Kalimat Tunggal Jenis-jenis Kalimat

Kalimat majemuk setara memiliki hubungan setara yang dihubungkan oleh konjungtor yang berfungsi untuk menyusun hubungan koordinasi. Konjungtor tersebut, di antaranya: dan, atau, tetapi, serta, lalu, kemudian, lagipula, hanya, padahal, sedangkan, baik... maupun..., tidak... tetapi...., dan bukanya... melainkan...Alwi dkk. 2003: 388. Konjungtor tersebut bersifat koordinatif, dan karenanya, berfungsi sebagai koordinator. Contoh kalimat majemuk setara adalah sebagai berikut. 16 Forum Pemuda Indonesia mengunjungi daerah bencana. 17 Mereka memberi bantuan untuk para korban bencana. 18 Forum Pemuda Indonesia mengunjungi daerah bencana dan mereka memberi bantuan untuk para korban bencana. Klausa 16 dan 17 digabungkan dengan cara koordinasi sehingga terbentuk kalimat majemuk setara 18. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk yang disusun dengan cara koordinasi di atas, mempunyai kedudukan setara, sehingga klausa- klausa tersebut merupakan klausa utama.

b. Majemuk Bertingkat

Chaer 2006: 343 menyebutkan bahwa kalimat majemuk bertingkat dibentuk oleh dua buah klausa yang digabungkan menjadi satu, dihubungkan dengan bantuan kata penghubung sebab, kalau, meskipun, dan sebagainya. Kedudukan klausa tidak sama, yang satu memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada yang lain, atau yang mengikat atau terikat dengan yang lain. Alwi dkk 2003: 388 menyebutkan bahwa kalimat majemuk betingkat merupakan kalimat yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa yang lain. Dengan kata lain, dalam kalimat majemuk bertingkat ini kedudukan antar klausanya tidak setara dan terdapat klausa yang berfungsi sebagai konstituen klausa yang lain. Kalimat majemuk bertingkat dihubungkan dengan cara subordinasi, artinya dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat dua klausa yang memiliki fungsi yang berbeda, yakni sebagai klausa utama dan klausa subordinasi. Pada klausa subordinasi ini terdapat konjungtor yang berfungsi sebagai penghubung antara klausa utama dengan klausa subordinasi. Menurut Alwi dkk 2003: 390, konjungtor dalam kalimat majemuk bertingkat adalah sebagai berikut. 1 Konjungtor waktu: setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, seaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai. 2 Konjugtor syarat: jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala. 3 Konjungtor pengandaian: andaikan, seandainya, andaikata, sekiranya. 4 Konjungtor tujuan: agar, supaya, biar. 5 Konjungtor konsesif: biarpun, meskipun, sungguhpun, sekalipun, walaupun, kendatipun. 6 Konjungtor pembanding atau kemiripan: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, bagaikan, laksana, daripada, alih-alih, ibarat. 7 Konjungtor sebab atau alasan: sebab, karena, oleh karena. 8 Konjungtor hasil atau akibat: sehingga, sampai-sampai. 9 Konjungtor cara: dengan, tanpa. 10 Konjungtor alat: dengan, tanpa. 11 Konjungtor untuk klausa nominal: bahwa, apakah, di mana. 12 Konjungtor untuk klausa relatif: yang.

C. Struktur Kalimat

Dalam ilmu sintaksis terdapat hubungan bentuk, kategori, fungsi, dan peran unsur-unsur kalimat yang mana hubungan-hubungan tersebut digunakan untuk menganalisis kalimat. Hubungan fungsi memiliki lima bagian yang digunakan untuk pemerian kalimat. Namun dalam sebuah kalimat tidak selalu kelima fungsi sintaksis tersebut digunakan, tetapi paling tidak ada dua konstituen yang harus digunakan, yaitu pengisi subjek dan predikat Alwi dkk, 2003: 321.

1. Pola Kalimat Dasar Tunggal

Menurut Alwi dkk 2003: 322, pola-pola kalimat dasar yang digunakan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. Tabel 1: Pola-Pola Kalimat Tunggal Berdasarkan pola-pola kalimat pada tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa unsur terpenting dalam sebuah kalimat adalah subjek S dan predikat P. Konstituen predikat berperan penting dalam menentukan dibutuhkannya objek, pelengkap, maupun keterangan dalam sebuah kalimat. Tipe Subjek Predikat Objek Pelengkap Keterangan 1. S-P Orang itu sedang tidur - - - Saya mahasiswa - - - 2. S-P-O Ayahnya membeli mobil baru - - Rani mendapat hadiah - - 3. S-P-Pel Beliau menjadi - ketua koperasi - Pancasila merupakan - dasar negara kita - 4. S-P-K Kami tinggal - - di Jakarta Kecelakaan itu terjadi - - minggu lalu 5. S-P-O- Pel Dia mengirimi ibunya uang - Dian mengambilkan adiknya air minum - 6. S-P-O-K Pak Raden memasukkan uang - ke bank Beliau memperlakukan kami - dengan baik