Hasil Pra Tindakan Hasil Tindakan Siklus I Hasil Tindakan Siklus II

575 HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan pengamatan di lapangan TK Aisyiyah Parigi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kelas sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas terlebi dahulu peneliti melakukan refleksi untuk menengetahui kemampuan motorik halus anak, serta menyiapkan alat dan sumber belajar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran.

1. Hasil Pra Tindakan

Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pra Tindakan No Kategori Aspek yang Diamati A B C F F F 1. 1 6,67 1 6,67 1 6,67 2. 2 13,33 2 13,33 3 20 3. 3 20 4 26,67 5 33,33 4. 9 60 8 53,33 6 40 Jumlah 15 100 15 100 15 100 Keterangan: A = Menyusun balok menjadi suatu bangunan B = Mengikat tali sepatu C = Memakai baju kemeja

2. Hasil Tindakan Siklus I

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus I No Kategori Aspek yang Diamati A B C F F F 1. 3 20 3 20 3 20 2. 3 20 3 20 4 26,67 3. 4 26,67 5 33,33 4 26,67 4. 5 33,33 4 26,67 4 26,67 Jumlah 15 100 15 100 15 100 576 Keterangan: A = Menyusun balok menjadi suatu bangunan B = Mengikat tali sepatu C = Memakai baju kemeja

3. Hasil Tindakan Siklus II

Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Tindakan Siklus II No Kategori Aspek yang Diamati A B C F F F 1. 8 53,33 7 46,67 7 46,67 2. 4 26,67 5 33,33 6 40 3. 2 13,33 2 13,33 1 6,67 4. 1 6,67 1 6,67 1 6,67 Jumlah 15 100 15 100 15 100 Keterangan: A = Menyusun balok menjadi suatu bangunan B = Mengikat tali sepatu C = Mamakai baju kemeja PEMBAHASAN Pembahasan penelitian ini meliputi keseluruhan tindakan siklus yang dilaksanakan dan semua aspek penilaian yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti untuk membuka pelajaran melalui alat permainan edukatif. Dan juga guru menyuruh anak membiasakan anak membaca doa sebelum memulai pelajaran, tidak lupa pula guru membangun hubungan yang harmonis dengan anak dan meyakinkan anak akan kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut di maksudkan agar anak mempunyai harapan keberhasilan dan mengetahui arah kegiatan pembelajaran. Dengan demikian anak akan termotivasi dan terfokus pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Motivasi belajar anak sangat penting karena ada atau tidaknya motivasi belajar menentukan apakah anak terlibat secara aktif atau bersikap pasif dalam proses pembelajaran, sebab anak yang belajar dengan aktif tentu akan memperoleh hasil belajar yang baik, sebaliknya anak yang belajar secara pasif tentunya akan memperoleh hasil belajar yang 577 kurang baik. Selanjutnya dalam kegiatan pembelajaran anak di bagi dalam kelompok- kelompok sesuai hasil pengamatan pada pra tindakan. Hal ini bertujuan agar anak melatih dirinya untuk bekerja sama dengan yang lain, setelah pembagian kelompok kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan guru menggunakan melalui metode pemberian tugas dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam setiap siklus satu kali tindakan. Pelaksanaan tindakan pertama , guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yaitu anak diberi tugas untuk menyusun balok menjadi suatu bangunan, dan guru memberi pujian kepada anak yang berhasil dalam kelompoknya sedangkan yang belum berhasil menyusun balok menjadi suatu bangunan diberi motivasi untuk mampu menyusun balok menjadi suatu bangunan dan meyakinkan anak bahwa mereka pasti bisa. Pada pelaksanaan tindakan kedua, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah dibuat dan pada kegiatan pembelajaran ini anak diperintahkan untuk mengikat tali sepatu dengan benar tanpa bantuan orang lian, seperti pada kegaiatan pertama anak diperintahkan untuk mengikat tlai sepatu secara individu dan anak yang bisa mengikat tlai sepatu diberi pujian sedangkan anak yang kurang bisa mengiat tali sepatu dan tidak bisa mengikat tali sepatu sama sekali diberi motivasi. Pada pelaksanaan tindakan yang ketiga, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yaitu anak diberi tugas untuk belajar memakai baju kemeja. Setiap anak diberi kesempatan untuk mempragakan cara yang benar dalam memakai baju kemeja dan anak yang bisa memakai baju kemeja dengan baik diberi pujian sedangkan yang kurang mampu diberi motivasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

1. Hasil Pengamatan Pra Tindakan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Dalam Kegiatan Meronce Dengan Media Bahan Alam Di Kelompok B TK Pertiwi 2 Plumbo

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN MERONCE Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Dalam Kegiatan Meronce Dengan Media Bahan Alam Di Kelompok B TK Pertiwi

0 1 11

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Pendekatan Paikem Pada Kelompok B Di TK Ummahat DDI | Ening | Bungamputi 2220 6585 1 PB

0 0 13

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas pada Kelompok B di TK Al-Khairaat Lolu | Labonati | Bungamputi 1940 5657 1 PB

0 1 14

Meningkatkan Kedisiplinan Anak Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Kelompok B Di TK Bungamputi | Tum | Bungamputi 2778 8409 1 PB

0 0 12

Meningkatkan Fisik Motorik Kasar Anak Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK Pembina Palu | Amrin | Bungamputi 2991 9163 1 PB

0 0 14

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam di Kelompok B TK Aba II Pantoloan | Ningrum | Bungamputi 7237 24095 1 PB

0 0 13

Meningkatkan Kemampuan Dasar Kognitif Anak Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK Teratai Sunju | Sarifa | Bungamputi 7292 24312 1 PB

0 0 20

Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK PKK Langaleso | Nisma | Bungamputi 7291 24308 1 PB

0 0 12

Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK Alkhairaat Maku Kec. Dolo | Yondi | Bungamputi 7260 24184 1 PB

0 0 11