Aliran abstraksionisme adalah aliran yang berusaha melepeskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasi figurative suatu objek. Aliran abstaksionis dibedakan
menjadi dua yaitu sebagai berikut : a Abstrak kubistis yaitu abstrak dalam bentuk geometric murni seperti lingkaran
kubus dan segi tiga. Tokoh aliran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich 1913. b Abstrak nonfigurative yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni
sebagai ungkapan perasaan, dimana garis mewakili garis, warna mewakili warna dan swebagainya. Bentuk alami ditnggalkan sama sekali. Tokohnya adalah
Wassily Kindinsky dan Naum Goba.
10. Aliran Futurisme
Aliran futurisme muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu tema cenderung
menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti pesta arak-arakan, perang dan lain- lain. Tokoh ajaran ini adalah Marineti.
11. Aliran Dadaisme
Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep sebelumnya. Aliran ini mempunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum yang berlaku.
Ciri aliran ini sinis, dan nihil dan berusaha melenyapkan ilusi. Aliran ini dilator belakangi prang dunia pertama yang tak kunjung berhenti.
12. Aliran Surealisme
Aliran surealisme banyak dipengaruhi oleh teori analisis psikologis Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatonisme dan impian.
Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
Pertemuan ke 2
Contoh karya seni kontemporer: 1.karya seni instalasi
2.lukis pasir 3.digital painting
4.photography 5.lukisan poster
6.arts performance
APRESIASI MELALUI ESTETIKA
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika
adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai
estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan
cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan
turut memengaruhi
penilaian terhadap
keindahan. Misalnya
pada masa
romantisme
di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa
realisme
, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya
de Stijl
di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan
kemampuan mengabstraksi benda