sudah terverifikasi ataukah belum. Berhasil Tidak Berhasil

9 Menu Bukti Transaksi

Menu ini akan menunjukan

bahwa user telah melakukan

Ketika diakses Menu ini akan menunjukan bahwa user

Berhasil Tidak Berhasil


(4)

113

transaksi sebagai pembayaran tiket dan juga menjadi syarat

terverifikasinya status tiket.

telah melakukan transaksi sebagai pembayaran tiket dan juga menjadi syarat terverifikasinya status tiket. 10 Menu About Menu ini akan

memberikan

informasi tentang ketentuan dalam memesan tiket pada aplikasi.

Ketika diklik Menu ini akan memberikan informasi tentang ketentuan dalam memesan tiket pada aplikasi.

Berhasil Tidak Berhasil

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus Black Box yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sudah berjalan cukup maksimal, akan tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kesalahan suatu saat pada saat aplikasi digunakan. Tergantung pada koneksi internet yang terdapat di dalam handphone user, karena setiap koneksi ke jaringan yang dilakukan oleh user berbeda beda tergantung lokasi.


(5)

114 6.1. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dalam kegiatan Perancangan Aplikasi E-ticketing pada Biro Perjalanan Berbasis Android dan berdasarkan hasil dari keseluruhan yang telah di bahas sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan yang diperoleh, yaitu :

1. Dengan diimplementasikannya Perancangan Aplikasi E-ticketing pada Biro Perjalanan Berbasis Android ini, masyarakat sebagai calon penumpang tidak perlu mengantri di loket pembelian tiket.

2. Masyarakat dengan mudah mengakses aplikasi ini kapanpun, dimanapun, dan tanpa mengenal waktu.

3. Penyajian informasi yang sudah lengkap dan terperinci memudahkan masyarakat untuk mengetahui jadwal keberangkatan dan harga tiket.

4. Dengan adanya Aplikasi E-ticketing pada Biro Perjalanan Berbasis Android ini memudahkan dalam mendata, memperbaiki, menghapus dengan database yang di bangun di aplikasi ini.


(6)

115

6.2. Saran

Beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengembangan aplikasi ke depannya adalah :

1. Pengembangan Aplikasi E-ticketing pada Biro Perjalanan Berbasis Android saat ini hanya mendukung pada platform mobile Android. Untuk pengembangan selanjutnya dapat ditambahkan fitur lainnya seperti denah kursi tempat duduk, peta lokasi tempat tujuan atau yang lainnya. Juga pengembangannya ditambah di platform mobile lainnya seperti BlackBerry OS dan iOS agar jangkauan pengguna lebih luas.

2. Karena aplikasi ini ditunjukan kepada masyarakat pengguna mobile android, maka diharapkan dukungan dari masyarakat tersebut juga tinggi untuk memberikan masukan – masukan terkait dengan kemudahan penggunaan aplikasi.