Pengendalian Kebakaran hutan V. PELAKSANAAN KEGI ATAN TEKNI S A. Perlindungan Hutan

KEADAAN PENATAAN BATAS DAN PENGUKUHAN KAWASAN KONSERVASIDI WILAYAH KERJA BKSDA KALSEL TAHUN 2008 Batas Alam Batas Buatan 1 2 3 4 5 6 7 8 1 CA.Gunung Kentawan 257.9 2.85 4.28 19811982 2003 2 CA.Sungai Bulan dan Sungai Lulan 1857.63 - 55.4 19911992 - 3 CA.Teluk Kelumpang, Selat Laut dan Selat Sebuku 66650 - 282.105 1982-1984 2007 4 CA.Teluk Pamukan 20618.838 - 209.82 19911992 2003 5 SM.Kuala Lupak 2975 - 14.2 2001 2008 6 SM.Pleihari Tanah Laut 6000 - 88.2 19941995 2004 7 SM.Pulau Kaget 63.6 2.58 1.38 19811982 2003 8 TWA.Pleihari Tanah Laut 1500 - 23 19941995 2003 9 TWA.Pulau Bakut 18.7 - - - - 10 TWA.Pulau Kembang 60 - - - - Lampiran 4 : Keadaan Penataan Batas dan Pengukuhan Kawasan Konservasi Panjang Batas km No. Kawasan Konservasi Luas ha Di Tata Batas Tahun Keterangan Rekonstruksi Batas Terakhir Tahun Lampiran 5: Usulan Calon Kawasan Konservasi L K K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Meratus Hulu Barabai 18,350.00 Hutan lindung; dikelola oleh Pemda. Kab. Kotabaru, Kab. Hulu Sungai Selatan dan Kab Hulu Sungai Tengah. Hutan pegunungan; areal karst dengan gua-gua alam; air terjun; daerah tangkapan air hulu banyak sungai penting di Kalsel; areal hutan terbaik di Kalsel; keanekaragaman flora fauna tinggi; tingkat endemisme tinggi; hutan alam Agathis terakhir di Kalsel; 38 jenis fauna dilindungi. Kondisi hutan alam pegunungan masih baik. Taman Nasional Survei potensi tahun 1997 oleh BKSDA V Banjarbaru; Rekomendasi Gubernur Kepala Daerah Tk.I Kalsel No. 52200658Eko tgl. 14 Maret 1998; Rekomendasi Bupati Kepala Daerah Tingkat II Hulu Sungai Selatan No. 52201992Eko tgl. 5 November 1997; Rekomendasi Bupati Kepala Daerah Tk.II Hulu Sungai Tengah No. 522116Eko tgl. 5 November 1997; Rekomendasi Bupati Kepala Daerah Tk.II Kotabaru No. 5002153Eko tgl. 25 Oktober 1997; Diusulkan BKSDA V Banjarbaru dengan Surat usulan Nomor : 1568VI- BKSDA.VPM1997 tgl 25 Juli 199; Diusulkan untuk menjadi kawasan konservasi dalam National Conservation Plan for Indonesia, Vol.V Kalimantan dengan nama Meratus Hulu Barabai dan 2. Meratus Hulu Tanjung 46,250.00 Hutan lindung; dikelola oleh Pemda. Kab. Tabalong Pelestarian tipe hutan dataran tinggi dan fungsi hidroorologi. Kondisi hutan alam pegunungan masih baik. Cagar Alam Survei potensi tahun 2005 oleh BKSDA V Banjarbaru; Diusulkan untuk menjadi kawasan konservasi dalam National Conservation Plan for Indonesia, Vol.V Kalimantan dengan nama Meratus Hulu Tanjung dan luasan yang lebih besar. 3. Pulau Kadap 54,375.00 Kawasan budidaya RTRW Provinsi Kalsel Kab. Banjar dan Kab. Tapin Ekosistem lahan basah hutan rawa gambut; habitat dari satwa bekantan yang merupakan satwa dilindungi endemik Kalimantan dan maskot Kalimantan Selatan; juga merupakan habitat dari 9 jenis satwa dilindungi lainnya. Sebagian kawasan telah rusak akibat kebakaran yang terjadi setiap tahun pada musim kemarau dan penebangan. Cagar Alam Diusulkan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan untuk menjadi kawasan konservasi. A. KAWASAN KONSERVASI DARAT USULANCALON KAWASAN KONSERVASI SAMPAI DENGAN MARET 2006, BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN SELATAN 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 4. Lahan Basah Sungai Negara 82,835 Hutan Produksi dapat di Konversi RTRW Provinsi Kalsel 3 Kabupaten: Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Utara. 3 tipe ekosistem: ekosistem rawa gambut,hutan sungai dan danau yang merupakan habitat satwa dilindungi seperti bekantan Nasalis larvatus , rusa sambar Cervus unicolor , bangau tontong Leptoptilus javanicus , pecuk ular Anhinga melanogaster termasuk jenis-jenis migran jenis- jenis burung air dan bantiung Gallinula tenebrosa jenis endemik lahan basah kalsel; potensi wisata: wisata alam penjelajahan, atraksi satwa, berburu foto, wisata tirta bersampan dan memancing, wisata budaya tradisi balap kerbau rawa. Terancam oleh penebangan liar, perburuan liar, pengembalaan ternak, perambahan dan pemukiman. Taman Wisata Alam Survei potensi tahun 1997 oleh BKSDA V Banjarbaru. 5. Pulau Birah-birahan 1,000.00 Dalam proses pengumpulan data Kab. Kotabaru, Kecamatan Pulau Sembilan Ekosistem terumbu karang; habitat dan tempat bertelur penyu sisik dan penyu hijau; memiliki pemandangan alam yang indah; 4 jenis burung; 2 jenis reptilia; dan 28 jenis biota laut yang dilindungi. Terdapat pengambilan telur penyu oleh pemenang lelang yang ditetapkan oleh Bupati Kotabaru; sebagian besar terumbu karang sampai kedalaman 10 m berada dalam ke-adaan rusak. Taman Wisata Laut Survei potensi Tahun 1990 oleh Ditjen PHKA dan tahun 2000 oleh BKSDA Kalsel. 6. Kepulauan Sambar Gelap 1,000.00 Hak milik perorangan Kab. Kotabaru Ekosistem terumbu karang; pemandangan alam yang indah; tempat bertelur penyu hijau dan penyu sisik; 5 jenis burung, 2 jenis reptilian dan 16 jenis biota laut dilindungi. Pemegang hak milik memperoleh hak untuk pengambilan telur penyu dari Pemerintah Kab. Kotabaru; 60 terumbu karang berada dalam keadaan rusak; Kerusakan terumbu karang akibat abrasi air laut dan jangkar kapal nelayan. Taman Wisata Laut atau Stasiun perlindungan Flora Fauna penyu hijau, penyu sisik dan terumbu karang Diusulkan untuk menjadi kawasan konservasi pada tahun 1992 1996; dua kali penilaian potensi: 1989 oleh Direktorat Pelestarian Alam, Ditjen PHPA tahun 1998 oleh BKSDA V Banjarbaru.

B. KAWASAN KONSERVASI LAUT

2