Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.

115 Keanekaragaman Dengan membaca, Anda akan mengetahui perkembangan terbaru yang terjadi di mana pun dan kapan pun. Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar mencatat pokok-pokok penting yang terdapat dalam sebuah buku, kemudian merangkum seluruh isi teks buku, Selain itu, Anda akan belajar menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi. Anda juga akan belajar mendengarkan cerita rakyat yang dituturkan dan menulis karangan berdasarkan pengalaman oang lain. S u mb e r : w w w.ge oci t ie s . co . i d 115 Keanekaragaman Alokasi waktu: 12 jam pelajaran bertujuan bertujuan mampu agar Merangkum seluruh isi teks buku merangkum isi r seluruh bacaan mengidentiikasi r fakta dan pendapat mencatat sumber r bacaan Menulis paragraf argumentasi dapat menunjukan r karakteristik paragraf argumentasi dapat menulis r gagasan untuuk mendukung pendapat Mendengarkan cerita rakyat menentukan isi atau r amanat cerita rakyat mengutamakan nilai-nilai r dalam cerita rakyat mengungkapkan cerita r rakyat dalam bentuk sinopsis mencatat hal-hal r yang lucu, haru, sedih, gembira menulis karangan r Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain Peta Konsep terdiri atas Kegiatan Berbahasa dan Bersastra 6 Pelajaran 116 Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas X SMAMA Merangkum Seluruh Isi Teks Buku A Buku adalah gudangnya ilmu. Istilah itu tidak semata-mata muncul tanpa alasan yang jelas, bukan? Memang, buku merupakan sebuah sarana yang menyediakan berjuta ilmu atau informasi penting di dalamnya. Dari sebuah buku, Anda dapat mengetahui hal-hal yang sebelunya belum pernah Anda ketahui. Salah satu cara agar ilmu atau informasi yang disediakan sebuah buku dapat Anda tangkap semuanya adalah dengan merangkumnya.Caranya, Anda dapat mencatat pokok-pokok isi informasi pada halaman atau bab tertentu yang dirujuk setelah Anda membaca daftar isi. Langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah merangkumnya ke dalam beberapa kalimat pendek. Rangkuman dapat diartikan sebagai penyajian singkat dari suatu karangan asli, dengan tetap menjaga urutan isi dan sudut pandang pengarangnya. Dengan demikian, merangkum merupakan kegiatan mempersingkat bacaan dari sebuah teks tanpa mengubah urutan isi teks aslinya. Sekarang, baca dan perhatikanlah sebuah kutipan dari buku teori dan apresiasi puisi yang ditulis Herman J. Waluyo halaman 145-148. Anda dapat membuat rangkuman dari kutipan tersebut. Tujuan Belajar Anda diharapkan dapat: mencatat pokok-pokok r penting yang terdapat dalam sebuah buku; membuat rangkuman r isi teks buku. Contoh Pemahaman dan Telaah Puisi Lima bab terdahulu memuat bagaimana memahami puisi secara teoretis. Dalam bab ini akan diberikan contoh pemahaman dan pembahasan puisi. Contoh ini meliputi pemahaman puisi lepas bukan kumpulan puisi, pemahaman kumpulan puisi, dan uraian umum tentang kecenderungan mutakhir puisi Indonesia. Uraian pada bab ini dipandang penting untuk melengkapi gambaran menyeluruh tentang puisi. Sudah dinyatakan di depan bahwa karya sastra tidak bersifat otonom. Dalam memahami makna karya sastra, kita dapat mengacu ke berbagai hal yang erat berhubungan dengan puisi itu. Dalam pemahaman puisi ini, hal yang dipandang erat berhubungan dengan puisi itu adalah penyair dan kenyataan sejarah. Puisi-puisi yang relatif sulit ditafsirkan maknanya, biasanya dapat ditafsirkan melalui penge- nalan kita terhadap penyair dan kenyataan sejarah.

A. Langkah-Langkah dalam Memahami Puisi

Langkah-langkah pemahaman sebuah puisi sebenarnya sejalan dengan isi buku ini. Pada Bab I kita diperkenalkan puisi sebagai suatu totalitas atau sebagai sebuah struktur. Dari jaman ke jaman wujud struktur puisi itu berubah-ubah, tetapi tetap sebagai struktur. Majas, versiikasi, dan pengonsentrasian bahasa merupakan 117 Keanekaragaman unsur-unsur puisi yang tetap bertahan. Struktur puisi dibangun oleh struktur isik metode pengucapan makna dan struktur batin makna puisi. Pada Bab II dibahas faktor genetik dari puisi, yakni pengarang dan ke- nyataan sejarah sebagai faktor yang turut menentukan makna puisi. Dalam setiap pembahasan puisi baik puisi lepas maupun kumpulan puisi, kiranya kita tidak mungkin melupakan penyair dan kenyataan sejarah yang memberikan latar belakang terhadap makna puisi itu secara menyeluruh sebagai suatu totalitas. Aliran, ilsafat, agama, pandangan hidup, latar belakang sosial budaya, dan latar belakang pemikiran atau disiplin ilmu kiranya akan memberi warna kepada puisi yang diciptakan. Demikian juga jaman di saat puisi itu diciptakan juga akan memberi corak puisi yang diciptakan. Puisi yang diciptakan sekitar tahun 1960-an akan dipandang ketinggalan jaman jika memakai prinsip-prinsip soneta atau gurindam. Tetapi puisi tahun 1960-an juga tidak dapat didekati dengan kriteria tahun 70-an. Pada Bab II tersebut dinyatakan sebagai pembahasan genetik puisi yakni penyair dan kenyataan sejarah. Pembahasan puisi Indonesia dapat lebih terarah pada sasaran yang tepat dengan mempertimbangkan latar belakang penyair dan kenyataan sejarah itu. Bab III membahas unsur-unsur yang membangun struktur isik puisi. Unsur-unsur itu jalin-menjalin memben- tuk kesatuan. Bab IV membahas unsur- unsur struktur batin puisi. Unsur-unsur itu juga jalin-menjalin membentuk kesatuan utuh. Struktur isik dan struktur batin adalah dwitunggal yang terungkap di dalam puisi. Kedua struktur dapat ditelaah unsur- unsurnya, namun tidak dapat saling dipisah- kan. Bercampurnya unsur-unsur itu dalam puisi bagaikan tepung terigu dan telur yang sudah diaduk menjadi adonan roti. Pada Bab V diberikan macam-macam puisi. Hal tersebut dikemukakan hanya sebagai pelengkap pengetahuan tentang puisi. Dengan empat bab tersebut, kita dapat memahami puisi sebagai suatu struktur dan sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh. Langkah-langkah menelaah puisi dapat melalui tahap-tahap sebagai berikut bandingkan dengan Explication de Texte dalam Andre Hardjana, 1982: 53-58. 1. Struktur Karya Sastra Pada tahap pertama kita berusaha memahami struktur karya sastra secara umum, Apakah puisi ini berstruktur sebagai puisi lama, baru, Angkatan 45, ataukah puisi kontemporer. Apakah bentuk puisi itu konvensional ataukah nonkonvensional. Penelaah berusaha memahami bait-bait dan lirik-lirik, serta memahami secara global tema apakah yang dikemukakan oleh penyair. 2. Penyair dan Kenyataan Sejarah Untuk melengkapi pemahaman secara global karya yang kita telaah, maka kita bahas siapakah penyairnya, bagaimana aliran ilsafat, corak khas yang menjadi ciri dari jaman penyair itu berkarya, kata-kata dan ungkapan khusus yang berhubungan dengan penyair, aliran, ilsafat, dan jaman saat puisi itu diciptakan. Dengan dilengkapi data tentang penyair dan kenyataan sejarah ini, totalitas puisi akan lebih mudah diinterpretasikan. 3. Telaah Unsur-unsur Struktur isik dan struktur batin puisi ditelaah unsur-unsurnya. Kedua struktur itu harus mempunyai kepaduan dalam mendukung totalitas puisi. Telaah ini menyangkut telaah unsur-unsur puisi dan berusaha membedah puisi sampai ke unsur-unsur yang sekecil-kecilnya. Ditelaah bagaimana struktur isik digunakan untuk 118 Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas X SMAMA mengungkapkan struktur batin dan bagaimana struktur batin dikemukakan. Telaah yang demikian menghasilkan pem- bahasan puisi secara lebih mendalam. a. Struktur isik. Dalam telaah struktur isik dibahas bagaimana kecakapankreatiitas penyair dalam menciptakan puisi. Maka struktur isik disebut pula metode puisi. Ditelaah bagaimana penyair memilih, mengurutkan, dan memberi sugesti kata diksi; bagaimana penyair menciptakan pengimajian; bagai- mana kata-kata diperkonkret; bagaimana penyair menciptakan lambang dan kiasan majas; bagaimana versiikasi dalam puisi itu; dan bagaimana penyair menyusun tata wajah puisi. Telaah struktur isik tidak dapat dilepaskan dengan telaah struktur batin. Dapat juga ditelaah hubungan antara struktur isik dengan tuntutan pengucapan batin penyair. b. Struktur batin. Semua unsur struktur isik digunakan penyair untuk mengungkapkan tema dan amanat yang hendak disampaikannya. Dengan kata lain, struktur isik dan struktur batin atau struktur tematik dan struktur sintaktik tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemampuan memahami struktur isik secara mendalam dan canggih memungkinkan pembaca memi- liki kemampuan menghayati makna yang hendak disampaikan oleh penyair karena tema, perasaan, nada, dan amanat disampaikan melalui struktur isik puisi. Adanya jalinan antara struktur isik dan struktur batin yang begitu kuat, menyebabkan perlunya pembaca memahami kedua struktur ini secara bersama-sama. Tingkat pemikiran, luapan rasa hati penyair, dan tingkat imajinasi pengalaman penyair, diungkapkan dengan metode atau teknik pengucapan khas milik penyair. Nilai artistik sebuah karya sastra terletak dari tepat tidaknya penyair mengungkapkan struktur batinnya ke dalam struktur isik teknik. Jika takarannya tepat, akan terasa ada keharmonisan antara kedua struktur itu. Keharmonisan antara kedua struktur itu tidak bersifat statis. Pembaca menghendaki sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, faktor kreativitas penyair juga ikut berperan dalam menentukan nilai artistik sebuah puisi. Jadi, struktur batin dan gaya pengucapan disampaikan lewat bahasa penyair merupakan dua hal yang saling berhubungan dan saling menentukan. 4. Sintesis dan Interpretasi Setelah menelaah secara mendalam struktur puisi hingga ke unsur-unsurnya, kemudian kita dapat mensintesiskan telaah kita itu. Sintesis itu dapat berujud jawaban atas pertanyaan sebagai berikut 1 Apakah amanat pesan yang hendak disampaikan penyair?; 2 Mengapa penyair meng-gunakan bahasa yang demikian hubungannya dengan perasaan dan nada; 3 Apakah arti karya tersebut bagi kita peneliti?; 4 Bagaimana Anda terhadap apa yang dikemukakan penyair?; 5 Bagaimana penyair menciptakan puisi itu, apakah cukup mahir? Sumber: teori dan apresiasi puisi