Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Keutamaan Penelitian

6 sama dengan bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik SMA Sekolah Menengah Kejuruan. Selanjutnya, isi bahan ajar dan latihan-latihan yang dikembangkan juga belum diorientasikan pada pengembangan HOTS. Masalah lain adalaha ketidakcukupan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran bahasa Inggris SMK dengan menggunakan K-13 karena selama satu minggu pembelajaran bahasa Inggris hanya memperoleh waktu 2 jam. Waktu tersebut digunakan untuk menyelesaikan satu bahan ajar yang terdiri dari 9 bab yang setiap babnya terdiri dari berbagai pengembangan keterampilan bahasa makro dan mikro.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan identifikasi masalah tersebut di atas, penelitian ini dibatasi pada pengembangan bahan ajar bahasa Inggris bagi peserta didik SMK di DIY dengan menekankan pengembangan HOTS yang diwujudkan dalam isi bahan ajar dan latihan-latihan pada setiap babnya. Pembatasan masalah ini didasarkan pada suatu kenyataan bahwa bahan ajar yang digunakan di SMK sama dengen bahan ajar yang digunakan di SMA sehingga isi bahan ajar tersebut bersifat umum tidak berhubungan dengan latar belakang program studi yang diambil oleh para peserta SMK. Di samping itu, bahan ajar yang dikembangkan oleh Kemendikbud banyak didominasi oleh pengembangan LOTS bukan HOTS.

D. Perumusan Masalah

Merujuk pada uraian tersebut di atas, rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana mengembangkan bahan ajar bahasa Inggris berbasis K-13 dengan menekankan pengembangan HOTS bagi peserta didik SMK program studi Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta?”

E. Keutamaan Penelitian

Sejauh pengetahuan peneliti, pengembangan bahan ajar bahasa Inggris berbasis K-13 dengan menekankan pengembangan HOTS belum dilakukan. Oleh 7 karena itu, penelitian tersebut sangat menarik untuk dilakukan. Kemenarikan terletak pada pengembangan higher order thinking skills sebagaimana diamanatkan oleh K-13 yang dimplementasikan ke semua jenjang pendidikan termasuk SMK. Pernyataan ini merujuk pada suatu teori yang menyatakan bahwa pengaplikasian aspek HOTS dapat mengembangkan potensi peserta didik SMK untuk memiliki critical thinking yang memadahi sehingga mereka memiliki kemandirian belajar dalam menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa global. Selain itu, penelitian ini menawarkan manfaat yang luar biasa karena bahan ajar yang dikembangkan dapat digunakan sebagai buku pegangan bagi para guru bahasa Inggris dan peserta didik SMK dengan berorientasi pada pengembangan HOTS yang sangat penting untuk menumbuhkan kreativitas bagi peserta didik daya pikir kritis dalam memahami teks-teks bahasa Inggris.

F. Definisi Operasional