Obyek Material dan Obyek Formal Filsafat Ilmu

V. Obyek Material dan Obyek Formal Filsafat Ilmu

Ilmu filsafat memiliki obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan materi pembicaraan. Objek material adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat illmu adalah pengetahuan itu sendiri, yakni pengetahuan ilmiah scientific knowledge pengetahuan yang telah di susun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya secara umum. 32 Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka dihasilkanlah sistem filsafat ilmu. Filsafat berangkat dari pengalaman konkret manusia dalam dunianya. Pengalaman manusia yang sungguh kaya dengan segala sesuatu yang tersirat ingin dinyatakan secara tersurat. Dalam proses itu intuisi merupakan hal yang ada dalam setiap pengalaman menjadi basis bagi proses abstraksi, sehingga yang tersirat dapat diungkapkan menjadi tersurat. Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. Segala manusia ingin mengetahui, itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica. Obyek materialnya adalah gejala manusia tahu. Tugas filsafat ini adalah menyoroti gejala itu berdasarkan sebab-musabab pertamanya. Filsafat menggali kebenaran versus kepalsuan, kepastian versus ketidakpastian, obyektivitas versus subyektivitas, abstraksi, intuisi, dari mana asal pengetahuan dan kemana arah pengetahuan. Pada gilirannya gejala ilmu-ilmu pengetahuan menjadi obyek material juga, dan kegiatan berfikir itu sejauh dilakukan menurut sebab-musabab pertama menghasilkan filsafat ilmu pengetahuan. Kekhususan gejala ilmu pengetahuan terhadap gejala pengetahuan dicermati dengan teliti. Kekhususan itu terletak dalam cara kerja atau metode yang terdapat dalam ilmu-ilmu pengetahuan. Jadi, dapat dikatakan bahwa Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Yang menyangkut asal usul, struktur, metode, dan validitas ilmu 33 . Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat esensi ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia. VI Problema Filsafat Ilmu Problem filsafat Ilmu dibicarakan sejajar dengan diskusi yang berkaitan dengan landasan pengembangan ilmu pengetahuan yakni landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis. Untuk 32 Mohammad Adib,Filsafat Ilmu;ontologi,Epistemologi, Aksiologi, dan logika Ilmu Pengetahuan Yogyakarta;Pustaka Pelajar,2010 53 33 JB. Blikolong, FILSAFAT ILMU SEBUAH PENGANTAR, Seri diktat kuliah Universitas Gunadarma Jakarta, ….., Hal. 7 Halaman - 11 Telaah tentang problema substansi Filsafat Ilmu, yaitu substansi yang berkenaan dengan: 1 fakta atau kenyataan, 2 kebenaran truth, 3 konfirmasi dan 4 logika inferensi. 34 Permasalahan atau problema filsafat ilmu mancakup ; pertama Problem ontologi ilmu; perkembangan dan kebenaran ilmu sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis ‘apa yang terjadi’ - eksistensi suatu entitas Kedua, Problem epistemologi; adalah bahasan tentang asal muasal, sifat alami, batasan konsep, asumsi, landasan berfikir, validitas, reliabilitas sampai soal kebenaran bagaimana ilmu diturunkan - metoda untuk menghasilkan kebenaran Ketiga, Problem aksiologi; implikasi etis, aspek estetis, pemaparan serta penafsiran mengenai peranan manfaat ilmu dalam peradaban manusia. Ketiganya digunakan sebagai landasan penelaahan ilmu 35

VII. Fungsi dan Manfaat Filsafat Ilmu