Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013
17
sosial.Penggabungan kelembagaan pendidikan berdasarkan perannya yang selama ini dianut apakah telah benar.Keempat ilmu dasar tersebut digabung karena peran mereka sebagai ilmu dasar dan bukan karena adanya
kemiripan materi kajian.Hal ini telah mengakibatkan pemborosan pembiayaan kelembagaan karena laboratorium yang merupakan ciri khas keilmuan tersebut tidak memiliki kesamaan antara satu dan lainnyya sehingga masing-masing
wajib memiliki laboratorium. Banyak keilmuan lain yang diklaim berbeda dengan kimia tetapi memiliki kesamaan laboratorium, sehingga jika keilmuan ini digabung secara kelembagaan dapat menghemat anggaran yaitu laboratorium
dan tenaga pengajar.
Lembaga Pendidikan Tinggi Kimia di Indonesia yang menggunakan ilmu Kimia sebagai dasar kajiannya adalah Program Studi Kimia, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Studi Teknik Kimia, Program Studi Petro dan Oleo
Kimia, Program Studi Industri Kimia Perkebunan, Program Studi Analisis Kimia, dan berbagai keilmuan lain dengan 50 keilmuan kimia untuk menunjang kompetensi yang ingin dicapai, tetapi tidak menggunakan nomenklatur kimia
dalam program studinya. Program Studi yang kimia tersebut secara kelembagaan terpisah bahkan antara ahli kimia dari masing-masing kelembagaan kimia tersebut saling pro-kontra, yaitu kaum kimia yang dilahirkan dari Program Studi
Kimia Murni tidak jarang melecehkan lulusan Program Studi Kimia yang lain yang bukan Kimia murni. Berdasarkan pengamatan tersebut maka perlu pemikiran baru tentang pengembangan keilmuan kimia dalam konteks kelembagaan
pendidikan dan juga dalam konteks perluasan materi pengkajian.
II. KEDUDUKAN ILMU KIMIA DALAM FILSAFAT ILMU
Ilmu Kimia mengkaji tentang materi dan perubahannya yaitu berupa materi dan perubahan yang sangat mendasar dalam kehidupan ini.Materi yang dimaksud dimulai dari atom beserta penyusunnya, unsur, molekul
sederhanamikromolekul, hingga pada molekul besarmakromolekul.Perubahan yang dikaji adalah dari atom membentuk unsur, dari unsur membentuk molekul sederhanamikromolekul, dari molekul sederhanamikromolekul
membentuk molekul besarmakromolekul serta perubahan sebaliknya.Setiap perubahan dari status materi satu ke status materi lainnya melibatkan perubahan kimia dan perubahan fisika secara bersamaan.Kedua perubahan tersebut tidak
mudah untuk dipelajari secara bersamaan sehingga terbentuk dua keilmuan yang mendasar yaitu ilmu Kimia dan Fisika. Kedua ilmu pengetahuan tersebut yang mendasari keilmuan lain di alam semesta ini sehingga terbentuklah kemajuan
demi kemajuan dalam peradaban umat manusia.
Kedudukan Ilmu Kimia dalam filsafat ilmu berada pada tempat yang paling mendasar bersama ilmu fisika dan matematika hingga pada seluruh strata ilmu pengetahuan. Secara sederhana dapat digambarkan melalui struktur mahluk
hidup yaitu mulai dari mikromolekul bergabung secara kimia dan secara fisika membentuk molekul besar dan atau membentuk kumpulan molekul besar dan kecil dengan menghasilkan karakter tertentu yang disebut dengan sel, dan
selanjutnya antara sel satu dan sel lainnya membentuk kumpulan baru yang teratur dengan karakter tertentu dan baru yang disebut dengan jaringan. Sejak kumpulan materi yaitu kumpulan molekul kecil dan molekul besar membentuk sel
mahluk hidup telah terbentuk sifat baru yaitu sifat biologi, dan pada keadaan ini terbentuklah ilmu pengetahuan yang baru yaitu ilmu Biologi. Materi yang namanya molekul merupakan gabungan unsur dan proses pembentukannya telah
dikaji secara baik oleh kimia, dan selanjutnya kumpulan molekul yang menghasilkan sifat atau karakter tertentu yang disebut sel untuk memahaminya melibatkan ilmu fisika dan matetika. Ilmu kimia seakan berhenti kajiannya setelah
berhasil mengurai secara tuntas mekanisme pembentukan dan pemecahan molekul, sedangkan kehidupan adalah interaksi antar molekul, interaksi antar kumpulan molekul, dan interaksi kumpulan molekul dengan kumpulan molekul
lainnya.Apakah memang kajian kimia hanya berhenti pada skala molekul, dan tidak ingin terlibat pengkajian karakter baru dari hasil penggabungan antara kumpulan molekul satu dengan kumpulan molekul lain, bahkan apakah hanya
mengkaji satu mol dan satu molekul tetapi bukan banyak molekul.Ilustrasi kedudukan Ilmu Kimia dalam filsafat ilmu pengetahuan ditunjukkan pada Gambar 2.1.berikut ini:
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013
18
Gambar 2.1. Kedudukan Ilmu Kimia daalam filsafat Ilmu Pengetahuan Pengertian materi dalam konteks ilmu kimia terbatas pada atom, unsur, dan molekul, sedangkan materi baru
hasil kombinasi antar jenis molekul cenderung tidak dikaji secara kimia.Apakah memang perubahan tersebut tidak mengalami sifat kimia baru sebagai akibat interaksi fisika. Jika dipelajari secara struktur molekul organik, maka seluruh
interaksi akan memberikan efek yang artinya terjadi perubahan sifat kimia yang baru. Kajian ilmu kimia selama ini berhenti di tepi jalan, bahkan ditepi jurang dan tidak masuk dalam arena kehidupan
nyata. Para ahli kimia mengkaji proses sintesis molekul baru atau pemecahan molekul dengan perhatian penuh pada mekanisme proses serta perubahan kimia dan fisika yang menyertainya. Pengkajian paling jauh adalah mengungkap
karakter tertentu suatu molekul yaitu karakter yang terkait dengan kemungkinan potensi untuk sesuatu, tetapi enggan melakukan uji yang sesungguhnya terhadap potensi molekul tersebut.Hasil kajian tertehenti pada pembuatan sesuatu
yang berpotensi untuk sesuatu, sedangkan definisi potensi adalah kemampuan yang terpendam. Makin tinggi kemampuan tentang ilmu kimia seseorang makin takut melaksanakan riset yang terkait dengan kehidupan nyata, dan
pada akhirnya peminat ilmu Kimia semakin menurun dan bahkan masuk pada Program Studi Ilmu Kimia bukan karena minat tetapi karena lebih berpeluang lulus masuk karena peminat sepi. Para juara olimpiade Kimia di dunia, adakah
mereka yang melanjutkan pendidikan tinggi pada ilmu kimia?, jika tidak maka semakin hari ilmu kimia semakin menakutkan.
Sekitar 90 manusia mungkin tidak menyadari bahkan tidak mengakui bahwa perkembangan peradaban ini berasal dari perkembangan pengetahuan ilmu kimia dan fisika, bahkan kemungkinan termasuk manusia yang telah
memilih kimia sebagai keahliannya juga tidak menyadari jasa kedua ilmu pengetahuan tersebut.Para penganut ilmu
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013
19
kimia menyadari bahwa ilmu kimia memiliki peran penting dalam kehidupan di alam semesta ini setelah ilmuan tersebut pengetahuannya telah mencapai pemahaman tingkat tinggi, tetapi sang ilmuan tidak mampu untuk
mengkomunikasikannya secara sederhana kepada halayak tentang pentingnya ilmu kimia dalam kehidupan ini, dan akibatnya tingkat pentingnya ilmu kimia di alam semesta ini hanya diketahui oleh para ilmuan kimia itu sendiri. Karya-
karya ilmuan kimia hasil penemuan para ahlinya hanya dikomunikasikan kepada para ahli kimia lainnya dan paling jauh kepada para pemerhati ilmu kimia, terlebih karya-karya tersebut sangat mendalam sehingga tidak mudah untuk
difahami oleh halayak.Kaitan kimia dan kehidupan sehari-hari kita tidak mampu menguraikannya secara teknik dan keilmuan sehingga peminat ilmu kimia terus merosot, terlebih sifat pragmatis manusia semakin meningkat. Akankah
Ilmu Kimia itu punah, siapa yang bertanggung jawab, tentu barisan pertama adalah guru Kimia yang kadang dilecehkan oleh ahli kimia yang lulusan non keguruan yang menganggap diri menguasai kimia secara paripurna, lalu sejauh ini
apakah ia telah memberikan kemanfaatan pada orang lain dibandingkan guru kimia. Jadi guru kimia adalah barisan utama pelestari ilmu kimia di dunia ini.
III. PENGEMBANGAN-PENGEMBANGAN ILMU KIMIA