Laporan Praktek kerja Lapangan (PKL) Di PT. Garuda Indonesia Tbk

(1)

1.1 Sejarah Perusahaan

Garuda Indonesia yang sekarang lebih dikenal dengan PT. Garuda Indonesia Tbk, merupakan perusahaan penerbangan pertama milik Negara Indonesia. Sejarah ini dimulai ketika pada tahun 1948, guna menunjang mobilitas pemimpin pemerintahan, Presiden Soekarno menghimbau kepada pengusaha dan rakyat Aceh untuk menghimpun dana guna pembelian pesawat terbang. Terkumpulah sejumlah uang untuk membeli sebuah pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota yang kemudian diberikan registrasi RI-001 diberi nama “Seulawah” yang berarti “Gunung Emas”.

Berhubung jadwal penerbangan cukup padat, maka pesawat RI-001 harus menjalani perawatan yang dilakukan di luar negeri, dan tanggal 7 Desember 1948 pesawat RI-001 mendarat di Calcutta untuk memulai perawatan. Namun, ketika sedang menjalaniperawatan di India, pada tanggal 19 Desember 1948 tentara Belanda melancarkan Agresi Militer kedua, sehingga setelah perawatan selesai, pesawat RI-001 tidak dapat kembali ke Indonesia. Pada saat yang bersamaan, Pemerintah Burma tengah memerlukan angkutan udara. Guna mencari dana bagi keberadaan para awak pesawat, maka diputuskan pesawat RI-001 disewakan kepada pemerintah Burma.


(2)

Akhirnya, pada tanggal 26 Januari 1949 pesawat RI-001 tersebut diterbangkan dari Calcutta ke Rangoon dan diberikan nama “Indonesian Airways”.

Adapun nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno sendiri yang mengutip sajak Bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal saat itu, Noto Soeroto;

“Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw einladen”, yang artinya “Aku adalah Garuda, burung milik Wishnu yang membentang sayapnya menjulang tinggi di atas kepulauanmu”. Tanggal 28 Desember 1949 pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota dengan registrasi PK-DPD dan sudah dicat dengan logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini merupakan penerbangan pertama kali dengan nama “Garuda Indonesian Airways”.

Garuda Indonesia kemudian resmi menjadi Perusahaan Negara pada tahun 1950, dimana pada saat itu Garuda Indonesia memiliki 38 buah pesawat yang terdiri dari 22 jenis DC3, 8 pesawat laut Catalina dan 8 pesawat jenis Convair 240. Armada perusahaan terus berkembang, hingga akhirnya pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia membawa penumpang jamaah Haji ke Mekkah. Pada tahun 1961, pesawat jenis turboprop Lockheed Electras bergabung dengan jajaran armada Garuda Indonesia. Garuda Indonesia memulai perjalanan terbangnya ke Eropa pada tahun 1965 dengan tujuan akhir di Amsterdam.


(3)

Sepanjang tahun 80an, armada Garuda Indonesia dan kegiatan operasionalnya mengalami restrukturisasi besar-besaran yang menuntut perusahaan merancang pelatihan yang menyeluruh bagi karyawannya dan mendorong perusahaan mendirikan Pusat Pelatihan Karyawan, Garuda Training Center yang terletak di Jakarta Barat. Selain Pusat Pelatihan, Garuda Indonesia juga membangun Pusat Perawatan Pesawat, Garuda Maintenance Facility (GMF) di bandara internasional Soekarno-Hatta di masa itu.

Di masa awal 90an, strategi jangka panjang Garuda Indonesia disusun hingga melampaui tahun 2000. Armada juga terus ditingkatkan sehingga di masa itu, Garuda Indonesia termasuk dalam 30 besar di dunia. Sejak awal tahun 2005 tim manajemen yang baru mulai membuat perencanaan bagi masa depan Garuda Indonesia. Di bawah kendali manajemen baru, Garuda Indonesia melaksanakan evaluasi ulang dan restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional,membangun kembali kekuatan keuangan, menambah tingkat kesadaran para karyawan dalam memahami pelanggan, dan yang terpenting adalah memperbaharui dan membangkitkan semangat Garuda Indonesia. Bagi perusahaan, pelayanan dalam kegiatan operasional merupakan kunci indikator kinerja. Pengukuran strategi yang melibatkan restrukturisasi pada seluruh rantai pelayanan (service chain) menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadiperusahaan yang berorientasi pada pelanggan.


(4)

Per akhir Desember 2010, struktur kepemilikan saham Perusahaan Garuda Indonesia adalah Pemerintah Republik Indonesia (85,8%), PT Bank Mandiri (10,6%), PT Angkasa Pura I (1,4%), PT Angkasa Pura II (2,2%). Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis Boeing 737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat Boeing737-800 NG. Armada pesawat ini melayani 36 rute penerbangan domestik dengan rata-rata 1.434 kali penerbangan per minggu dan 25 rute internasional dengan 338 kali penerbangan per minggu serta 12,5 juta penumpang. Pada bulan Mei 2011 tercatat bahwa saat ini Garuda Indonesia memiliki 9 anak perusahaan di bawah naungan Garuda Indonesia Group. Dengan total pegawai Garuda Indonesia sebanyak 5.507 orang dan total keseluruhan pegawai Garuda Indonesia Group sebanyak 16.906 orang. Garuda Indonesia group sendiri terdiri atas :

1) PT Aero System Indonesia

2) Garuda Indonesia Training Center 3) PT GMF AeroAsia

4) PT Gapura Angkasa 5) PT Aerowisata

6) Garuda Sentra Medika (GSM) 7) PT Abacus Indonesia

8) Garuda Indonesia Citilink 9) SBU Cargo


(5)

Gambar 1.1

Garuda Indonesia Group

Sumber : Management Presentation q-11 analyst meeting presentation

1.2 Profil Perusahaan

1.1 Nama Perusahaan

Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB)


(6)

dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, “Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden” ("Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu")

Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran - Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.

1.2 Logo Perusahaan

Logo pertama dengan tulisan Garuda Indonesia Airways yang berwarna oranye digunakan mulai tahun 1949 hingga 1961, logo kedua berwarna merah tahun 1961-1969. Logo ketiga adalah gambar burung garuda dengan tulisan Garuda Indonesia seperti yang sekarang. Namun


(7)

saat itu lambang dipasang di sayap vertikal yang berwarna biru. Logo ketiga ini dipakai Garuda cukup lama hingga tahun 2000-an. Sedangkan saat ini logo hanya berubah pada warna sayap vertikal yaitu biru yang terdegradasi menjadi biru muda membentuk ujung-ujung sayap burung.

Pada tanggal 24 Juli 2009 Garuda melakukan "corporate identity brand refresh" dan dengan slogan baru "Garuda Indonesia Experience

(Indonesian Hospitality) and Fly-Hi”, Garuda Indonesia ingin menampilkan sebuah Brand Image yang simple namun tetap terkena dihati masyarakat. Garuda Indonesia merubah warna logo sayap bawah pada burungnya menjadi warna yang warm atau lebih hangat, Garuda Indonesia juga memfokuskan pada logo burung untuk mencerminkan slogan Fly-Hi yang berarti PT Garuda Indonesia akan terbang dan melaju lebih tinggi.


(8)

Gambar 1.2

Logo Orange Garuda Indonesia

Sumber : Google

Gambar 1.3

Logo Merah Garuda Indonesia


(9)

Gambar 1.4

Logo Biru Lama Garuda Indonesia dan Logo Baru Garuda Indonesia

Sumber : Google

1.3 Visi dan Misi Perusahaan 1.8.1. Visi Perusahaan

Visi PT Garuda Indonesia adalah menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

1.8.2. Misi Perusahaan

Sedangkan Misi dari PT Garuda Indonesia sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.


(10)

1.4 Strategi Perusahaan

Setiap tahun Garuda Indonesia menyusun langkah-langkah strategis untuk menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang optimal demi memenuhi harapan para investor dan pemegang saham.

Tata Nilai Perusahaan yang disebut sebagai ‘Fly-Hi’ terdiri dari: eFficient & effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty & openness, dan Integrity. Untuk mencapai Visi Perusahaan maka Tujuan Perusahaan adalah menjadi maskapai penerbangan terkemuka dengan reputasi yang sejajar dengan maskapai kelas dunia lainnya. Sedangkan Sasaran Perusahaan yang hendak dicapai adalah menciptakan perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan keuntungan yang berkelanjutan.

Gambar 1.5 Garuda Indonesia Fly-Hi


(11)

Efficient & effective

Insan Garuda Indonesia senantiasa melakukan tugas yang diembannya secara teliti, tepat dan akurat dalam waktu sesingkat mungkin dan tenaga serta biaya seefisien mungkin tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin pelanggan memperoleh layanan yang berkualitas.

Loyalty

Insan Garuda Indonesia dapat melaksanakan setiap tugas yang didelegasikan kepadanya dengan penuh dedikasi, tanggung jawab dan disiplin. Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin konsistensi kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan.

Customer centricity

Insan Garuda Indonesia senantiasa penuh perhatian, siap membantu dan melayani. Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menempatkan pelanggan sebagai pusat perhatian.

Honesty & openness

Insan Garuda Indonesia harus selalu jujur, tulus dan ikhlas dalam menjalankan seluruh aktivitasnya dan melakukan komunikasi dua arah yang jelas dan transparan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta tetap menjaga kerahasiaan. Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan pelanggan.


(12)

Integrity

Insan Garuda Indonesia harus menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan. Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin layanan dan relasinya dengan pelanggan berjalan bersih secara hukum dan moral.

1.5 Struktur Perusahaan

Dalam suatu perusahaan atau organisasi diperlukan adanya struktur organisasi untuk arah yang baik dalam bekerja. Dengan struktur organisasi setiap karyawan akan memilki arahan dalam bekerja. Serta terciptanya birokrasi yang berjalan lancar. Berikut adalah susunan organisasi PT Garuda Indonesia tbk.


(13)

Gambar 1.6 Struktur Perusahaan


(14)

1.6 Struktur Direktorat Layanan dan Corporate Affairs

Corporate Affairs merupakan salah satu unit kerja dari PT Garuda Indonesia yang memiliki bertugas untuk menanggapi masukan dari pelanggan, baik itu berupa saran, kritik, pujian ataupun hanya ucapan terimakasih dari para penumpang Garuda Indonesia. Unit Corporate Affairs dinaungi oleh divisi

Human Capital dan Corporate Afairs. Dimana di dalamnya terdapat Vice President, Senior Manager dan ManagerCorporate Affairs.

Gambar 1.8

Struktur Direktorat Layanan


(15)

1.7 Sarana dan Prasa

Garuda Indo

public selain me konsumen dan m Indonesia, dianta

1. Bagi Karyaw

Gambar 1.9 Struktur Corporate Affairs

Sumber : Penulis Tahun 2011

asarana Perusahaan

donesia yang saat ini sudah menjadi sebuah p memiliki fasilitas dan pelayanan untuk para

masyarakat umumpun turut merasakan fas taranya : wan.

DIREKTUR

LAYANAN

VP PASSENGER SERVICES SENIOR MANAGER CORPORATE AFFAIRS MANAGER CORPORATE AFFAIRS

perusahaan yang go

ra karyawannya, para fasilitas dari Garuda


(16)

Kantor pusat yang terletak tidak jauh dari bandara, disediakannya kantin di area perkantoran, tersedianya sarana antar-jemput bagi awak kabin, dan tersedianya layanan antar-jemput berbayar bagi para karyawannya.

2. Bagi Konsumen

Pada tanggal 9 Maret 2011 Garuda Indonesia menghadirkan Garuda Indonesia Service Center yang menyediakan berbagai layanan pre dan post flight yang terintegrasi, mulai dari ticketing, Garuda Indonesia Holidays (GIH), City Check-in, Self (Kiosk) Check-in, layanan Garuda Indonesia Frequent Flyer (GFF) hingga layanan penjualan barang-barang Sales on Board. Garuda Indonesia Service Center ini terletak di Senayan City lantai 2. 3. Bagi Masyarakat

Garuda Indonesia memiliki fasilitas kesehatan dengan nama Garuda Sentra Medika, dimana klinik ini tidak hanya dapat digunakan oleh karyawan dan keluarga karyawan saja, namun masyarakat umum pun bisa berobat di klinik ini. Fasilitas umum yang tersedia di dalamnya yaitu klinik umum 24 jam, apotik 24 jam, dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, radiologi, labolatorium, Garuda Air Ambulance Indonesia (travel clinic), medical check-up, fisioterapi, ambulance, diabetes center point, operasi one day care


(17)

1.8 Prasarana Unit Corporate Affairs

Garuda Indonesia memiliki kantor pusat di Bandara Soekarno-Hatta

International Airport di Tangerang, Banten, Indonesia, dekat dengan Cengkareng dan Jakarta. Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono membuka kantor pusat Garuda Indonesia pada tahun 2009, gedung kantor pusat Garuda Indonesia Manajemen, terletak di dalam Garuda Indonesia City Center. Seluas 17.000 meter persegi dengan fasilitas Head Office seluas tanah 5-hektar. Pada 2009, kantor pusat manajemen Garuda Indonesia memiliki kurang lebih 1.000 karyawan dari berbagai unit.

Unit Corporate Affairs terletak pada gedung di sayap kanan kantor pusat Garuda Indonesia, bersebelahan denga Pilot House. Unit Corporate Affairs memiliki prasarana sabagai berikut :

Tabel 1.1

Prasarana Unit Corporate Affairs

No Uraian Jumlah / Unit

1. Ruangan Rapat 3 Ruangan

2. Pantry 1 Ruangan

3. Komputer ± 11

4. Printer+fotocopy+fax 1


(18)

6. Meja ±14

7. Kursi ±17

8. Dispenser 1

9. Televisi 1


(19)

1.9 Pesawat Garuda Indonesia dari Masa ke Masa

Gambar 1.10 Fleet History


(20)

Sumber : Annual Report 2010

Setelah melaksanakan penerbangan pertama pada tahun 1949, armada Garuda Indonesia yang saat itu bernama “Garuda Indonesian Airways” terus bertambah. Semula Garuda Indonesia hanya memiliki pesawat Dakota dan Catalina, kemudian melengkapinya dengan pesawat Heron dan Concair-340.

Pada tahun 1965, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia membawa penumpang jemaah haji ke Tanah Suci dengan menggunakan pesawat jenis Convair 340.

Era 60-an merupakan salah satu masa dimana armada Garuda Indonesia berkembang dengan pesat. Pada tahun 1961 pesawat Lockheed Electra yang pertama mendarat di Bandara Kemayoran. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan pesawat jet bermesin empat DC-08 yang merupakan pesawat jet pertama. Saat itu, jajaran armada Garuda Indonesia adalah DC-3 / C-4 Dakota, Convair-340, Convair-440, Electra, Convair-990A, F-27 dan DC-8.

Pada tahun 1976, Garuda Indonesia menerima pesawat berbadan lebar pertama yaitu DC-10 dan diberi registrasi PK-GIA. Dan pada tahun 1977, pesawat bermesin turbo-prop F-27 tidak lagi memperkuat jajaran armada Garuda Indonesia, sehingga saat itu Garuda Indonesia mengoprasikan pesawat jet secara penuh dengan jajaran armada DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28.


(21)

Sejalan dengan perkembangan armada, pada tahun 1980 Garuda Indonesia menerima pesawat berbadan lebar tipe Boeing 747-200. Berselang dua tahun kemudian, pesawat berbadan lebar jenis lain yaitu Airbus 300B4 FFCC (forward Facing Crew Cockpit) masuk dalam jajaran armada Garuda Indonesia. Pesawat dengan konsep two man crew cockpit ini merupakam ide Bapak Wiweko Soepono, Direktur Utama Garuda Indonesia pada saat itu. Pada tahun 1984, jajaran armada Garuda Indonesia terdiri dari Boeing 747-200, Douglas DC-10, Airbus 300-B4 FFCC, Douglas DC-9 dan Fokker F-28. Pada saat itu jumlah pesawat F-28 mencapai 36 pesawat, sehingga Garuda Indonesia merupakan operator F-28 terbesar di dunia.

Mulai tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat jajaran armadanya dengan pesawat berbadan lebar terbesar di era 1990-an yaitu Boeing 747-400. Di samping itu, armada Garuda Indonesia mulai diperkuat dengan pesawat Boeing 737 seri 300, 400, 500.

Mulai tahun 2009, Garuda Indonesia menambah jumlah armada baru berteknologi mutakhir dengan memperkenalkan Airbus 330-200 dan Boeing 737-800 Next Generation. Keduanya dilengkapi inflight entertainment canggih berupa “Audio & Video on Demand (AVOD) di setiap kursi yang menawarkan pilihan film, program televisi, pilihan album musik, dan video games interaktif. Selain itu, kursi di kelas eksekutif Airbus 330-2—dapat direbahkan hingga posisi 180 derajat (flat bed seat).


(22)

1.10 Penghargaan dan Sertifikasi PT. Garuda Indonesia tbk

Penghargaan yang didapatkan oleh Garuda Indonesia sepanjang tahun 2010 : 1. 4 Star Airline SKYTRAX 2010

2. ICSA 2010 “The Best in Achieving Total Costumer Satisfaction

3. Museum Rekor Indonesia Dunia “Pemrakarsa dan Penyelenggara Layanana Imigrasi Pertama di atas Pesawat

4. World Airline Winner SKYTRAX Awards 2010

5. Indonesia Best Brand Award – Best Brand Platinum 2010

6. Good Corporate Governance Awards 2010 – Indonesia Most Trusted Companies “Peserta terbaik dalam penilaian Makalah CGPI 2009”

7. Good Corporate Governance Awards 2010 – Indonesia Most Trusted Companies “Corporate Governance Perception Index (CGPI)”

8. Marketeers Award GREATEST BRAND of the DECADE 2010, NETIZEN’S CHOICE

9. Marketeers Award GREATEST BRAND of the DECADE 2010, EDITOR’S CHOICE

10. Indonesia Tourism Award 2010 “Penerbangan Layanan Penuh Terfavorit”

11. Adikarya Wisata, Jakarta Tourism Award 2010 12. IMAC 2010


(23)

13. Penghargaan Laporan Tahunan 2009, Peringkat I Kategori BUMN/BUMD Non Keuangan – Non Listed (Jakarta, 22 September 2010)

14. Juara Social Media – Indonesia Most Favorable Brand in Social Media 15. Word of Mouth Marketing 2010 – First Winner in Airline Service

Category

16. Indonesia’s Most Favorite NETIZEN Brand 2010

17. Marketing Award 2010 – The Best in International Marketing 18. Economic Challengges Awards The Winner 2010 – Metro TV 19. Indonesia Social Entrepreneurship Achievement 2010

20. IMAC 2010 – The Best in Building and Managing Corporate Image 21. Service Quality Award 2010 – Domestic Airline Services

22. Service Quality Award 2010 – International Airline Services 23. Marketeers Award Indonesia’s Most Favorite Women Brand 2010

24. Frost & Sullivan – Indonesia Aerospace Awards “Innovative Airline of the Year”

25. Warta Ekonomi – Perusahaan Idaman 2010 26. Top Brand 2010 – Outstanding Achievement

TROPHY

1. 4 Star Airline SKYTRAX 2010

2. Centre of Asia Pacific Aviation – Airline Turnaround of the Year 2010 3. World Airline Winner SKYTRAX Awards 2010


(24)

4. Outstanding Entrepreneurship Award – APEA 2010 5. The Best Website - DM Award 2010

6. Adikarya Wisata 2010

7. Annual Report Award – Peringkat I Kategori BUMN/D Non Keuangan – Non Listed

Gambar 1.11 Penghargaan dan Trophy


(25)

(26)

1.11 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1.11.1. Lokasi Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Divisi Customer Affairs di PT Garuda Indonesia, Tbk yang beralamatkan di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Area Perkantoran Bandara International Soekarno – Hatta, Cengkareng 19120 Indonesia

1.11.2. Waktu Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Garuda Indonesia tbk selama 41 hari dimulai dari tanggal 6 Juli 2011 hingga 16 Agustus 2011, dengan waktu 5 hari kerja, yaitu hari Senin sampai hari Jumat, dimana setiap hari Senin sampai dengan Kamis jam kerjanya dimulai dari pukul 07.30-16.30 WIB dan hari Jumat pukul 07.30-17.00 WIB. Pada bulan Ramadhan jam kerja berubah menjadi pukul 07.00-15.00 WIB.


(27)

2.1. Penjelasan Kegiatan Harian

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Garuda Indonesia Airline selama 41 hari dimulai dari tanggal 6 Juli 2011 hingga 16 Agustus 2011. Pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Garuda Indonesia Airline, penulis ditempatkan di bagian Bidang Informasi tepatnya pada Divisi Customer Service Affairs (CSA). Pada awal pertemuan dengan pembimbing kerja praktek Divisi CSA penulis di jelaskan dan diberi pengarahan tentang apa saja yang harus di taati dan dikerjakan selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan.

Jenis kegiatan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan cukup banyak seperti, Mendata Customers Garuda yang telah mengisi Suggestion form atau Lembar angket dan saran yang terdapat disetiap penerbangan Garuda Indonesia untuk selanjutnya dibalas melalui surat atau email kepada masing customers tersebut, memilah-milah Suggestion form antara saran Customers yang ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, memilah-milah antara masukan, pujian, saran, kritik, ataupun keluhan Customer sesuai dengan klasifikasi yang sudah ditentukan, membuat surat balasan kepada masing-masing Customers baik berupa E-Mail ataupun Surat yang dikirimkan melalui Pos. Adapun daftar kegiatan yang


(28)

penulis lakukan setiap hari selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Divisi CSA Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan

No Hari / Tanggal Kegiatan

Keterangan Rutin Insidental

1 1 Juli 2011

− Menyerahkan Curiculum Vitae (CV) , mengambil surat pengantar PKL untuk dilanjutkan ke Divisi Personalia dan membuat ID Card PKL di Garuda Indonesia Training Center (GITC) Duri Kosambi

√√√√

2 6 Juli 2011

− Mengambil surat pengantar dari Divisi Personalia untuk selanjutnya diteruskan ke Divisi Customer Service Affairs

− Pengarahan oleh Senior Manager Divisi

Costumer Service Affaairs dimana dibahas jobdes secara umum dan tata tertib.

− Perkenalan serta Pengarahan oleh Manager

√√√√


(29)

Divisi Costumer Service Affairs dimana dijelaskan mengenai jobdes secara umum dan tata tertib kantor divisi CSA

√√√√

3 7 Juli 2011

− Memilah-milah Suggestion form yang akan di data antara angket berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris berdasarkan isi tulisan dari customer itu sendiri

Personal Data entry Suggestion form

√√√√

√√√√ 4 8 Juli 2011 − Personal Data entry Suggestion form √√√√

5 9 Juli 2011 LIBUR 6 10 Juli 2011 LIBUR

7 11 Juli 2011

Personal Data entry Suggestion form

− Membuat contoh surat generik berbahasa Inggris

√√√√

8 12 Juli 2011

Personal Data entry Suggestion form

− Membuat contoh surat generik berbahasa Indonesia

√√√√

√√√√

9 13 Juli 2011 − Personal Data entry Suggestion form √√√√


(30)

− Merevisi comment E-mail berbahasa Inggris √√√√

11 15 Juli 2011

Personal Data entry Suggestion form

− Mengirimkan surat elektronik (E-Mail) berupa balasan komentar yang telah di buat dan direvisi oleh pembimbing

− Pulang lebih awal, dikarenakan para pegawai khususnya Unit Costumer Service

akan mengadakan Outing (Gathering Unit) di Puncak tanggal 15-17 Juli 2011

√√√√

√√√√

12 16 Juli 2011 LIBUR 13 17 Juli 2011 LIBUR

14 18 Juli 2011

− Memilah-milah Suggestion form, dipisahkan antara komentar yang berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris

Personal Data entry Suggestion form

√√√√

√√√√

15 19 Juli 2011

− Memilah-milah Suggestion form, dipisahkan antara komentar yang berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris

Personal Data entry Suggestion form

√√√√

√√√√ 16 20 Juli 2011 − Membaca satu per satu dan


(31)

mengklasifikasikan Suggestion form yang telah di data sesuai dengan komentar yang diberikan

√√√√

17 21 Juli 2011

− Merevisi hasil klasifikasi data bersama pembimbing

− Membuat surat generik berbahasa Indonesia − Mengirimkan surat generik berbahasa

Indonesia menggunakan E-mail

√√√√

√√√√

√√√√

18 22 Juli 2011

− Membuat surat generik berbahasa Indonesia − Personal Data Entry Suggestion form

√√√√

√√√√ 19 23 Juli 2011 LIBUR

20 24 Juli 2011 LIBUR

21 25 Juli 2011 IJIN : keperluan keluarga di Bandung

22 26 Juli 2011

IJIN : menjadi salah satu peserta partisipan sidang skripsi di UNIKOM

23 27 Juli 2011

− Membuat surat generik berbahasa Indonesia − Memilah-milah Suggestion form,

dipisahkan antara komentar yang berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris

√√√√


(32)

Personal Data entry Suggestion form untuk balasan surat generik Indonesia dan generik Inggris

√√√√

24 28 Juli 2011 IJIN : Sakit

25 29 Juli 2011

− Membuat surat generik berbahasa Indonesia yang selanjutnya dikirimkan melalui POS − Personal Data entry Suggestion form untuk

generic Indonesia letter

√√√√

√√√√

26 30 Juli 2011 LIBUR 27 31 Juli 2011 LIBUR

28 1 Agustus 2011

− Membuat surat generik berbahasa Indonesia yang selanjutnya dikirimkan melalui POS − Personal Data entry Suggestion form untuk

email generic berbahasa Indonesia

√√√√

√√√√ 29 2 Agustus 2011

Personal Data entry Suggestion form untuk surat generic berbahasa Indonesia

√√√√

30 3 Agustus 2011

− Mengirimkan Generic English Email

− Membuat draft surat generic english letter

√√√√

√√√√ 31 4 Augustus − Membuat Generic English Letter √√√√


(33)

2011 − Mencari dan meminta data untuk

melengkapi laporan PKL √√√√

32 5 Agustus 2011

− Membuat generic english letter

− Meminta dan mencari data untuk melengkapi laporan PKL

√√√√

√√√√

2.2. Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan Contohnya

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan penulis melakukan berbagai kegiatan yang dibagi menjadi kegiatan rutin dan kegiatan isidental, diantaranya :

2.2.1. Kegiatan Rutin

Selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Garuda Indonesia, penulis ditempatkan di unit Corporate Affairs. Unit ini termasuk kedalam unit pelayanan Garuda Indonesia yang khusus menanggapi segala masukan para pelanggan Garuda Indonesia, baik itu kritik, saran, pujian, pertanyaan, complain dan lain sebagainya yang diberikan para pelanggan melalui

Suggestion form yang tersedia di GARUDA : The Magazine Of Garuda Indonesia yang biasanya tersedia disetiap kursi di dalam pesawat ataupun masukan yang dikirimkan melalui email ke : customer@garuda-indonesia.com. Adapun pekerjan rutin yang dilakukan penulis di Unit Coorporate Affairs :


(34)

1) Memilah-milah Suggestion form

Suggestion form adalah formulir yang disediakan di dalam Majalah Garuda yang terdapat di setiap kursi pada stiap penerbangan. Suggestion form

ditujukan untuk para pelanggan yang ingin menyampaikan pendapatnya mengenai perjalanan mereka menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, dimana para penumpangnya tidak hanya orang Indonesia (domestik) namun juga turis mancanegara. Maka dari itu semua Suggestion baik dari penerbangan domestik maupun Internasional akan dikumpulkan menjadi satu untuk selanjutnya dipilah-pilah berdasarkan kewarganegaraan yang diisikan pada personal data suggestion form atau dipilah dari bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan atau komentar pada suggestion form untuk selanjutnya dipisahkan mana yang menggunakan bahasa Indonesia atau kewarganegaraan Indonesia dan mana yang menggunakan bahasa asing atau berkewarganegaraan asing. Suggestion form yang tidak memiliki personal data ataupun suggestion form yang terisi oleh bahasa asing yang tidak dimengerti pegawai maka akan dipisahkan menjadi surat data MS (Missed) dimana data tidak lengkap, contohnya jika suggestion form tersebut diisi oleh orang berkebangsaan Korea dan menggunakan bahasa Korea, ataupun penumpang yang memberikan komen namun tidak memberikan personal data berupa biodata sehingga pihak Garuda Indonesia tidak memiliki data alamat untuk mengirimkan tanggapan surat yang seharusnya diberikan. Suggestion


(35)

form dipilah ke dalam beberapa kategori untuk selanjutnya di data dan dibuatkan surat balasannya kepada masing-masing penumpang yang telah mengisi suggestion form. Kategori tersebut, yaitu :

Comment Letter, klasifikasi surat berdasarkan permasalahan, contoh : masukan tentang makanan, ketepatan waktu berangkat, bagasi, cabin crew, entertainment dalam pesawat, imigrasi on board, member Garuda dan lain-lain.

• MS, missedsuggestion form

Generic Letter Indonesia, suggestion form yang diisi oleh penumpang berkebangsaan Indonesia atau menggunakan bahasa Indonesia dan berisikan hal-hal yang umum.

Generic Letter English, suggestion form yang diisi oleh penumpang berkebangsaan asing atau menggunakan bahasa Inggris dan berisikan hal-hal yang umum.


(36)

(37)

(38)

2) Mengklasifikasikan Suggestion form

Suggestion form yang telah dipilah menjadi beberapa kategori tersebut, khususnya comment letter akan diklasifikasikan lebih detail dengan memilah kembali berdasarkan comment atau permasalahan yang diberikan oleh tiap-tiap orang. Begitupula dengan surat generik akan dipilah kembali berdasarkan personal data yang ada, dipisahkan antara suggestion form yang dapat dibalas melalui email atau yang harus dibalas melalui letter pos. klasifikasi tersebut antara lain :

o Generic Letter Indonesia

o Generic Email Indonesia

o Generic Letter English

o Generic Email English

o Comment Letter/Email Pre-Post Journey : komentar yang berhubungan dengan sebelum dan sesudah pemberangkatan, contoh : reservasi, tiket, member, booking, website, dan lain-lain .

o Comment Letter/Email Pre-Post Flight : komentar yang berhubungan dengan sebelum dan sesudah penerbangan, contoh : fasilitas airport, boarding, check-in, delay, lounge, immigration on board, jadwal penerbangan, bagasi,transit, dan lain-lain.

o Comment Letter/Email In-Flight Service : komentar yang berhubungan dengan kondisi di dalam pesawat atau pada saat penerbangan, contoh : fasilitas di dalam pesawat, pengumuman di


(39)

dalam pesawat, fasilitas cabin, cabin crew, cabin uniform, food & beverage, entertainment, in-flight sales, prosedur keselamatan dan lain-lain.

o Overall Servis : komentar yang berhubungan dengan keseluruhan servis Garuda Indonesia.


(40)

(41)

(42)

(43)

3) Personal Data entry Suggestion form

Suggestion form yang tersebar di dalam Majalah Garuda selalu memiliki kolom personal data berupa biodata, biodata tersebut akan digunakan untuk kepentingan perusahaan, diantaranya untuk data base alamat pengiriman surat atau email yang berupa tanggapan saran dari masing-masing penumpang. Dalam hal ini penulis bertugas untuk menginput personal data yang ada di setiap suggestion form yang sudah dipilih berdasarkan klasifikasi di atas ke dalam excel woorksheet. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pendataan surat masuk dan keluar dari perusahaan, penomoran surat dan untuk pendataan mana suggestion form yang sudah dibalas melalui surat ataupun mana yang belum mendapatkan tanggapan surat.


(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

4) Membuat dan mengirimkan surat/email generik berbahasa Indonesia dan Inggris.

Pada saat PKL penulis diberi kesempatan untuk ikut membuat tanggapan berupa surat umum (generic), dimana penulis menanggapi suggestion form

penumpang garuda yang memberikan komentar umum, biasanya berupa pujian, salam, atau penumpang yang hanya sekedar mengisi personal data tanpa memberikan komentar apapun. Surat ini dibuat satu satu kopian, namun akan dikirimkan ke beberapa customer Garuda. Surat yang dibuat oleh penulis berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris, surat ini akan diperbanyak dan dikirimkan melalui alamat email ataupun alamat rumah yang tertera pada personal data suggestion form.


(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

2.2.2. Kegiatan Insidental

Selama penulis melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di Garuda Indonesia ada beberapa kegiatan yang bersifat insidentil yang dikerjakan seperti berikut ini :

1) Membuat draft surat generik berbahasa Indonesia dan Inggris.

Sebelu membuat surat tanggapan yang akan dikirimkan kepada masing-masing customer, penulis harus membuat satu lembar draft surat umum (generic) berbahasa Indonesia yang akan direvisi dan di setujui untuk disebarkan oleh Manager Corporate Affairs, karena dalam surat generic

berbahasa Indonesia, atas nama pengirim surat adalah Manager Corporate Affairs. Begitu pula dengan surat generik berbahasa Inggris, hanya saja revisi dan penyetujuan dilakukan oleh Senior Manager Corporate Affairs. Jika isi dan tenik penulisan kedua surat ini sudah disetujui, maka surat tersebut akan diperbanyak dan mulai dikirimkan ke alamat masing-masing customer.

2) Membuat, merevisi dan mengirimkan comment E-mail berbahasa Inggris. Penulis diminta membuat serta merevisi comment email berbahasa Inggris yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, beberapa surat tanggapan yang sudah dibuat oleh karyawaan Customer Affairs di revisi oleh penulis dan dievaluasi oleh pembimbing pkl sebelum akhirnya disetujui untuk dikirimkan kepada masing-masing customer.


(56)

Selama Praktek Kerja Lapangan penulis menjalakan kegiatan yang telah diberikan oleh pembimbing. Maka diakhir Praktek Kerja Lapangan, penulis mengumpulkan dokumen-dokumen penting untuk bahan laporan PKL agar setelah selsesai melaksanakan pkl penulis tidak terlalu repot meminta dan datang kembali ke Garuda Indonesia yang dapat mengganggu aktifitas kerja pembimbing.

2.3. Analisa Tentang Humas

Bidang Public relations adalah suatu bidang yang sangat luas yang menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. Public relations mengandalkan strategi dimana agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan, dalam hal ini disebut dengan stakeholders. Stakeholders adalah mereka yang berkepentingan di dalam perusahaan dalam hal ini mereka juga disebut target publik terdiri atas pemegang saham, manajemen, karyawan, konsumen, pers, akademisi dan lain sebagainya. Mereka semua dapat membentuk opini di dalam masyarakat dan dapat mengangkat atau menjatuhkan citra perusahaan.

Beberapa perusahaan menggunakan istilah Public Affairs, Corporate Affairs

atau public communication untuk bidang public relations. Kenapa tidak ada nama dan definisi yang fixed mengenai PR, karena PR menggambarkan banyak hal mulai dari


(57)

publicity, riset, hubungan dengan publik, hubungan dengan media, promosi, merchandising dan lain-lain.

Public relations atau humas menurut definisi kamus terbitan Institute of Public relations (IPR) tahun 1987 mengatakan bahwa:

“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”

Public relations News mendefinisikan :

“Humas adalah humas adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap public, mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan public.

Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1987 ditetapkan definisi humas sebagai berikut :

“Humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatanya, member masukan dan


(58)

saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.”

Karena banyaknya definisi dari public relations itu, maka para The International Public relations (IPRA), bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekan bersama. Definisinya adalah :

“Humas adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya – dengan jalan menilai pendapat umum di antara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara merekam yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien.”

Mengacu pada definisi-definisi yang diberikan, perlu diketahui pula bahwa sifat komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk “disukai” oleh publiknya menyangkut soal hubungan yang harmonis. Menurut Professor Melvin Sharpe, ada lima prinsip untuk menjalankan hubungan yang harmonis ini :


(59)

2) Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain;

3) Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbale balik dan goodwill;

4) Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan;

5) Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony.

Fungsi public relations menurut Bertrand R. Canfield, adalah sebagai berikut :

1) Mengabdi kepada kepentingan umum; 2) Memelihara komunikasi yang baik;

3) Menitikberatkan moral dan perilaku yang baik.

Sedangkan Cultip dan Center serta Canfield menyebutkan bahwa fungsi humas dirumuskan sebagai berikut :

1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi;

2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan public, baik entern maupun intern;

3) Menciptakan komunikasi dua arah, timbale balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi;


(60)

4) Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya humas menggunakan berbagai media untuk proses kelancaran kegiatan humas, diantaranya :

1) Media pers 2) Media elektronik 3) Media cetak 4) Media audio-visual 5) Pameran

6) Sponsorship

7) House journal

8) Surat langsung (direct mail), dll.

Seorang humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan public eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti.

Sekarang ini banyak perusahaan yang bercitra baik itu adalah salah satu hasil kerja keras seorang humas. Pada saat ini hampir di setiap perusahaan-perusahaan besar telah memiliki humas state of being yaitu humas yang sudah melembaga sehingga cakupan humas di perusahaan tersebut sudah mempunyai bidang sendiri.


(61)

Humas atau public relations adalah salah satu profesi yang bermodalkan komunikasi yang baik. Karena seorang PRO harus bisa membangun relasi yang baik dengan klien ataupun relasi dengan masyarakat luas.

Public Relations merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat komersil (perusahaan) atau organisasi yang non komersil. Karena humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif.

Definisi Public Relations yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan komunikasi yang diadakan oleh suatau organisasi atau perusahaan tertentu kepada khalayak internal dan eksternal perusahaan dengan maksud terjalinnya hubungan yang harmonis serta adanya saling pengertian dan kerjasama antara keduanya yang saling menguntungkan.

Tugas humas di PT Garuda Indonesia, Tbk yaitu merumuskan dan menyusun program pembentukan citra perusahaan, hubungan kepada masyarakat dan melaksanakan penyuluhan baik internal maupun eksternal. Humas atau Public relations merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan dari public suatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.


(62)

2.4. Analisa Tentang Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Unit Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia, Tbk.

Tugas humas pada dasarnya menghubungkan dan menjalin kerja sama yang dapat menguntungkan bagi perusahaan serta mendatangkan suatu kondisi dimana semua pihak dalam maupun luar perusahaan sama-sama diuntungkan, semua pihak-pihak yang memang berkepentingan dalam perusahaan serta menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya baik publik internal maupun publik eksternal harus selalu dijaga dan dikelola dengan baik melalui suatu proses timbal balik. Seorang humas harus mampu menjalin hubungan baik dengan public internal maupun eksternal. Maka dari itu, kegiatan humas meliputi kegiatan internal (Internal Public Relations) dan Eksternal (Eksternal Public Relations).

Internal Humas

Publik internal adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain para karyawan. Sudah tentu mengenai publik intern ini antara organisasi yang satu dengan yang lainnya dapat berbeda; misanya, pada perusahaan selain karyawan, termasuk juga para pemegang saham, community; pada perguruan tinggi, selain para karyawan, termasuk juga para mahasiswa serta anggota Senat Guru Besar dan Dewan Penyantun.

Internal humas merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan public yang ada di dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk mempererat


(63)

hubungan antara pimpinan dengan karyawan itu sendiri, sehingga muncul semangat kerja. Hal ini dapat di lakukan dengan komunikasi yang berkesinambungan hasil yang di capai adalah disiplin kerja yang baik, motivasi kerja tinggi, produktivitas kerja seperti apa yang di harapkan oleh perusahaan, sehingga terciptanya sense of belonging dari karyawan terhadap perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Internal Humas merupakan kegiatan yang di lakukan oleh Humas dalam perusahaan yang bertujuan untuk membina hubungan baik dengan para karyawannya di dalam perusahaan sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dalam perusahaan tersebut.

Dalam menggalakan fungsi humas diperusahaan, ada empat jenis pelayanan dasar yang harus dipraktekan, yaitu:

o Nasihat

Nasihat perlu diberikan oleh humas mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kehumasan, baik kepada manajemen perusahaan maupun kepada manajemen biso atau bagian lain. Oleh karena humas itu merupakan fungsi staf, maka nasihat yang disampaikan kepada manjer perusahaan tidak menyangkut kebijaksanaan dan keputusan perusahaan yang mendasar, melainkan hal-hal yang berkaitan dengan operasionalisasi ketika suatu masalah diijumpai.


(64)

o Pelayanan komunikasi

Pelayanan komunikasi memang merupakan tugas humas. Yang dikomunikasikan ialah informasi mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada berbagai publik yang berkepentingan melalui media yang tepat.

o Pengkajian humas

Jika pelayanan komunikasi merupakan penyebaran informasi dari dalam ke luar, pengkajian humas merupakan komunikasi dari luar ke dalam; dengan lain perkataan, penelaahan tentang opini publik yang berpengaruh kepada perusahaan. Hal ini bukan saja yang menyangkut peristiwa-peristiwa dalam bentuk tekanan-tekanan yang bersifat sosio-politik, tetapi juga undang-undang dan peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan dan berpengaruh kepada perusahaan.

o Promosi humas

Dalam perusahaan kegiatan promosi yang dilaksanakan oleh humas sangat menunjang upaya pencapaian tujuan, tentunya dalam peningkatan produksi, yang pada gilirannya berupa keuntungan financial. Pada kegiatan inilah para humas diuji kemampuannya, terutamakreativitas dalam mengembangkan goodwill publik kepada perusahaan.

Eksternal Humas

Eksternal Humas merupakan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luar atau kegiatan yang di tujukan kepada public yang berada di luar perusahaan itu.


(65)

Informasi yang di berikan harus jujur berdasarkan fakta dan harus benar-benar teliti sehingga kepercayaan dari public eksternal kepada perusahaan akan terpelihara dengan baik.

Bentuk kegiatan eksternal Humas di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Press Relations, bertujuan mengatur dan membina hubungan baik dengan pers. b. Government Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik

dengan pemerintah yang berhubunggan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan. c. Community Relations, bertujuan mangatur dan memelihara hubungan baik

dengan masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. d. Supplier Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik dengan

para pemasok agar segala kebutuhan perusahaan dapat di terima dengan baik. e. Custumer Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik

dengan para pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kegiatan eksternal merupakan kegiatan yang di lakukan oleh Humas dalam perusahaan yang bertujuan untuk membina hubungan baik dengan pihak yang berada di luar perusahaan sehingga dapat menciptakan suatu opini public dan citra yang positif bagi perusahaan itu sendiri.

Peranan Humas memiliki nilai yang berarti bagi khalayak luas karena dengan fungsinya tersebut dapat memberikan arti khusus bagi kemajuan perusahaan. Pada


(66)

aplikasinya peran humas selain mendukung dalam terjalinnya suatu makna yang sama dapat memberikan masukan serta nasihat terhadap segala kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan atau lembaga dengan maksud menangani isu serta opini yang berkembang di tengah masyarakat agar tidak menjadi pemberitaan yang kurang baik. Dalam pelaksanaannya humas menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya.

Unit Corporate Affairs atau Public Affairs Ini adalah salah satu pekerjaan yang bisa diemban oleh Public relations yaitu unit kerja yang bertugas sebagai Customer Relations Management (CRM), yang bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan.

Customer Relations Management (CRM) adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap


(67)

kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on investment (ROI) di area ini.

Otomasi Tenaga Penjualan (Sales force automation/SFA), yang mulai tersedia pada pertengahan tahun 80-an adalah komponen pertama dari CRM. SFA membantu para sales representative untuk mengatur account dan track opportunities mereka, mengatur daftar kontak yang mereka miliki, mengatur jadwal kerja mereka, memberikan layanan training online yang dapat menjadi solusi untuk training jarak jauh, serta membangun dan mengawasi alur penjualan mereka, dan juga membantu mengoptimalkan penyampaian informasi dengan news sharing. SFA, pusat panggilan (call center) dan operasi lapangan otomatis ada dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada akhir tahun 90-an mulai bergabung dengan pasar menjadi CRM. Sama seperti ERP (Enterprise Resource Planning), CRM adalah sistem yang sangat komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan.

Merujuk kepada Glen Petersen, penulis buku "ROI: Building the CRM Business Case," sistem CRM yang paling sukses ditemukan dalam organisasi yang menyesuaikan model bisnisnya untuk profitabilitas, bukan hanya merancang ulang sistem informasinya.


(68)

CRM mencakup metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan di dalam sistem.

Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:

• Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan. • Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric). • Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan. • Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan. • Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.

• Menangani keluhan/komplain pelanggan.

• Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.

• Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.

Dengan jenis media yang digunakan adalah direct mail (surat langsung), unit

corporate affairs menyampaikan pesan dan menjaga hubungan baik dan harmonisasi perusahaan dengan publiknya dalam hal ini konsumen Garuda Indonesia. Direct mail

memungkinkan adanya tanggapan saran atau hubungan timbal balik yang mengakibatnyan terjadinya two-way communication.


(69)

Dengan surat tanggapan yang dikirimkan langsung kepada masing-masing konsumen, konsumen akan merasa diperhatikan dan dengan sendirinya akan menimbulkan loyalitas terhadap perusahaan sehingga menjaga citra perusahaan tetap baik dimana konsumen.

Suggestion form yang diisi oleh para konsumen juga merupakan proses evaluasi yang dilakukan oleh unit corporate affairs untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan Garuda Indonesia yang terjadi dilapangan dan untuk mengetahui keinginan public akan pelayanan yang diberikan oleh Garuda Indonesia.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai peranan humas pada intinya adalah sebagai penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan publik, sebisa mungkin terus membina hubungan yan harmonis dan saling menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.

2.5. Analisa Tentang Pelayanan Unit Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia, Tbk Kepada Mahasiswa PKL.

Ketika penulis memilih melakukan Praktek Kerja Lapangan di Unit Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia, Tbk, penulis diterima dengan sangat baik oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan sangat terbuka dan selalu memberikan pengarahan dan pengetahuan mengenai segala kegiatan dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam Customer Relation Management (CRM).


(70)

Keseluruhan aktivitas yang telah dilakukan mahasiswa pkl berjalan dengan baik dan lancar terutama dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak. Mahasiswa benar-benar diberi kesempatan untuk mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah walaupun masih membutuhkan bimbingan tapi itu sudah menjadi tolak ukur mahasiswa untuk kemajuan diri sendiri. Dengan bimbingan dari para karyawan di Unit Corporate Affairs tentang berbagai kegiatan yang dilakukan, penulis merasa banyak mendapatkan pengalaman. Sikap pembimbing yang baik dan bersahaja menjadikan penulis lebih bersemangat dalam melakukan praktek kerja lapangan.

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan di unit Corporate Affairs Garuda Indonesia, penulis selalu diberikan arahan mengenai pekerjaan yang harus dilakukan. Penulis juga diberikan kesempatan untuk melaksanakan tugas dari unit Corporate Affairs yang sebenarnya, tidak hanya sekedar membantu pekerjaan para karyawannya saja.

Dari keseluruhan semua aktivitas atau kegiatan yang dilakukan selama melakukan praktek kerja, menurut penulis sudah cukup mencerminkan cara kerja pihak perusahaan pada Unit Corporate Affairs. Selain itu selama PKL penulis mendapatkan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga. Pelayanan di unit Corporate Affairs yang begitu baik mampu membimbing mahasiwa PKL untuk lebih mengerti dan memahami tentang gambaran dalam dunia kerja.


(71)

3.1. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dijelaskan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Garuda Indonesia Tbk , maka penulis dapat menarik kesimpulan :

1. PT. Garuda Indonesia Tbk merupakan pelopor dan perusahaan jasa penerbangan terbesar di Indonesia yang sudah memiliki humas yang state of being dan memiliki unit kerja Corporate Affairs sebagai salah satu unit yang menanggapi segala masukan baik itu saran, kritik, pujian ataupun complain. 2. PT. Garuda Indonesia secara rutin menyebarkan angket mengenai kepuasan

pelanggan/penumpangnya yang disediakan di setiap majalah Garuda yang tersedia di setiap kursi penerbangan.

3. Seluruh angket yang masuk ke Direktorat Layanan akan diolah dan seterusnya dibalas melalui email atau surat untuk selanjutnya sebagai tahap evaluasi pelayanan Garuda Indonesia.

4. Pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis diberikan kesempatna untuk mengerjakan semua pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai di Unit Corporate Affairs, mulai dari mendata angket (Suggestion


(72)

Form), mengklasifikasikan hingga membuat surat tanggapan sendiri yang selanjutnya diperbanyak dan dikirimkan kepada customer Garuda Indonesia. 5. Penulis mendapatkan begitu banyak bantuan, bimbingan yang membuat

penulis bisa bekerja dengan baik. Apabila penulis mendapatkan hambatan dalam pekerjaan, penulis langsung mendapatkan arahan yang pada akhirnya membuat penulis bisa bekerja dengan baik. Selain itu, berbagai pengalaman membuat penulis menjadi termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. 6. Pelayanan para karyawan unit Corporate Affairs kepada mahasiswa PKL

sangat baik. Membimbing dan mengarahkan setiap pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa PKL. Sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara mahasiswa PKL dengan para karyawan PT. Garuda Indonesia Tbk khususnya di unit Corporate Affairs.

3.2. Saran – Saran

3.2.1. Saran untuk PT. Garuda Indonesia Tbk

1. Sebaiknya perusahaan memperhatikan dan meningkatnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk para pegawai dan juga mahasiswa/i yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan / magang.

2. Sebaiknya sarana komputerisasi lebih di perbaharui untuk mempermudah dalam menunjang pekerjaan yang lebih cepat.


(73)

3. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kualitas server dalam komputerisasi informasi agar system online yang digunakan tidak selalu down dan mengakibatkan tertundanya pekerjaan yang dilakukan.

4. Sebaiknya perusahaan melakukan lebih banyak lagi kegiatan yang mengakrabkan karyawan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja dari para karyawan karena dengan rasa kebersamaan yang tinggi, kerja sama dan

sense of belonging antar karyawan terhadap perusahaan akan meningkat pula.

5. Sebaiknya lebih banyak melibatkan mahasiswa/i PKL dalam berbagai kegiatan Humas yang dilakukan baik itu kegiatan internal maupun eksternal agar mahasiswa/i PKL lebih mengetahui beragam kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations Officer (PRO).

3.2.2. Saran untuk Mahasiswa/i PKL

1. Mahasiswa harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, agar terbiasa jika sudah masuk dalam dunia kerja.

2. Sebaiknya mahasiswa memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ada saat praktek kerja, karena tidak jarang mahasiswa dibiarkan begitu saja tidak ada pekerjaan jika mahasiswa tidak aktif menanyakan pekerjaan apa yang bisa dibantu kepada para pembimbing di tempat kerja.


(74)

3. Sebaiknya mahasiswa lebih mempersiapkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan PKL, data-data dikumpulkan pada saat melaksanakan kerja praktek agar tidak merepotkan pembimbing.

4. Mahasiswa harus bisa bersosialisasi dengan baik dengan para staff dan karyawan di tempat kerja praktek, karena hal tersebut dapat membantu kita dalam mendapatkan informasi atau dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

5. Mahasiswa harus aktif, produktif dan bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

6. Senantiasa bersikap sopan, patuhi peraturan yang ada, dan jangan takut untuk bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti.


(75)

JAKARTA

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Apsari Siti Sumunar

NIM : 41807164

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(76)

DAFTAR PUSTAKA

• Buku

Soemirat, Soleh. 2010. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : Rosdakarya.

Khasali, Rhenald. 2008. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta :PT. Pustaka Utama Grafiti.

Pace, R.Wayne, Faules. Komunikasi Organisasi. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ardianto, Elvinarno, Lukiati, Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar (edisi revisi). Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Effendy, Onong Uchjana. 1988. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung : Rosdakarya.

• Lain-lain

Annual Report Garuda Indonesia 2009


(77)

An Overview of Garuda Indonesia Presentation to Media Indonesia Group, March 26, 2010.

www.garuda-indonesia.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi ( 30 November 2011, pukul 19.23 WIB) http://id.wikipedia.org/wiki/CRM ( 2 Desember 2011, pukul 07.00 WIB)


(78)

Nama : Apsari Siti Sumunar

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 12 Agustus 1987

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 24 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Kp. Sukasari Ds. Cimenyan No.21 RT.02

RW.07 Padasuka Atas Bandung 40197

Telepon : 082120059836

Status : Menikah

Nama Ayah : Jayeng Suwandi

Pekerjaan : POLRI

Nama Ibu : Siti Suminar

Pekerjaan : BUMN (PT. Telkom)

Alamat Orang Tua : Kp. Sukasari Ds. Cimenyan No.21 RT.02

RW.07 Padasuka Atas Bandung 40197


(79)

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2007 - Sekarang Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Kosentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

-

2. 2002 – 2005 SMA PGII 1 Bandung Berijazah

3. 1999 – 2002 SMP PGII 1 Bandung Berijazah

4. 1993 – 1999 SDN Merdeka 5/IV Bandung Berijazah

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2003 - 2004 Kursus Bahasa Inggris di LIA Riau Bandung -

PENGALAMAN ORGANISASI

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 1999-2000 Anggota Pramuka

Anggota Mading


(80)

-PELATIHAN DAN SEMINAR

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2011 Peserta Seminar “ Trend

Cyberpreneurship 2011 “

Bersertifikat

2. 2010 Peserta Seminar Budaya Preneurship

Peserta Seminar Islamic Wedding Fair Peserta Seminar Pelatihan Public Speaking

Bersertifikat Bersertifikat Bersertifikat

3. 2009 Peserta Study Tour Mass Media Bersertifikat

4. 2008 Peserta Mentoring Agama Islam

Peserta Table Manner Course in Jayakarta Hotel Bandung

Peserta Seminar The Integrated Marketing Communication and Public Relations in Grand Serela Hotel Bandung with Rhenald Khasali

Bersertifikat Bersertifikat


(81)

ii

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan tepat waktu. Laporan ini berisikan tentang kegiatan yang penulis lakukan pada saat melakukan PKL di Unit Corporate Affairs

PT. Garuda Indonesia, Tbk Jakarta, yang dimulai pada tanggal 06 Juli 2011 s.d 06 Agustus 2011.

Dalam menyusun laporan ini, penulis cukup mengalami beberapa hambatan dan kesulitan. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan wawasan menjadi hambatan besar dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini. Namun berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan penulis di masa yang akan datang.

Tidak lupa juga, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik periode 2010-sekarang, yang telah


(82)

iii Indonesia.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si., Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi periode 2010-sekarang, selaku dosen wali sekaligus pembimbing yang telah memberikan arahan, memberikan saran, kebijaksanaan dan telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis serta memberikan motivasi untuk membantu kelancaran melaksanakan praktek kerja lapangan.

3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos.,M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan.

4. Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan. 5. Yth. Astri Ikawati. A.Md. Kom dan Rr. Sri Intan.,S.I.Kom., Selaku

Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan perkuliahan, serta praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan.

6. Yth. Ratna Widiastuti., A.Md., Selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini (PKL).


(83)

iv

8. Yth. Bu. Euis Ayuantika., Selaku Staf Personalia PT. Garuda Indonesia yang telah mengurus surat perizinan dan penempatan bagian kerja pada saat praktek kerja lapangan ((pkl).

9. Yth. S. Pudjo Hadiwibowo., Selaku Senior Manager Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (pkl).

10. Yth. Agatha T. Simatupang., Selaku Manager Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia sekaligus pembimbing kerja praktek yang senantiasa memberikan pengarahan, masukan, pelajaran dan dengan sabar membimbing selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek, juga saat penyusunan laporan kerja praktek.

11. Yth. Seluruh Staff Unit Direktorat Layanan PT. Garuda Indonesia 12. Yth. Seluruh Statt Unit Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia.

13. Denis Ossa Pratantyo, untuk cinta, kasih sayang serta kesediaan waktunya menemani dan tanpa lelah mengantarkan penulis pada saat mengurus kegiatan kerja praktek. Terimakasih atas support yang diberikan selama ini.

14. Keluarga tercinta, khususnya Mama, Bapak, Kakak, dan The Heni yang sudah memberikan supportnya dan sudah menjaga Gavyn dengan penuh kasih sayag selama ibunya melaksanakan pkl.


(84)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan praktek kerja lapangan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam melakukan penulisan laporan praktek kerja lapangan ini dan semoga penulisan laporan praktek kerja lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang sepadan dari Allah SWT, Amien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2011


(85)

(86)

(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan tepat waktu. Laporan ini berisikan tentang kegiatan yang penulis lakukan pada saat melakukan PKL di Unit Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia, Tbk Jakarta, yang dimulai pada tanggal 06 Juli 2011 s.d 06 Agustus 2011.

Dalam menyusun laporan ini, penulis cukup mengalami beberapa hambatan dan kesulitan. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan wawasan menjadi hambatan besar dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini. Namun berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan penulis di masa yang akan datang.

Tidak lupa juga, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik periode 2010-sekarang, yang telah


(2)

iii

memberikan surat izin pengantar Praktek Kerja Lapangan dan memberikan pengesahan pada penulisan laporan praktek kerja lapangan di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si., Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi periode 2010-sekarang, selaku dosen wali sekaligus pembimbing yang telah memberikan arahan, memberikan saran, kebijaksanaan dan telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis serta memberikan motivasi untuk membantu kelancaran melaksanakan praktek kerja lapangan.

3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos.,M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan.

4. Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan. 5. Yth. Astri Ikawati. A.Md. Kom dan Rr. Sri Intan.,S.I.Kom., Selaku

Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan perkuliahan, serta praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan.

6. Yth. Ratna Widiastuti., A.Md., Selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini (PKL).


(3)

7. Yth. Bpk. Azis., Selaku Staf Garuda Indonesia Training Center yang telah mengurus surat perizinan praktek kerja lapangan (pkl) mulai dari sebelum hingga pkl selesai.

8. Yth. Bu. Euis Ayuantika., Selaku Staf Personalia PT. Garuda Indonesia yang telah mengurus surat perizinan dan penempatan bagian kerja pada saat praktek kerja lapangan ((pkl).

9. Yth. S. Pudjo Hadiwibowo., Selaku Senior Manager Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (pkl).

10. Yth. Agatha T. Simatupang., Selaku Manager Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia sekaligus pembimbing kerja praktek yang senantiasa memberikan pengarahan, masukan, pelajaran dan dengan sabar membimbing selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek, juga saat penyusunan laporan kerja praktek.

11. Yth. Seluruh Staff Unit Direktorat Layanan PT. Garuda Indonesia 12. Yth. Seluruh Statt Unit Corporate Affairs PT. Garuda Indonesia.

13. Denis Ossa Pratantyo, untuk cinta, kasih sayang serta kesediaan waktunya menemani dan tanpa lelah mengantarkan penulis pada saat mengurus kegiatan kerja praktek. Terimakasih atas support yang diberikan selama ini.

14. Keluarga tercinta, khususnya Mama, Bapak, Kakak, dan The Heni yang sudah memberikan supportnya dan sudah menjaga Gavyn dengan penuh kasih sayag selama ibunya melaksanakan pkl.


(4)

v

15. Sahabat-sahabat tercinta : Indah, Ganda, Wieke, Ghani, Ismet yang telah dan tetap memberikan supportnya walaupun sebagian dari mereka sudah meninggalkan bangku kuliah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan praktek kerja lapangan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam melakukan penulisan laporan praktek kerja lapangan ini dan semoga penulisan laporan praktek kerja lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang sepadan dari Allah SWT, Amien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2011


(5)

(6)