Uji Hipotesis Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Rizki Insan Arif, 2014 Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Item pertanyaan yang diteliti dikatakan reliabel, jika r hitung r tabel  Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak reliabel, jika r hitung r tabel Keputusan pengujian reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika koefisien internal seluruh item r hitung r tabel dengan tingkat signifikansi 5 maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item r hitung r tabel dengan tingkat signifikasi 5 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5 dan derajat kebebasan dk n-2 30-2=28 dengan menggunakan software komputer SPSS Statistical Product for Service Solution 17.0, berikut hasil pengelohan data uji reliabilitas: Tabel 3.12 Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk The Amaroossa Hotel Bandung No. Variabel Perceived r hitung Alpha Cronbach r tabel Keterangan Performance 1. Appearance 0.777 0.70 Reliabel 2. Kandungan Bahan Tambahan Pangan 0.710 0.70 Reliabel Expectation 1. Appearance 0.956 0.70 Reliabel 2. Kandungan Bahan Tambahan Pangan 0.966 0.70 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data Pra Penelitian 2013

3.7.3 Uji Hipotesis

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independen variabel yaitu Kualitas Produk x 2 , sedangkan variabel dependen adalah Kepuasan Konsumen variabel y 1 . Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang diuji, maka statistik yang akan digunakan dengan pengujian hipotesis parsial dengan Rizki Insan Arif, 2014 Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan uji t dan pengujian hipotesis secara simultan dengan uji f sebagai berikut: t hitung = √ −2 √ − 2 Sugiyono, 2012:230 Keterangan: t hitung = nilai t r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel a. jika t hitung ≤ t tabel maka H diterima dan menolak H a yang artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial. b. jika t hitung t tabel maka H ditolak dan menerima H a yang artinya terdapat pengaruh secara parsial. F hitung = 2 2 Sugiyono, 2012:235 Keterangan: R = Nilai koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen bebas n = Jumlah anggota sampel a. Jika F hitung ≥ F tabel maka H ditolak dan H a diterima, artinya terdapat pengaruh antara sistem keamanan makanan dan kualitas produk berbasis SOP dan SSOP terhadap kepuasan konsumen. b. Jika F hitung F tabel maka H diterima dan H a ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara sistem keamanan makanan dan kualitas produk berbasis SOP dan SSOP terhadap kepuasan konsumen. Rizki Insan Arif, 2014 Analisis Persepsi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Produk Berbasis Standard Operating Procedure Dan Sanitation Standard Operating Procedure Di Food And Beverage The Amaroosa Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif verifikatif antara sistem keamanan makanan dan kualitas produk berbasis Standard Operating Procedures SOP dan Standard Sanitation Operating Procedures SSOP yang berimplikasi terhadap kepuasan konsumen food and beverage The Amaroossa Hotel Bandung yang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan sistem keamanan makanan berbasis SOP dan SSOP yang merupakan dasar dari Hazard Analysis Critical Control Point HACCP berdasarkan penyebaran kuesioner, pengolahan data dan pengamatan dilapangan mendapatkan beberapa titik pengawasan yang harus dilakukan monitoring pada pembelian dan delivery, penyimpanan, persiapan, pemasakan, pendinginan, penyimpanan bahan yang didinginkan, pemanasan kembali, penyimpanan panas hot holding dan service penyajian. Pengamatan terhadap SSOP pada kebersihan personal mendapatkan nilai tertinggi dengan 17.57 kemudian diikuti oleh ketepatan penyimpanan bahan baku sebesar 17.39 dari 6 indikator yang diberikan kepada responden. Sedangkan SOP mendapatkan nilai 160 skor dengan 17.67 persentase keseluruhan, dikarenakan standard recipe pada setiap produk digunakan agar kualitas suatu produk tidak berubah. Dari semua indikator tersebut untuk dilakukan beberapa titik pengawasan agar dapat menstabilkan dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh Food and Beverage Product The Amaroossa Hotel Bandung.