Sistem Informasi pelayanan Kepegawaian Di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung

(1)

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Saeful Hidayat 10503857

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN DI KANTOR REGIONAL III

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BANDUNG

Saeful Hidayat 10503857

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai skripsi Pada tanggal :

Mengetahui Pembimbing

Wartika S.Kom, MT NIP. 4127.7026.002

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Koputer

Prof.Dr.Ir.H. Ukun Sastraprawira M.Sc. NIP. 4127.70.006

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dadang Munandar. SE., M.Si. NIP. 4127.7026.019


(3)

(4)

iii

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UNIKOM).

3. Dadang Munandar SE,M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Wartika S.Kom, M.T selaku Dosen Wali sekaligus pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu semaksimal mungkin.

5. Novrini Hasti, S.Si, M.T dan Iyan Gustiana S.Kom, M.Kom selaku Dosen Penguji.

6. Kedua orang tua saya yang telah memberikan segalanya.

7. Teman yang tak kenal lelah memberikan semangat serta bantuan dalam kapanpun dibutuhkan.


(5)

iv harapkan.


(6)

v ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR SIMBOL...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah... 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 1.4 Kegunaan Penelitian... 1.4.1 Kegunaan Praktis... 1.4.2 Kegunaan Akademis... 1.5 Batasan Masalah... 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian... BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem... 2.1.1 Karakteristik Sistem...

Halaman i ii iii v x xii xiii 1 3 4 5 5 5 6 7 8 9


(7)

vi

2.2.1 Siklus Informasi... 2.2.2 Kualitas Informasi... 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi... 2.3.1 Komponen Sistem Informasi... 2.3.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi... 2.4 Pelayanan Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil... 2.5 Pengertian Jaringan Komputer...

2.5.1 Jaringan Menurut Rentang Geografis... 2.5.2 Topologi Jaringan... 2.6 ArsitekturClient Server... 2.7 Perangkat Lunak Pendukung... 2.7.1 Sekilas Tentang Delphi... 2.7.2 Sekilas Tentang SQLServer... BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE

3.1 Objek Penelitian... 3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Regional III BKN... 3.1.2 Visi dan Misi... 3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Regional III BKN... 3.1.4 Deskripsi Tugas... 3.2 Metode Penelitian...

3.2.1 Desain Penelitian... 17 18 19 21 23 26 27 28 29 32 34 34 37 39 39 41 43 44 53 54


(8)

vii

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder... 3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem... 3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan... 3.3 PengujianSoftware... BAB IV ANALISIS SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan... 4.1.1 Analisis Dokumen... 4.1.2 Analisis Prosedur Sistem yang sedang berjalan... 4.1.2.1Flow Map... 4.1.2.2 Diagram Konteks... 4.1.2.3Data Flow Diagram... 4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan... 4.2 Perancangan Sistem... 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem... 4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang diusulkan... 4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan... 4.2.3.1Flow Map... 4.2.3.2 Diagram Konteks... 4.2.3.3Data Flow Diagram...

55 55 55 56 57 64 66 66 74 75 76 77 78 79 79 79 79 80 81 81


(9)

viii

4.2.4.1 Normalisasi... 4.2.4.2 Relasi Tabel... 4.2.4.3Entity Relationship Diagram(ERD)... 4.2.4.4 StrukturFile... 4.2.4.5 Kodifikasi... 4.2.5 Perancangan Antar Muka... 4.2.5.1 Struktur Menu... 4.2.5.2 PerancanganInput... 4.2.5.3 PerancanganOutput... 4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan... BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

5.1 Pengujian... 5.1.1 Rencana Pengujian... 5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian... 5.2 Implementasi………... 5.2.1 Batasan Implementasi (Optional)……….. 5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak……….. 5.2.3 Implementasi Perangkat Keras... 5.2.4 Implementasi Basis Data... 5.2.5 Implementasi Antar Muka...

84 85 86 86 88 89 90 91 96 99 100 100 101 110 111 111 112 112 114 118


(10)

ix

6.1 Kesimpulan... 6.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

130 130


(11)

x No Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Judul Gambar

Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu sistem... Transformasi data menjadi informasi... Siklus informasi... Sistem informasi yang sederhana... Jenis-jenis sistem informasi... Topologi bus... Topologi cincin... Topologi bintang... Contohclient/server... Bagian-bagian dari IDE... Contoh beberapa properti pada formulir... Properti pada jendelaobject inspektor... Struktur organisasi Kantor Regional III BKN... Metode pengembangan sistem (modelwaterfall)... Flow Mapsistem yang sedang berjalan... Diagram konteks sistem yang sedang berjalan... Data Flow Diagramsistem yang sedang berjalan... Flow Mapyang diusulkan... Diagram konteks yang diusulkan...

Halaman 13 17 17 20 26 30 31 32 33 35 36 37 43 57 75 77 77 80 81


(12)

xi Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7

Entity Relationship Diagram... Struktur menu... Formlogin... Form menu... Mastergolongan... Masterpegawai... Inputkonsep SK pensiun KP pengabdian... Inputkonsep SK pensiun Non pengabdian... Inputlaporan data pensiun... Outputkonsep SK pensiun KP pengabdian... Outputkonsep SK pensiun Non pengabdian... Outputlaporan data pensiun... Tampilanuser login... Tampilan menu utama... Tampilanmasterpegawai... Tampilanmastergolongan... Tampilaninputkonsep SK pensiun KP pengabdian... Tampilaninputkonsep SK pensiun Non pengabdian... Tampilan laporan... 86 90 91 92 92 93 94 95 96 97 98 99


(13)

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung adalah instansi BKN yang ada di daerah, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala BKN, yang mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian negara.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi di berbagai macam aspek kehidupan, kegiatan sehari-hari kita mungkin tidak lepas dari suatu alat elektronik yang bernamaKomputer. Komputer merupakan suatu alat elektronik yang salah satu manfaatnya adalah untuk mengolah ataupun menyimpan data dalam kapasitas yang lebih besar serta memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik di banding cara manual. Ketika kita mengolah data terus kita membutuhkan data tersebut, kita tidak perlu lagi repot-repot mencari dalam lembaran atau bahkan tumpukan kertas dokumen.

Berkembangnya teknologi komputer saat ini tidak hanya pada bagian perangkat keras (Hardware) saja, tetapi juga diikuti dengan perkembangan perangkat lunaknya (Software).Banyak pilihan perangkat lunak yang ditawarkan kepada para pengguna komputer dengan segala kelebihan dan keunggulan yang terdapat pada perangkat lunak tersebut.


(15)

Penerapan teknologi komputer di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung belum sepenuhnya diterapkan di seluruh bidang, contohnya pada Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun yang dalam pengolahan datanya masih bersifat manual atau belum terkomputerisasi, sehingga mengakibatkan lambatnya proses Penetapan Surat Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kemungkinan adanya informasi yang dihasilkan tidak akurat pun akan semakin besar karena pegawai negeri sipil yang dilayani oleh Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung ini tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten. Padahal untuk menyajikan suatu informasi diperlukan kecepatan, kelengkapan, dan ketepatan yang mana hal tersebut sangat berpengaruh bagi kepala dalam mengambil keputusan.

Dengan pertimbangan itu pula penulis mencoba melakukan penelitian di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung. Khususnya pada Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun, mengenai Sistem Penetapan Surat Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil, yang mana akan dijadikan sebagai bahan laporan untuk skripsi dengan judul :

“SISTEM INFORMASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN DI KANTOR REGIONAL III BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BANDUNG”.


(16)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung adalah instansi BKN yang ada di daerah, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala BKN yang mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian. Berdasarkan pemantauan dan pembahasan yang telah penulis laksanakan melalui penelitian, penulis melihat bahwa pengaplikasian Sistem Informasi di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung belum sepenuhnya diterapkan disemua bidang, terutama pada sistem Penetapan Surat Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil masih dikelola secara manual atau belum terkomputerisasi yang menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses Penetapan Surat Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil, sehingga perlu ada suatu Sistem Informasi yang dapat membantu mengolah data tersebut. Berikut ini rincian mengenai masalah yang terjadi antara lain :

a. Pada pembuatan konsep Surat Keputusan (SK) Pensiun sering terjadi penumpukan data, dikarenakan belum adanya program yang mengolah data tersebut.

b. Proses pendistribusian dokumen atau berkas kurang efektif, oleh karena cara yang digunakan dalam proses pendistribusian dokumen tersebut masih bersifat manual yaitu dengan cara antar langsung kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

c. Masih ditemukannya penggandaan NIP (Nomor Induk Pegawai) antara Pegawai Negeri Sipil yang belum pensiun dengan Pegawai Negeri Sipil


(17)

yang sudah pensiun dikarenakan sistem penyimpanan data (berkas) belum terintegrasi secara database, yang tidak menjamin mengenai keamanan data tersebut yang menyebabkan rentan terhadap penduplikasian atau penggandaan.

d. Untuk mengetahui Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) Pegawai Negeri Sipil yang mencapai batas usia pensiun hanya bisa dilakukan melalui berkas-berkas, sehingga hal tersebut dirasa tidak efektif dan efisien.

Berdasarkan beberapa identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat dirumuskan masalah, di antaranya :

a. Sistem Informasi yang bagaimana, yang dapat membantu membuat konsep SK pensiun agar lebih efektif dan efisien.

b. Sistem Informasi yang bagaimana, yang memudahkan pencarian data Pegawai Negeri Sipil yang akan pensiun maupun sudah pensiun.

c. Sistem Informasi yang bagaimana, yang dapat menjamin keamanan data.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini dilaksanakan salah satunya yaitu untuk membangun Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung, guna membantu mengatasi permasalahan yang ada.

Tujuan penelitian yaitu untuk merancang Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung,


(18)

proses pendistribusian dokumen atau berkas agar lebih cepat diterima oleh pihak-pihak yang membutuhkan, sistem penyimpanan data terutama Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) pegawai negeri sipil yang mencapai batas usia pensiun dapat terintegrasi secara database dan kemungkinan penduplikasian data (NIP) dapat dihilangkan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian dan siapa saja yang akan mendapatkan manfaat penelitian tersebut. 1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis terutama bagi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung, salah satunya adalah sebagai bahan pertimbangan diterapkannya Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian dalam upaya mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah pada sistem Penetapan Surat Keputusan Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang masih belum terkomputerisasi.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis penelitian ini khususnya bagi penulis adalah untuk penyusunan skripsi, sekaligus merupakan syarat kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia, serta berguna untuk meperluas atau menambah wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek.


(19)

Sedangkan umumnya bagi peneliti lain adalah sebagai bahan acuan yang sedang atau akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama, sekaligus sebagai referensi dalam penulisan.

1.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang ada di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung ini sangat luas, maka diperlukan batasan masalah agar penelitian yang dilakukan tidak berubah arah dari tujuan yang telah ditetapkan. Batasan masalah tersebut yaitu :

a. Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7 sebagai program aplikasi antar muka, MySQLServer sebagai program aplikasidatabase-nya, dan jaringan komputer berbasisClient Server.

b. Sistem Informasi yang dibangun hanya dapat berfungsi pada Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun, selain bidang tersebut tidak bisa. c. Proses pendistribusian dokumen atau berkas, hanya mencakup sekitar

lingkungan Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung. d. Pelayanan kepegawaian yang penulis bahas hanya meliputi pensiun,

jelasnya lagi pensiun bagi PNS Non pengabdian dan pensiun bagi PNS dengan Kenaikan Pangkat (KP) pengabdian, selain daripada itu tidak dibahas.

e. PNS yang dibahas pada penelitian ini, hanya PNS yang berada di wilayah kabupaten Bandung.


(20)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara, yang berlokasi di Jln. Surapati No. 10 Bandung.

Tabel 1.1Waktu atau jadwal penelitian

No Aktifitas

Waktu (Bulan)

April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Survei

2 Systems engineering 3 Analisys 4 Design 5 Code 6 Testing 7 Maintenence


(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada elemennya. (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf)

a) Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah : Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Suatu prosedur adalah :

Suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

b) Definisi sistem yang lebih menekankan pada komponen/elemen adalah :

Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan suatu skema yang terintegrasi untuk


(22)

melaksanakan suatu kegiatan utama”. (http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf?sequence=6) “Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Azhar Susanto (2000 : 3)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan-kumpulan atau komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Edhy Sutanta (2003 : 4) suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1) Mempunyai Komponen (Components)

Komponen Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen Sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen Sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.

2) Mempunyai Batas (Boundary)

Batas Sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas Sistem akan memberikan batasanscope tinjauan terhadap sistem.


(23)

3) Mempunyai Lingkungan (Environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

4) Mempunyai Penghubung/Antar Muka (Interface) Antar Komponen Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung/antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

5) Mempunyai Masukan (Input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam sistem informasi manajemen, masukan disebut sebagai data.


(24)

6) Mempunyai Pengolahan (Processing)

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. Dalam sistem informasi manajemen, pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

7) Mempunyai Keluaran (Output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam sistem informasi manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan.

8) Mempunyai Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan, sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.


(25)

9) Mempunyai Kendali (Control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, hal ini bisa dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam sistem informasi manajemen, kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram. 10) Mempunyai Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu sistem ditunjukkan oleh Gambar 2.1 dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh Interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal. Suatu subsistem bisa jadi memuat komponen input, process, dan output yang dikendalikan oleh bagian control yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem 1 bisa juga berperan sebagai input bagian subsistem 2 yang berperan sebagaiprocess.


(26)

Gambar 2.1Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu sistem [Sumber : Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu.

Yogyakarta. Halaman 7]

2.1.2 Jenis Sistem

Menurut Edhy Sutanta (2003 : 8) tinjauan tentang suatu sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara, yaitu :

a) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Fisik (Physical Systems) dan Sistem Abstrak (Abstract Systems)

Sistem fisik adalah sistem yang komponennya berupa benda nyata yang dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh sistem fisik adalah sistem perangkat keras (Hardware) komputer yang antara lain terdiri atas unit pusat pengolah (Central Processing Unit/CPU),memory,


(27)

monitor, keyboard,dan lainnya. Sedangkan sistem abstrak adalah sistem yang komponennya tidak dapat dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh sistem abstrak adalah sistem operasi (Operation System/OS) komputer yang terdiri atas sekumpulan instruksi dalam bahasa yang dipahami oleh mesin komputer. Umumnya suatu komputer terdiri atas gabungan komponen fisik dan abstrak yang saling bekerja sama.

b) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah (Natural Systems) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made Systems)

Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet, gugusan bintang, dan lainnya. Contoh sistem buatan manusia dapat berupa sistem komputer yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan oleh manusia.

c) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertentu (Determinic Systems) danSistem Tidak Tentu (Probabilistic Systems)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/prediksi sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu tertentu tingkah lakunya tidak dapat ditentukan, prediksi sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi komputer dirancang dan


(28)

dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur, dan baku. Dengan demikian untuk nilai-nilai masukan yang diberikan akan dapat diketahui nilai keluarannya secara pasti sebelumnya. Sedangkan sistem perekonomian dalam suatu negara termasuk klasifikasi sistem tidak tertentu, karena tidak diketahui dengan pasti apa yang akan terjadi terhadap kondisi perekonomian tersebut apabila suatu kejadian tertentu. Hal ini bisa dipahami karena sistem perekonomian suatu bangsa dipengaruhi oleh banyak variabel/hal, misal keadaan keamanan, politik, dan lainnya.

d) Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup (Closed Systems)dan Sistem Terbuka (Open Systems)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam kenyataannya hampir tidak ada suatu sistem yang benar-benar tertutup. Yang ada adalah sistem yang relatif tertutup, yaitu sistem yang relatif tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem relatif tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi di luar sistem. Sekalipun sistem aplikasi komputer akan berhenti apabila catu daya listrik ke komputer mengalami gangguan/padam.


(29)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagaifiledalam basis data. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan transaksi pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain. Edhy Sutanta (2003 : 10)

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah. Contoh informasi adalah pegawai berdasarkan departemen, daftar pegawai berdasarkan golongan, dan lain-lain. Edhy Sutanta (2003 : 10)

Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 2.2 Dalam gambar tersebut, Input adalah data yang akan diolah oleh unit pengolah, dan Output adalah informasi sebagai hasil pengolahan data yang telah di-input-kan tersebut. Suatu unit penyimpanan diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolah, maupun informasi.


(30)

Gambar 2.2Transformasi data menjadi informasi

[Sumber : Edhy Sutanta. 2003.Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta. Halaman 10]

2.2.1 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pegolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi). (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf)

Gambar 2.3Siklus informasi


(31)

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf) kualitas informasi tergantung pada empat hal, yaitu :

1) Akurat ; berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga harus berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :

a. Completness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memilki kelengkapan yang baik, karena apabila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

b. Correctness,berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.

c. Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

2) Tepat waktu ; informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga


(32)

diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3) Relevan ; informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

4) Ekonomis ; informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Banyak aktifitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi. Tak hanya di negara-negara maju, di indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan di mana-mana, seperti di kantor, di pasar swalayan, di bandara, dan bahkan di rumah ketika pemakai bercengkrama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia.

Perlu diketahui bahwa sistem informasi tidak harus selalu berbentuk komplek Gambar 2.4 memperlihatkan sebuah sistem informasi yang sangat sederhana. Sistem tersebut hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan melibatkan satu orang saja. Melalui sebuah komputer pemakai memasukan data penjualan dan saat setelah toko ditutup, laporan harian penjualan dicetak.


(33)

Selanjutnya laporan digunakan untuk melakukan analisis tentang barang-barang yang laku, yang berguna untuk pengambilan keputusan pembelian barang.

Gambar 2.4Sistem informasi yang sederhana

[Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 4]

Dalam bentuk yang lebih komplek, sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan pamakai yang tersebar diberbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi.

Menurut (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf) definisi sistem informasi adalah :

a) “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.


(34)

b) “Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat simpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi, informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi yang disebut blok bangunan yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. (http://apr-si.comuf.com/PengatarSI.pdf)

1) Blok masukan

Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2) Blok model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(35)

3) Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.

4) Blok teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, pengolah data, spesialis telekomunikasi, dan analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM).

5) Blok basis data

Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.


(36)

6) Blok kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi

Menurut (http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf) Sistem Informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem Informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (Gambar 2.5) :

1) Transaction Processing Systems(TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada levelorganisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2) Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems

(KWS)

OAS dan KWS bekerja padalevel Knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang di luar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti Word


(37)

Processing, Spreadsheet, Electronic scheduling, dan komunikasi melalui Voice Mail, Email danVideo Conferencing.

KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3) Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS, tapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4) Decision Support Systems(DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang ekslusif pembuat keputusan.

5) Sistem Ahli dan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan


(38)

pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut Knowledge-Based Systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah Knowledge-Base yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan antarmuka pengguna.

6) Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer Support Collaborative Work Systems(CSCWS)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka Group Decision Support Systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama meyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7) Executive Support Systems(ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal


(39)

dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

Gambar 2.5Jenis-jenis sistem informasi [Sumber : http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf]

2.4 Pelayanan Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

menyediakan kepuasan pelanggan.

(http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf)

Menurut penjelasan umum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1974 disebut bahwa yang dimaksud dengan kepegawaian adalah segala hal-hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak, dan pembinaan pegawai negeri.


(40)

(http://www.rider-system.net%2F2009%2F08%2Fbeberapa-istilah-kepegawaian.html)

Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap pegawai negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara. Pada pokoknya adalah menjadi kewajiban setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap pegawai negeri sipil wajib menjadi peserta dari suatu badan asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah. Karena pensiun bukan saja sebagai jaminan hari tua, tetapi juga adalah sebagai balas jasa, maka pemerintah memberikan sumbangannya kepada pegawai negeri. (http://www.bkn.go.id)

Secara sederhana pengertian Pegawai Negeri adalah seseorang yang bekerja pada instansi atau lembaga pemerintah dan digaji dengan anggaran pemerintah. Dalam UU Nomor 43 Tahun 1999 yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (http://www.rider-system.net%2F2009%2F08%2Fbeberapa-istilah-kepegawaian.html)

2.5 Pengertian Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi


(41)

perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan. Abdul Kadir (2003 : 346)

2.5.1 Jaringan Menurut Rentang Geografis

Menurut Abdul Kadir (2003 : 347) ditinjau dari rentang geografis yang dicakup oleh suatu jaringan, jaringan biasa dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1) Local Area Network(LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam suatu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau disebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut sebagaiwireless atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

2) Metropolitan Area Network(MAN)

MAN adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. Jaringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun, ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).


(42)

3) Wide Area Network(WAN)

Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), internet.

2.5.2 Topologi Jaringan

Topologi Jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga : bus, cincin, dan bintang. Abdul Kadir (2003 : 352)

1) Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang disebut Bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seseorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.


(43)

Gambar 2.6Topologi bus

[Sumber : Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 353]

2) Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.


(44)

Backbone

Gambar 2.7Topologi cincin

[Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 354]

3) Topologi Bintang (Star)

Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa Hub atauSwitch.


(45)

HUB

Gambar 2.8Topologi bintang

[Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi.Andi. Yogyakarta. Halaman 355]

2.6 ArsitekturClient Server

Dewasa ini, Konektivitas antara berbagai macam komputer sangatlah tinggi. Beragam komputer dari vendor yang bermacam-macam bisa saling berinteraksi. Istilah interoperatibilitas sering dipakai untuk menyatakan keadaan ini. Perkembangan ini akhirnya disusul oleh kemudahan perangkat lunak untuk saling berinteraksi, sebuah basis data pada prinsipnya dapat diakses oleh perangkat lunak apa saja. Sebagai gambaran, jika anda menggunakan basis dataOracle, anda bisa memanipulasi basis data anda dengan menggunakan perangkat lunak seperti Delphi, Visual Basic, ataupun yang lain. Dari sisi perangkat lunak seperti Delphi, anda juga bisa memanipulasi basis data yang lain sepertiInterbaseatau MySQL.


(46)

Gambar 2.9Contohclient/server

[Sumber : Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Halaman 81]

Kebebasan di atas merupakan ciri-ciri yang khas pada arsitektur yang dinamakanClient/Server. Pada arsitektur ini, ada bagian yang disebut Clientdan ada yang disebut Server, sebagai mana terlihat pada Gambar 2.9 Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan keServer. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh Client. Secara fisik, sebuah Server dapat berupa komputer (mainfreme, mini-komputer,workstation, ataupun PC) atau peranti yang lain (misalnyaprinter). Abdul Kadir (2003 : 81)

Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuahClient meminta suatu data ke Server, Serverakan segera menanggapinya


(47)

dengan memberikan data yang diminta ke Client bersangkutan. Setelah data diterima,Clientsegera melakukan pemrosesan.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk merancang Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian yaitu Delphi 7 sebagai program aplikasi antar muka dan MySQLServer sebagai program aplikasidatabase-nya.

2.7.1 Sekilas Tentang Delphi

Delphi merupakan sebuah peranti pengembangan aplikasi berbasis Windows yang dikeluarkan oleh Borland International. Perangkat lunak ini sangat terkenal di lingkungan pengembang aplikasi karena mudah untuk dipelajari dan dapat digunakan untuk menangani berbagai hal, dari aplikasi matematika, permainan (games), hingga database. Pada penangganan database, Delphi menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemrogram dapat berinteraksi dengan database seperti dBase, Paradox, Oracle, MySQL, dan Acces. Abdul Kadir (2005 : 2)

IDE Delphi menyediakan berbagai jendela yang akan sering anda libatkan dalam pengembangan aplikasi, antara lain : Menu utama,Speedbar,jendelaForm, Object Inspector, danComponent Palette.


(48)

Gambar 2.10Bagian-bagian dari IDE

[Sumber : Abdul Kadir. 2005.Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan Acces dan ADO. Andi. Yogyakarta. Halaman 4]

a) Menu utama berisi sejumlah menu (File,Edit,Search, dan sebagainya). b) Speedbar atau juga disebut Toolbar berisi sejumlah ikon untuk

melakukan sesuatu operasi dengan cepat. Misalnya identik dengan menuFile Save.

c) Form Designerdigunakan untuk merancang formulir.

d) Object Inspector merupakan jendela yang sering diakses saat bekerja dengan formulir maupun komponen yang terdapat di dalam formulir. Jendela ini memililki dua halaman, yang masing-masing disebut properti (Properties) dan kejadian (Events).

e) Component Palette berisi komponen-komponen yang dapat diletakkan pada formulir.


(49)

Formulir mempunyai sejumlah karakteristik atau sifat seperti tinggi, lebar, dan judul. Sifat-sifat seperti inilah yang biasa disebut dengan istilah Properti. Properti sebenarnya dimiliki tidak hanya oleh formulir, melainkan juga semua komponen. Tentu saja, masing-masing formulir ataupun komponen memiliki properti tersendiri.

Gambar 2.11 Contoh beberapa properti pada formulir

[Sumber : Abdul Kadir. 2005.Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan Acces dan ADO. Andi. Yogyakarta. Halaman 5]

Pada suatu formulir ataupun komponen dapat diubah melalui Object Inspector, yaitu pada halaman berjudulproperties.

PropertiCaption menentukan judul

formulir

PropertiColor menentukan warna

formulir

PropertiWidth menentukan lebar


(50)

Gambar 2.12Properti pada jendelaobject inspector

[Sumber : Abdul Kadir. 2005.Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan Acces dan ADO. Andi. Yogyakarta. Halaman 6]

Menurut Abdul Kadir (2005 : 38) database merupakan suatu bentuk pengelolaan data yang ditujukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah. Sistem yang ditujukan untuk menangani database biasa disebut DBMS (Database Management System). Dengan menggunakan DBMS, pemakai dapat melakukan hal-hal sebagai berikut dengan mudah :

1) Menambahkan data. 2) Menghapus data. 3) Mengubah data. 4) Mencari data.

5) Menampilkan data dengan kriteria tertentu. 6) Mengurutkan data.

2.7.2 Sekilas Tentang SQLServer

Inti dari terjadinya interaksi pengolahan data di antara produk-produk yang berbeda sebenarnya dipelopori oleh berkembangnya suatu bahasa pengolahan data yang dinamakan SQL (Structured Query Language) dimana bahasa tersebut

Nama objek

Nama properti


(51)

sekarang telah menjadi bahasa standard pengolahan data untuk setiap produk basis data. Namun demikian, dalam hal-hal tertentu yang bersifat spesifik terdapat beberapa perbedaan, akan tetapi secara umum gramatikal dari bahasa SQL ini sudah disepakati secara bersama-sama oleh seluruh vendor basis data. Sebagai konsekuensinyavendor yang tidak menyertakan bahasa SQL dalam produk basis datanya akan menanggung resiko tinggi karena tidak mampu berinteraksi dengan produk darivendorlain.

Kriteria pembagian umum dari SQL adalah : 1) Data Definition Language(DFL)

2) Data Manipulation Language(DML) 3) Transaction Processing Language(TPL) 4) Data Control Language(DCL)

Tool-toolSQLServer:

a) SQL Server Service Manager, tool ini berfungsi untuk memulai dan mengakhiri SQLServer.

b) Enterprise Manager, tool ini berfungsi untuk melihat dan meng-edit semua objek dari SQL Server. Dengan menggunakan Enterprise Manager kita dapat membuatdatabase baru, meng-edit tabel, membuat prosedur tersimpan dan sebagainya.

c) Query Analyzer, toolini berfungsi untuk menjalankan pernyataanquery, batch, dan prosedur tersimpan untuk menampilkandatabase.


(52)

(53)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara berlokasi di Jln. Surapati No. 10 Bandung. Di bawah ini akan di jelaskan tentang Sejarah Singkat, Struktur Organisasi, serta Deskripsi Tugas Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Regional III BKN

Sesuai dengan perkembangan, dimana peran aparatur pemerintah semakin dirasakan, pemerintah menganggap perlu menetapkan kembali kedudukan, fungsi, tugas, dan organisasi KUP. Pandangan ini sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah Nomor 32 tahun 1950 beserta peraturan pelaksanaannya yang dimaksud dalam keputusan perdana menteri RI Nomor 30/PM/1951 tanggal 7 April 1951. Untuk maksud tersebut maka KUP yang merupakan institusi yang bertugas melakukan pembinaan kepegawaian di ubah menjadi Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1972. Penetapan peraturan pemerintah ini adalah juga sebagai pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961.

Dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1972, maka kedudukan, fungsi, tugas, susunan dan tata kerja institusi yang mengelola kepegawaian, semakin dikembangkan. Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, BAKN ditetapkan sebagai sebuah lembaga pemerintah Non Departemen yang


(54)

berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden, mempunyai fungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi negara di bidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya pemerintahan.

Untuk dapat menyelenggarakan fungsinya, BAKN mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai dengan kebijaksanaan presiden.

2. Merencanakan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian. 3. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian dan tata usaha pensiun. 4. Menyelenggarakan pengawasan, koordinasi dan bimbingan terhadap

pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan pensiun pada departemen-departemen dan lembaga-lembaga negara/lembaga-lembaga pemerintah Non Departemen.

Sedangkan susunan organisasi BAKN, terdiri dari : 1. Kepala

2. Sekretariat 3. Biro-biro 4. Staf ahli.

BAKN dipimpin oleh seorang kepala yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada presiden.

Sekretariat BAKN merupakan unsur pembantu pimpinan dan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan administrasi umum meliputi : tata usaha kantor


(55)

dan urusan dalam, tata kepegawaian (personalia), tata peralatan, dan tata keuangan. Sekretariat BAKN terdiri dari bagian-bagian sebanyak-banyaknya 5 bagian, dan bagian-bagian terdiri dari sub-sub bagian, masing-masing sebanyak-banyaknya 5 sub bagian.

Biro-biro merupakan unsur pelaksana yang terdiri dari : biro perencanaan, biro kepegawaian umum, biro kepangkatan dan penggajian, biro tata usaha kepegawaian, biro pensiun dan tunjangan, biro pengawasan. Tiap-tiap biro terdiri atas bagian-bagian, masing-masing bagian sebanyak-banyaknya 5 bagian dan bagian-bagian terdiri atas sub-sub bagian, masing-masing sebanyak-banyaknya 5 sub bagian.

Anggaran belanja BAKN menurut peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 ini dibebankan kepada anggaran belanja sekretariat negara/sekretaris kabinet. Dengan berlakunya peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1972 maka penataan, pembinaan, dan pengembangan administrasi kepegawaian sebagai bagian dari pembinaan aparatur pemerintah, dapat dilaksanakan secara lebih berdaya guna dan berhasil guna.

3.1.2 Visi dan Misi

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara dan melihat latar belakang serta mencerminkan fenomena-fenomena yang ada, maka visi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara : “Bersama pengelola kepegawaian instansi lainnya mewujudkan pegawai negeri sipil yang profesional, netral dan sejahtera”.


(56)

Pernyataan visi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara bercermin pada kenyataan visi Badan Kepegawaian Negara Pusat. Visi Badan Kepegawaian Negara Pusat yang dijalankan sesuai dengan konteks tugas pokok dan fungsinya merupakan upaya perwujudan good govermance melalui peningkatan akuntabilitas publik oleh segenap jajaran manajemen kepegawaian pusat dan daerah.

Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap anggota organisasi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara. Sebagai langkah nyata dari visi tersebut, ditetapkan misi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara yang menggambarkan hal yang seharusnya dilaksanakan dan apa yang hendak dicapai oleh organisasi.

Misi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara ditetapkan sebagai berikut : “Menyelenggarakan manajemen SDM PNS berbasis kompetensi untuk mewujudkan PNS yang profesional dan sejahtera”.

Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan ataupun tuntutan dari masyarakat yang menginginkan adanya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih melalui terselenggaranya manajemen kepegawaian yang baik.


(57)

3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Regional III BKN BAGIAN UMUM KEPALA SUB BAG KEPEGAWAIAN SUB BAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAG TATA USAHA DAN

RUMAH TANGGA BIDANG BIMBINGAN TEKNIS KEPEGAWAIAN BIDANG INFORMASI KEPEGAWAIAN BIDANG STATUS KEPEGAWAIAN DAN PENSIUN BIDANG MUTASI SEKSI ADMINISTRASI MUTASI SEKSI ADM. STATUS KEPEGAWAIAN DAN PENSIUN SEKSI PENYAJIAN DAN PENGELOLAAN DATA KEPEG. I

SEKSI BIMBINGAN TEKNIS KEPEGAWAIAN I SEKSI BIMBINGAN TEKNIS KEPEGAWAIAN II SEKSI PENGEMBANGAN KEPEGAWAIAN SEKSI PENYAJIAN DAN PENGELOLAAN DATA KEPEG. II

SEKSI PENGOLAHAN DATA KEPEGAWAIAN SEKSI PENYAJIAN DAN PERTUKARAN INFORMASI SEKSI MUTASI SEKSI STATUS KEPEGAWAIAN SEKSI MUTASI I SEKSI PENSIUN I SEKSI MUTASI II SEKSI PENSIUN II KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


(58)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas berisikan tugas serta fungsi dari masing-masing bagian pada struktur organisasi Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung, antara lain meliputi :

I. Kepala

Kepala Kantor Regional BKN mempunyai tugas membantu kepala BKN dalam menyelenggarakan administrasi dan manajemen kepegawaian pegawai negeri sipil pusat dan daerah di wilayah kerjanya, melaksanakan koordinasi dan kerja sama di bidang kepegawaian dengan pemerintah daerah, instansi vertikal, dan instansi pusat yang berada di daerah dalam wilayah kerjanya, serta memberikan laporan secara berkala dan sewaktu-waktu kepada kepala BKN.

II. Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg III BKN, dimana tugas-tugasnya antara lain melakukan :

a. Penyusunan rencana dan program. b. Pengelolaan administrasi keuangan. c. Pengelolaan administrasi kepegawaian.

d. Pengelolaan tata usaha kantor, dokumentasi dan kehumasan, serta perlengkapan dan rumah tangga.


(59)

Bagian Umum terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan administrasi keuangan dan pembayaran serta pembukuan dan verifikasi.

b. Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha kepegawaian, administrasi mutasi dan pengembangan kepegawaian serta kesejahteraan pegawai.

c. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi, penggandaan, dokumentasi, kehumasan, penyusunan laporan serta urusan perlengkapan, angkutan dinas, urusan dalam dan keamanan.

III. Bidang Mutasi

Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan teknis mutasi kepegawaian kepada pejabat pembina kepegawaian daerah dan pejabat instansi pusat yang berwenang di daerah, dan menetapkan kenaikan pangkat anumerta pengabdian di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Bidang Mutasi menyelenggarakan fungsi :


(60)

a. Penyiapan pertimbangan teknis kepada pejabat pembina kepegawaian daerah untuk penetapan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil daerah dari juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan pembina utama golongan ruang IV/e.

b. Pemberian pertimbangan teknis kepada pejabat instansi pusat yang berwenang di daerah untuk penetapan kenaikan pangkat pegawai negeri sipil pusat dari juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan pembina tingkat I golongan ruang IV/b.

c. Penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian pegawai negeri sipil pusat.

d. Pemberian pertimbangan teknis peninjauan masa kerja.

e. Penetapan pemindahan pegawai negeri sipil daerah antara daerah propinsi dan antara daerah kabupaten/kota dengan daerah kabupaten/kota lain propinsi.

Bidang Mutasi terdiri dari : a. Seksi Administrasi Mutasi

Seksi Administrasi Mutasi mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan administrasi mutasi.

b. Seksi Mutasi I c. Seksi Mutasi II d. Seksi Mutasi III

Seksi Mutasi I, Seksi Mutasi II, dan Seksi Mutasi III mempunyai tugas melakukan penelitian persyaratan dan penyiapan bahan pertimbangan


(61)

mutasi bagi pegawai negeri sipil daerah untuk menjadi juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan pembina utama golongan ruang IV/e dan bagi pegawai negeri sipil pusat untuk menjadi juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan pembina tingkat I golongan ruang IV/b, serta penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian bagi pegawai negeri sipil pusat dan penyiapan pertimbangan teknis peninjauan masa kerja bagi pegawai negeri sipil pusat dan daerah.

IV. Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan nomor identitas pegawai negeri sipil, Kartu Pegawai (KARPEG), Kartu Istri/Suami (KARIS/KARSU), pemberhentian dan pemberian pensiun bagi pegawai negeri sipil pusat dan janda/dudanya dan penyiapan pertimbangan teknis bagi pegawai negeri sipil daerah dan janda/dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun, serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian lainnya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penetapan nomor identitas pegawai negeri sipil daerah di wilayah kerjanya.

b. Penyiapan penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU pegawai negeri sipil.


(62)

c. Penyiapan pertimbangan teknis pengangkatan pegawai negeri sipil bagi calon pegawai negeri sipil daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 tahun.

d. Penyiapan penetapan/pertimbangan teknis pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil bagi calon pegawai negeri sipil pusat/daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 tahun.

e. Penyiapan penetapan pemberhentian dan pemberhentian pensiun pegawai negeri sipil pusat yang berpangkat pembina tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun janda/dudanya.

f. Penyiapan pertimbangan teknis pemberhentian dan pemberhentian pensiun bagi pegawai negeri sipil daerah yang berpangkat pembina utama golongan ruang IV/e ke bawah yang mencapai batas usia pensiun dan pensiun janda/dudanya.

g. Penyiapan pemberian pertimbangan masalah kedudukan dan status hukum kepegawaian.

h. Penyiapan pemberian pertimbangan pernyataan tewas dan uang duka tewas serta tunjangan cacat.


(63)

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun terdiri dari : a. Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun

Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan urutan tata usaha dan administrasi status kepegawaian dan pensiun.

b. Seksi Status Kepegawaian

Seksi Status Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan Nomor Identitas Pegawai bagi calon pegawai negeri sipil daerah,pertimbangan teknis pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil bagi calon pegawai negeri sipil daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 tahun, penetapan pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil bagi calon pegawai negeri sipil pusat yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 tahun, pertimbangan teknis bagi pegawai negeri sipil daerah yang tewas atau cacat karena dinas, penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU pegawai negeri sipil, pemberian pertimbangan kedudukan dan status hukum kepegawaian, persetujuan cuti di luar tanggungan negara, dan uang duka tewas. c. Seksi Pensiun I

d. Seksi Pensiun II

Seksi Pensiun I dan Seksi Pensiun II mempunyai tugas melakukan penelitian dan penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pemberian pensiun pegawai negeri sipil pusat serta penyiapan bahan pertimbangan teknis permberhentian dan pemberian pensiun pegawai


(64)

negeri sipil daerah yang mencapai batas usia pensiun serta pensiun janda/dudanya, dan pengelolaan tata naskah pensiun.

V. Bidang Informasi Kepegawaian

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sistem informasi kepegawaian pegawai negeri sipil pusat dan daerah, dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian.

b. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian. c. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian.

d. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi. e. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian. f. Pengelolaan arsip kepegawaian.

Bidang Informasi Kepegawaian terdiri dari :

a. Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I b. Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian II

Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian I dan Seksi Penyiapan dan Pengelolaan Data Kepegawaian II mempunyai tugas melakukan urusan pengagendaan, penyuntingan, penyandian, perekaman, pengelompokan, penyimpanan dan pemeliharaan


(65)

surat/dokumen kepegawaian, serta penyiapan penyusunan laporan/perangkaan sesuai beban tugasnya.

c. Seksi Pengolahan Data Kepegawaian

Seksi Pengolahan Data Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pegolahan data kepegawaian pegawai negeri sipil pusat dan daerah, koordinasi dalam penyelenggaraan aplikasi informasi kepegawaian pemeliharaan basis data kepegawaian serta penyimpanan data dalam komputer.

d. Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi

Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan jaringan komunikasi data, rekonsiliasi data dan sistem informasi kepegawaian, serta penyajian dan pertukaran informasi kepegawaian.

VI. Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian

Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis kepegawaian dan diklat kepegawaian, melakukan pengawasan kompetensi jabatan, dan pengendalian pemanfaatan lulusan diklat pegawai negeri sipil pusat maupun daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud di atas, Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian. b. Perencanaan kebutuhan diklat.


(66)

c. Penyiapan penyelenggaraan diklat kepegawaian.

d. Penyiapan kerjasama, monitoring, dan pengendalian pemanfaatan diklat.

e. Pengawasan standar kompetensi jabatan.

f. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian. g. Pengawasan dan pengendalian kinerja dan disiplin pegawai negeri sipil

di lingkungan Kanreg BKN.

Bidang Bimbingan Teknis Kepegawaian terdiri dari : a. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I

Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian, pengawasan standar kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian di wilayah kerjanya, serta melakukan pengawasan dan pengendalian kinerja dan disiplin pegawai negeri sipil di lingkungan Kanreg BKN.

b. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II

Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian, pengawasan standar kompetensi jabatan, dan koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian di wilayah kerjanya. c. Seksi Pengembangan Kepegawaian

Seksi Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan kebutuhan diklat, menyusun program diklat, menyiapkan


(67)

penyelenggaraan diklat kepegawaian, melakukan kerja sama diklat, monitoring, dan pengendalian pemanfaatan diklat instansi di wilayah kerjanya.

VII. Kelompok Jabatan Fungsional

1) Di lingkungan Kanreg BKN terdapat kelompok jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian atau keterampilannya.

2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, terdiri dari analisis kepegawaian, pranata komputer dan jabatan fungsional lainnya.

3) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kanreg BKN.

4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Metode penelitian ini meliputi Desain Penelitian, Jenis dan Metode


(68)

Pengumpulan Data, Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem, dan Pengujian Sistem.

3.2.1 Desain Penelitian

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu sumber data primer (wawancara, observasi, kuesioner) dan sumber data sekunder (dokumentasi).

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam sumber data primer ini yaitu :

a) Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan cara bertanya langsung pada pegawai dan pihak-pihak yang bersangkutan, dalam hal ini pegawai Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung.

b) Observasi (Pengamatan)

Untuk mengumpulkan data, peneliti melakukan pengamatan langsung ke Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung.


(69)

c) Kuesioner (Angket)

Merupakan suatu metode pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. 3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang punya data. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam sumber data sekunder ini yaitu : Dokumentasi. Dalam metode dokumentasi, data yang diperoleh berasal dari dokumen Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara Bandung.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan untuk merancang Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian akan dijelaskan di bawah. 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

Tujuan pendekatan terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampui anggaran biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami, dan mudah dirawat.


(70)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model sekuensial linier (Classic Life Cycle/Waterfall model) terdiri dari tahapan perencanaan sistem (rekayasa sistem), analisa kebutuhan, desain, penulisan program, pengujian, dan perawatan sistem.

a) Rekayasa sistem dan analisa ; pembentukan kebutuhan dari semua elemen sistem dan menganalisa kebutuhan keinginan user. Meliputi I/O, waktu pengerjaan, ukuran, dan jumlah data yang ditangani.

b) Analisa kebutuhan sistem dan S/W ; proses menentukan arsitektur sistem secara total dan menentukan ukuran data dan jumlah data.

c) Design ; menentukan dasar-dasar pembentukan dan pemilihan struktur data, struktur program, arsitektur program, pemilihan algoritma, dan interaksi denganuser.

d) Coding ; mentransformasikan desain ke dalam baris-baris program serta pemilihan bahasa.

e) Testing; pengujian kebenaran program sertaerror debugging. f) Maintenence; perawatan S/W agar dapat digunakan terus.


(71)

Gambar 3.2Metode pengembangan sistem (modelwaterfall) [Sumber :

http://www.unsri.ac.id/fasilkom/old_version/dosen/dianpalupirini/materi/algo/BA B%20II%20METODOLOGI.pdf]

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan sistem informasi yang dipergunakan meliputi :

1) Flow Map

Flow Map adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program.

2) Context Diagram

Diagram Kontek (Context Diagram) adalah bagian dari Data Flow Diagram (DFD) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang presentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan


(72)

sistem, sering disebut DFD level 0. Context Diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting, yaitu :

a. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator).

b. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

c. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

d. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam Context Diagram dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia di luar sistem.

e. Batasan, antara sistem dan lingkungan. 3) Data Flow Diagram

Diagram alir data (Data Flow Diagram) adalah teknik pemodelan secara grafis yang menggambarkan aliran data dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi aliran data tersebut. Selain itu, Data Flow Diagram (DFD) memberikan informasi tambahan yang digunakan selama tahap analisis.

DFD digunakan untuk merepresentasikan sistem atau perangkat lunak pada berbagai tingkatan abstraksi. Artinya DFD dapat dibagi menjadi


(73)

beberapa level yang menggambarkan penambahan aliran informasi dan fungsionalitas yang lebih rinci. DFD level 0 (Data Contex Diagram) merepresentasikan elemen-elemen perangkat lunak atau sistem secara keseluruhan sebagai suatu proses dengan data masukan dan keluaran digambarkan sebagai panah yang masuk dan keluar proses. Selanjutnya pada levelyang lebih tinggi (1, 2, 3, ...dan seterusnya) proses tersebut dipecah-pecah untuk memperoleh aliran data dan proses yang lebih rinci. Komponen DFD :

a. Proses (fungsi)

Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (Circle) atau bujur sangkar dengan sudut melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses ditandai dengan nomor, nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hierarchy chart. Setiap proses dinamai dengan sepasang kata kerjasimple, contoh :screen order, record customer-order. Dalam physical DFD, lokasi atau program yang memproses seringkali dituliskan di bawah simbol, tetapi dalam logical DFD tidak perlu disebutkan. Untuk menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau kalimat sederhana. Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau tindakan yang dilakukan (proses), bukan orang atau melakukan kegiatan apa.


(74)

b. Aliran Data (Data Arrow)

Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data bergerak ke atau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya. Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog. Nama data yang digambarkan dalam aliran disebutData Packet dan dituliskan di atas garis panah.

c. Penyimpanan (Data Stores)

Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung atau persegi panjang, atau open-ended rectangle on the right side. Nama (database atau file) dari penyimpanan disebutkan dalam simbol. Dalam kasus notasi ini dapat mendefinisikan file atau basis data seperti tape magnetic, disk, dan model DBMS lainnya, atau seringkali mendefinisikan bagaimana penyimpanan diimplementasikan dalam sistem komputer. Penyimpanan kadangkala didefinisikan sebagai suatu mekanisme di antara dua proses yang dibatasi oleh jangka waktu tertentu.


(75)

d. Terminator (External or Internal Entity)

Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakilientity luar atau dalam dimana sistem berkomunikasi dan disebut dengan sources (data, masukan ke sistem) atau destinations (informasi, keluaran dari sistem). Seringkali sulit untuk menentukan mana external dan internal entity. Pertanyaan kunci untuk menjawabnya adalah “apakah pelaku (person) atau group ini melakukan proses dari bagian sistem ?” Jika jawabannya tidak, entity tersebut adalah external.

4) Kamus Data

Kamus data adalah daftar terorganisir dari semua elemen data yang ada pada suatu sistem dengan definisi yang jelas atau tepat, sehingga User dan analisis sistem bisa mendapat kesepahaman dari Input Output yang ada. Adapun hasil dari proses analisa ini adalah SRS (Software Requirement Specification).

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data menunjukkan suatu cara yang digunakan untuk mengelola jaringan data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pada bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang sedang kita tinjau. Pada sub bab ini akan diuraikan istilah-istilah yang berkaitan dengan teori basis data.


(76)

a. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel yang menyatakan entitas dan hubungannya, sehingga terwujud bentuk yang memudahkan adanya perubahan dengan dampak sekecil mungkin.

Tingkatan normalisasi :

1) Bentuk tidak normal (UnNormalized form)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Data dikumpulkan sesuai dengan keadaan datanya.

2) Bentuk normal tahap pertama (1NF)

Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3) Bentuk normal tahap kedua (2NF)

Bentuk normal tahap kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan pada primary key secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungan hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key).


(77)

4) Bentuk normal tahap ketiga (3NF)

Bentuk normal tahap ketiga (3NF) terpenuhi jika sebuah relasi dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukanprimary key tidak mempunyai hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key danprimary key secara menyeluruh.

b. Tabel Relasi

Model data Entity-Relationship adalah model data yang didasarkan pada sebuah persepsi terhadap sebuah dunia nyata yang di dalamnya terdapat sekumpulan objek dasar dan relasi antar objek-objek tersebut. Pada model Entity-Relationship data diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data yang disebut sebagaiEntity-Relationship Diagram (E-R Diagram). Tiga hal mendasar dalam model E-(E-R , yaitu himpunan entitas, himpunan relasi, dan atribut. Selain itu terdapat batasan-batasan dalam pemetaan data yaitu kardinalitas pemetaan dan ketergantungan ekstensi.

1. Himpunan Entitas

Sebuah entitas adalah sesuatu atau sebuah objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek-objek lain. Himpunan entitas adalah sekumpulan entitas yang mempunyai tipe sama dan memiliki atribut-atribut yang sama. Sebuah entitas direpresentasikan oleh atribut-atributnya.


(78)

2. Atribut

Atribut adalah penjelasan atau gambaran sifat yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Setiap atribut yang dimiliki oleh sebuah himpunan entitas ditunjukkan dengan adanya informasi yang sama disimpan dalam basis data pada setiap entitas anggota himpunan entitas tersebut.

3. Himpunan Relasi

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Himpunan relasi merupakan kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang terdapat pada entitas-entitas himpunan tersebut.

4. Kardinalitas Pemetaan

Kardinalitas pemetaan menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

3.2.4 PengujianSoftware

Pengujian software yang digunakan dalam Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian ini adalah Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode pelengkap White Box Testing. Berfokus pada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak, memungkinkan perancang untuk memperoleh sekumpulan kondisi-kondisi input yang secara penuh menguji semua kebutuhan fungsional suatu program. Metode ini berusaha menemukan kesalahan yang termasuk kategori di bawah ini :


(79)

1. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Kesalahan pada antarmuka.

3. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesandatabase eksternal. 4. Kesalahan padaperformance.


(80)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang berjalan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

4.1.1 Analisis Dokumen

Pada analisis dokumen ini akan dijelaskan mengenai dokumen apa saja yang terlibat dalam sistem yang sedang berjalan, yaitu :

1) Nama Dokumen :

Fungsi :

Jumlah :

Sumber :

Setiap Periode :

Field :

Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP) pegawai negeri sipil yang mencapai batas usia pensiun

Sebagai persyaratan penetapan SK pensiun PNS 1 rangkap

BKN Usul masuk


(81)

2) Nama Dokumen :

Fungsi :

Jumlah :

Sumber :

Setiap Periode :

Field :

Lahir, Jabatan/Pekerjaan, Pangkat/Gol_ruang, Gaji_pokok_terakhir, Masa_kerja_golongan, Masa_kerja_pensiun,

Masa_kerja_sebelum_diangkat_sebagai_PNS, Pendidikan_sebagai_dasar_pengangkatan_pertama, Mulai_masuk_PNS), Keterangan_keluarga (Nama_istri/suami (No, Nama_istri/suami, Tanggal_lahir, Kawin_tanggal, Istri_ke), Nama_anak-anak (No, Nama, Tanggal lahir, Anak_kandung)), Alamat (Alamat_sekarang (Nama_jalan, RT/RW, Kecamatan, Kab/Kodya, Provinsi, Kode_Pos), Alamat_sesudah_pensiun (Nama_jalan, RT/RW, Kecamatan, Kab/Kodya, Provinsi, Kode_Pos)).

Foto kopi SK pertama dilegalisir

Sebagai persyaratan penetapan SK pensiun PNS 1 rangkap

BKN Usul masuk

Nama, NIP, tanggal_kelahiran, Lama (Pangkat, Golongan_dan_ruang_gaji,

Masa_kerja_golongan_gaji_pada_tanggal, Gaji_bulanan, Gaji_tambahan_peralihan), Baru


(1)

129

Gambar 5.6Tampilaninputkonsep SK pensiun Non pengabdian

g) Laporan

Form Laporan ini berfungsi untuk mengetahui PNS yang akan maupun yang sudah pensiun pada suatu periode, yaitu dengan mengisi Per Tanggal dan S/d, setelah itu tekan tombol “Preview” maka akan muncul form laporan data pensiun.


(2)

(3)

130

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah selesai merancang Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Diterapkannya sistem informasi ini, maka akan sangat membantu mempercepat pencarian data PNS yang ingin dilihat.

2. Pengolahan data berbasis komputer/arsitektur jaringan client/server dapat mendukung kecepatan serta keakuratan, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan.

3. Keamanan data jadi lebih terjamin, akibatnya tidak akan ada lagi kejadian penduplikasian NIP antara PNS yang sudah mencapai batas usia pensiun dengan yang belum mencapai batas usia pensiun.

6.2 Saran

Untuk mengembangkan Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian, saran-saran yang dapat disampaikan antara lain :

1. Diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dengan cara mengadakan berbagai pelatihan agar dapat menguasai teknologi yang ada.

2. Sistem Informasi Pelayanan Kepegawaian yang sekarang berarsitektur jaringan client/server tersebut masih bisa dikembangkan menjadi arsitekturweb.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Edhy Sutanta. 2003.Sistem Informasi Manajemen.Graha Ilmu. Yogyakarta. Azhar Susanto. 2000. Sistem Informasi Manajemen : Konsep & Pengembangannya .Lingga Jaya. Bandung.

Abdul Kadir. 2003.Pengenalan Sistem Informasi.Andi. Yogyakarta.

Abdul Kadir. 2005. Pemrograman Database dengan Delphi 7 Menggunakan Acces dan ADO.Andi. Yogyakarta.

http://www.bkn.go.id/15 April 2010.

http://www.unsri.ac.id/fasilkom/old_version/dosen/dianpalupirini/materi/algo/BA B%20II%20METODOLOGI.pdf/15 April 2010.

http://bertalya.staff..gunadarma.ac.id/Download/files/13658/TEKNIK+PENGUJI AN+SOFTWARE.ppt/15 April 2010.

http://apr11-si.comuf.com/PengatarSI.pdf/11 April 2010.

http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf?sequence=6/ 11 April 2010.

http://www.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Anaprancis/2002/SystemAnalysis.ppt/22 April 2010.

http://www.lrc-kmpk.ugm.ac.id/id/UP-PDF/_working/No.9_Zainul_04_08.pdf/22 April 2010.


(5)

(6)

DATA RIWAYAT HIDUP

Biodata :

Nama :

Tempat, Tanggal Lahir :

Alamat :

Agama :

Telepon :

Saeful Hidayat

Bandung, 29 Januari 1985

Kp. Mande RT/RW 04/05 Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung

Islam

(022)6865986 Pendidikan Formal :

1991 MI Al Mukhtariyah Mande 1997 MTs Al Mukhtariyah Mande 2000 SMK Pasundan 2 Bandung 2001 MA Al Mukhtariyah Mande

2003 Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia