Sakramen Baptis BUKU SISWA DAN BUKU GURU KELAS VIII (8) KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2016-2017 SEMUA MATA PELAJARAN KATOLIK GURU

195 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pemikiran Dasar Membaptis berasal dari bahasa Yunani Baptizo yang berarti pembasuhan atau pencucian, sehingga membaptis berarti membenamkan calon ke dalam air atau menuangkan air ke atas kepala sambil mengucap atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Sakramen baptis merupakan sakramen dasar bagi orang Kristiani, dengan dibaptis berarti orang bergabung menjadi anggota Gereja. Setelah kebangkitan, Yesus memberikan tugas perutusan kepada para rasul untuk membaptis Mat 28:19. Maka sejak Pentakosta Gereja melayani Sakramen pembaptisan kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus. Lambang dari sakramen baptis antara lain: 1 Air yang berarti membersihkan dari dosa-dosa. Dalam perjanjian lama air dilihat sebagai sumber kehidupan dan kematian, contohnya dalam kisah bahtera Nuh yang diselamatkan lewat air, dalam kisah penyebrangan Laut Merah yang membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir, semua pralambang dalam perjanjian lama ini digenapkan dalam diri Yesus, di kayu salib, air dan darah keluar dari lambung yang ditikam, 2 Lilin yang melambangkan cahaya Kristus sebagai penerang dalam kehidupan, karena kita adalah anak terang Kristus Ef 5:8. 3 Kain Putih yang melambangkan kita “mengenakan Kristus” artinya bahwa sesudah dibaptis kita mengandalkan kekuatan Kristus dalam menjalani hidup. Pembaptisan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1 Baptisan dewasa. Untuk bap- tisan dewasa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut: percaya kepada Kristus sebagai penyelamat, mengikuti pelajaran calon katekumen sekurang- kurangnya 1 tahun, mengucapkan pengakuan iman pada waktu pembaptisan. 2 Baptisan bayi. Beberapa syarat untuk baptisan bayi adalah: perlu pendampingan orangtua dan Gereja untuk mengucapkan pengakuan iman. Gereja membaptis bayi karena ketika bayi lahir dosa asal sudah ada maka pembatisan bayi berarti bayi telah diselamatkan dari kuasa jahat untuk dibebaskan menjadi anak-anak Allah. Dalam proses pembaptisan dewasa ada tahapan-tahapan yang harus dilalui yakni: a Masa Prakatekumenat: masa pemurnian motivasi calon, yang diakhiri dengan upacara tahap pertama: pelantikan menjadi katekumen. b Masa Katekumenat: masa pengajaran dan pembinaan iman serta latihan hidup dalam jemaat yang diakhiri dengan upacara tahap kedua: Upacara pengukuhan Katekumenat terpilih, c Masa persiapan terakhir yakni masa khusus untuk mempersiapkan diri menerima sakramen–sakramen inisiasi dan diakhiri dengan tahap ketiga Upacara peneriman sakramen baptis. d Masa mistagogi: masa pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen baptis. Ada beberapa istilah yang kita jumpai untuk mempelajari sakramen baptis, yakni: Katekumen calon baptis, katekis guru pengajar agama dalam gereja, katekese bahan ajaranpewartaan tentang Yesus Kristus, Katekismus kamusbuku yang mencakup materi pewartaan Yesus Kristus. 196 Buku Guru Kelas VIII Menurut Kitab Hukum Kanonik, hendaknya calon baptis didampingi oleh wali baptis, yang bertugas untuk mendampingi calon baptis dewasa dalam inisiasi kristiani, dan bersama orang tua calon baptis bayi untuk dibaptis, dan juga mengusahakan agar yang dibaptis hidup secara kristiani yang sesuai dengan baptisnya serta memenuhi dengan setia kewajiban-kewajiban yang melekat pada baptis itu” No. 872. Buah atau rahmat dari pembaptisan adalah: 1 Menghapuskan dari segala dosa, 2 Dilahirkan kembali menjadi anak Allah, 3 Mendapat rahmat pengudusan dan pembenaran yang mempersatukan seseorang dengan Kristus dan Gereja-Nya, 4 Ikut ambil bagian dari tugas Gereja, dan 5 Dimateraikan yang menandakan menjadi milik Kristus selama-lamanya. Kegiatan Pembelajaran Doa Guru mengajak para siswa untuk membuka pelajaran dengan doa, misalnya: Tuhan Yesus sang terang dan keselamatan dunia, irman-Mu adalah terang bagi kami. Pada hari ini kami akan belajar memahami makna sakramen baptis yang telah Engkau berikan kepada kami. Ajarlah kami Tuhan, agar kami dapat mengikuti pelajaran ini dengan baik. Semoga kami mampu untuk mengalami hidup baru dan menjadi terang bagi dunia. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. Langkah 1 Memahami Sakramen Baptis secara Katolik 1. Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu yang bertemakan baptisan. Syukur Kepada-Mu, Tuhan Syukur kepada-Mu Tuhan, sumber segala rahmat. Meski kami tanpa jasa, Kau pilih dan Kau angkat Dosa kami Kau ampuni, Kau beri hidup ilahi, Kami jadi putra-Mu. Kami hendak mengikuti jejak Yesus Sang Abda; Mengamalkan cinta bakti di masyarakat kami Syukur kepada-Mu, Tuhan, atas Baptis yang mulia Tanda rahmat dan iman. Sumber: Puji Syukur No. 592 197 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 2. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar tentang pembaptisan. 3. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengungkapkan beberapa pertanyaan guna semakin mendalami sakramen baptis berdasarkan gambar tersebut. Contoh pertanyaan: a. Apa yang menjadi dasar biblis dari sakramen baptis? b. Dengan cara apa saja pembaptisan dilakukan? c. Apa kata-kata yang diucapkan pastor pada waktu membaptis? d. Sarana apa saja yang dipergunakan dalam pembaptisan? e. Bagaimana tahap-tahap dalam pembaptisan? 4. Berdasarkan pertanyaan yang telah dirangkum, peserta didik membentuk kelompok dan tiap kelompok diminta untuk melakukan studi pustakabertanya jawab dengan guru yang beragama katolik untuk menemukan informasi se- hubungan hal-hal yang mereka tanyakan. 5. Peserta didik merumuskan hasil studi pustakatanya jawab mereka. 6. Peserta didik menyampaikan hasil rumusan mereka. 7. Guru dapat memberikan beberapa pokok peneguhan sebagai berikut: a. Sakramen baptis merupakan sakramen dasar bagi orang Kristiani, dengan dibaptis berarti orang bergabung menjadi anggota Gereja. Setelah kebangkitan, Yesus memberikan tugas perutusan kepada para rasul untuk membaptis Mat 28:19. b. Pembaptisan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1 Baptisan dewasa dan 2 Baptisan bayi. c. Dalam Gereja Katolik, secara umum yang lazim dipergunakan dalam pem- baptisan adalah dengan menuangkan air, bukan dengan menenggelamkan. d. Lambang yang dipergunakan dalam sakramen baptis antara lain: - Air yang berarti membersihkan dari dosa-dosa. - Lilin yang melambangkan cahaya Kristus sebagai penerang dalam kehidupan, karena kita adalah anak terang Kristus Ef 5:8. - Kain Putih yang melambangkan kita “mengenakan Kristus” artinya bahwa sesudah dibaptis kita mengandalkan kekuatan Kristus dalam menjalani hidup. e. Dalam proses pembaptisan dewasa ada tahapan-tahapan yang harus dilalui yakni: a Masa Prakatekumenat yang diakhiri dengan upacara tahap pertama: pelantikan menjadi katekumen; b Masa Katekumenat yang diakhiri dengan upacara tahap kedua: Upacara pengukuhan Katekumenat terpilih; c Masa persiapan terakhir yang diakhiri dengan tahap ketiga Upacara penerimaan sakramen baptis, dan d Masa mistagogi. 198 Buku Guru Kelas VIII Langkah 2 Memahami Makna Sakramen Baptis Berdasarkan Kitab Suci 1. Peserta didik diminta untuk membaca Kitab Suci dengan langkah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan bahwa peserta didik akan menjadi saksi mata atau terlibat dalam peristiwa Kitab Suci yang akan dibaca. b. Peserta didik diminta untuk memilih berperan menjadi salah satu tokoh dalam bacaan Kitab Suci tersebut. c. Peserta didik diminta untuk duduk rileks dan tenang, kemudian memejamkan mata. d. Guru membacakan teks Kitab Suci secara perlahan-lahan jika memungkinkan sambil diiringi musik instrumental. Kis 2:37-47 37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” 38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” 40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” 41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi- bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam 199 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan 2. Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalaman mereka dalam membaca Kitab Suci tersebut dengan materi yang diungkapkan: a. Kamu berperan menjadi siapa? b. Bagaimana perasaanmu pada waktu berperan? c. Apa makna Sakramen Baptis bagimu? 3. Guru dapat memberikan pokok-pokok peneguhan sebagai berikut: a. Seseorang yang ingin menjadi murid Kristus, syarat utamanya adalah harus percaya atau beriman kepada Yesus Kristus. Bagaimana mungkin orang yang tidak percaya dapat mengimani Kristus? b. Percaya, terlebih beriman tidak berarti hanya sekedar mengetahui, melainkan percaya dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya dan berupaya untuk mewujudkan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata sehari-hari. c. Sakramen Baptis menghasilkan buah atau rahmat yaitu: 1 Menghapuskan dari segala dosa, 2 Dilahirkan kembali menjadi anak Allah, 3 Mendapat rahmat pengudusan dan pembenaran yang mempersatukan seseorang dengan Kristus dan Gereja-Nya, 4 Ikut ambil bagian dari tugas Gereja, dan 5 Dimateraikan yang menandakan menjadi milik Kristus selama-lamanya. Langkah 3 Releksi 1. Ajak peserta didik untuk duduk dengan rileks dan hening. 2. Sadarkan mereka akan beberapa hal berikut ini. - Dengan dibaptis, kita dihapuskan dari segala dosa kita. - Kita dijadikan menjadi milik Kristus. - Kita mendapat rahmat pengudusan dan pembenaran yang mempersatukan kita dengan Kristus dan Gereja-Nya. - Kita diajak untuk ikut ambil bagian dari tugas Gereja. 3. Mintalah peserta didik untuk merenungkan beberapa pertanyaan berikut ini: - Sebagai milik Kristus yang telah dihapuskan dari dosa kita karena pembaptisan, Apakah perilaku kita sungguh menampakkan kasih Kristus? - Setelah dibaptis, kita juga diminta untuk ikut ambil bagian dari tugas Gereja. Tugas apa sajakah yang dapat kita lakukan? 4. Mintalah peserta didik untuk menuliskan hasil releksi mereka. 200 Buku Guru Kelas VIII Doa Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk menyampaikan pujian kepada Tuhan dengan doa penutup berikut ini. Bapa yang penuh belas kasih, puji dan syukur kembali kami haturkan ke hadirat-Mu. Kami telah Kau bimbing dalam belajar hari ini. Mohon bimbingan-Mu Bapa, agar kami dapat semakin menghayati tugas kami, sebagai anak-anak yang telah menerima baptisan. Semoga kami dapat menjalani tugas kami sebagai anak-Mu, dengan senantiasa berpegang pada irman-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin. 201 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

B. Sakramen Ekaristi

Kompetensi Dasar 1.9.Bersyukur atas sakramen inisiasi dalam hidup menggereja. 2.9.Bertanggung jawab atas panggilan dan perutusan anggota Gereja sebagai kon- sekuensi menerima sakramen inisiasi. 3.9.Memahami ajaran Gereja tentang makna dan konsekuensi sakramen inisisasi dalam hidup menggereja. 4.9.Melakukan aktivitas misalnya mempraktikkanmendramatisasikanmembuat produk yang berkaitan dengan tata cara penerimaan sakramen inisiasi. Indikator 1. Menjelaskan arti kata ekaristi. 2. Menjelaskan makna bahwa ekaristi adalah sumber dan puncak hidup kristiani. 3. Menjelaskan makna ekaristi bagi hidup umat kristiani. 4. Mempraktikkan sikap badan selama mengikuti perayaan ekaristi. Bahan Kajian 1. Arti kata ekaristi. 2. Makna ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup kristiani. 3. Makna ekaristi bagi hidup jemaat Kristiani. 4. Berbagai sikap tubuh dalam Perayaan Ekaristi. Sumber Belajar 1. Lembaga Alkitab Indonesia. 1987. Alkitab. Jakarta: Obor. 2. KWI. 1996. Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius. 3. Bintang Nusantara dkk. 2011. Membangun Komunitas Murid Yesus kelas VIII. Yogyakarta: Kanisius. 4. Margaretha Widayati dkk. 2010. Berkembang bersama Yesus 2 kelas VIII. Jakarta. PT Galaxy Puspa Mega. Pendekatan Kateketis, Saintiik. Metode Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan. Waktu 3 Jam Pelajaran. 202 Buku Guru Kelas VIII Pemikiran Dasar Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup kristiani LG11 berarti bahwa dalam seluruh pelayanan Gereja dirayakan dengan Sakramen Ekaristi. Di sinilah