BAB1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Separatisme atau Separatis merupakan suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia biasanya
kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam dari satu sama lain atau suatu negara lain. Separatis merupakan suatu pemisahan yang dilakukan oleh suatu daerah
terhadap daerah yang sebelum. {http:id.wikipedia.orgwikiSeparatisme}
Konflik ini sudah banyak terjadi di Indonesia. Diantaranya konflik yang terjadi di:
a Timor-Timur yang disebabkan oleh keinginan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terjadi pada tahun 1999. hal ini
terjadi karena pemerintah pusat mengizinkan dengan referendum dan internasional mendukung diawali oleh aksi militer Interfet. Namun,
lepasnya Timor Timur sangat dipengaruhi oleh variabel sejarah. mereka berasal dari negara kolonial yang berbeda dan pola integrasi yang tidak
sukarela {http:majalah.tempointeraktif.comidemail20010129KLmbm.2001012
9.KL77330.id.html} Lepasnya Timor-timur dari Indonesia tidak lepas dari dukungan
politik Australia. Setelah pada awalnya menyatakan dukungan atas keutuhan Indonesia, 8 Februari 1999 Australia secara tegas mengusulkan
lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Selanjutnya Australia terlibat secara aktif, baik melalui opini maupun militer, dalam upaya ”melepaskan” Timor
Timur dari Indonesia. {http:id.answers.yahoo.comquestionindex?
qid=20081103175715AAVjQMK} b Maluku Selatan yang membentuk Republic Maluku Selatan RMS yang
terjadi Di Ambon penyebabnya adalah ketidakadilan politik dalam arti posisi-posisi penting dalam jabatan politis dijabat oleh orang-orang Muslim
4
sehingga membuat kelompok Kristen tidak senang. Masalah itu kemudian ditambah masalah ekonomi. Sebab-sebab substansial itu lalu dipicu oleh
perkelahian pemuda mabuk. Hal yang sama juga terjadi di Poso. Maka, penyelesaiannya adalah dengan mengatasi masalah ketidakadilan politik
seperti itu. Walaupun gerakan separatis RMS telah berhasil digempur oleh Kolonel Alex Kawilarang dengan APRISTNI-nya pada tanggal 14 Juli
1950 dan dapat dihancurkan dari Ambon, tetapi di luar negeri pelarian- pelarian RMS dibawah pimpinan Manusama dan yang saat sekarang
dipimpin oleh F.LJ Tutuhatuwena masih terus melakukan gerakan- gerakannya, terutama setelah jatuhnya rezim diktator militer Soeharto
musuh bebuyutannya Soumokil pada tahun 1998 dan telah melemahnya ekonomi Indonesia.
Yang terjadi di Ambon ini sebenarnya bukan konflik antara agama Islam dan Kristen melainkan kaum penganut Islam atau kaum penganut
Kristen keduanya adalah korban dari taktik dan strategi gerakan separatis Republik Maluku Selatan yang telah kembali memperoleh bahan bakar baru
ketika jatuhnya rezim diktator militer Soeharto kawan dekatnya Alex Kawilarang musuh utamanya Soumokil dengan RMS-nya.
{http:www.dataphone.se~ahmad000718.htm} c Papua yang membentuk Organisasi Papua Merdeka OPM yang
disebabkan oleh adanya sejumlah orang yang meminta kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyerahkan kemerdekaan kepada Irian Jaya
sesuai dengan Janji Alkitab, Janji Leluhur dan Janji tanah ini bahwa bangsa terakhir yang terbentuk dan menuju akhir jaman adalah bangsa Papua.
Penggeraknya adalah Aser Domotekay. Dalam pembinaan massa pengikutnya, ia selalu memberikan
pengarahan yang berkaitan dengan agama, adat istiadatgerakan Cargo adat dan melarang tindakan Radikal dalam mencapai tujuan kemerdekaan
Papua. Untuk mendukung aktivitasnya maka ia menulis beberapa artikel Rohani dengan menyisipkan pesan-pesan politik didalamnya. Organisasi ini
tidak diberikan nama dengan tegas tapi merupakan usaha persiapan bagi kemerdekaan Papua Barat West Papua yang diketuai oleh Aser
5
Demotekay, dan seorang pembantu umum. Karena Mereka menganggap bahwa bentuk perjuangan yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan
Papua atau Irian Jaya adalah kerja sama dengan pemerintah Indonesia. {http:groups.yahoo.comgroupirianjayamessage869}
d Termasuk yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam yang membentuk Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mendirikan seluruh wilayah
Indonesia menjadi sebuah Republik Islam dengan melancarkan sejumlah serangan terhdap Negara Indonesia.
Hal ini juga menjadi tujuan kelompok-kelompok Islam militan di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Pemberontakan ini berakhir pada tahun
1962. Pemberontakan berakhir karena pada saat itu Pemerintahan Soekarno memberikan jaminan bahwa Aceh akan diberi status sebagai sebuah daerah
istimewa dengan otonomi luas di bidang agama, hukum adat dan pendidikan. Tetapi, selama bertahun-tahun, janji yang diberikan kepada
masyarakat secara umum tidak terpenuhi. Yang akibatnya muncul pemberontakan separatis yang dimulai 4 Desember 1976, ketika
Muhammad Hasan di Tiro mendeklarasikan kemerdekaan Aceh. Mereka menamai pemberontakan itu dengan nama Gerakan Aceh Merdeka GAM
yang mempunyai tujuan yaitu berniat untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
{http:www.kbri- canberra.org.aus_issuesaceharticlesarticles_jalanpanjang.htm}
1. 2 Pembatasan Masalah