Listriana Pratiwi, 2014 Implementasi Problem Based Learning Dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Suntenjaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Data ini dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang mendeskripsikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan
menggunakan model PBL.
b. Data peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning
Data ini dikumpulkan melalui LKS dan tes tertulis yang mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, observasi juga dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan indikator- indikator dari aspek berpikir kritis yang telah ditentukan, yaitu merumuskan
pertanyaan, membuat hipotesis, melaporkan hasil pengamatan, membandingkan hipotesis, menyimpulkan hipotesis yang diterima, dan mengambil keputusan
pemecahan masalah yang tepat.
F. Analisis dan Interpretasi Data
Setelah data-data penelitian terkumpul, data akan diolah dan dianalisis berdasarkan kelompok data yang telah ditentukan sebelumnya. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif didapatkan dari lembar observasi aktivitas guru dan siswa pada setiap siklusnya. Hasil
observasi yang dilakukan oleh observer dituliskan di kolom deskripsi sesuai dengan kriteria yang tersedia untuk selanjutnya deskripsi tersebut akan dianalisis
oleh peneliti. Selain itu, data kualitatif juga diperoleh dari lembar observasi berpikir kritis dan LKS sebagai data hasil berpikir kritis siswa selama proses
pembelajaran. Kedua data tersebut dianalisis dengan mengelompokan jawaban observer dan jawaban hasil pengerjaan LKS oleh siswa. dari hasil analisis data
kualitatif secara keseluruhan dapat disimpulkan bagaimana keterlaksanaan setiap tahapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA materi peristiwa
alam. Analisis data kualitatif ini juga akan menunjukan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa selama pembelajaran berlangsung. Dalam mendeskripsikan
keberhasilan siswa pada setiap indikator dalam LKS peneliti menggunakan rumus
Listriana Pratiwi, 2014 Implementasi Problem Based Learning Dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Suntenjaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso 2005:57 dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:
P = Keterangan :
P = persentase,
f = jumlah siswa yang memenuhi kategori,
n = jumlah keseluruhan siswa,
100 = bilangan konstanta
Tabel 3.5. Pedoman Tafsiran Data dalam Persentase Kualitatif
Persentase Tafsiran
100 Seluruhnya
90-99 Hampir seluruhnya
70-89 Sebagian besar
51-69 Lebih dari setengahnya
50 Setengahnya
30-49 Hampir setengahnya
1-29 Setengah kecil
Tidak seorang pun Santoso 2005:55
Selain menggunakan analisis data kualitatif peneliti pun menggunakan analisis data kuantitatif dalam pengolahan data hasil belajar siklus I dan II. Tes
tertulis tiap siklus dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:
Keterangan : =
Nilai rata-rata kelas
Listriana Pratiwi, 2014 Implementasi Problem Based Learning Dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Suntenjaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
=
Total nilai yang diperoleh siswa = Jumlah siswa
Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara
klasikal dapat ditentukan dengan rumus :
Keterangan : =
Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65
n =
Banyak siswa 100
= Bilangan tetap
TB =
Ketuntasan belajar
95
Listriana Pratiwi, 2014 Implementasi Problem Based Learning Dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Suntenjaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian mengenai implementasi Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA materi peristiwa
alam untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya, maka beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan mengimplementasikan Problem Based
Learning dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu: a. tahap menyadari
masalah yang dilakukan dengan terlebih dahulu menyajikan media
audiovisual dan artikel bacaan sebagai stimulus bagi siswa untuk menyadari
masalah; b. tahap merumuskan masalah dilakukan dengan membuat
beberapa pertanyaan berdasarkan masalah utama yang telah ditentukan oleh
siswa; c. tahap merumuskan hipotesis dilakukan dengan cara siswa
berdiskusi dengan teman-teman kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang telah mereka buat sebelumnya sesuai dengan pengetahuan yang mereka
miliki; d. tahap mengumpulkan data dengan melakukan percobaan secara
berkelompok; e.
tahap menguji
hipotesis dilakukan
dengan membandingkan jawaban sementara dengan jawaban hasil percobaan melalui
tabel perbandingan, kemudian mencari persamaan antara kedua jawaban
tersebut sebagai hipotesis yang diterima; dan f. tahap menentukan pilihan penyelesaian
dilakukan dengan cara berdiskusi dengan semua kelompok untuk menetukan penyelesaian masalah yang tepat diantara penyelesaian
yang telah dikemukakan setiap kelompok sebelumnya. 2.
Melalui implementasi Problem Based Learning serta modifikasi LKS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V. Peningkatan
kemampuan berpikir kritis yang terjadi adalah indikator sebagai berikut: siswa mampu merumuskan pertanyaan berdasarkan masalah yang ditemukan;