Gambar 3.7. Penempatan dan Pemasangan Saluran
3.6. FLUKTUASI PENGALIRAN
Pola kebiasaan masyarakat dalam menggunakan air perlu diperhatikan dalam merencanakan instalasi pengolahan air limbah. Umumnya pemakaian maksimum air
terjadi pada pagi dan sore hari, dan saat minimum umumnya terjadi pada larut malam. Besarnya fluktuasi aliran air limbah yang masuk ke pipa bergantung pada jumlah
populasi di suatu kawasan. Besarnya fluktuasiterhadap aliran rata-rata adalah sebagai berikut:
Untuk pelayanan 10.000 jiwa Q max Q rata = 4 sd 3,5 dan Q min Q
rata = 0,2 sd 0.35
Untuk pelayanan antara 10.000 jiwa sd 100.000 Q max Q rata = 3,5 sd 2 dan Q min Qrata = 0,35 sd 0,55
Untuk pelayanan 100.000 jiwa Q max Q rata = 2,0 sd 1,5 dan Q min
Q rata = 0,55 sd0,6 Rata-rata pemakaian air adalah sebesar 20 ltrkapitahari dan air limbah yang
masuk ke jaringan perpipaan perpipaan adalah 80 dari konsumsi air tersebut atau kira- kira 100 ltr capita.hari.Kecepatan aliran maksimum tergantung jenis pipa yang
digunakan dan pada umumnya berkisarantara 2-4 mdet. Kecepatan aliran minimum diharapkan dapat menghindari terjadinyapengendapan dalam pipa sehingga kecepatan
aliran minimum harus lebih besar dari 0,6 mdet.
3.7. BANGUNAN PELENGKAP
Beberapa bangunan pelengkap yang dipergunakan dalam sistem perpipaan air limbah
diantaranya di bawah ini dan dapat dilihat pada Gambar 3.8: - Manhole
- Ventilasi udara - Terminal Clean out
- Drop Manhole - Tikungan Bend
- Transition dan Junction - Bangunan penggelontor
- Syphon - Rumah Pompa
Gambar 3.8 Bangunan Pelengkap pada Sistem perpipaan Air Limbah 3.7.1. Manhole
Manhole adalah salah satu bangunan perlengkap sistem penyaluran air buangan yang berfungsi sebagai tempat memeriksa, memperbaiki, dan
membersihkan saluran dari kotoran yang mengendap dan benda-benda yang tersangkut selama pengaliran, serta untuk mempertemukan beberapa
cabang saluran, baik dengan ketinggian sama maupun berbeda. Manhole dapat ditempatkan pada:
Permulaan saluran lateral.
Setiap perubahan arah: vertikal, yaitu pada ketinggian terjunan lebih besar
daridua kali diameter digunakan jenis drop manhole. Horizontal, pada belokan lebih besar 23.5
.
Setiap perubahan diameter.
Setiap perubahan bangunan.
Setiap pertemuan atau percabangan beberapa pipa.
Setiap terjadi perubahan kemiringan lebih besar dari 45 .
Sepanjang jalan lurus, dengan jarak tertentu dan sangat tergantung
padadiameter saluran.
a. Penempatan dan jarak antar Manhole Berikut adalah tabel jarak perletakan manhole menurut diameter saluran.
Tabel 3.5 Perletakan Manhole Menurut Diameter
Diameter mm
Jarak Antar Manhole m
200
200 – 500 500 – 1000
1000
50 – 100
100 – 125 125 – 150
150 – 200
Sumber : Harjosuprapto,2000
Salah satu syarat utama manhole adalah besarnya diameter manhole harus cukup untuk pekerja dan peralatannya masuk kedalam serta dapat mudah
melakukan pekerjaannya, diameter manhole bervariasi sesuai dengan kedalaman manhole.
Berikut adalah tabel ukuran diameter manhole menurut kedalaman:
Tabel 3.6. Diameter Manhole Menurut Kedalaman Kedalaman m
Diameter m 0.8
0.8 – 3.5 3.5
0.75 1.00 – 1.20
1.20 – 1.80 Sumber : Harjosuprapto,2000
b. Konstruksi Manhole Ketebalan dinding manhole serta lantai kerja tergantung pada:
Kedalaman.
Kondisi Tanah.
Beban yang diterima.
Material yang digunakan.
Umumnya ketebalan manhole adalah 5” – 9” 125–225 mm . Perumusan ketebalan dinding sebegai berikut:
T = 2 + d2 inchi D = diameter manhole ft
Bahan yang digunakan adalah konstruksi beton, pasangan batu kali, pasangan batu bata. Pada bagian atasnya digunakan ‘precast
concrete’.
3.7.3. Syphon Sebagai bangunan perlintasan, seperti pada sungaikali, jalan kereta, api,
atau depressed highway. Komponen Struktur dari syphon, antara lain:
a. Inlet dan outlet box Berfungsi sebagai pengendalian debit dan fasilitas pembersihan pipa.
b. Depressed sewer pipa syphon • Berfungsi sebagai perangkap, sehingga kecepatan pengaliran harus
cukup tinggi,di atas 1 mdetik pada saat debit rata-rata • Terdiri dari minimal 3 unit ruas pipa sifon dengan dimensi yang
berbeda, minimal 150 mm. Pipa ke 1 didesain dengan Qmin, pipa ke 2 didesain dengan Qr-Qmin dan pipa ke 3 didesain dengan
Qp-Qr.
3.8. PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI IPAL