Tes Validitas Uji Normalitas

Ria Devita Pinem, 2014 PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.4.1 Tes Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2010:211. Untuk menguji validitas instrumen, digunakan teknik Korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus dibawah ini: r xy = n ΣXY − ΣX . ΣY n.ΣX2− ΣX 2 . n.ΣY2− ΣY 2 Suharsimi Arikunto, 2010:213 Keterangan: r xy = koefisien validitas yang dicari X = skor yang diperoles dari subjek tiap item Y = skor total item instrumen = jumlah skor dalam distribusi X = jumlah skor dalam distribusi Y 2 = jumlah kuadrat pada masing-masing skor X 2 = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Jumlah responden Dalam hal ini kriteria validitasnya adalah sebagai berikut : r xy 0,20 = Sangat rendah 0,20 – 0,39 = Rendah 0,40 – 0,59 = Sedangcukup 0,60 – 0,89 = Tinggi Ria Devita Pinem, 2014 PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,90 – 1,00 = Sangat tinggi Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisian korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan, dibandingan dengan tabel korelasi tabel nilai r dengan derajat kebebesan N-2 dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden.Jika r yx r 0,05 maka valid, dan jika r xy r 0,05 maka tidak valid.

3.3.4.2 Tes Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2010:221. Untuk menghitung uji reliabiiltas instrumen peneliti menggunakan rumus koefisien alfa  dari Cronbach, dengan rumus sebagai berikut: Rumus untuk menghitung reliabilitas angket adalah : � 11 = � � − 1 1 − � � 2 � � 2 Sedangkan rumus untuk menghitung varians sebagai berikut: � 2 = � 2 − � 2 � � Suharsimi Arikunto, 2010:239 Dengan keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya bulir pertanyaan atau banyaknya soal � � 2 = jumlah varians butir Ria Devita Pinem, 2014 PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � � 2 = varians total x = jumlah skor N = jumlah responden Se lanjutnya dengan taraf signifikansi α = 0,05, nilai reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan N-2 dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden.Jika r 11 r tabe l maka reliabel, dan jika r 11 r tabel maka tidak reliabel.

3.3.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam tahap analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti sebelum pengujian hippotesis dilakukan yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas. Berikut keretangan lebih lanjut.

3.3.5.1 Uji Normalitas

Ide dasar dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan pada data yang normal dan biasanya dimiliki oleh parameter populasi. Selain itu, biasanya dimiliki oleh jenis data yang bersifat numerik, yaitu ratio atau interval. Peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Menurut Harun Al Rasyid, 2005 yang dikutip oleh Sambas Ali Muhidin 2010:93 Penggunaan uji Liliefors ini karena kelebihannya Ria Devita Pinem, 2014 PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu adalah penggunaanperhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat power full sekalipun dengan ukuran sampel kecil. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengujian Liliefors menurut Sambas Ali Muhidin 2010:93 sebagai berikut: a Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data. b Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu frekuensi harus ditulis. c Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya. d Berdasarkan frekeunsi kumulatif, hitunglah proporsi empirik observasi, , fki = fi + fki sebelumnya . e Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z: dimana nilai z, Formula, S i _      Dimana : n i    _ dan 1 2 2       n n x i S i f Menghitung therotical proportion: g Bandingkanlah emphirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi. h Carilah selisih terbesar di luar titik observasi i Buatlah kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H jikaD D n,  artinya data tidak berdistribusi normal . ApabilaD hitung  D tabel dengan derajat kebebasan dk 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal dan H bisa diterima. 3.3.5.2 Uji Homogenitas Ide dasar uji homogenitas adalah untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan terhadap hasil penelitian.Uji asumsi homogenitas ini merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varian Ria Devita Pinem, 2014 PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelompoknya. Dengan demikian pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian ini menggunakan uji Burlett. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung  2 nilai tabel, maka H menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :           2 1 2 . 10 1 LogS db B n Sumber : Sambas Ali Muhidin, 2010:96 Dimana : S 1 2 = varians tiap kelompok data db 1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = Log S 2 gab ∑db 1 S 2 gab = varians gabungan =    db S db S i gab 2 2 . Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varian ini adalah sebagai berikut: Sambas Ali Muhidin, 2010:97 1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut. 2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. 3. Menghitung varians gabungan. 4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett. 6. Menghitung nilai  2 7. Menentukan nilai dan titik kritis. Ria Devita Pinem, 2014 PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8. Membuat kesimpulan. Jika  2 dari nilai tabel  2 , artinya H diterima atau variasi data yang dinyatakan homogen. Dan jika  2 ≥ nilai tabel  2 , artinya H ditolak atau variasi data yang dinyatakan tidak homogen

3.3.5.3 Uji Linieritas