Pengujian Modul Pengirim PLC LM565

41

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perbagian maupun keseluruhan sistem. Akan dibahas juga mengenai analisis kendala-kendala yang memungkinkan tidak tercapainya spesifikasi yang hendak dicapai. Dalam tugas akhir ini digunakan 2 set transceiver agar didapat keluaran stereo.

4.1. Pengujian Modul Pengirim PLC LM565

Pada tugas akhir ini modulasi yang digunakan untuk transmitter LM565 adalah modulasi frekuensi. IC LM565 berfungsi sebagai osilator terkemudi-tegangan VCO. Frekuensi osilasi pada IC LM565 berubah-ubah sesuai dengan nilai tegangan yang masuk. Frekuensi pembawa yang digunakan sebesar 350kHz. Dipilihnya sebesar 350kHz supaya tidak terjadi gangguan yang disebabkan oleh modulator satunya yang menggunakan LM1893 dengan nilai frekuensi pembawa sebesar 125kHz. Pada tugas akhir ini menggunakan dua buah sinyal pembawa untuk mangakomodasi stereo pada keluarannya. Gambar 4.1 merupakan rangkaian LM565 yang digunakan untuk modulasi FM. Sinyal yang masuk akan melewati kapasitor C4 yang berfungsi sebagai penahan DC agar sinyal yang dilewatkan hanya sinyal ac yaitu sinyal audio. Hal tersebut akan menyebabkan control DC pada pin 7 akan naik dan turun sesuai dengan sinyal masukan, dengan demikian pada keluaran IC LM565 frekuensi pembawanya akan berubah-ubah sesuai nilai tegangan yang masuk. Untuk mendapatkan nilai frekuensi pembawa yang diinginkan dapat dengan cara memutar R4. Pada tugas akhir ini frekuensi pembawa yang digunakan adalah sebesar 350kHz. Nilai ini ditentukan oleh besar kecilnya resistor pada pin 8, kapasitor pada pin 9, dan nilai Vc atau kontrol tegangan pada pin 7. Perhitungan untuk mendapatkan frekuensi pembawa 350 Khz adalah sebagai berikut: 42 � � = . ���−�� ������� . = . − �� , −9 . = , − , � � , . − , � � = , � � = , � Dengan didapat nilai Vc maka akan didapat nilai hambatan R4 dengan cara devider tegangan dengan R3. � � + � × ��� = �� � � + � × � = , � , � + = = , � + = , � � = , �Ω 4.1 4.2 43 Gambar 4.1. Skematik pengirim LM565 [18] Gambar 4.2. Realisasi pengirim LM565 44 Keluaran dari pemodulasi FM diambl dari pin 4, yaitu pin square wave modulated yang mempunyai level teganga sekitar 5,7Vpp. Sinyal tersebut berupa sinyal kotak yang memiliki frekuensi 350kHz saat tidak ada sinyal masukan sperti yang terlihat pada Gambar 4.3, namun saat ada sinyal masukan maka frekuensi pebawa akan berubah-ubah sesuai dengan nilai tegangan yang masuk. Gambar 4.4 adalah sinyal pembawa yang diberi masukan sehingga menjadi sinyal termodulasi. Gambar 4.3. Sinyal pembawa 350kHz Gambar 4.4. Sinyal termodulasi FM 45 Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa sinyal keluaran modulator masih terlalu kecil sehingga sebelum di koplingkan ke AC perlu dikuatkan dahulu, penguatan yang digunakan adalah dengan sebuah transistor 2N2222. Sebelum dihubungkan ke jala-jala listrik keluaran dari trafo IF perlu ditambah dengan 2 buah kapasitor yaitu C6 dan C7 dengan nilai yang lebih besar dari tegangan jala-jala listrik, kapasitor C6 dan C7 ini digunakan untuk mengisolasi rangkaian dari sinyal sinus tegangan jala-jala listrik 50Hz. Meskipun pada datasheet literatur hanya memerlukan satu buah kapasitor kopling pada tugas akhir ini digunakan dua buah kapasitor kopling agar saat mentransmisikan sinyal tidak perlu menyamakan terminal antara line dan netral pada stop kontak.

4.2. Pengujian Modul Pengirim PLC LM1893