Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Kurniawati Azizah, 2014 Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif D engan metode heuristik tipe best first search Untuk mata pelajaran desain grafis smk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor Alternatif Jawaban 1 Sangat Setuju SS 2 Setuju S 3 Tidak Setuju TS 4 Sangat Tidak Setuju STS 2. Menentukan skor dari masing-masing item instrumen, dengan cara: a. Menentukan skor ideal = skor alternatif jawaban sangat setuju SS x jumlah responden. b. Mengitung skor responden = ∑ skor pilihan responden. c. Menentukan presentase skor dari tiap jawaban : skor responden : skor ideal x 100 3. Membuat kategori skor dari jawaban responden Berikut ini keterangan dari kategori skor dari jawaban responden: Tabel 3.3 Keterangan atas kategori dari skor jawaban responden. Skor Presentasi Interpretasi 25 Sangat Tidak Baik 26-50 Tidak Baik 51-75 Baik 76-100 Sangat Baik Tahap ini menentukan penilaian dari kelayakan multimedia pembelajaran, kelayakan dari instrumen materi pembelajaran, serta penilaian untuk mengetahui respon siswa. Pada tahapan ini data angket akan di klasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Jika nilai yang didapatkan 77 menurut Sugiyono 2014 artinya penilaian termasuk dalam kategori interval “baik dan sangat baik, tetapi lebih mendekati baik”. Kurniawati Azizah, 2014 Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif D engan metode heuristik tipe best first search Untuk mata pelajaran desain grafis smk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 Kategori dari skor jawaban responden. Kurniawati Azizah, 2014 Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif D engan metode heuristik tipe best first search Untuk mata pelajaran desain grafis smk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan tahapan-tahapan penelitian dan pengembangan Research and Development yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil, diantaranya: 1. Mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif metode heuristic tipe best first search dilakukan dengan metode penelitian Research and Development dan dengan model perancangan multimedia menggunakan model perancangan waterfall sekuensial linier yang terdiri dari analisis, desain, kode, dan Tes. Dalam metode ini hierarkiurutan materi menggambarkan urutan yang harus dikuasai siswa berdasarkan nilaivalue suatu materi tertinggi sampai dengan urutan materi terakhir. Untuk menentukan urutan dari tiap materi, setiap materi harus memiliki bobotnilaivalue agar urutan materi dari awal hingga akhir pembelajaran diketahui. Maka untuk mencari bobotnilaivalue digunakan sistem pendukung keputusan Analytic Hierarchi Process AHP. Sistem pendukung keputusan ini digunakan untuk menentukan perbandingan bobotnilaivalue antar materi dengan menghitung nilai eigen dan vektor eigen dalam tiap materi. Setelah setiap materi tersebut memiliki sebuah nilai atau bobot. Materi yang memiliki bobotnilaivalue paling tinggi akan dipilih untuk pembelajaran dengan memperhatikan tingkatanlevel dari materi tersebut. Materi yang memiliki bobot materi lebih besar akan memiliki peluang lebih utama untuk dipelajari. 2. Multimedia pembelajaran interaktif dengan pengurutan materi motode heuristik tipe best first search berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan dari nilai pretest hingga nilai postest siswa. Perhitungan peningkatan nilai pretest hingga postest menggunakan signifikansi indeks gain, nilai gain yang dihasilkan sebesar 0,6 artinya penilaian indeks gain dalam pengaruhnya terhadap Kurniawati Azizah, 2014 Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif D engan metode heuristik tipe best first search Untuk mata pelajaran desain grafis smk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran termasuk ke dalam kriteria sedang. Menurut hasil angket respon siswa terhadap media menunjukan perolehan persentase yang didapat dari 20 responden sebesar 77,76 , artinya multimedia pembelajaran termasuk ke dalam kriteria sangat baik.

B. Saran

Berikut ini rekomendasi dari penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan, diantaranya: 1. Materi dalam multimedia yang telah terpilih dengan metode best first search sebaiknya bisa lebih bersifat luwes, dimana materi pembelajaran yang telah dipilih dapat bebas di edit, dapat ditambahkan atau dapat dikurangi oleh guru. 2. Dalam pembobotanpenentuan materi pembelajaran peneliti menginput nilaivalue secara manual dimana nilaivalue materi ini sebelumnya diluar sistem sudah dihitung, sebaiknya pembobotan lebih bersifat fleksibel sesuai dengan inputan guru mengenai informasi angka-angka pembentuk nilaibobotvalue dari suatu materi, sehingga sistemlah yang melakukan proses pembobotan materi. 3. Perlu dikaji lebih mendalam pencarian responden untuk menentukan nilaibobotvalue materi yang akan diurutkan dengan metode best first search. Responden harus seorang pakarahli materi. Jumlah responden diharapkan lebih banyak minimal 3 sehingga data yang akan diolah hasilnya akan menjadi lebih kredibel. 4. Pada materi ini materi belum disusun berdasarkan kemampuan siswa. Dalam mengembangkan metode ini diharapkan pengembang berikutnya memperhatikan peta konsep pembelajaran, dan kemampuan siswa berdasarkan tingkatan materi antara jenis materi jenis materi dengan kategori materi mudah, sedang, atau susah. 5. Sebaiknya responden yang digunakan dalam penentuan bobot materi selain oleh para ahli ditambahkan juga objek responden oleh beberapa siswa untuk mewakili pembobotan materi berdasarkan kemampuan siswa. Kurniawati Azizah, 2014 Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif D engan metode heuristik tipe best first search Untuk mata pelajaran desain grafis smk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kurniawati Azizah, 2014 Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif D engan metode heuristik tipe best first search Untuk mata pelajaran desain grafis smk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Ansyar, Mohd. dan Nurtain. 1993. Pengembangan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Depdikbud. Anton, Horward 1987. Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Erlangga Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya. Arifin, Zaenal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurukulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara. Cyber Media Creations LLC. 2008. Interactive Multimedia. [Online]. Tersedia di: http:edutechwiki.unige.chenInteractive_multimedia. [Diakses 30 September 2014]. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas. Furqan. 2013. Metode Best First Search. [Online]. Tersedia di: http:furqan- tenriajeng.blogspot.com201106v-behaviorurldefaultvmlo.html. [Diakses 21 Juli 2014]. Hamalik, Oemar. 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hanafiah, Nanang. dan Suharna, Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Herlambang, Ferry. 2003. Tutorial Photoshop 7.0. Surabaya: Indah Surabaya. Idi, Abdullah 2011. Pengembangan Kurikulum Teori Praktik . Yogyakarta: Arr-Ruzz Media. Jensen, Rune Muller 2011. Efficient AI Programming. Denmark : IT University of Copenhagen Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intellegence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.