Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Fahmi,2014:86 “Implementasi Replikasi Database Ms Sql Server – PostreSql Untuk Penerapan Single Sign On SSO”. Pembuatan transformation pada spoon yang menghasilkan database connections dengan nama ”sqlserver_database_sumber” dan “postgresql_database_tujuan” untuk hubungan awal antar database. Gambar 2.1 Transformations Spoon Gambar 2.1 menunjukkan hasil transformations yang di buat untuk menghubungkan database MS.SQL server dan PostgreSQL pada Pentaho. Adapun konfigurasi yang diperlukan akan di bahas berikut ini. Fahmi 2014:86 Gambar 2.2 Database Connection Pentaho – MS.SQL Server Gambar 2.2 merupakan hasil implementasi database connections untuk menghubungkan MS SQL Server Melalui ODBC yang sudah di buat sebelumnya. Koneksi ini diberi nama “sqlserver_database_sumber” karena terhubung langsung dengan database “sumber” yang berada di MS.SQL Server. Menggunakan System DSN bernama “sqlserverkonek”. Fahmi 2014:87 Gambar 2.3 Connection to database SQL Server Ok Gambar 2.3 merupakan hasil test koneksi dari pentaho menuju database MS.SQL Server dengan hasil “OK” menunjukkan koneksi antar pentaho dengan MS.SQL Server berjalan dengan benar dan baik. Fahmi 2014:88 Gambar 2.4 Database Connection Pentaho – Postgre SQL Gambar 2.4 merupakan hasil implementasi database connections untuk menghubungkan PostgreSQL Melalui ODBC yang sudah di buat sebelumnya. Koneksi ini diberi nama “postgresql_database_tujuan” karena terhubung langsung dengan database “tujuan” yang berada di PostgreSQL linux. Menggunakan System DSN bernama “postgres”. Fahmi 2014:88 Gambar 2.5 Connection to database Postgre SQL Ok Gambar 2.5 merupakan hasil test koneksi dari pentaho menuju database Postgre SQL dengan hasil “OK” menunjukkan koneksi antar pentaho dengan Postgre SQL berjalan dengan benar dan baik. Fahmi 2014:89 Gambar 2.6 Design table input pentaho Gambar 2.6 menunjukkan implementasi untuk memasukkan proses table inputan sebagai acuan replikasi pada table tujuan. Table input digunakan sebagai pusat pembanding dari system yang akan melakukan replikasi. Sehingga proses replikasi berupa copy, update atau delete akan mengacu pada table inputan ini. Gambar 2.7 Konfigurasi table input Gambar 2.7 merupakan konfigurasi table input dengan nama “sqlserver_tabel_user” menandakan table input ini berhubungan dengan Database MS.SQL Server table “user” menggunakan koneksi “sqlserver_database_sumber” sesuai implementasi di atas, dengan penambahan statemen untuk field “npm”, “nama’, “password” dari tabel “user”. Fahmi 2014:90 Gambar 2.8 Design table insertupdate Gambar 2.8 menunjukkan proses implementasi replikasi dengan penambahan fungsi insertupdate yang terhubung dengan database PostgreSQL dan table input, mengartikan bahwa proses insert atau update akan mengacu pada table input yang terhubung dengan database MS.SQL Server. Sebelum di proses ke database PostgreSQL. Fahmi 2014:91 Gambar 2.9 Design table insertupdate konfiguration Gambar 2.9 pengaturan Replikasi dengan fungsi insertupdate, dimana tiap table field di bandingkan dengan table field yang sama yaitu npm=npm, nama=nama, pass=pass agar penempatan hasil replikasi berada pada field yang benar. Begitupun dengan konfigurasi update field di beri kondisi “Y” atau “Yes” sehingga update dapat dilakukan dengan baik. Gambar 2.10 Hasil Jalannya Program Gambar 2.10 merupakan hasil yang menunjukkan tanda cawang √ berarti program Transformation untuk Insert Update Data berjalan dengan benar sesuai dengan implementasi yang di harapkan. Implementasi ini berlanjut pada penerapan Transformation untuk Delete data, sehingga setiap penghapusan data yang terjadi pada MS.SQL Server juga akan terjadi pada Postgre SQL yang berjalan pada operating system berbeda yaitu Linux, sehingga jumlah data akan tetap sama antara MS.SQL Server dengan PostgreSQL. Fahmi 2014:92 Gambar 2.11 Hasil Jalannya Transformation Update Delete Gambar 2.11 menunjukkan Transformation Update Delete data yang berbeda dari Transformation Insertupdate yang di buat sebelumnya, pada transformation ini table awal yang dimasukkan berupa Tabel PostgreSQL yang di hubungkan dengan Tabel pada SQL Server untuk di cocokkan isi datanya apakah terdapat data yang hilang pada database SQL Server. Jika ada akan di lakukan penyaringan data yang hilang pada MS.SQL Server kemudian menjalankan proses delete data pada PostgreSQL, hal ini dimaksudkan agar Data yang berada pada MS.SQL Server dan data pada PostgreSQL sama. Kemudian dari kedua Transformation tersebut di tambahkan pada JOB, job merupakan elemen utama pentaho selain transformation, job berguna untuk menjalan beberapa transformation secara berkala dengan interval job scheduling yang dapat di atur sendiri oleh peneliti. Fahmi 2014:93 Berikut merupakan penerapan Job pada implementasi Replikasi : Gambar 2.12 Hasil Jalannya Job Keseluruhan Transformation Dari gambar 2.12 dapat dilihat jalanya transformation secara bersamaan dengan penambahan Pada Job, fungsi Start menjalankan kedua Transformation yang di buat di atas sehingga jalannya replikasi dapat dilakukan secara berkala, berikut Schedule jalannya JOB yang sudah di atur peneliti dengan interval eksekusi perdetik. Fahmi 2014:94 Gambar 2.13 Job Scheduling Gambar 2.13 merupakan pengaturan job Schuduling untuk membuat interval waktu secara otomatis. Fahmi 2014:95

2.2 Landasan Teori