2 Buku Guru Kelas VIII
B. Hakikat Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama Katolik. Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan penghormatan terha-
dap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa
Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk me- mampukan peserta didik berinteraksi berkomunikasi, memahami, menggumuli
dan menghayati iman. Dengan kemampuan berinteraksi antara pemahaman iman, pergumulan iman dan penghayatan iman itu diharapkan iman peserta didik semakin
diperteguh.
C. Tujuan Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup
beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan
situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.
D. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dibahas
secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik adalah sebagai berikut.
1. Pribadi peserta didik Ruang lingkup ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita
yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Ruang lingkup ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah, seperti yang terungkap dalam
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
3. Gereja Ruang lingkup ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Masyarakat Ruang lingkup ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam
masyarakat sesuai irmansabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja.
3 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
E. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintiik melalui proses 5 M yaitu, mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan dan mengomunikasikan.
Meski menjadi salah satu ciri Kurikulum 2013, pendekatan ini bukanlah merupakan pendekatan satu-satunya. Dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat menggunakan
berbagai pendekatan dan pola pembelajaran yang lain sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Selain pendekatan saintiik, kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menggunakan pendekatan kateketis sebagai ciri pembelajarannya.
Pendekatan kateketis berorientasi pada pengetahuan yang tidak lepas dari pengalaman, yakni pengetahuan yang menyentuh pengalaman hidup peserta didik. Pengetahuan
diproses melalui releksi pengalaman hidup, selanjutnya diinternalisasikan sebagai pembentuk karakter peserta didik. Pengetahuan iman tidak akan mengembangkan
diri peserta didik, jika ia tidak mengambil keputusan terhadap pengetahuan tersebut. Proses pengambilan keputusan itulah yang menjadi tahapan kritis sekaligus sentral
dalam pembelajaran agama katolik. Tahapan proses pendekatan kateketis adalah 1 Menampilkan fakta dan pengalaman manusiawi yang membuka pemikiran atau
yang dapat menjadi umpan, 2 Menggumuli fakta dan pengalaman manusiawi secara mendalam dan meluas dalam terang Kitab Suci, 3 Merumuskan nilai-nilai baru
yang ditemukan dalam proses releksi sehingga terdorong untuk menerapkan dan mengintegrasikan dalam hidup.
F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang perlu dimiliki setiap peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas
VIII adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Beriman akan Yesus Kristus sebagai Allah yang menjelma
menjadi manusia. 1.2 Bersyukur atas nilai-nilai
Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus Kristus melalui sabda dan
tindakan. 1.3 Bersyukur atas panggilan dan
perutusan Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah.