Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di PT. Dirgantara Indonesia

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Sejarah perusahaan

PT. Dirgantara Indonesia (DI) (nama bahasa Inggris: Indonesian Aerospace Inc.) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.

1.1.2 Era Nurtanio

Cikal bakal muculnya industry pesawat di Indonesia, bahkan asia diawali dengan adanya seorang anak bangsa yang bernama Nurtanio Pringgoadisuryo, beliau (lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923 – meninggal 21 Maret 1966 pada umur 42 tahun adalah sebagai perintis industri penerbangan Indonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan


(2)

Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, Nurtanio bergabung dengan Angkatan Udara di Yogyakarta yang dipimpin oleh Suryadi Suryadarma yang pada masa itu disebut dengan TKR Jawatan Penerbangan. Nurtanio mencari R.J Salatun untuk bergabung juga dengan TKR Jawatan Penerbangan. Disana, juga bergabung Prof. Ir. Rooseno dan Wiweko Soepono. Nurtanio kemudian diberi jabatan Sub Bagian Rencana di bagian Kepala Bagian Rencana dan Penerangan (semula dinamakan Propaganda namun diganti karena berkesan seperti Bagian Propaganda Nazi yang dijabat oleh sahabat Adolf Hitler, Joseph Gobbels) yang dijabat oleh Wiweko Soepono sedangkan R.J Salatun mendapat jabatan bagian penerangan. Ketiga orang ini yang kemudian disebut sebut sebagai tiga serangkai perintis kedirgantaraan Indonesia tersebut kemudian melaksanakan tugasnya antara lain mendesain tata kepangkatan Angkatan Udara yang dibantu oleh Halim Perdanakusuma yang pernah berdinas di Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF) dan persiapan-persiapan lainnya. Sedangkan Nurtanio langsung mendesain glidernya.

Kemudian Suryadarma memindahkan koleksi buku-buku militer dan penerbangannya ke kantor yang menjadikannya sebagai perpustakaan Angkatan Udara yang pertama, yang sering hadir di perpustakaan itu adalah Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh.


(3)

Nurtanio akhirnya berhasil menyelesaikan rancangan glidernya, ia kemudian bersama Wiweko Soepono pindah ke Maospati karena lebih lengkap fasilitasnya dibandingkan di Maguwo, Yogyakarta.

1.1.3 Era IPTN

Tak henti disitu saja bahwa adanya anak bangsa kembali yaitu BJ. Habibie yang dijuluki sebagai bapak industry pesawat modern di Indonesia. mengembangkan sayapnya dengan memimpin kedirgantaraan Indonesia. pada saat itu Habibie, yang baru saja pulang dari jerman dan membakali dirinya dengan ilmu kepiawannya mengenai pesawat. Habibie tak lupa membawa tenaga – tenaga ahli asal jerman dimana tempatnya menimba ilmu, untuk memuluskannya mengembangkan industry penerbangan di Indonesia. patut berbangga pada era IPTN, IPTN dikenal sebagai industry pesawat di Indonesia yang pertama dan hanya satu – satunya di asia. Bayangkan di asia pada saat itu hanya Indonesia saja yang memiliki industry pesawat yang memang sudah melembaga dan sudah bersertifikat penerbangan internasional. Pengembangan – pengembangan pesawat pun dilakukan pada era ini, mulai dari air bus, boeing, bahkan kendaraan militer.

Pada tahun 1995 dilakukan penerbangan pertama pesawat N-250 dimana itu salah satu terobosan IPTN dalam, melakukan inovasi dalam dunia industry penerbangan. Adanya pembuatan secara mandiri dan tidak tergantungnya oleh Negara – Negara lain menjadikan, Indonesia di pandang oleh dunia. Pada era itu pesawat N-250 sudah mendapatkan pesanan dari berbagai Negara di asia, afrika, bahkan eropa sekalipun.


(4)

Namun sayang pada saat itu, kegemilangan di depan mata sirna begitu saja. Hal itu didampakan oleh adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia yang meluluhlantahkan perjuangan IPTN pada saat itu. Pada saat itu IPTN mendapatkan cobaan yang sangat berat, adanya pemecatan secara besar – besaran yang diakibatkan tidak kondusifnya keungan IPTN. Hingga mandek nya proyek – proyek yang sebelumnya sudah direncakan secara matang – matang.

1.1.4. Era PT. Dirgantara Indonesia

Pada awal hingga pertengahan tahun 2000-an Dirgantara Indonesia mulai menunjukkan kebangkitannya kembali, banyak pesanan dari luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Brunei, Korea, Filipina dan lain-lain. Meskipun begitu, karena dinilai tidak mampu membayar utang berupa kompensasi dan manfaat pensiun dan jaminan hari tua kepada mantan karyawannya, DI dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 4 September 2007. Namun pada tanggal 24 Oktober 2007 keputusan pailit tersebut dibatalkan.. Meskipun kepailitan dibatalkan, PT DI masih saja menghadapi masalah keuangan, yang memengaruhi pembayaran gaji karyawan, sehingga sering terlambat dibayar. Bahkan, tunjangan kesehatan karyawan pun dihentikan akibat perusahaan menunggak pembayaran kepada Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, sebesar 3 milyar rupiah.

Terlepas dari polemic yang ada hingga saat ini PT.DI terus menunjukan geliatnya secara grafik menunjukan perkembangan yang positif. Namun sayang opini public di masyarakat mengenai PT.DI atau yang dulunya itu IPTN. Sudah


(5)

dianggap tidak ada. Tanpa mereka sadari bahwa PT.DI terus menerus berusaha memperbaiki citranya dan mengembangkan pangsa pasar nya. Secara ekonomi bisnis kedirgantaraan ini memang sangat strategis, perlu kita ingat bahwa PT.DI hanya satu – satunya industry pesawat yang ada di asia. Yang sudah mempunyai segala aspek – aspek perusahaan yang mempuni. Dari aspek legalitas,sertifikasi dan produksi.

Tentu perindustrian penerbangan ini memang tidak main – main, beda halnya dengan industry – industry lainnya seperti kendaraan mobil ataupun motor. Industry penerbangan perlu adanya sokongan dana yang sangat besar dan perlu adanya investor yang sabar dalam hal menanamkan modalnya. Karna pengembangan keuntungan, tidak bisa secara instan. Industi ini perlu dukungan dari pemerintah sendiri, karna bisnis ini G to G, governent to government. Dalam artian disini bisnis ini adalah bisnis G to G, bahwa bisnis ini memang melibatkan pemerintah sebagai penentu kemana arah bisnis ini akan bertuju. Kita lihat saja di Negara manapun baik itu maju ataupun sedang berkembang industry pesawat ini kebanyakan secara mayoritas selalu mendapatkan sokongan dan dukungan yang dilakukan oleh pemerintah dari Negara tersebut. Adapun Negara yang menggunakan system kepemilikan saham itupun tak lepas dari adanya kepemilikan saham dan adanya kepercayaan dan dukungan dari pemerintah untuk bisnis kedirgantaraan ini sendiri.

Secara SDM (sumber daya manusia), PT.DI tidak pernah kekurangan SDM banyaknya insinyur – insinyur yang mempunyai kapabilitas, dan kredibilitas


(6)

dalam mengembangkan industry penerbangan ini. Sudah tidak perlu ditanyakan kembali,wajar saja pengembangan sudah dilakukan dengan sering dan berbagai inovasi terus di kembangkan oleh SDM yang dimiliki oleh PT.DI sendiri.mulai dari kendaraan military, sipil, bahkan rocket pun bias di buat oleh SDM PT.DI sendiri Hingga sekarang tinggal bagaimana pemerintah mendukung sepenuhnya bagaimana industry strategis ini mampu kembali bangkit, karna jika kita kaji lebih mendalam ini industry yang memang mempunyai prospek yang cerah, kedepannya jika timbulnya kepedulian dan kepercayaan terhadap PT.Dirgantara Indonesia kembali.

Salah satu produk yang membanggakan dunia kedirgantaraan pada saat itu adalah adanya produk yang dihasilkan oleh PT.IPTN pada saat itu yaitu CN-250 yang dijuluki si gatot kaca, karna julukan itu memang mencerminkan Indonesia dan hasil karya Indonesia, bahwa esensi secara mendasar adalah bagaimana gatot kaca sendiri di analogikan sebagai lakon perwayangan yang memang suka terbang dan membela kebenaran. Secara kultular ini mencerminkan Indonesia sekali, adapun secara teknologi dan pengembangan lainnya, bahwa pesawat CN-250 ini sudah banyak di puji oleh Negara – Negara lain seperti perancis yang notabene Negara tersebut banyak menciptkan pesawat – pesawat seperti boeing , airbus. Hingga pada saat itu pesanan dari Negara – Negara lain sudah ditampung, namun sayang krisis moneter yang melanda pada saat itu, berimbas pada perusahaan umumnya dan khususnya pada produksi pesawat ini.


(7)

Secara universal PT. Dirgantara banyak memproduksi dan adanya perawatan pesawat, hingga adanya suku cadang yang di buat di PT. Dirgantara memang mencerminkan PT. Dirgantara tidak habis dalam soal SDM (sumber daya manusia) mengingat adanya tenaga – tenaga ahli yang banyak didalam lingkungan PT.Dirgantara itu sendiri. Terlepas dari berbagai macam polemic, PT. Dirgantara terus menunjukan eksistensinya kepada dunia dan masyarakat bahwa PT. DI belum lah habis, dan terus berinovasi dan bertahan demi sebuah eksistensi bangsa terhadap dunia luar.

1.2. Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia

1.2.1. Visi

Menjadi perusahaan yang berkelas di dunia, dan dalam Indistri Dirgantara yang berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya.

1.2.2 Misi

1. Menjalankan usaha dengan selalu beroreintasi pada aspek bisnis dan komersil, dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

2. Sebagai pusat keungggulan di bidang industry Dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk


(8)

aplikasi di luar industry global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industry Dirgantara kelas dunia lainnya.

3. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industry Global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industry dirgantara kelas dunia.

1.3. Logo dan Makna Logo PT. Dirgantara indonesia

1.3.1. Logo PT Dirgantara Indonesia

Gambar 1.2 Logo PT. IPTN


(9)

Gambar 1.3 Logo PT. Dirgantara Indonesia

Sumber : Arsip PT. DI Tahun 2010

1.3.1 logo PT. IPTN

Makna dari logo tersebut adalah :

Pada Logo PT, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), a. Warna biru angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang.

b. Samping Gatot kaca sebagai perwakilan dari sosok Gatot Kaca yang dalam perwayangan Indonesia merupakan pahlawan yang memiliki kemampuan untuk terbang di angkasa.

c. Tulisan IPTN, adalah lambing dari nama perusahaan IPTN. Melalui kepres RI No.5 tahun 1986 dan RUPS luar biasa tgl 8 April 1986. Perubahan nama PT Nurtanio menjadi PT IPTN (PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara.


(10)

1.3.2. Makna Logo PT. Dirgantara Indonesia

Pada Logo PT. DI

a. Warna Biru Angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang

b. Sayap pesawat terbang sebanyak 3 buah, yang melambangkan fase PT. Dirgantara Indonesia yaitu :

1. PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio. 2. PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara 3. PT. Dirgantara Indonesia.

c. Ukuran Pesawat terbang yang semakin membesar melambangkan keinginan PT. DI untuk menjadi perusahaan dirgantara yang semakin membesar disetiap fasenya.

d. LIngkaran melambangkan bola dunia dimana PT.DI ingin menjadi perusahaan kelas dunia.

1.4. Sejarah Sekertaris Perusahaan di PT. Dirgantara Indonesia

Restrukturisasi yang dilakukan oleh managemen PT. Dirgantara Indonesia menurut pembenahan yang sistematis, terarah dari koordinatif dalam membentuk Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik dari kompetitif. Salah satu dari point restrukturisasi tersebut adalah pembentukan sekertaris perusahaan baik secara fungsional, strukturis, sekertaris perusahaan dibentukk berdasarkan ketentuan normative yaitu :


(11)

1. UU RI No. 19/2003 tentang tata pelaksanaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pasal 20.

2. Keputusan Mentri BUMN No. 117/M-MBU/2002 yaitu praktek Good Corporate Governance (GCG) bagian Sembilan pasal 24. 3. SKEP Direksi : SKEp/5915/03206/PTD/UT0000/03/2003 yang

sisinya antara lain menunjuk corporate secretary untuk mengelola informasi manajemen, melakukan pelaporan ke eksekutif, mengkoordinasi Penerapan GCG dan mengelola aplikasi komunikasi perusahaan dalam membentuk citra positif.

1.4.1 Visi dan Misi Corporate Secretary

a. Visi

1. Memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai kinerja terbaik dan citra positif.

2. Sebagai kepemimpinan dalam penerapan GCG.

3. Berusaha menghasilkan produktifitas yang tinggal dibandingkan dengan unit – unit yang lainnya.

b.Misi

1. Sebagai unit pengelola operasional direksi dan organ – organ perusahaan sesuai dengan anggaran dasar (AD) perusahaan dan Undang – Undang (UU).


(12)

2. Sebagai Fasilitator dan coordinator yang membangun citra positif perusahaan.

1.4.2 Tugas Corporate Secretary

1. Menjamin pekerjaan – pekerjaan direksi adalah sesuai dengan peraturan – peraturan perusahaan dan ketentuan – ketentuan dari good corporate governance (GCG).

2. Memfasilitasi pelaksanaan GCG melalui kegiatan – kegiatan perusahaan.

3. Melakukan koordinasi dengan pemegang saham. 4. Mempertahankan citra perusahaan.

5. Menetapkan strategi – strategi kebijakan dan prosedur secara menyeluruh dan meyakinkan.


(13)

1.5 Struktur Perusahaan

Gambar 1.4

Bagan Struktur Organisasi PT. DI


(14)

1.6 Struktur Sekertaris Perusahaan

Gambar 1.5

Bagan struktur Sekertaris Perusahaan PT.DI


(15)

1.7 Job Description

1. Direktur Utama

1. Memimpin dan mengkoordinasikan anggota direksi dalam melaksanakan pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan, meliputi :

a. Mentapkan Kebijaknan (policy), arah (Direction), dan strategi (Strategi) perusahaan.

b. Penentuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

c. Pemeliharaan dan pengurusan kekayaan perusahaan. d. Pelaksanaan portofolio bisnis masing – masing direktorat. 2. Memimpin rapat – rapat direksi.

3. Sebagai kuasa pemegang saham pada anak – anak perusahaan.

4. Bertindak untuk dan atas nam perusahaan selaku pendiri dana pension. 2. Asisten Dirut bidang Bisnis Pemerintah

1. Melakukan kajian dan merumuskan arah, sasaran, dan pengorganisasian fungsi bisnis pemerintah, serta menetapkan kebijakan dan prosedur.


(16)

Sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan bisnis dan mengarahkan pelaksanaannya secara teknis dan admministrasi.

2. Mengarahkan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan Program Kerja Pengawasan Jangka Panjang (PKPJP) yang berbasis bisnis dan mengusulkan prioritas kegiatan bisnis tahunan.

3. mengkomunikasikan hasil kajian atas performance gap dan adaptability gap, guna memastikan bahwa tujuan bisnis internal telah sesuai, memadai, dan dapat dipergunakan secara efektif untuk mencapai program kerja pemerintah.

4. Dalam melaksanakan fungsinya dapat melakukan akses terhadap semua informasi baik berupa catatan, data, atau dalam bentuk lainnya, memasuki seluruh tempat atau wilayah kerja perusahaan, melihat seluruh asset, dan seluruh aktifitas perusahaan, serta meminta penjelasan yang diperlukan kepada karyawan dan manajemen perusahaan guna melihat peluang bisnis yang ada.

3. Asisten Dirut Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Mewakili Direktur Utama untuk mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan fungsi – fungsi quality yang ada di perusahaan agar mampu memenuhi persyaratan para pelanggan, sehingga mutu dapat menjadi salah satu citra diri perusahaan yang dikenal secara positif dan meluas di dunia industry domestic dan internasional.


(17)

4. Sekertariat Perusahaan

1. Menjamin pekerjaan – pekerjaan direksi adalah sesuai dengan peraturan – peraturan perusahaan dan ketentuan – ketentuan dari good corporate governance (GCG).

2. Memfasilitasi pelaksanaan GCG melalui kegiatan – kegiatan perusahaan.

3. Melakukan koordinasi dengan pemegang saham. 4. Mempertahankan citra perusahaan.

5. Menetapkan strategi – strategi kebijakan dan prosedur secara menyeluruh dan meyakinkan.

6. Membuat laporan kepada eksekutif. 5. Satuan Pengawasan Intern

1. Mengelola fungsi Satuan Pengawasan Intern secara efektif dan efesien, guna memastikan kegiatan fungsinya mampu memberikan kontribusi yang bernilai tambah bagi perusahaan, melalui pendekatan penilaian yang sistematis dan teratur dalam mengembangkan dan menjaga efektifitas system pengadilan internal, pengelolaan resiko dan proses governance sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

2. Mengendalikan pelaksanaan proses audit berbasis resiko berdasarkan standar profesi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, rekomendasi, pelaporan


(18)

serta pemantauan tindak lanjut, seta melaksanakan aktifitas monitoring dan konsultatif.

3. Melakukan koordinasi dengan atau menjadi mitra bagi komite audit komisaris dan aparat eksternak Auditor, serta memantau tindak lanjut temuan hasil audit.

4. Mengelola pelasksanaan audit khusus termasuk namun tidak terbatas untuk mendalami hasil audit operasional yang berindikasi adanya tindakan kecurangan sekaligus menilai efektifitas design dan operasi pengendalian internal dalam pencegahan kecurangan.

5. Mengembangkan program jaminan kualitas audit melalui penilaian internal (Control Selt Assessment – CSA), pengembangan metode audit dan perencanaan postur Sumber Daya Manusia, serta program pendidikan dan latihan yang berkelanjutan berdasarkan standar profesi.

6. Divisi Pengamanan

Melindungi dan mengamankan kawasan perusahaan baik yang berupa sarana maupun yang berupa prasarana fisik termasuk personel, materil, informasi dan seluruh asset perusahaan lainnya yang dilakukan melalui pencegahan dan penanggulangan terhadap setiap tindak criminal yang ada, dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan yang dapat merugikan perusahaan.


(19)

7. Divisi Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan

1. Menyususn Rencana Strategi Perusahaan (RSP) untuk 10 tahun dan rencana jangka panjang perusahaan untuk 5 tahun kedepan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan.

2. Menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan. 3. Melakukan pengendalian anggaran melalui Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) unit Organisasi.

4. Melakukan evaluasi kinerja perusahaan, mengidentifikasi alternative tindakan stratejik atas kesenjangan performansi terhadap rencana yang telah ditetapkan.

5. Menyusun Laporan Manajemen secara periodic dan tahunan (Un-audit & Audited) atas realisasi kinerja usaha.

6. Menyusun laporan hasil kajian bisnis koorporasi sesuai kebutuhan Direksi, komisaris dan pemegang saham serta pihak – pihak yang berkepentingan.

7. Melaksanakan pembinaan dan mengevaluasi kinerja Anak perusahaan dan Perusahaan Patungan.

8. Merencanakan, mengevaluasi dan mengelola portofolio bisnis perusahaan serta mengembangkan bisnis perusahaan.


(20)

9. Memfasilitasi, mengevaluasi dan memantau pelaksanaan manajemen resiko perusahaan.

8. Direktorat Aerostructure

1. Mengelola bisnis jasa manufacture pesawat dan helicopter baik yang merupakan rancangan perusahaan aeroscape lain yang dilisensi untuk manufacture di PT. DI.

2. Pertumbuhan detail part dan komponen pesawat terbang sesuai ketentuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan Hidup (K3LH).

3. Pembuatan detail part dan pembuatan komponen helicopter sesuai dengan ketentuan K3LH.

4. Memasarkan produk pesawat dan helicopter yang di produksi PT.DI. 5. Layanan Purna jual berupa jaminan dari produk pesawat dan helicopter

PT.DI.

6. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas produksi yang meliputi proses : metal forming, machining,bonding dan composite, special process dan surface treatment.

7. Merencanakan , melaksanakan dan mengendalikan pengadaan material yang dibutuhkan dalam proses manufacture pesawat dan helicopter.

8. Mengelola dana operasional yang dialokasikan perusahaan secara efesien dan efektif.


(21)

9. Direktorat Aircraft Integration

1. Mengelola bisnis layanan modifikasi pesawat dan helicopter hasil produksi PT.DI maupun produk pesawat dan helicopter hasil produksi aerospace lain yang telah memberikan lisensi kepada PT.DI untuk memodifikasi produknya.

2. Melakukan modifikasi pesawat dan helicopter sesuai permintaan pelanggan.

3. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas produksi yang meliputi :integrasi peralatan yang dimodifikasi sesuai dengan permintaan pelanggan serta pengujian pesawat terbang dan helicopter yang telah dimodifikasi tersebut dengan mematuhi ketentuan keselamatan, kesehatan kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).

4. Memasarkan layanan modifikasi produk pesawat dan helicopter yang dapat dilakukan oleh PT.DI.

5. Merencanakan, melaksankan dan mengendalikan pengadaan material yang dibutuhkan dalam proses modifikasi pesawat dan helicopter.

6. Mengelola dana operasional yang dialokasikan perusahaan secara efesien dan efektif.


(22)

10. Direktorat Aircraft Service

1. Mengelola bisnis jasa pemeliharaan (maintenance), overhaoul dan perbaikan (repair). Produk pesawat dan helicopter hasil produksi PT.DI maupun produksi perusahaan aerospace lain yang telah memberikan lisensi kepada PT. DI untuk memelihara dan memperbaiki produk pesawat, helicopter serta komponen dan mesinnya.

2. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas produksi yang meliputi : pemeliharaan (maintenance), overhaoul dan perbaikan (repair), produk pesawat dan helicopter serta komponen dan mesinnya. 3. layanan purna jual berupa costumer support.

4. Bekerjasama dengan Direktorat Aerostructure dalam memasarkan layanan pemeliharaan (maintenance), overhaoul dan perbaikan (repaiar), produk pesawat dan helicopter serta komponen dan mesinnya.

5. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pengadaan material yang dibutuhkan dalam proses pemeliharaan (maintenance), overhaoul dan perbaikan (repair), produk pesawat dan helicopter serta komponen dan mesinnya.

6. Mengelola dana operasional yang dialokasikan perusahaan secara efektif dan efesien.


(23)

11. Direktorat Teknologi dan Pengembangan

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas penelitian, rekayasa , rancang bangun, pengembangan produk bari baik yang terkait dengan produk pesawat dan helicopter (aeronautica) maupun produk non aeronautica yang terkait dengan persenjataan (Hankam), produksi dan pengujian prototype.

2. Membina dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual dari produk baru (aeronautica dan non aeronautica), yang dihasilkan oleh direktorat ini.

3. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pengadaan material yang dibutuhkan dalam proses pengembangan produk (aeronautica dan non aeronautica).

4. Memasarkan produk baru (aeronautica dan non aeronautica) yang dikembangkan ke pasar yang sesuai.

5. Mengelola dana operasional yang dialokasikan perusahaan secara efesien dan efektif.

6. Mengelola asset yang disediakan perusahaan secara efesien dan efektif.


(24)

12. Direktorat Keuangan dan Administrasi

1. Mengelola keuangan, akutansi dan Sumber Daya Manusia di PT. DI.

2. Melaksanakan hubungan dengan institusi penyedia dana, pemegang saham dan komunitas keuangan dalam hal provision of capital, investor relation dan short term finishing.

3. Mengelola dana perusahaan secara efektif dan efesien.

4. Membina dan melaksanakan penyusunan informasi akuntansi perusahaan secara efesien dan efektif sehingga informasi akuntansi direktorat agar dapat disajikan dan dilaporkan secara tepat waktu, tepat saji dan akurat.

5. Melaksanakan pengembangan, implementasi dan koordinasi program sumber daya manusia di seluruh perusahaan, termasuk melaksanakan fungsi administrasi sumber daya manusia.

6. Menyediakan pelayanan fasilitas umum.

7. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemanfaatan sumber daya dan fasilitas yang dialokasikan kepada direktorat – direktorat dengan sumber daya dan fasilitas lain milik perusahaan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.


(25)

1.8 Sarana dan Prasarana

Fasilitas yang tersedia saat PT. Dirgantara Indonesia masih bernama IPTN di tahun 1976 hanyalah dua buah hangar kecil berukuran 11.000 m2 pada lahan seluas 45.000 m2.

Beberapa mesin konvensional, 480 orang karyawannya, dan 17 orang tenaga insinyur, sebagian dari mereka merupakan tenaga ahli berpengalaman di bidang industry pesawat terbang di jerman yang telah dipersiapkan dengan baik oleh Prof. Dr. Habibie.

Tahun 1992 berevolusi menjadi IPTN, dan pada saat menjadi IPTN terus mengalami perkembangannya, hal ini ditunjukan dengan dimilikinya lahan tidak kurang dari 450.000 m2 bangunan di atas tanah seluas 75 hektar, 200 buah mesin konvensional, 50 buah mesin TNC, dan 60 buah mesin CNC.

Dan kini setelah IPTN berganti nama perusahaan menjadi PT. Dirgantara Indonesia kemajuan terus mengiringi langkahnya, PT. Dirgantara Indonesia dilengkapi dengan computer IBM 4341, 308/K-64, 3090/600s, 1000 buah tetminal dan 400 buah PC dengan total kapasitas 832 mb (Megabytes). Jumlah karyawan meningkat menjadi ribuan orang termasuk 1620 tenaga insiyur dan 615 tamatan universita lainnya. Jumlah investasi keseluruhan sekitar 1,202 juta US Dollar.


(26)

Tabel 1.1

Data Sarana di Lingkungan Kerja Praktek

No Jenis Fasilitas Jumlah

1. Utility Room Untuk 2000 orang

2. Kantin. Untuk 4000 orang

3. ruang darma wanita. 1

4. Masjid. 1

5. Laboratorium untuk uji kualitas besar.

1

6. Bank. 1

7. Toko koperasi. 1


(27)

9. research dan Development untuk

design.

1

10. machineour. 88 mesin

11. computer numerical

control (CNC).

47 Mesin

12. Touched Numercial

Control (TNC).

445 mesin

Sumber : Arsip Penulis Tahun 2011

Tabel 1.2

Data Sarana di Ruangan Kerja Praktek

No Jenis Fasilitas Jumlah

1. Komputer PC 7 Unit


(28)

3. AC 2 Unit

4. Meja dan Kursi Kerja 3 Pasang

5. Kulkas 1 Buah

6. Kursi Tamu 1 Set

7. Mesin Fotocopy 1 Unit

Sumber : Arsip Penulis Tahun 2011

1.9 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

1.9.1 Lokasi praktek Kerja Lapangan

PT. Dirgantara Indonesia mempunyai luas areal sekitar 125,4 Ha terdiri dari 79,3 Ha berupa lahan dan 46,1 Ha untuk luas bangunannya. Kapasitas permesinan yang tersedia sebesar 1.214.985 machineour, dengan fasilitas mesin meliputi 88 mesin Computer Numercial Control (TNC) dan sekitar 445 mesin – mesin konvensional.

Data Perusahaan

Nama Perusahaan : PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) Alamat : Jl. Padjajaran No. 154, Bandung 40174 – Indonesia Phone : 022 – 6040606, 022 – 6031717, 022 – 6054162


(29)

Fax : 022 – 6033912

Email : pub-rel@indonesia-aerospace.com Website : www.indonesian-aerospace.com

1.9.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), dimulai sejak 04 Juli 2011 sampai dengan 04 Agustus 2011. Dengan adanya rincian jadwal dari hari senin sampai dengan hari jum’at dan jam kerja praktek Pukul : 08:30 – 16.00 WIB. Hari sabtu dan minggu adalah hari libur.


(30)

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Pelaksanaan PKL

Penulis melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan ini, sejak 04 juli 2011 hingga 04 agustus 2011. Dengan hari libur yaitu hari sabtu dan minggu. Seperti diketahui PT.DI menerapkan aturan jam kantor mulai dari jam 08.00 hingga jam 17.00 itu untuk pegawai yang sudah bekerja dan tetap disana. Tetapi untuk pegawai yang magang tidak terlalu diberlakukan aturan yang sama dalam hal jam kerja. Mengingat adanya dispensasi dan aturan yang tidak musti pegawai yang magang harus mengikuti aturan pegawai tetap. Dalam hal ini penulis adalah bagian dari pegawai yang magang tersebut.

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan di PT. Dirgantara Indonesia

No Hari/tanggal Kegiatan Jenis Kegiatan


(31)

1. Senin, 4 juli 2011

- Perkenalan dengan pembimbing, dan karyawan PT.DI disekitar komunikasi perusahaan.

- Mengurus ID card.

2. Selasa, 5 Juli

2011

- Mengambil ID card - Pengarahan Kerja

Praktek

- Membuat Kliping serta Resume.

- Membuat press release

3. Rabu, 6 Juli 2011

- Membuat Resume berita.

- Membuat Surat Ucapan Terima Kasih.

4. Kamis, 7 Juli 2011

- Pengarahan kerja rutin

- Membuat kliping - Mencari berita

 


(32)

- Melaksanakan

Kegiatan Plan Tour Di dampingi oleh kepala humas PT.DI

5. Jum’at 7 Juli 2011

- Izin penyuluhan Perwalian Online

6. Senin, 11 Juli 2011

- Membuat kliping - Mencari Berita

  7. Selasa, 12

Juli 2011

- Mencari berita - Membuat resume - Mengcopy kliping

 

8. Rabu, 13 Juli

2011

- Mencari berita - Membuat kliping - Mencari data

   9. Kamis, 14

Juli 2011

- Mencari berita

- Mengumpulkan & mencari data

- Melihat aktifitas perusahaan

 

10. Jum’at, 15 Juli 2011

- Membuat kliping - Mencari berita - Mencari data

  


(33)

2011 - Membuat kliping - Mencari berita

  12. Selasa, 19

Juli 2011

- Membuat kliping - Mencari berita - Mencari data

   13. Rabu, 20 Juli

2011

- Membuat kliping - Melihat aktifitas

perusahaan - Mencari berita

14. Kamis, 21 Juli 2011

- Menyebarkan info karyawan.

- Mencari berita. - Mencari data.

 

15. Jum’at, 22 Juli 2011

- Membuat kliping. - Mencari berita. - Mencari data.

   16. Senin, 25 Juli

2011

- Mencari data. - Membuat kliping.

  17. Selasa, 26

Juli 2011

- Mencari data. - Mencari berita.

  18. Rabu, 27 Juli

2011

- Membuat kliping - Mencari data.

 


(34)

19. Kamis, 28 Juli 2011

- Pengarahan di bidang promosi.

- Mencari data. 

20. Jum’at, 29 Juli 2011

- Mencari data. - Pengarahan PKL.

  21. Senin, 1

Agustus 2011

- Membuat kliping. - Membuat resume.

  22. Selasa, 2

Agustus 2011

- Mencari data. - Mencari berita.

 

23. Rabu, 3

Agustus 2011

- Mencari data. - Mencari berita.

  24. Kamis, 4

Agustus 2011

- Melengkapai data – data PKL.

- Berpamitan kepada pembimbing dan staff komunikasi

perusahaan.


(35)

Penulis ditempatkan di sekertariat perusahaan, di dalam sekertariat perusahaan tersebut memang terdeapat beberapa bagian, diantaranya : Komunikasi Perusahaan, Administrasi perusahaan, Pengembangan Nilai – nilai perusahaan dan Hukum. Dan penulis sendiri di tempatkan dalam bagian komunikasi perusahaan.

Komunikasi Perusahaan sendiri dibagi menjadi menjadi beberapa bagian diantaranya: bagian Promosi, bagian Publikasi, bagian Humas. Menarik memang jika kita melihat dari bagian Divisi komunikasi perusahaan ini. Adanya pembagian secara mendetail dari komunikasi perusahaan dari PT. Dirgantara Indonesia. Dari aspek komunikasi memang perusahaan ini melihat benar bahwa aspek komunikasi tidak dapat di kesampingkan mengingat itu bisa dibilang salah satu penjembatan antara aspek – aspek internal dan eksternal sendiri.

Penulis dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) itu sendiri, ditempatkan di berbagai bagian dari divisi komunikasi perusahaan tersebut. Penulis pada minggu pertama di tempatkan di bagian publikasi, dimana di publikasi itu sendiri mempunyai tugas membuat media humas itu sendiri mulai dari kliping, membuat majalah.

Sedangkan pada bagian promosi Salah satu kegiatan yang mendukung program pemasaran adalah promosi. Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, yang aktifitasnya antara lain meliputi penyebaran informasi, mempengaruhi / membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas


(36)

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Promosi bagi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan sebuah aktifitas yang perlu dijalankan dan didukung oleh Manajemen Perusahaan secara penuh. Dengan dilakukannya kegiatan promosi disamping akan dapat meningkatkan citra perusahaan juga produk-produk PTDI akan dapat mudah dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Kegiatan promosi PTDI terdiri dari kegiatan pameran dalam negeri dan pameran luar negeri. Materi pameran utama PTDI yang sering ditampilkan pada sebuah event pameran adalah produk Aircraft dan non-Aircraft ( berupa model / miniatur ), antara lain :

Model Aircraft & Helicopter

o Pesawat CN235 MPA dan Military o Pesawat NC212 200

o Pesawat C212 400 o Pesawat N219 o Pesawat Seastar

o Helicopter Superpuma, NBO -105, NBELL – 412

Model Non - Aircraft :

o ES : Hovecraft, Vertical Wind Tunnel, Ranpur dan Rantis, dll. o Sista : NDL-40 Army & Navy, Rocket Launcer 2.75’’, SUT Torpedo,


(37)

o ACS : Poster poster tentang kemampuan merawat pesawat terbang o Aero : Poster poster tentang kemampuan fasilitas fabrikasi

o Dittek : Produk produk yang sifatnya kerjasama dengan pihak lain (BPPT, Pusditlatbagad, Pusditlatbangau, dll. )

Gambar 2.1 Gambar Pameran Kegiatan Promosi

Sumber : Arsip Penulis 2011

Tujuan Promosi PT.DI

Beberapa perusahaan, khususnya PTDI, mengikuti sebuah pameran tujuannya antara lain adalah :


(38)

2. Menjadikan produk dan jasa PTDI dapat mudah dikenal dan diminati.

3. Meningkatkan volume penjualan dan profit.

4. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan lama.

5. Satisfaction Customer.

6. Menjaring informasi yang berkesinambungan berupa produk, perilaku pasar, masalah dan peluang baru yang pada akhirnya dapat dipergunakan untuk pengembangan produk dan jasa PTDI.

Program Kegiatan Promosi Produk

Program kegiatan promosi PTDI antara lain meliputi beberapa aktifitas diantaranya :

a) Mengolah dan mengevaluasi data dari berbagai sumber menjadi data informasi.

b) Merancang dan mendesign brosur, leaflet, poster dan banner.

c) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pameran ke dalam dan ke luar negeri serta advertising.

d) Mengevaluasi hasil pameran baik secara internal (komposisi SDM, tim promosi) maupun eksternal ( pendapat publik, sikap dan kepuasan pelanggan) terhadap produk – produk PTDI yang dipamerkan.


(39)

e) Menjaring informasi mengenai produk, perilaku pasar, masalah dan peluang baru untuk pengembangan pemasaran produk dan jasa PTDI, serta mengidentifikasi peta kekuatan pesaing beserta produk unggulannya.

f) Merumuskan program pameran yang efektif dan efisien dan tepat sasaran dengan pemilihan produk yang akan dipamerkan berdasarkan profil exhibition.

g) Merawat dan menata ruangan sales mock-up N250 untuk dijadikan Exhibition Hall PTDI yang dapat dipergunakan sebagai kegiatan promosi intern perusahaan guna menunjang kegiatan pemasaran perusahaan.

1. Periode Penyiapan Materi Pamer ( Promotion Kit )

Bentuk kegiatannya antara lain :

a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi serta menyajikan data / informasi produk & jasa PTDI untuk diolah menjadi data Perusahaan yang informatif dan komersial.

b. Merancang dan men-desain company profile, brosur, leaflet, flyer, poster, dan banner.


(40)

d. Melakukan updating data.

e. Menyusun proposal dan budget yang diperlukan untuk pengadaan materi pamer.

Berikut adalah bentuk / jenis materi pamer yang telah dibuat baik Aircraft maupun non-Aircraft :

a. Poster Aircraft dan Non-Aircraft b. Banner

c. Model / Miniatur Produk Aircraft d. Model / Miniatur Produk Non-Aircraft

2. Periode Kegiatan Pameran

Kegiatan pelaksanaan pameran dapat dijabarkan menjadi 4 tahapan, yaitu : Tahap Perencanaan pameran, tahap Persiapan, tahap Pelaksanaan dan tahap evaluasi pameran.

a. Tahap Perencanaan

Bentuk kegiatan tahap Perencanaan, antara lain :


(41)

2. Merancang dan merumuskan konsep promosi secara terpadu.

3. Merumuskan tujuan, target dan sasaran pameran serta budget yang dibutuhkan untuk kegiatan pameran dan advertising

4. Mengidentifikasi kebutuhan dan potensi pasar serta trend pemasaran saat ini.

5. Mengidentifikasi trend pameran saat ini.

b. Tahap Persiapan

Bentuk kegiatan tahap Persiapan, antara lain :

1. Menyiapkan materi pamer dan stand dan lay-out pameran. 2. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait PTDI.

3. Melakukan koordinasi dengan pihak Panitia Pameran, Exhibition Organizer ( EO ), Kontractor stand serta institusi lainnya yang terkait. 4. Membuat check list persiapan pameran untuk mempermudah pengontrolan

c. Tahap Pelaksanaan Pameran ( berlangsungnya pameran / hari “ H “ ) Bentuk kegiatan tahap Persiapan, antara lain :

1. Memberikan informasi yang benar terhadap Perusahaan beserta produk yang dipamerkan kepada pengunjung stand pameran.

2. Menjaring informasi sebanyak-banyaknya sebagai bahan masukkan bagi team pemasaran perusahaan.


(42)

4. Bertanggung jawab terhadap personil yang bertugas di stand pameran sebagai juru penerang.

5. Bertanggung jawab terhadap terciptanya image perusahaan.

6. Mengidentifikasi peta kekuatan lawan beserta produk unggulannya.

d. Tahap Evaluasi ( pasca pameran )

Bentuk kegiatan tahap Evaluasi, antara lain :

7. Menyusun dokumen hasil pameran dan melaporkan ke Manajemen.

8. Menganalisa serta mengevaluasi hasil pelaksanaan pameran sebagai bahan masukkan untuk pameran selanjutnya.

9. Membuat pertanggungjawaban Keuangan yang telah dipergunakan.

10.Pelaksanaan Pameran i Pameran Dalam Negeri. ii Pameran Luar Negeri.

Strategi Perencanaan Promosi

Dewasa ini kegiatan semacam Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) berkembang dengan pesat. Pameran sebagai salah satu aktifitas dari MICE, banyak dipilih perusahaan atau instansi untuk mempromosikan produknya. Untuk menyelenggarakan pameran dibutuhkan


(43)

perencanaan yang matang. Hal tersebut biasanya telah dipersiapkan oleh Penyelenggara Pameran yang bekerjasama dengan Event Organizer (EO) dan Kontraktor Stand. Sedangkan dari peserta pameran, penyiapan stand promosi merupakan kebutuhan utama. Diharapkan stand yang dibangun dapat menarik pengunjung pameran, dapat memberikan beberapa peluang penjualan, membangun jaringan dan mendapatkan publisitas. Hal tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain presentasi produk yang menarik maupun layanan pengunjung yang informatif.

Untuk itu diperlukan penyiapan sebuah program pameran dengan sebaik-baiknya dengan cara memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi personil yang terlibat pameran serta dibuat perencanaan yang hati-hati dengan memilih sebuah pameran yang sesuai dengan tujuan dan target perusahaan, sehingga penetapan tujuan pameran yang jelas akan membuat keikutsertaan Perusahaan pada pameran tersebut dapat menjadi maksimal, efektif dan efisien.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, strategi perencanaan promosi setidaknya memperhatikan beberapa hal dibawah :

 Memilih Pameran yang Tepat

 Menetapkan Tujuan yang Jelas

 Membuat Ekshibisi yang Efektif

 Mempromosikan Keberadaan Perusahaan


(44)

Standar Operating System (SOP) Promosi

Standard Operasional Prosedur atau yang biasa disebut dengan SOP merupakan acuan kerja yang dapat dijadikan standar dalam bekerja di semua departemen yang ada di suatu Perusahaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, cepat, tepat, efektif & efisien. Dalam SOP tertuang prosedur apasaja yang harus dilakukan, tugas, wewenang & tanggung jawab masing - masing bagian sudah dibakukan sehingga ketika ada gap atau ada kesalahan sistem yang keluar dari jalurnya akan bisa di identifikasi. Selain itu juga SOP dapat juga dijadikan salah satu alat untuk menilai kinerja organisasi atau karyawan.

Tujuan dibuatnya Standard Operasional Prosedur (SOP) ini antara lain supaya kegiatan Bidang Promosi didalam melaksanakan tugas pameran selalu bisa menjaga konsistensi dalam menjalankan pekerjaannya dengan adanya acuan kerja yang sudah jelas. Selain itu juga dengan adanya SOP, team pelaksana pameran akan tahu dengan jelas peran & tanggungjawabnya karena dalam SOP sudah menerangkan dengan jelas alur tugas masing – masing.


(45)

Gambar 2.2

Sumber: Arsip Penulis 2011

Sedangkan pada bagian Humas itu sendiri di PT DI. Lebih kepada aktifitas – aktifitas yang sifatnya formil, misalkan adanya suatu pertemuaan yang sifatnya pemberian informasi baik itu kepada kalangan internal ataupun eksternal. Eksternal sendiri, mulai dari adanya kunjungan, baik itu sifatnya tour bersifat


(46)

edukasi ataupun bisnis, serta informasi. Edukasi bagaimana adanya kegiatan plant tour yang memang sering dilaksanakan terhadap sekolah – sekolah ataupun universitas yang akan melakukan kunjungan ke PT. DI. Dan bisnis seperti adanya meeting akan suatu rencana akan proses jual beli pesawat.

Untuk internal sendiri seperti kita ketahui adanya pembuatan info karyawan ataupun press release untuk kalangan internal selain eksternal. Bahwa memang info karyawan sendiri dibuat oleh humas sendiri agar informasi yang diamanatkan kepada humas untuk disampaikan kepada karyawandari berbagai divisi.

2.2Deskripsi kegiatan Rutin Kerja Praktek Lapangan di PT. DI dan Contoh Kegiatan.

Selama PKL, penulis melaksanakan berbagai kegiatan – kegiatan yang bersifat rutin ataupun insidentil. Dari situ penulis banyak mendapatkan pengarahan dari pembimbing PKL di PT.Dirgantara Indonesia. Kegiatan tersebut diantaranya adalah.

1. Mengkliping

Secara mendasar pengertian kliping adalah kegiatan pengguntingan atau pemotongan bagian – bagian tertentu dari suatu surat kabar, majalah, atau sumber


(47)

yang lain kemudian disusun dalam system tertentu di suatu bidang (google search).

Penulis selama melaksanakan kegiatan PKL ditugaskan untuk mengkliping surat kabar (Koran) yang tersedia di dalam ruangan kerja penulis. Tentu saja kegiatan mengkliping ini harus lah ada sangkut pautnya dengan kebutuhan dan adanya informasi terkait tentang perusahaan. Fungsi dari kliping ini memang sederhana tetapi, banyak manfaatnya yaitu untuk adanya report kepada pimpinan bahwa berita apa saja yang terkait PT.DI di media massa. Khususnya Koran. Atau pihak – pihak lain yang memang terkait dengan kebutuhan kliping ini. Khususnya manfaat dari kliping ini PT. Dirgantara Indonesia dapat mengkoreksi dan menelaah mengenai pemberitaan yang ada.

2. Mencari Data

Penulis melaksanakan kegiatan mencari data, pada hal ini penulis melaksanakannya pada waktu luang dan jika ada kesempatan yang memungkinkan penulis mencari data dan melengkapi data. Dalam hal ini data – data yang nantinya akan dilengkapi dan akan dijadikan laporan untuk hasil dari praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan.laporan tersebut bisa berupa data yang berguna bagi penulis tetapi berguna juga untuk perusahaan dimana tempat penulis melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangannya.


(48)

3. Pengarahan Kerja Rutin.

Pada kesempatan ini penulis, diberikan arahan untuk praktek kerja lapangan bahwa penulis akan ditempatkan dimana dan apa yang akan dikerjakan, itu semua telah diarahkan dan dibimbing oleh pembimbing selama praktek kerja lapangan. Bahwa di sekertariat perusahaan ada tiga tempat yaitu publikasi, promosi, dan komunikasi perusahaan. Penulis melakukan kegiatan tersebut secara bergantian dengan rekan – rekan sesame praktek kerja yang lainnya.

2.3 Deskripsi Kegiatan Insidentil Kerja Praktek Lapangan di PT. Dirgantara Indonesia dan contoh kegiatan.

Penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.DI, selain melaksanakan kegiatan yang sifatnya rutin. Penulis juga melaksanakan kegiatan incidental yang dilaksanakan di Sekertaris Perusahaan khusunya bidang komunikasi perusahaan. Kegiatan insidentil tersebut :

1. Perkenalan.

Pada kesempatan ini, penulis melaksanakan kegiatan perkenalan Praktek kerja lapangan. Diawali pada awal bulan juli, penulis pertama kali melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan. Penulis diperkenalkan dengan pembimbing yang akan mendapingi dan membimbing dalam pelaksanaan kegiatan praktek kerja


(49)

lapangan. Serta penulis diperkenalkan dengan staf – staf yang berada di sekertariat perusahaan. Khususnya di komunikasi perusahaan.

2. Melaksanakan kegiatan plan tour.

Layaknya seorang humas, memang di tuntut harus mengusai bidang dimana dia bekerja dan dia ditempatkan, penulis mendapatkan pengalaman berharga pada saat melaksanakan kegiatan plan tour penulis di bimbing dan di beri penjelasan secara mendalam mengenai PT.DI mulai dari sejarah, mengapa PT.DI sekarang mengalami keterpurukan dan menceritakan bagaimana saat – saat PT.DI mengalami kejayaan dimasanya, lantas penulis diajak untuk berkeliling ke bagian produksi dan aircraft service, yaitu tempat perawatan pesawat yang mengalami kerusakan ataupun service atau perbaikan secara rutin. Dari situ penulis mengambil kesimpulan bahwa PT.DI masih lah ada dan belum mati seperti yang disimpulkan oleh kebanyakan orang.

3. Melihat Aktifitas Perusahaan.

Penulis, secara kebetulan mendapatkan kesempatan berharga, secara langsung penulis di ajak oleh staf dari publikasi, untuk melihat bagaimana aktifitas secara langsung dan pada saat itu ada yang perlu untuk di dokumentasikan mengenai, adanya pesawat CN-235 yang harus mengalami perawatan, pesawat yang sudah di pesan oleh korea tersebut mengalami


(50)

kebocoran. Rembesnya air masuk ke dalam pesawat sehingga pihak dari air service sendiri, segera mengecek dan memperbaiki kerusakannya di sebelah mana. Penulis sendiri di beri kesempatan untuk mendokumentasikan kegiatan air service tersebut.

4. Mengurus ID card

Pengurusan ID card dilakukan pada saat hari pertama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan. Hal itu dilakukan untuk pengurusan identitas pada saat penulis bertempat kerja praktek di PT.DI hal ini untuk memperjelas status orang yang masuk dan keluar perusahaan. Hal ini diperuntukan juga untuk tingkat keamanan dilingkungan perusahaan, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

5. Membuat press release

Secara mendasar, pembuatan press release, ialah untuk memberikan informasi kepada public mengenai aktifitas, kinerja dan berita mengenai perusahaan. Baik itu kepada kalangan jurnal maupun pada saat pertemuan dengan para costumer atau public yang mempunyai kepentingan dengan PT DI sendiri.pada saat penyusunan press release sendiri penulis tidak langsung membuat press release begitu saja, tetapi juga penulis diarahkan dalam pembuatannya. Tentu ini memang seolah kegiatan wajib dari humas di PT.DI sendiri.

Penulis membuat press release pada saat memang ada situasi perusahaan yang mana di tuntut untuk membuat press release mengenani perusahaan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Kebanyakan press release berkuntit pada


(51)

berita – berita perusahaan yang dianggap penting dan menguntungkan dengan perusahaan

.

2.4 Analisa Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Penulis pada kesempatan ini, memiliki pengalaman yang sangat berharga ketika penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Secara keilmuan dan secara pengalaman penulis mendapatkan di PT.DI ini. Dari segi keilmuannya bagaimana memang benar humas yang penulis tempati sudah terkonsep dan teroganisir dengan baik. Adanya pembagian publikasi,humas, dan promosi. Menjadikan penulis semakin bertambah pengetahuan dalam hal humas di suatu perusahaan. Tentu saja pengalama berharga disini yang tidak bias dilupakan.

Kemudian selain dari segi keilmuan, dari segi pengalaman banyak penulis dapatkan bagaimana tidak sungguh bangga bisa berpraktek kerja lapangan di PT.DI. yang mungkin hanya beberapa orang saja yang dapat mengalami hal seperti penulis alami. Bagaimana penulis dapat berinteraksi secara langsung dan mendapatkan pengalaman – pengalaman berharga mengenai perusahaan dan tempat kerja praktek yang penulis tempati. Para karyawan yang terbuka dan notabene memang memiliki pengalaman mendalam mengenai kehumasan penulis yang dapat ditangkap disini. Bagaimana PT.DI jatuh bangun, hingga merasakan menjadi bagian dari PT.DI sendiri.seperti di rumah sendiri.

Mengetahui bahwa industry pesawat ini memang bukan main – main berbeda halnya dengan industry – industry lainnya. Industry ini perlu sokongan


(52)

dana yang tidak sedikit dan butuh dukungan dan keaktifan pemerintah. Mengingat industry ini adalah industry G to G “government to government”. Jadi perlu adanya kecapan pemerintah dalam mempercayai dan mengakomodir segala aktifitas dan aspek aturan yang dapat mengembangkan industry penerbangan ini. Pasar potensial dan strategis tentu saja sangat ada jika kita melihat pada PT.Dirgantara Indonesia. SDM (sumber daya manusia) yang memang banyak dan lahir dari PT.DI yang tentu saja mempunyai kompetensi dan kapabilitas dalam memgembangkan industry penerbangan, hingga kita patut berbangga hati karna PT.DI adalah satu – satunya perusahaan perindustrian penerbangan yang hanya terdapat di Indonesia bahkan asia sekalipun. Cina yang notabene membuat pesawat atau perancis yang dikenal sebagai pembuat pesawat jika bicara kemandirian PT.dirgantara Indonesia lebih unggul. Cina dan perancis tentu bisa berkembang seperti itu karna adanya dukungan pemerintah dan adanya sokongan dana para investor.

Jika berbicara mengenai kelengkapan media humas sendiri PT.DI dirasa sudah cukup optimal adanya :

1. Majalah intern untuk para karyawan yang terbit setiap 4 bulan sekali menjadikan fungsional humas menjadi optimal. Walaupun untuk saat ini media humas di PT.DI berhenti beroprasi sejenak dikarenakan mandeknya biaya.

2. Humas di PT. DI sendiri sudah cukup bagus dalam hal mediasi kepada penyampaian aspirasi ke level direksi.


(53)

3. Dari segi sarana khusunya media seperti percetakan sendiri, mesin foto copy sendiri sudah mencerminkan bagaimana PT.DI serius dalam hal komunikasi perusahaan. Walaupun percetakan PT.DI untuk saat ini berhenti beroprasi.

4. Dari kegiatan – kegiatan Promosi sendiri, memang untuk bidang promosi masih lebih eksis dari pada bidang – bidang lainnya seperti publikasi dan humas sendiri.

5. Penulis sendiri mendapatkan cukup banyak informasi dan banyak kajian keilmuan disini mulai dari berorganisasi diperusahaan, dan khusunya kajian komunikasi konsentrasi ilmu humas sangat dapat di PT.DI ini. 6. Kegiatan plan tour, dan melihat aktifitas perusahaan menjadi pengalaman

tersendiri bagi penulis bagaimana kita membimbing plan tour, lanjut ke mengunjungi kegiatan perusahaan. Dan membuat dokumentasinya untuk dijadikan laporan pada atasan atau yang membutuhkan informasi terbaru mengenai PT.DI.

Sejauh yang penulis alami dan rasakan Praktek Kerja lapangan DI PT.DI sendiri sangatlah menyenangkan dan sangat berkesan dalam kehidupan si penulis. Mungkin hal ini menjadi kesempatan yang langka. Dan sulit untuk mengalami hal seperti ini lagi. Bertempat pada perusahaan yang mempunyai sejarah yang banyak dan perusahaan kebanggan bangsa Indonesia khusunya pada bidang perindustrian penerbangan di Indonesia.

Demikianlah sebagian kisah penulis dalam Praktek Kerja Lapangan ini. Penulis berharap kegiatan PKL ini diharapkan harus tetap ada dalam bagian


(54)

perkuliahan mengingat, dari PKL lah kita dapat mengetahui dunia yang sebenarnya, dalam artian bagaimana kita berkomunikasi dengan tipical orang yang berbeda – beda, hingga bagaimana kita melihat etos kerja pada lingkungan kerja, dan bagaimana kita harus menempatkan diri pada sebuah perusahaan. Jika kita hidup dari perusahaan tersebut maka kita adalah bagian dari perusahaan tersebut, dan jika kita sudah merasa menjadi bagian dari perusahaan tersebut maka kita akan menjadi bagian dari perusahaan tersebut tentu kata loyalitas mampu kita perlihatkan.


(55)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada bagian akhir dari Laporan Praktek Kerja Lapangan ini bahwa penulis menarik kesimpulan dari pengalaman yang telah didapat selama satu bulan melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Dirgantara Indonesia. bahwa penulis menyimpulkan :

1. PT. Dirgantara Indonesia sebagai perusahaan yang sudah lama berdiri dan pada perjalannya PT.Dirgantara Indonesia sudah diransakan maju mundurnya perusahaan.

2. PT.Dirgantara sebagai satu – satunya perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia dan asia, oleh karenanya kita patut berbangga karna bangsa ini mempunyai perusahaan penerbangan yang sudah diakui oleh Negara – Negara di eropa bahkan dunia.

3. Etos kerja para karyawan PT.DI yang layak diacungi jempol, menjadi salah satu bentuk contoh bagaimana loyalitas, dan pengabdian dan rasa nasionalis yang tinggi yang diluapkan terhadap teknologi untuk memajukan bangsa ini.

4. Praktek kerja Lapangan ini , sangatlah berguna bagi mahasiswa itu sendiri bagaimana kita mencoba memahami antara realita yang ada dengan teori yang sudah kita pelajari selama ini.

5. Dari Praktek Kerja Lapangan mahasiswa mampu untuk bagaimana kita bertanggungg jawab, disiplin, terampil, dapat diandalkan, dan berempati.


(56)

6. Dari Praktek Kerja Lapngan mahasiswa mampu mendapatkan ilmu yang tidak ada di perkuliahan, seperti bagaimana kita dari segi berempati, simpati pada realita dunia kerja.

7. Mahasiswa dituntut kreatif, inisiatif, dan inovatif dalam hal bagaimana kita bekerja.

8. Dari segi organisasi kita mampu merasakan, pengalaman yang berharga dan berbeda saat, kita terjun dalam dunia kerja dan lapangan.

9. Tentu saja dari praktek kerja lapangan ini mahasiswa mampu mengukur sejauhmana, kemampuan ilmu yang kita dapat dari perkuliahan diimplementasikan terhadap realita yang ada.

3.2 Saran

3.2.1. Saran Bagi Perusahaan

Setelah penulis, menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), di PT. DIrgantara Indonesia. penulis ingin memberikan beberapa saran bagi perusahaan yang mudah – mudahan dapat berguna bagi perusahaan. Diantaranya ialah :

1. Ada baiknya perusahaan dapat untuk menempatkan data – data secara beraturan dan tertata rapih agar mahasiswa dapat meminta data untuk laporan PKL tidak kesana kemari dan memudahkan serta mengefesienkan dari segi waktu dan tenaga.


(57)

2. Perusahaan sebaiknya memperhatikan untuk menghidupkan kembali sisi media humas dikarenakan media humas seperti majalah, dan publikasi lainnya menjadi alat komunikasi yang sangat efektif menurut penulis dalam menyampaikan pesan. 3. Lebih di perbanyak melihat aktifitas perusahaan, dikarenakan bagus untuk

mahasiswa sendiri dalam hal pengalaman, karna dari situ mahasiswa mampu lebih banyak dalam memahami dunia kerja itu seperti apa.

3.2.2. Saran Bagi Mahasiswa

Saran yang akan penulis sampaikan untuk mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan selanjutnya ialah :

1. Diharapkan bagi mahasiswa yang akan melakukan Kegiatan Praktek Kerja lapangan harap menjaga nama baik Universitas dan almamater.

2. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan khusunya di PT.Dirgantara Indonesia agar mempunyai rasa inisiatf, jangn menunggu kita untuk di suruh, tapi kita banyak bertanya dan nantinya akan banyak pengarahan bagi mahasiswa tersebut.

3. Tunjukan rasa disiplin dalam kerja, dan menjaga etiket yang baik bagi mahasiswa. 4. Kepada mahasiswa/i yang akan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di

PT.Dirgantara Indonesia. diharapkan memunculkan karakter yang baik dan tidak arogan dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan ini.


(58)

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Internet :

http//www.indonesian-aerospace.com, di akses pada tanggal 20 November 2011

http//www.wikipedia-sejarahptdi.com, diakses pada tanggak 20 November 2011

Buku :

Company Profile PT.DIrgantara Indonesia Tahun 2009

Arsip PT.Dirgantara Indonesia Tahun 2009

Arsip Sekertariat Perusahaan PT. Dirgantara Indonesia Tahun 2010

Arsip Kliping Perusahaan PT. Dirgantara Indonesia Tahun 2011


(60)

1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(curriculum Vitae)

Nama : Mochamad Rif’ad Hasibuan

Tempat ,Tanggal Lahir : Bandung, 17 Juli 1989

Alamat : Komplek Griya Jagabaya Indah Blok D 4 No.2 RT06/13 Desa. Jagabaya Kecamatan.Cimaung Kabupaten Bandung.

Hobby : Bermain Musik, Membaca, Olahraga, Menonton film

Alamat E-mail/FB/Twitter : rifadhasibuan@yahoo.com / Twitter @rifadhasibuan


(61)

2

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : H. Ali As’yari Hasibuan Alamat : Jl. Kp Raden Jati Asih Bekasi. Pekerjaan : Swasta

Nama Ibu : Imas Masdinarsyah

Alamat : Komplek Griya Jagabaya Indah Blok D 4 No.2 RT06/13 Desa. Jagabaya Kecamatan.Cimaung Kabupaten

Bandung. Pekerjaan : Bidan


(62)

3

2. PENDIDIKAN FORMAL

2008 – Sekarang Jurusan Ilmu Komunikasi (Humas) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

Belum Lulus

2004 – 2007 Sekolah Menengah Atas Negri 1 Soreang

Lulus

2001 – 2004 Pesantren Persatuan Islam No. 99 Rancabango

Tarogong Garut

Lulus

1995 – 2001 Sekolah Dasar Negri 1 Banjaran

Lulus

1994 – 1995 Taman Kanak – Kanak Baitussalam Ciherang

Lulus

3. PENDIDIKAN NON FORMAL

2008 Lembaga Pendidikan

Komputer Informatika Indonesia (LPKII)

Bersertifikat


(63)

4

2007 Music Course At Manson

(bass Guitar)

Tidak Bersertifikat

4. SEMINAR/PELATIHAN/WORKSHOP

2011 Peserta Seminar “Road to Success Of a

Movie Maker” di UNIKOM

2010 Panitia Study Tour Ke Media Massa Trans

TV di UNIKOM

2010 Table Manner Course BANANA – INN

Hotel & Spa

2010 Peserta “ Seminar Fotografi, Lomba Foto

Essay dan Apresiasi Seni (Tema : Teknik dan Bahasa Foto) di UNIKOM

2009 Peserta “Pelatihan Melejitkan Potensi dan

Pengembangan Diri” Personal

Development and Self Empowerment di UNIKOM

2009 Peserta Mentoring Agama Islam di


(64)

5

2009 Kuliah Umum “ Kebudayaan Film &

Sensor Film (Ilustrasi Tentang Perfilman)” di UNIKOM

2009 Workshop “Pembuatan Program TV” di

UNIKOM

5. PENGALAMAN ORGANISASI

2008 Anggota Panitia 17 Agustus

2007 Wakil Ketua Karang Taruna (Putraco

Giya Jagabaya)

2005 – 2006 Anggota PMI SMAN 1 Soreang

6. PRESTASI

2010 Menjadi Opening Artis Pada Launching

Album Elven Di Gaurt

2006 Juara 3 Festival Band Pada Fruit Tea


(65)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta rahmat-Nya. Salam serta Syalawat tercurahkan kepada Rasullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan di PT.; Dirgantara Indonesia Bandung ini sebagai mana mestinya.

Penulis memberikan segala daya dan upaya yang terbaik untuk merampung segala yang diperlukan dalam penyelesaian laporan praktek kerja lapangan ini, adapun segala bentuk kekurangan dari penulisan ini adalah murni dari keterbatasan penulis sebagai seorang manusia dalam proses belajarnya, dan kelebihan dari penulisan ini adalah murni dari hasil belajar dan pengalaman selama dalam masa praktek kerja lapangan dan diperkuliahan. Dengan ditulisnya laporan kerja lapangan ini juga tak dapat dipungkiri bahwa orang – orang yang sangat membantu dalam penulisan ini hingga selesai dan memberikan motivasi untuk penulis pribadi. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan doa dan restunya, kasih saaing, perhatian, motivasi, dan limpahan materi yang tidak akan terbalas sampai kapanpun.


(66)

Terima kasih peneliti ucapkan juga kepada :

1. Yth, Bapak Prof. DR. Samugyo IR,Drs., M.A selaku dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas computer Indonesia atas izin, serta kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

2. Yth, Bapak Drs. Manap Solihat. M.si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relation FISIP Unikom atas informasi serta amanat kepada penulis sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

3. Yth, Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si Selaku dosen wali yang telah membimbing penulis untuk bisa meneyelesaikan perkuliahan dengan baik dan lancer, dan pemberian motivasi agar giat untuk belajar dan insya allah dapat menyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu.

4. Yth, Bapak Arie Prasetio, S.Sos., M.Si, selaku dosen Dosen Pembimbing pembimbing penyusunan laporan praktek kerja lapangan atas waktu dan bimbingannya.

5. Yth, Bapak dan Ibu dosen tetap dan Dosen luar biasa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relation Unikom, yang telah memberikan dorongan serta dorongan kepada penulis serta pengajaran yang baik.

6. Yth, Sekertariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relation yang selalu mengurus data – data, informasi, dan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalani perkuliahan.


(67)

7. Yth, Bpk. Rakhendi, selaku Manager Humas PT. DI dan pembimbing yang lain, yang telah membantu dan member kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan praktek kerja lapangan.

8. Yth, Bpk Adam permasHa, selaku pembimbing penulis selama praktek kerja lapangan berlangsung. Yang telah memberikan arahan serta bimbingan kerja yang tak ternilai dengan materi.

9. Yth Bpk yadi mulyadi, selaku pembimbing selanjutnya selama praktek kerja lapangan berlangsung. Yang telah memberikan nasehat serta cerita – cerita yang sangat menarik mengenai sejarah PT.DI dan bagaimana ruang lingkupnya.

10.Yth. Semua karyawan PT. Dirgantara Indonesia Bandung,Pak adam, pak rakhendi, pak budi, pak windu, ibu nana, pak johan, pak yadi dan seluruh staff sekertriat perusahaan, bagian publikasi, promosi, dan komunikasi perusahaan atas ilmu, dan bimbingan saat bersama mahasiswa dalam PKL.

11.Kepada Teman – teman program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unikom Konsentrasi Ilmu Humas dan Jurnalistik, serta sahabat-sahabatku tercinta Ofik, Firman, Imam, Andi, teman selama PKL Stefany, Azis.

12.Kepada Teman – teman Ilmu Komunikasi 1 2008, Azis, Stefany, redy, yuga, rifqi, iim, ofik, yogi, iqbal, doni, apenk, yang telah memberikan kesan tersendiri dan keramahan serta canda tawa kalian semua.


(68)

13.Kepada Teman – teman Humas 2008 firmansyah, ofik, yogi, agung, iqbal, andi, imam, fahmi, rizki, oki. yang selalu menjadikan kampus semakin berwarna dan memberikan makna.

Bandung , 7 Desember 2011

Mochamad Rifad Hasibuan


(69)

(1)

5

2009 Kuliah Umum “ Kebudayaan Film &

Sensor Film (Ilustrasi Tentang Perfilman)” di UNIKOM

2009 Workshop “Pembuatan Program TV” di

UNIKOM

5. PENGALAMAN ORGANISASI

2008 Anggota Panitia 17 Agustus

2007 Wakil Ketua Karang Taruna (Putraco

Giya Jagabaya)

2005 – 2006 Anggota PMI SMAN 1 Soreang

6. PRESTASI

2010 Menjadi Opening Artis Pada Launching

Album Elven Di Gaurt

2006 Juara 3 Festival Band Pada Fruit Tea


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta rahmat-Nya. Salam serta Syalawat tercurahkan kepada Rasullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan di PT.; Dirgantara Indonesia Bandung ini sebagai mana mestinya.

Penulis memberikan segala daya dan upaya yang terbaik untuk merampung segala yang diperlukan dalam penyelesaian laporan praktek kerja lapangan ini, adapun segala bentuk kekurangan dari penulisan ini adalah murni dari keterbatasan penulis sebagai seorang manusia dalam proses belajarnya, dan kelebihan dari penulisan ini adalah murni dari hasil belajar dan pengalaman selama dalam masa praktek kerja lapangan dan diperkuliahan. Dengan ditulisnya laporan kerja lapangan ini juga tak dapat dipungkiri bahwa orang – orang yang sangat membantu dalam penulisan ini hingga selesai dan memberikan motivasi untuk penulis pribadi. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan doa dan restunya, kasih saaing, perhatian, motivasi, dan limpahan materi yang tidak akan terbalas sampai kapanpun.


(3)

Terima kasih peneliti ucapkan juga kepada :

1. Yth, Bapak Prof. DR. Samugyo IR,Drs., M.A selaku dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas computer Indonesia atas izin, serta kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

2. Yth, Bapak Drs. Manap Solihat. M.si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relation FISIP Unikom atas informasi serta amanat kepada penulis sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

3. Yth, Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si Selaku dosen wali yang telah membimbing penulis untuk bisa meneyelesaikan perkuliahan dengan baik dan lancer, dan pemberian motivasi agar giat untuk belajar dan insya allah dapat menyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu.

4. Yth, Bapak Arie Prasetio, S.Sos., M.Si, selaku dosen Dosen Pembimbing pembimbing penyusunan laporan praktek kerja lapangan atas waktu dan bimbingannya.

5. Yth, Bapak dan Ibu dosen tetap dan Dosen luar biasa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relation Unikom, yang telah memberikan dorongan serta dorongan kepada penulis serta pengajaran yang baik.

6. Yth, Sekertariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relation yang selalu mengurus data – data, informasi, dan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalani perkuliahan.


(4)

7. Yth, Bpk. Rakhendi, selaku Manager Humas PT. DI dan pembimbing yang lain, yang telah membantu dan member kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan praktek kerja lapangan.

8. Yth, Bpk Adam permasHa, selaku pembimbing penulis selama praktek kerja lapangan berlangsung. Yang telah memberikan arahan serta bimbingan kerja yang tak ternilai dengan materi.

9. Yth Bpk yadi mulyadi, selaku pembimbing selanjutnya selama praktek kerja lapangan berlangsung. Yang telah memberikan nasehat serta cerita – cerita yang sangat menarik mengenai sejarah PT.DI dan bagaimana ruang lingkupnya.

10.Yth. Semua karyawan PT. Dirgantara Indonesia Bandung,Pak adam, pak rakhendi, pak budi, pak windu, ibu nana, pak johan, pak yadi dan seluruh staff sekertriat perusahaan, bagian publikasi, promosi, dan komunikasi perusahaan atas ilmu, dan bimbingan saat bersama mahasiswa dalam PKL.

11.Kepada Teman – teman program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unikom Konsentrasi Ilmu Humas dan Jurnalistik, serta sahabat-sahabatku tercinta Ofik, Firman, Imam, Andi, teman selama PKL Stefany, Azis.

12.Kepada Teman – teman Ilmu Komunikasi 1 2008, Azis, Stefany, redy, yuga, rifqi, iim, ofik, yogi, iqbal, doni, apenk, yang telah memberikan kesan tersendiri dan keramahan serta canda tawa kalian semua.


(5)

13.Kepada Teman – teman Humas 2008 firmansyah, ofik, yogi, agung, iqbal, andi, imam, fahmi, rizki, oki. yang selalu menjadikan kampus semakin berwarna dan memberikan makna.

Bandung , 7 Desember 2011


(6)