19
Goldstein, 2004. Sedangkan Baron, dkk 2008 memberikan definisi mengenai konformitas adalah suatu bentuk pengaruh sosial dimana individu mengubah
sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial dalam Sarwono, 2009.
Orang menyesuaikan diri karena dua alasan utama, yakni perilaku orang lain memberikan informasi yang bermanfaat dan kita menyesuaikan diri karena
ingin diterima secara sosial dan menghindari celaan. Namun, kecenderungan untuk melakukan konformitas tidak selalu
berarti hanya mengikuti pada hal-hal yang positif saja, manusia juga dapat melakukan konformitas pada bentuk-bentuk perilaku negatif Sarwono, 2009.
Dari pengertian konformitas menurut beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku individu mengikuti
suatu kelompok agar diterima secara sosial.
2.2.2 Alasan utama konformitas Sears, 1999
1
Perilaku orang lain memberikan informasi yang bermanfaat
Orang-orang melakukan sesuatu yang dilakukan oleh orang lain karena orang lain mempunyai, atau tampaknya mempunyai informasi yang
tidak mereka miliki. Tingkat konformitas yang didasarkan pada informasi ditentukan oleh dua aspek situasi : Sejauh mana mutu informasi yang dimiliki
orang lain tentang apa yang benar dan sejauh mana kepercayaan diri kita terhadap penilaian kita sendiri.
2 Demi memperoleh persetujuan atau menghindari celaan kelompok
20
Menghindarkan rasa tidak senang orang lain terhadap diri, namun sejumlah faktor lainnya ikut menentukan bagaimana pengaruh persetujuan dan
celaan ini terhadap tingkat konformitas individu.
2.2.3 Faktor-faktor yang dapat menimbulkan tingkat konformitas yang lebih tinggi Sears,1999, antara lain :
1 Kelompok yang besar
Asch 1958 menyimpulkan bahwa untuk menghasilkan tingkat konformitas yang tinggi, ukuran kelompok tiga atau empat orang sama
mudahnya seperti yang dilakukan untuk kelompok yang lebih besar. Mann 1977 dalam penelitian mengenai antrian, bila ada enam orang atau lebih
yang membentuk antrian, orang-orang yang baru datang biasanya juga akan ikut dalam antrian itu, semakin banyak jumlah orang dalam suatu antrian,
semakin besar kemungkinan orang lain akan ikut mengantri dalam Sears, 1999.
2 Keahlian kelompok
Merupakan salah satu faktor penentu kepercayaan terhadap kelompok. Semakin tinggi tingkat keahlin kelompok itu dalam hubungannya
dengan individu, semakin tinggi tingkat kepercayaan dan penghargaan individu terhadap pendapat mereka.
3 Ketiadaan rasa percaya diri dalam diri individu
Sisi lain adalah bahwa sesuatu yang meningkatkan kepercayaan individu terhadap penilaiannya sendiri akan menurunkan konformitas. Salah
satu faktor yang sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat
21
konformitas adalah tingkat keyakinan orang tersebut pada kemampuannya sendiri untuk menampilkan suatu reaksi.
Seseorang dapat menurunkan konformitas dengan membuat orang lain merasa lebih menguasai suatu persoalan. Segala sesuatu yang
meningkatkan rasa percaya individu terhadap penilaiannya sendiri akan menurunkan tingkat konformitas karena kemudian kelompok bukan
merupakan sumber informasi yang unggul lagi.
2.2.4 Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat konformitas, antara lain: