KARYA TULIS ILMIAH Dalam Memenuhi Tugas

KARYA TULIS ILMIAH
Dalam Memenuhi Tugas Teknik Membaca dan Menulis Kritis

disusun Oleh:
Lalu Gilang Faisal Sani

401150007

Rayhan Raka Putra

1401150021

Roid Sadad

1401150035

Adrian Willie Rakasiwi

1401150049

Anandha Martias


1401150063

Chandra Rifki Habibullah

1401150077

Woro Wirasmi

1401150301

Dita Rahayu Utami

1401150315

MB-39-07

TELKOM UNIVERSITY
2015


KARYA TULIS ILMIAH

1. Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
1.1 Pengertian dari Karya Tulis
Karya tulis terdiri dari dua kata yaitu karya dan tulis. Karya
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil
perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan kata Tulis
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah huruf atau angka
yang dibuat dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya), bersurat (yang
sudah disetujui), yang ada tulisannya. Dari pegertian KBBI dapat
disimpulkan bahwa karya tulis merupakan hasil karangan dalam bentuk
tulisan atau karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil
pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara
sistematis. Karya tulis juga dapat dikatakan tulisan yang membahas
masalah tertentu berdasarkan pengamatan secara sistematis dan terarah.
Ada yang mengatakan karya tulis itu sebagai gagasan seseorang yang
dituangkan dalam bentuk tulisan (Suherli, 2010:2). Dari berbagai
pengertian yang ada pada dasarnya mempunyai arti yang sama namun
dapat disimpulkan bahwa karya tulis merupakan hasil karya seseorang
yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

1.2 Jenis- Karya Tulis
Karya tulis terbagi menjadi tiga jenis diantaranya adalah :
1.2.1 Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran ilmiah seorang
ilmuan

(yang

berupa

hasil

pengembangan)

yang

ingin

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian,

dan pengetahuan orang lain sebelumnya (Dwiloka, 2005;2).

Dapat disimpulkan Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang
membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan bahasa yang benar.
1.2.2 Karya Tulis Nonilmiah
Karya tulis nonilmiah merupakan karangan yang menyajikan
fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
1.2.3 Karya Tulis Ilmiah Popular
Karya tulis ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis
dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami
oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Untuk dapat mengerti
pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya
dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer.
Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah:
1. Menggunakan bahasa tulis sebagai media
2. Membahas konsep ilmu pengetahuan

3. Disusun secara sistematis
4. Dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar
1.3 Karakterisitik Karya Tulis Ilmiah
1.3.1 Mengacu kepada teori
Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan
sebagai landasan berpikir/kerangka pemikiran/acuan dalam
pembahasa masalah.
Fungsi teori:
 Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
 Dijadikan data sekunder/data penunjang (data utama;fakta)
 Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos
dan mendeskripsikan suatu gejala

 Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat
penulis.
1.3.2 Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa
adanya, sebenarnya dan konkret.
1.3.3 Logis
Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat

ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan
dapat diterima akal.
1.3.4 Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang
diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa
adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi
maupun golongan.
1.3.5 Sistematis
Baik penulisan/penyajian maupun pembahasan dalam karangan
ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan
prosedur dan system yang berlaku, terurut, dan tertib.
1.3.6 Sahih/Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan
benar rmenurut aturan ilmiah yang berlaku.
1.3.5 Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan
sejernih-jernihya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga
tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguan dalam benak
pembaca.
1.3.6 Seksama

Baik penyajian maupun pembahaasn dalam karangan ilmiah
dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar
tidak mengandung kesalahan betapapun kecilnya.
1.3.7 Tuntas

Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akarnya.
Jadi, agar karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak
boleh terlalu luas.
1.3.8 Bahasanya baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai
dengan bahasa yang dijadikan tolak ukur/standar bagi betul
tidaknya penggunaan bahasa.
1.3.9 Penulisan

sesuai

dengan

aturan


standar

(nasional/internasional)
Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang
berlaku di lembaga tempat penulis bernaung tetap harus
diperhatikan.
Karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang
tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian
masalah tersebut.
Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis tidak bisa dikategorikan karya ilmiah yang baik.
1.4 Jenis Karya Tulis Ilmiah
 Makalah
Merupakan karya ilmiah yang berisi ide berdasarkan pada studi
pustaka atau kajian lapangan, sebagai syarat penyelesaian tugas pada
salah satu mata kuliah sehingga cukup dengan membaca beberapa
buku yang berkenaan dengan mata kuliah tersebut, kemudian
menyusun laporan tertulisnya.
 Laporan Penelitian
Merupakan karya ilmiah yang biasanyadisusun dengan tujuan untuk

menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.
 Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang (karya Ilmiah S-1). Karya

ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana.
Sarjana → Langsung (Observasi Lapangan)
Tidak langsung (Studi Kepustakaan)


Tesis
Tesis

adalah

karya

tulis

ilmiah


yang

mengungkapkan

pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu
hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya
ilmiah S-2). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.


Disertasi
Merupakan karya ilmiah yang memiliki karakteristik:
(a) Berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu
tertentu
(b) Berfokus pada pengembangan prinsip-prinsip teori yang telah
ada, dan
(c) Berisi pengembangan model-model baru yang diuji dilapangan.
(syarat S-3)




Karya Ilmiah Popular
Biasanya ditulis dengan teknik penulisan yang menarik agar mudah
dimengerti pembacanya namun tetap mempertahankan kebenaran
lmiah/objektif.



Kertas Kerja
Merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang disusun dengan
tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah
dilaksanakan oleh penulisnya (laporan kegiatan atau laporan kerja,
misalnya KKN, PKL, kerja laboratorium). Sistematika dan teknik
penulis kertas kerja biasanya akan sangat bergantung pada lembaga
terkait.

1.5 Sikap Ilmiah
Insan akademik harus memiliki ciri antara lain:
 Memiliki pengetahuan dan konsep keilmuan dalam bidang yang
dibahasnya

 Memiliki rasa ingin tahu
 Memiliki sifat terbuka atas kritik dan saran terhadap karya yang
telah disusunnya
 Memiliki sifat berani dan jujur dalam mengungkapkan kebenaran
 Memiliki sikap objektif dalam memberikan penilaian terhadap
masalah yang dikajinya
 Memiliki pandangan maju, artinya karya ilmiah yang disusunnya
harus memberikan manfaat.
 Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karyai lmiah bagi penulis adalah berikut:
 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca
yang efektif
 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber
 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas
dan sistematis
 Memperoleh kepuasan intelektual
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

2. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan
struktur yang baku.
 Syarat bahasa karya tulis ilmiah:
2.1 Baku

Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku,
yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku dan dalam
ragam lisan menggunakan kata yang baku, struktur frasa, dan
kalimat yang baku.
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain
sebagainya, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di
Indonesia bagian timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha
asing. (tidak baku)
Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek
pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa
diserahkan kepada pengusaha asing. (baku)
Contoh bahaya yang layak dalam karya ilmiah
Kata/bahasa yang layak

Kata/bahasa

yang

tidak

Menggangu ketenangan

layak
Menyantroni ketenanganku

Tidak acuh

Acuh

Konkrit

Konkret

Sistim

Sistem

Mengubah

Merubah

Diberitahu

Dikasih tau

Membereskan

Beres-beres

Pada saat

Disaat

Beramai-ramai

Rame-rame

2.2 Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas,
bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.
Contoh: Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas)

Maksud kalimat diatas tidak jelas karena kata penerangan
mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik.
Perbaikan:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi yang memadai
bagi masyarakat Indonesia. (lugas)
Atau:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan listrik yang memadai
bagi masyarakat Indonesia. (lugas)
2.3 Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebihlebihan atau hemat, dan tidak emosional.
Contoh:
Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal,
atau tempat-tempat ramai lain-lainnya, tetapi dari komunitas
pegawai perusahaan sebab jika diambil dari komunitas pasar,
stasiun, terminal, atau tempat-tempat ramai lain-lainnya maka hasil
yang diperoleh tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan (tidak
efisien)
Perbaikan:
Responden diambil dari komunitas pegawai perusahaan agar hasil
yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan.(efisien)
2.4 Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang
satu dengan alinea yang lain bersifat padu maka digunakan alat
penghubung, seperti kata penunjuk, dan kata penghubung
2.5 Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu
makna atau ide pokok.
2.6 Mengutamakan kalimat pasif
Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium.

Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.
2.7 Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah,
singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.
2.8 Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam
ilmiah dapat diterima akal.
Contoh:
Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh
tim peneliti. (tidak logis)
Perbaikan:
Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak
oleh tim peneliti. (logis)
2.9 Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik
oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau
pembaca.
2.10 Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara
pasti.
Contoh: Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup
banyak.
Perbaikan:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang.
(kuantitaf)

3. Sistematika Karya Tulis Ilmiah
3.1 Definisi
Sistematika karya ilmiah adalah aturan meletakkan b a g i a n - bagian
karangan ilmiah (bagian yang harus didahulukan dan bagian mana yang
harus dikemudiankan)

 Ruang Lingkup
Ruang lingkup sistematika karya ilmiah terbagi atas tiga hal yaitu
sebagai barikut.


Bagian Pembuka
Bagian pembuka meliputi kulit luar (jilid), halaman judul,
halaman pengesahan, halaman persembahan, abstrak (dalam
Bahasa Indonesia dan B a h a s a Inggris), prakata, daftar isi,
daftar tabel dan grafik, daftar singkatan dan lambang, dan
daftar lampiran.



Bagian Isi
Bagian isi adalah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi
bab pendahuluan, bab landasan teori, bab objek penelitian,
pembahasan (analisis data), dan bab penutup. Dengan kata lain,
bagian isi merupakan penelitian penulis.



Bagian Penutup
Bagian penutup adalah bagian akhir dari karya ilmiah yang
meliputi daftar pustaka, daftar riwayat hidup, indeks, dan
lampiran.

3.2 Ruang Lingkup
3.2.1 Bagian Pembuka
3.2.1.1 Judul Karangan (Kulit Luar)
Dalam kulit luar, harus dicanttumkan judul karangan
(dengan subjudul, bila ada), nama karangan ilmiah,
keperluan penyusunan, nama penyusun dan NPM, logo,
nama

lembaga

pendidikan

(jurusan,

universitas), nama kota, dan tahun penyusunan.

fakultas,

a. Judul karangan
Catatan: Syarat-syarat judul dapat dilihat pada
pemilihan topik dan penentuan judul.
Contoh:
PENINGKATAN INDUSTRI BAJA DI KRAKATAU
STEEL CILEGON: TINJAUAN KUALITAS

DAN

KUANTITAS
b. Nama Karangan Ilmiah
Mencantumkan jenis karangan lmiah, apakah Laporan
Praktik Kerja, Skripsi, Tesis, Disertasi dll. Ditulis
dengan huruf capital dan cetak tebal.
c. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan ditulis dengan memakai huruf kecil
kecuali nama mata kuliah, kegiatan, dan nama jurusan
(ditulis di tengah-tengah).
Contoh:
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Politik
pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

d. Dilengkapi Dengan Nama Dosen
Pembina
Dosen Pembina:
Bambang Soelistiyono,S.H.,M.M.
e. Nama Penyusun
Dicantumkan nama penyusun dan NPM dengan
didahului kata Oleh: atau Disusun oleh:
Oleh:
Tubagus Ahmad Soebagja
0299007
Disusun oleh:
Raden Rindu Asmarawati

K1B99034

a) Penulisan

nama

ditulis

lengkap

dan

tidak

dibenarkan disingkat
Tb. Ahmad S.
b) Penulisan nama tidak dibenarkan memakai huruf
kapital semua RADEN RINDU ASMARAWATI.
c) Kata oleh diawali dengan huruf capital dan diakhiri
dengan tanda titik dua, Oleh:
f. Logo
Logo lembaga pendidikan dengan diameter 4 cm
disimpan di tengah.
g. Dicantumkan nama fakultas, universitas atau
sekolah tinggi, nama kota, dan tahun penyusunan
(ukuran huruf 14).

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
PADJADJARAN
BANDUNG
2006
a) Semua ditulis dengan huruf kapital dan dicetak
tebal dengan ukuran huruf 14
b) Penulisan fakultas, lembaga pendidikan tidak boleh
dipenggal
----------------JUDUL----------------:
- ---------ANAK JUDUL-----------SKRIPSI—
---------------tujuan penulisan------------------------------------------Oleh:

Nama
NPM

-----FAKULTAS-----------UNIVERSITAS-----------KOTA------TAHUN---

3.2.1.2 Halaman Judul
Halaman judul sama (identik) dengan kulit luar (jilid),
tetapi dituangkan dalam kertas A-4 atau kertas jeruk.
3.2.1.3 Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan adalah halaman khusus dalam
karya ilmiah yang berisikan judul karangan, nama
penyusun, NPM, pembimbing utama, pembimbing
anggota, diketahui ketua jurusan, dan disahkan oleh
dekan.
3.2.1.4 Halaman Persembahan
Lembaran ini bersifat subjektif. Artinya, isinya bebas
bergantung pada keinginan penulis. Biasanya berisikan
ayat-ayat suci agama. Persembahan disajikan untuk
orang-orang terdekat( ibu, bapak, kakak,

adik, istri,

suami, atau anak).
3.2.1.5 Abstrak
Abstrak mencerminkan seluruh isi
mengungkapkan


Judul karangan



Metode penelitian



Tujuan penelitian

karangan

dengan



Permasalahan, dan



Hasil penelitian

Abstrak ini disajikan dengan jarak 1 spasi dan ditulis
dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak yaitu sekitar 200500 kata.
3.2.1.6 Kata Pengantar
Kata pengantar dalam karya ilmiah, misalnya, skripsi
berisikan hal-hal berikut:
1. Puji syukur kepada Tuhan
2. Judul karangan
3. Ucapan terimakasih
4. Harapan-harapan penulis
5. Tanggung jawab ilmiah penulis, dan
6. Penulisan tempat, tanggal, dan nama penulis
3.2.1.7 Daftar Tabel
Karangan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data
dengan saksama, juga mencantumkan table yang
merupakan gambaran analisis data. Nama table diberikan
nomor dengan angka Arab dan ditulis dengan memakai
huruf kapital pada awal kata kecuali preposisi (di, ke,
dari, dll) dan konjungsi (dalam, pada, untuk, dll).
Contoh:
Tabel 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Majalaya……..…………………. 5
Tabel 2 Tingkat Pendapatan Masyarakat………………………………... 16
Tabel 3 Jumlah Produksi Kaindi PT Kaha Grup………………………… 34

3.2.1.8 Daftar Gambar/Grafik/Bagan
Daftar grafik/gambar/bagan pada dasarnya sama dengan
penulisan daftar tabel.

3.2.1.9 Daftar Singkatan dan Lambang
Tidak ada aturan yang menetapkan bahwa penulisan
lambing dan singkatan harus memakai huruf kapital atau
tidak. Ketentuan mengenai bentuk singkatan atau
lambing bergantung pada keinginan penulis.Namun, hal
yang perlu dipahami dalam penulisan daftar singkatan itu
harus konsisten.
Cara penulisan singkatan dan lambing adalah sebagai
berikut:
Ditulis dalam bentuk lengkap terlebih dahulu, kemudian
diikuti bentuk singkatannya contoh: Bahasa Indonesia
(selanjutnya disingkat BI); disusun secara alfabetis.
3.2.1.10 Daftar Lampiran
Daftar

lampiran

memberikan

informasi

tentang

kelengkapan penelitian seperti angket, kuesioner atau
pedoman wawancara, foto-foto, peta lokasi, surati zin
penelitian, dan daftar riwayat hidup.

3.2.2 Bagian Isi
Bagian isi ini dibagi menjadi empat atau lima bagian, yaitu
sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Kajian teori
3. Objek penelitian
4. Analisis data (pembahasan), dan
5. Penutup
3.2.2.1 Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar
tentang isi karangan ilmiah. Bab ini juga memuat

landasan kerja dan arahan dalam penyusunan karangan
ilmiah.
A.

Latar Belakang Masalah

Bagian ini merupakan landasan dan pendorong (motivator)
bagi:
a) Peneliti = Untuk melakukan penelitian dan penulisan
skripsi
b) Pembaca (orang lain) untuk membaca lebih lanjut. Oleh
karena itu, latar belakang ini harus berisikan hal-hal yang
menarik minat pembaca.
Pada bagian ini, diuraikan tentang:
a. Masalah yang akan diteliti
b. Penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis
atau bagi orang lain
c. Argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori
(harapan) sehingga kesenjangan ini menimbulkan rumusan
permasalahan.
B. Identifikasi Masalah
- Identifikasi masalah bertujuan untuk membatasi pokok
permasalahan sehingga kajian atau pembahasannya tidak
terlalu luas dan abstrak.
- Identifikasi m a s a l a h bisa memudahkan peneliti untuk
melakukan penelitian karena pokok permasalahannya
menjadi lebih sempit (fokus).
- Identifikasi

masalah

harus

disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan. Jawaban pertanyaan tersebut akan disajikan
dalam simpulan, sedangkan prosesnya disajikan dalam
bentuk pembahasan pada bab IV.
C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam penelitian ini, sedangkan kegunaan penelitian
merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik
secara teoretis maupun secara praktis.

D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Kerangka

teori

berisikan

prinsip-prinsip

teori

yang

memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip ini berguna
untuk memberikan arahan dan langkah untuk membahas
masalah yang akan diteliti. Kerangka teori ini harus
menggambarkan tata kerja teori tersebut.
Contoh: Dalam teori ini, akan digunakan teori-teori yang
relevan dengan masalah yang akan dikaji. Untuk mengkaji
bentuk dan makna afiks verba, digunakan teori Badudu
(1992), Tadjuddin (1993), Alwi dkk. (1993), Purwo (1998),
dan Sudaryanto (1994). Untuk mengkaji verba, akan
digunakan teori Chafe(1993), Sugono dan Indiyastini (1994).
E. Metode dan Teknik penelitian
Penelitian ilmiah harus mempergunakan metode dan teknik
penelitian. Metode penelitian adalah seperangkat alat yang
tersusun secara sistematis dan logis sedangkan teknik
penelitian adalah tata cara melakukan setiap langkah-langkah
metode penelitian.
Metode dibedakan atas dua jenis yaitu sebagai berikut.
1. Metode kepustakaan
Metode

deskriptif

adalah

untuk

menganalisis

dan

memaparkan data dengan apa adanya.
Metode komparatif adalah untuk membandingkan dua atau
lebih sumber data yang akan diteliti.
2. Metode analisis (lapangan)

Metode eksperimen → Di Laboratorium
Metode sensus → Angket
Metode survey → Wawancara
Metosi studi kasus → Sample atau perbandingan data
Teknik analisis meliputi: (1) analisis kuantitatif (2)
analisis kualitatif
F. Lokasi Penelitian
Lokasi

penelitian ialah objek penelitian atau tempat

penelitian dilaksanakan. Lamanya penelitian dapat dilakukan
dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan penelitian.
G.

Sumber Data
Suatu

penelitian

ilmiah

harus

menyajikan

sekaligus

memaparkan sumber data. Sumber data ini merupakan bahan
yang diteliti. Jika penelitian ini berasal dari buku. Misalnya,
novel, majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data
tersebut harus dicantumkan. Jika sumber data itu banyak dan
beragam, dapat digunakan sample dan populasi.
Dalam sampel dapat diambil satu contoh data untuk
dijadikan bahan percobaan atau perhitungan,

sedangkan

populasi adalah kumpulan seluruh data yang akan diteliti.

3.2.2.2 Kajian Teori
Bab ini berisi kan uraian tentang teori-teori yang relevan
dengan masalah yang dibahas atau diteliti. Bisa saja,
penelitian terdahulu dapat melatarbelakangi penulis
untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dalam bab ini,
disertakan alasan-alasan yang logis. Dengan demikian,

penulis dapat

menolak, menerima, mempertanyakan,

atau menguatkan teori yang sudah ada. Teori yang
dijadikan acuan hendaknya kepustakaan atau hasil
penelitian yang mutahir dengan berusia 5 tahun
kebelakang, tetapi apabila teori lama masih relevan,
pendapat tersebut masih bisa dipakai.
3.2.2.3 Objek Penelitian
Dalam bab ini, dijelaskan keadaan lokasi penelitian atau
objek

penelitian

secara

singkat

(bergantung

pada

kebutuhan penelitian).
Hal hal yang perlu dijelaskan dalam bab ini yaitu (a)
sejarah objek penelitian, (b) struktruk organisasi, dan (c)
kegiatan objek penelitian.
3.2.2.4 Pembahasan (Analisis Data)
Bab pembahasan data merupakan bab yang paling
penting dalam penulisan karya ilmiah karena dalam bab
ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan,
interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan penemuan
pendapat baru yang diformulakan (bila ada).
Bab ini juga merupakan analisis atas pembatasan
masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan
pada bab pendahuluan. Oleh karena itu, pembahasan ini
harus konsisten dan relevan dengan bagian sebelumnya.
3.2.2.5 Penutup
Bab penutup meliputi dua bagian yaitu simpulan dan
saran.
A. Simpulan
Bab ini berisikan simpulan yang diperoleh dari
penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini adalah
uraian seluruh analisis, interpretasi, dan temuan

mutahir yang telah dilakukan pada bab analisis.
Simpulan dapat pula dikatakan rangkuman atau
analisis data. Simpulan ini pun merupakan jawaban
atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian.
B. Saran
Saran merupakan rekomendasi atas hasil penelitian
untuk menindak lanjuti penelitian selanjutnya. Saran
dapat ditujukan kepada penulis lain atau pembaca
untuk mengambil kebijakan selanjutnya.
Catatan: Saran ini bukan merupakan saran peneliti
atau penulis kepada objek penelitian atau instansi
tertentu. Saran ini ditujukan untuk kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Jangan mengkritik
objek penelitian karena hal ini bisa bersifat subjektif.
Misalnya penulis mengkritik tindakan korupsi di
lingkungan kantor pajak.
3.2.3 Bagian Akhir
Bagian akhir atau kelengkapan akhir meliputi daftar pustaka,
daftar kamus, daftar riwayat hidup, dan lampiran.

3.2.3.1 Daftar Pustaka
Salah satu yang harus ada (mutlak) dalam penulisan
karangan Ilmiah adalah adanya sumber acuan dan daftar
pustaka.Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa
mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan dalam
pengkajian.
Catatan: Teknik dan cara penulisan daftar pustaka akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
3.2.3.2 Daftar Kamus
Daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka.

3.2.3.3 Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup berisikan biodata penulis yang
lengkap mulai nama sampai dengan pendidikan dan
pengalaman kerja.
4. Tahapan Penulisan
4.1 Tahap Persiapan
Pada

tahap

persiapan,

penulis

suatu

karya

ilmiah

harus

mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa
yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh
dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu
sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan
kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber daya manusia,
hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau pra-penulisan adalah
ketika

penulis

menyiapkan

diri,

mengumpulkan

informasi,

merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,
menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi,
membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan
kognitif yang akan diproses selanjutnya. Dalam tahap persiapan
dilakukan:
4.1.1 Pemilihan Topik
Cara memilih topik yang baik dalam karya ilmiah adalah
sebagai berikut:
a) Topik itu sudah dikuasai
b) Topik itu paling menarik perhatian
c) Topik itu ruang lingkup nya terbatas
d) Data itu objektif
e) Memiliki prinsip-prinsip ilmiah (ada landasan teori atau teoriteori sebelumnya

f) Memiliki sumber acuan
4.1.2 Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
- Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya
ilmiah dilakukan
- Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya
ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilmiah tersebut.
- Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari
pertanyaan yang mengandung unsure 4W + 1H yakni what
(apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how
(bagaimana).
4.1.3 Pengumpulan Pustaka
Pengumpulan pustaka bertujuan untuk memudahkan mencari
informasi dasar yang berkaitan dengan topik/subjek dari karya
ilmiah.
4.1.4 Penentuan Tujuan dan Manfaat
Fungsi perumusan tujuan:
a. menjelaskan sesuatu kepada pembaca
b. meyakinkan pembaca
c. mempengaruhi pembaca
Fungsi manfaat:
menyampaikan harapan penulis kepada pihak terkait
4.1.5 Penyusunan Kerangka
Langkah membuat kerangka:
a.

Merumuskan topik yang jelas

b.

Inventarisasi topik-topik bawahan (tulis semua yang
ada dalam pikiran)

c.

Evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah
kedua

d.

Langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang
untuk menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya

e. Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk
mengurutkan semua perincian

4.2 Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dapat ditempuh di antaranya dengan:
a. Studi pustaka atau membaca berbagai buku (sumber)
b. Melakukan penelitian yang dipersiapkan secara sistematis
c. Melakukan wawancara dengan narasumber yang layak
d. Observasi atau menyebarkan angket
4.3 Tahap Analisis Data
Hasil observasi dikaitkan dengan perolehan data dan pustaka lalu
dikaji atau dianalisis secara ilmiah.
4.4 Tahap Penyusunan Draf Laporan
Kerangka tulisan yang dibuat sebelumnya pada tahap inimulai
dikembangkan. Pengembangan ini dilakukan dengan

menyajikan

hasil studi pustaka, hasil pengumpulan data, hasil analisis data, dan
kesimpulan yang diperoleh.Tahap penyusunan draf laporan mulai
mengikuti format karya ilmiah yang ditentukan, contoh kerangka
umum laporan:
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Kerangka Teori
Sumber Data

Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI


BAB III METODE PENELITIAN DAN KAJIAN


BAB IV ANALISIS DATA


BAB V SIMPULAN DAN SARAN


RAGANGAN SKRIPSI SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR KAMUS
LAMPIRAN DATA

4.5 Tahap Perbaikan dan Pengeditan
Perbaikan dan pengeditan dapat dilakukan melalui rahapan penerapan
bahasa sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Penyusunan paragraf
Penerapan kalimat baku
Kerangka teori
Sumber data
Sistematika Penulisan

4.6 Tahap Pelaporan
Setelah layak, penulis wajib melaporkan hasil karya ilmiah yang telah
dibuatnya kepada pembimbing. Setelah sah, penulis mendapatkan
tanda tangan sebagai bukti dari laporan pertanggung jawaban karya
ilmiah yang telah dibuatnya.