Konservasi Kaw asan V. PELAKSANAAN KEGI ATAN TEKNI S A. Perlindungan Hutan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
4. Lahan Basah Sungai Negara
82,835 Hutan Produksi dapat di
Konversi RTRW Provinsi Kalsel
3 Kabupaten: Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu
Sungai Utara. 3 tipe ekosistem: ekosistem
rawa gambut,hutan sungai dan danau yang
merupakan habitat satwa dilindungi seperti bekantan
Nasalis larvatus , rusa
sambar Cervus unicolor , bangau tontong
Leptoptilus javanicus ,
pecuk ular Anhinga melanogaster
termasuk jenis-jenis migran jenis-
jenis burung air dan
bantiung Gallinula tenebrosa
jenis endemik lahan basah kalsel; potensi
wisata: wisata alam penjelajahan, atraksi satwa,
berburu foto, wisata tirta bersampan dan
memancing, wisata budaya tradisi balap kerbau rawa.
Terancam oleh penebangan liar, perburuan liar,
pengembalaan ternak, perambahan dan
pemukiman. Taman Wisata Alam
Survei potensi tahun 1997 oleh BKSDA V Banjarbaru.
5. Pulau Birah-birahan
1,000.00 Dalam proses
pengumpulan data Kab. Kotabaru, Kecamatan
Pulau Sembilan Ekosistem terumbu karang;
habitat dan tempat bertelur penyu sisik dan penyu
hijau; memiliki pemandangan alam yang
indah; 4 jenis burung; 2 jenis reptilia; dan 28 jenis
biota laut yang dilindungi. Terdapat pengambilan telur
penyu oleh pemenang lelang yang ditetapkan oleh
Bupati Kotabaru; sebagian besar terumbu karang
sampai kedalaman 10 m berada dalam ke-adaan
rusak. Taman Wisata Laut
Survei potensi Tahun 1990 oleh Ditjen PHKA dan tahun 2000 oleh BKSDA Kalsel.
6. Kepulauan Sambar Gelap
1,000.00 Hak milik perorangan
Kab. Kotabaru Ekosistem terumbu karang;
pemandangan alam yang indah; tempat bertelur
penyu hijau dan penyu sisik; 5 jenis burung, 2 jenis
reptilian dan 16 jenis biota laut dilindungi.
Pemegang hak milik memperoleh hak untuk
pengambilan telur penyu dari Pemerintah Kab.
Kotabaru; 60 terumbu karang berada dalam
keadaan rusak; Kerusakan terumbu karang akibat
abrasi air laut dan jangkar kapal nelayan.
Taman Wisata Laut atau Stasiun perlindungan Flora
Fauna penyu hijau, penyu sisik dan terumbu karang
Diusulkan untuk menjadi kawasan konservasi pada tahun 1992 1996; dua
kali penilaian potensi: 1989 oleh Direktorat Pelestarian Alam, Ditjen PHPA
tahun 1998 oleh BKSDA V Banjarbaru.