PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT.

(1)

No. Daftar FPEB: 468/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA

BARAT

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh :

Supriyati 1002122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PENGERUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA

BARAT

Oleh:

Supriyati

Sebuah kripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Supriyati

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang,

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

SUPRIYATI

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. Janah Sojanah, M.Si NIP. 19571219 198403 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd. NIP. 19720711 200112 1 001


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH IKLIM

ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DINAS

PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan

Supriyati


(5)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR TABEL ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Pengertian Iklim Organisasi . Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Dimensi Iklim Organisasi .. Error! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi. Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Indikator Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan


(6)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.4 Penilaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.5 Tujuan Penilaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.6 Manfaat Penilaian Kinerja . Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Metode Penelitian/Jenis Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Operasional Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1.1 Operasional Variabel Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1.2 Operasional Variabel Kinerja Karyawan . Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Populasi dan sampel penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.2 Analisis Inferensial ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1 Gambaran Karakteristik Responden . Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Deskripsi Variabel Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan .... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Kinerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Grafik Pencapaian Kinerja Dinas Perkebunan Profinsi Jawa Barat Periode Tahun 2009-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Hubungan Budaya, Iklim, Kinerja Anggota, dan Organisasi...Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 3 Hubungan Iklim dan Budaya, Motivasi Karyawan, dan Kinerja Karyawan...Er ror! Bookmark not defined.

Gambar 2. 4 Kerangka Konseptual Analisis Perilaku S-O-B-C...Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 5 Bagan Kerangka

Pemikiran...Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 6 Model Hubungan Variabel


(9)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai Dinas Perkebuna Provinsi Jawa Barat Periode Tahun 2009-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Rekapitulasi Pencapaian Kinerja (RPK) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Periode Tahun 2009-2013 . Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu

...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Operasional Variabel Iklim Organisasi ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Operasional Variabel Kinerja Karyawan ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Perhitungan Sampel

...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Jumlah Angket untuk Uji Coba

...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi (X) ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Hasil Uji Coba Variabel Kinerja Karyawan (Y) ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ...Er ror! Bookmark not defined.


(10)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 8 Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 9 Contoh Format Tabel Distribusi Lilifors Test ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 10 Model Tabel Uji Barlett

...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 11 Skala Penafsiran Skor Rata-rata Variabel X (Iklim Organisasi ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 3. 12 Skala Penafsiran Skor Rata-rata Variabel Y (Kinerja Karyawan) ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Jenjang Pendidikan ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Skala Penafsiran Skor Rata-rata Variabel X (Iklim Organisasi) ...Er ror! Bookmark not defined.


(11)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 6 Skala Penafsiran Skor Rata-rata Variabel Y (Kinerja Karyawan) ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel4. 7 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel Iklim Organisasi (X)

...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kualitas Pimpinan ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Komunikasi ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Tanggung Jawab ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Tujuan dan Kontrol ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Proses Pengaruh Interaksi ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Rata-rata angket Tiap Indikator untuk Variabel X ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja

Karyawan (Y)

...Er ror! Bookmark not defined.


(12)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 15 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Hasil Kerja ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pengetahuan Pekerjaan.Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Inisiatif ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kecekatan Mental ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 19 Tanggapan responden Mengebai Indikator Sikap ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 20 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Disiplin Waktu dan Absensi

...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Rata-rata Skor Angket Tiap Indikator untuk Variabel Y ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 22 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data ...Er ror! Bookmark not defined.

Tabel 4. 23 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data ...Er ror! Bookmark not defined.


(13)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Oleh:

Supriyati 1002122

Skripsi ini di bimbing oleh:

Dr. Janah Sojanah, M.Si.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kondusif tidaknya iklim organisasi, tingkat kinerja serta adakah pengaruh dari iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif-verifikatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang diperoleh dari sampel karyawan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 57 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama: iklim organisasi di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berada pada kategori kondusif. Dari kelima indikator iklim organisasi, skor rata-rata tertinggi berada pada indikator komunikasi sedangkan skor terendah berada pada indikator kualitas pimpinan. Untuk mengatasi hal tersebut maka pimpinan harus mampu membangun suasana yang harmonis dan menjalin hubungan yang lebih respect atau lebih peduli terhadap masalah yang sedang dialami oleh karyawan. Kedua: tingkat kinerja karyawan berada pada kategori tinggi. Dari keenam indikator kinerja karyawan skor rata-rata tertinggi berada pada indikator disiplin waktu dan absensi sedangkan skor terendah berada pada indikator inisiatif. Untuk mengatasi hal tersebut maka karyawan harus memiliki pemikiran yang lebih luas dan terbuka guna selalu merasa termotivasi dan terangsang untuk melakukan suatu hal yang lebih baik untuk mendorong tercapainya kinerja yang optimal. Ketiga, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim organisasi terhadap kinerja karyawan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.


(14)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

ORGANIZATIONALCLIMATEEFFECTON THE PERFORMANCEOF EMPLOYEES INDEPARTMENT OFPLANTATIONWEST JAVA

By:

Supriyati 1002122

This thesis isguidedby:

Dr. JanahSojanah, M.Si.

The purpose of this study was to obtain an overview of the whether or not conducive organizational climate, employee performance levels and is there any influence of organizational climate on employee performance in the Plantation Department of West Java Province.

The method used in this research is descriptive-verification. Techniques of data collection using questionnaires obtained from a sample of employees Plantation Office of West Java province, amounting to 57 people. The data analysis technique used is a simple linear analysis.

The results showed that: First: organizational climate in Plantation Department of West Java Province is in the conducive category. From the five indicators of organizational climate, the highest average scores is in communication indicator, while the lowest score is the indicator of leadership quality . To solve this problem, the must be able to build a harmonious atmosphere and in a relationship more respect or more concerned about problem you are experiencing by employees. Second: the level of employee performance at the high category. From the six indicators of employee , the highest average scores is on indicators of time discipline and attendance while the lowest scores is on indicator initiatives. To solve this problem . employees should have the broadest sense and open mind to always feel motivated and stimulated to do something better to encourage the achievement of optimum performance. Third, there is a positive effect and significant among organizational climate on employee performance Plantation Department of West Java Province.


(15)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance) adalah mengenai kinerja karyawan. Dimana kinerja karyawan merupakan tolak ukur sejauh mana suatu organisasi dapat dinilai baik oleh public dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan ataukah tidak.

Pada era globalisasi dan perkembangan zaman sekarang ini, setiap perusahaan atau instansi pemerintah dituntut untuk lebih produktif dalam menjalankan setiap pekerjaan. Hal yang paling utama dari sebuah organisasi adalah sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Sumber daya manusia menjadi salah satu aspek yang terpenting dalam perusahaan, karena apabila suatu sumber daya manusia dalam suatu perusahaan kurang memiliki performa yang baik maka akan menghambat tercapainya tujuan organisasi yang telah di tetapkan.

Masalah kinerja sudah menjadi masalah yang umum yang dihadapi oleh setiap perusahaan ataupun instansi pemerintahan. Apabila karyawan tidak memiliki kinerja (performance) yang baik maka hal tersebut perlu sagera dibenahi oleh perusahaan. Karena dengan rendahnya performa karyawan mereka


(16)

2

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan kurang termotivasi dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang diberikan. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi tidak pernah luput dari peran karyawan sebagai sumber daya manusia milik perusahaan. Karena karyawan dapat menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan.

Seperti apa yang diungkapkan oleh T Hani Handoko (1998:80) yang menyatakan bahwa:

Karyawan adalah kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian dapat dinilai bahwa peran sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat mahal dan berharga bagi pengembangan kegiatan organisasi untuk menjalankan visi dan misi organisasi, memenuhi kebutuhan perusahaan secara kuantitas maupun kualitas, komponen terhadap tugas-tugas, serta menghasilkan kinerja yang efektif hingga superior pada jabatan dan peranan masing-masing serta berkontribusi secara optimal dalam memajukan organisasi, serta perannya yang dapat memenuhi tuntunan tidak hanya kondisi internal tapi juga dapat memenuhi tuntutan eksternal organisasi.

Kinerja pegawai menunjukkan kesuksesan setiap individu atau kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya. Upaya meningkatkan kinerja tidak hanya bersumber dari satu faktor saja, akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja. Selain faktor dari dalam diri


(17)

3

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

individu, faktor lingkungan atau luar pun turut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan kualitas kinerja karyawan.

Dengan melihat uraian diatas, masalah kinerja karyawan merupakan persoalan yang akan dijadikan kajian dalam penelitian ini. Faktor utama yang yang sangat berperan dalam mewujudkan kinerja yang baik adalah sumber daya manusia. Dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan di dukung oleh kondisi lingkungan dan iklim organisasi yang baik maka diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan yang menyebabkan tercapainya tujuan organisasi yang telah direncanakan.

Baik tidaknya suatu organisasi tergantung pada perusahaan yang dapat mengoptimalkan hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan, baik secara individu maupun kelompok. Kinerja pegawai atau kinerja individu merupakan dasar dari kinerja organisasi.

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pengurusan perkebunan seperti menangani bidang perkaretan dan tanaman keras lainnya. Dinas perkebunan Provinsi Jawa Barat membawahi Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP), Balai Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan (BPBTP), dan Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan(BP2MB). Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Memiliki Visi yaitu tercapainya masyarakat agribisnis perkebunan yang mandiri, dinamis, dan sejahtera. Adapun Misi dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yaitu 1) meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas usaha


(18)

4

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkebunan, 2) meningkatkan mutu hasil nilai tambah dan pemasaran produk usaha perkebunan, dan 3) meningkatkan pemberdayaan sumber daya perkebunan. Tentunya visi dan misi tersebut bisa terlaksana jika setiap pegawai memiliki kinerja yang tinggi serta ditunjang dengan iklim organisasi yang baik dan sesuai.

Adapun fenomena-fenomena yang penulis dapat dari hasil pra penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Iwan selaku pimpinan bagian kepegawaian pada 24 Februari 2014 mengatakan bahwa, tingkat absensi karyawan Dinas Perkebunan Jawa Barat mengalami kenaikan dan penurunan secar fluktuatif. Seperti terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. 1

Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai Dinas Perkebuna Provinsi Jawa Barat

Periode Tahun 2009-2013

Tahun Total Pegawai

Target Kehadiran

(%)

Realisasi Kehadiran

(%)

Realisasi Ketidakhadiran

(%)

Keterangan (%)

2009 165 100 85,04 14,96 -

2010 168 100 93,09 6,91 Naik 8,05

2011 162 100 94,92 5,08 Naik 1,83

2012 155 100 88,12 11,88 Turun 6,8

2013 135 100 84,96 15,04 Turun 3,16

Sumber:Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Dari tabel diatas terlihat bahwa periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 penurunan persentase ketidakhadiran paling tinggi jatuh pada tahun 2013 dimana besaran persentase nya adalah 15,04%. Periode tahun 2009 persentase


(19)

5

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehadiran sebanyak 85,04% dan mengalami kenaikan pada tahun 2010 yaitu menjadi 93,09%. Dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami kenaikan kehadiran dengan selisih sebesar 8,05%. Kemudian di tahun 2011 kembali mengalami kenaikan ketidakhadiran yaitu menjadi 94,92% dengan selisih kenaikan sebesar 1,83%. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2012 persentase kehadiran mengalami penurunan secara signifikan sebanyak 6,8%. Dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2013 dari yang tadinya 88,12% menjadi 84,96%, dimana pada tahun 2013 menjadi tahun yang paling tinggi tingkat ketidakhadirannya.

Jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan kinerja perusahaan akan menurun yang mengakibatkan pula pada penurunan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. 2

Rekapitulasi Pencapaian Kinerja (RPK) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Periode Tahun 2009-2013

No Tahun

Persentase Pencapaian Kinerja (%)

Jumlah Keterangan Pelaksana Pejabat

Fungsional

Pejabat Struktural

Eselon IV

Pejabat Struktural

Eselon III

1. 2009 96,8 97,4 85,9 93,2 93,3 -

2. 2010 76,6 94,2 77,5 78,2 81,6 Turun 11,7

3. 2011 95,5 99,7 87,1 100 95,5 Naik 13,9

4. 2012 90,2 87,5 79,7 75 83,1 Turun 12,4

5. 2013 95,5 99,7 80,6 89,5 91,3 Naik 8,2


(20)

6

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa tingkat pencapaian kinerja karyawan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terjadi secara fluktuatif. Standar minimal penilaian kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 85%. Dari hasil pencapaian kinerja karyawan yang dilakukan masih terdapat beberapa pejabat yang pencapaian kinerja nya kurang nilai yang telah ditentukan. Mulai dari pejabat pelaksana persentase penilaian kinerja dari tahun ketahunnya mengalami kenaikan dan penurunan dengan persentase penilaian kinerja tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan persentase sebanyak 96,8% dan kinerja terendah terjadi pada tahun 2010 dengan persentase sebanyak 76,6%. Pada pejabat fungsional persentase kinerja tertinggi berada pada tahun 2011 yaitu sebesar 99,7 dan kemudian mengalami penurunan persentase kinerja pada tahun 2012 yaitu menjadi 87,5%. Untuk pejabat struktural eselon IV persentase penilaian kinerja dari tahun ketahunnya mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif, dengan persentase kinerja tertinggi jatuh pada tahun 2011 dengan persentase sebanyak 87,1% dan persentase terendah pada tahun 2010 dengan persentase sebanyak 77,5%. Dan pada pejabat struktural eselon III persentase penilaian kinerja nya mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif seperti yang terjadi pada pejabat pelaksana dan pejabat struktural eselon IV dimana untuk persentase kinerja tertinggi terjadi pada tahun 2011 dengan persentase sebanyak 100% dan persentase terndah terjadi pada tahun 2012 dengan persentase sebanyak 75%.


(21)

7

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bisa dilihat pada tahun 2009 persentase pencapaian kinerja karyawan sebesar 93,3% dan mengalami penurunan di tahun 2010 dengan selisih 11,7% menjadi 81,6%. Pada tahun 2011 pencapaian kinerja karyawan mengalami kenaikan sebesar 13,9% persentase pencapaian kinerja nya menjadi 95,5%. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2012 persentase pencapaian kinerja mengalami penurunan sebanyak 12,4% dan persentase kinerjanya menjadi 83,1%. Dan pada tahun terkhir yaitu tahun 2013 persentase pencapaian kinerja karyawan nya mengalami kenaikan kembali sebanyak 8,2% dengan persentase pencapaian kinerja karyawan menjadi 91,3%.

Dari hasil analisis yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa persentase penilaian kinerja tertinggi dari setiap pejabat yang dinilai rata-rata terjadi pada tahun 2011 kecuali pada pejabat pelaksana dan terjadi pula di tahun 2009 dan 2013 nilai perolehan tingkat kinerja karyawan sudah melebihi standar minimal yaitu sebesar 85%. Penurunan tingkat kinerja karyawan terjadi pada tahun 2010 dan 2012, tingkat kinerja karyawan memperoleh nilai kurang dari batas minimum yang telah ditetapkan.

Data empiris yang peneliti ambil dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat menunjukkan terjadinya penurunan kinerja karyawan. Untuk lebih jelas nya di gambar kan pada grafik berikut ini.

Gambar 1. 1

Grafik Pencapaian Kinerja Dinas Perkebunan Profinsi Jawa Barat Periode Tahun 2009-2013


(22)

8

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2014

Dari grafik di atas terlihat jelas bahwa penurunan tingkat kinerja terjadi secara fluktuatif dimana penurunan tingkat kinerja paling rendah terjadi pada tahun 2012.

Pentinya pengelolaan kinerja ini akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap instansi yang telah ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola sumber perkebunan mereka menjadi tidak baik. Jika kinerja karyawan terus menurun dikhawatirkan akan merugikan instansi dan mempengaruhi citra nama baik instansi pemerintah.

Penulis mengambil data empiris mengenai data absensi karyawan karena dari absensi tersebut dapat terlihat seberapa besar persentase karyawan mengalami kemangkiran dan salah satu aspek penilaian kinerja yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah aspek penilaian sikap yang salah satu nya adalah absensi . Selain itu peneliti mengambil data empiris tentang kinerja karyawan dikarenakan untuk mengetahui seberapa besar persentase

70 75 80 85 90 95 100

2009 2010 2011 2012 2013


(23)

9

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencapaian kinerja yang dilakukan oleh karyawan. Dari ke dua data empiris tersebut dapat dinilai sejauh mana pencapaian kinerja dari karyawan.

Dari fenomena yang didapat dilapangan menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat kinerja karyawan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka salah satu nya harus menciptakan lingkungan yang nyaman agar perilaku yang ditimbulkan oleh karyawan pun akan sesuai dengan situasi lingkungan yang mereka rasakan. Penulis menduga bahwa hal yang telah terjadi yaitu rendahnya kinerja pegawai yang disebabkan oleh permasalahan kurang kondusifnya iklim organisasi yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Pada dasarnya suatu iklim yang kondusif dan nyaman akan meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan.

Seperti yang dinyatakan oleh Gibson, Ivancevich, and Donelly (Nunuk, Adiarni, 1996: 702) bahwa:

Iklim organisasi merupakan serangkaian dari sifat lingkungan kerja yang dinilai oleh karyawan baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan dianggap menjadi kekuatan utama dalam mempengaruhi perilaku karyawan.

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan penulis melihat bahwa iklim organisasi yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat banyak dipengaruhi oleh komunikasi yang terjalin antar karyawan dan tanggung jawab yang telah diberikan pada setiap karyawan. Iklim organisasi yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dirasa belum kondusif karena keadaan lingkungan kerja disana kurang nyaman, karena masih banyak tercecer berkas-berkas kerja sehingga terlihat bahwa tanggung jawab dari setiap karyawan untuk


(24)

10

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjaga lingkungan kerja nya masih kurang serta ruangan yang sempit. Hal tersebut menunjukkan bahwa iklim organisasi merupakan suatu hal yang penting karena perilaku yang titunjukkan oleh pegawai akan menunjukkan peningkatan kinerja yang tinggi. ‘Iklim yang bermanfaat bagi individu dapat mengharapkan tingkat perilaku dalam bekerja ke arah tujuan yang tinggi’(Steers dalam Magdalena, 1985: 124).

Iklim organisai yang baik akan memunculkan motivasi sehingga sangat mendukung ketercapaian kinerja yang optimal. Oleh karena itu salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menciptakan suatu lingkungan iklim organisasi yang kondusif dan nyaman. Seperti yang dikemukakan oleh

Robert Stringer dalam Wirawan (2007:126) bahwa ‘...iklim organisasi berfokus

pada persepsi-persepsi yang masuk akal atau dapat dinilai, terutama yang memunculkan motivasi, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap

kinerja anggota organisasi.’

Untuk memecahkan masalah tentang kinerja karyawan yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat maka diperlukan suatu pendekatan tertentu, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan perilaku organisasi.

Dimana Luthans (2006) dan Gibson, et al. (1997) mengungkapkan bahwa stimulus merupakan suatu rangkaian yang akan menghasilkan konsekuensi atau hasil tertentu. Yang dimana stimulus merupakan rangsangan dari situasi lingkungan yang dihadapi. Lingkungan dapat menghasilkan suatu perilaku sebagai reaksi dari individu. Maka dari itu individu dan lingkungan akan selalu


(25)

11

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berada dalam suatu hubungan yang tidak terpisahkan. Maka erdasarkan model teori perilaku organisasi ini, stimulus yang dihadapi individu akan menghasilkan suatu prilaku yang akan berdampak pada hasil kerja karyawan.

Berdasarkan paparan diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.”

1.2Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah kinerja karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Masalah tersebut tentunya dapat menghambat organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dimana kinerja karyawan merupakan salah satu aspek penting dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan.

Menurut A. Dale Timple (1992:31) dalam Sedarmayanti (2011:391), faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan eksternal.

1) Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang (misal: kinerja seseorang baik karena mempunyai kemampuan tinggi, tipe pekerja keras).

2) Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti: perilaku, sikap, tindakan rekan kerja, bawahan/pimpinan, fasilitas kerja, iklim organisasi.

Dari beberapa faktor diatas diduga salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah iklim organisasi. Karena apabila iklim organisasi kondusif akan menciptakan rasa nyaman berada di lingkungan instansi dan merasa termotivasi serta kepuasaan kerja karyawanpun akan


(26)

12

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkat sehingga tugas yang dijalankan karyawanpun akan optimal sesuai dengan yang diharapkan organisasi.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah mengenai tingkat kinerja karyawannnya. Hal ini diindikasi dengan banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja. Masalah kinerja yang menurun ini harus segera dibenahi agar tidak berlarut-larut dan tujuan perusahaanpun dapat dioptimalkan. Dengan demikian berdasarkan uraian diatas, fokus masalah dalam penelitian ini adalah iklim organisasi terhadap kinerja karyawan.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kondusif tidaknya iklim organisasi yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat?

2. Bagaimana gambaran tingkat kinerja karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat?

3. Adakah pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan yang telah diuraikan penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh iklim


(27)

13

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

organisasi terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kondusif tidaknya iklim organisasi yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kinerja karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi untuk bidang manajemen serta sumber daya manusia. Dan diharapkan dapat menjadi salah satu kajian untuk menambah pengetahuan.

2. Manfaat praktis

Bagi instansi terkait, semoga hasil penelitian ini dapat dapat dijadikan pertimbangan dalam mengelola iklim organisasi yang berperan untuk


(28)

14

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kinerja pegawai, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi untuk dapat menambah dan meningkatkan kemampuan berfikir agar dapat mengaplikasikan teori yang telah di dapat dengan gejala, fenomena dan fakta yang ada di lapangan


(29)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat”, setelah membuat kesimpulan

selanjutnya penulis mencoba memberikan saran-saran dengan harapan adanya perbaiakn khususnya bagi objek penelitian dan pihak lain yang berkepentingan dalam skripsi ini.

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Gambaran iklim organisasi pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat diwakili oleh lima indikator yaitu kualitas pimpinan, komunikasi, tanggung jawab, tujuan dan kontrol dan proses pengaruh interaksi berada pada kategori kuat/tinggi. Hasil analisis data tersebut mempunyai arti bahwa iklim organisasi yang ada dipersepsikan karyawan sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan yaitu kondusif dan tidak bertolak belakang dengan harapan dari perusahaan. Ada pun skor tertinggi berada pada indikator komunikasi, sedangkan skor terendah berada pada indikator kualitas pimpinan.


(30)

105

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Gambaran kinerja karyawan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh enam indikator yaitu hasil kerja, pengetahuan pekerjaan, inisiatif, kecekatan mental, sikap, serta disiplin waktu dan absensi berada pada kategori kuat/tinggi. Hasil analisis tersebut mempunyai arti bahwa kinerja karyawan dipersepsikan karyawan sudah kuat/tinggi dan dapat dilakukan dengan baik. Ada pun skor tertinggi berada pada indikator disiplin waktu dan absensi, sedangkan skor terendah berada pada indikator inisiatif.

3. Hasil perhitungan menggunakan analisis regresi sederhana dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dapat dilihat dari hipotesis yang diterima yang artinya semakin kuat iklim organisasi maka semakin kuat pula kinerja karyawan begitu pun sebaliknya.

1.2 Saran

Merujuk pada hasil penelitian, saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu indikator pada variabel iklim organisasi yaitu indikator kualitas pimpinan mendapat skor terendah dibandingkan indikator lainnya. Oleh karena itu, organisasi harus mampu meningkatkan kualitas pimpinan yaitu dalam membangun iklim organisasi yang kondusif maka pimpinan harus mampu membangun suasana yang harmonis dan menjalin hubungan yang lebih respect atau lebih peduli terhadap masalah yang sedang dialami oleh setiap karyawan yang ada di perusahaan,


(31)

106

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta pimpinan harus mampu bersikap bijaksana dalam mengambil setiap keputusan demi perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah stau indikator pada variabel kinerja karyawan yaitu indikator inisiatif mandapatkan skor rata-rata terendah dibandingkan indikator yang lainnya. Oleh karena itu dalam meningkatkan inisiatif karyawan, maka karyawan harus memiliki pemikiran yang lebih luas dan terbuka guna selalu merasa termotivasi dan terangsang untuk melakukan suatu hal yang lebih baik untuk mendorong tercapainya kinerja yang optimal. 3. Iklim organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.

Karena pengaruh yang ditimbulkan rendah, maka untuk meningkatkan kinerja karyawan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat harus memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kerja karyawan agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan tujuan yang telah ditetapkan instansi dapat tercapai.


(32)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (ed) 1994. Statistika sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana - UNPAD.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Gibson, Ivancevich, and Doneelly. (1996). Organisasi: Perilaku, Struktur, dan Proses (Edisi Kedelapan Jilid Satu). Alih Bahasa: Nunuk Adiarni. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gibson. (1997). Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Gomes, F. Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko, T Hani. (1998). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:BPFE.

Keith Davis dan Newstrom. (terjemahan Agus Dharma). (1997). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

________. (2008). Perilaku Dalam Organisasi. Jilid 1-2. Jakarta: PT. Erlangga. Komarudin. (1998). Kamus istilah Skripsi dan Tesis. Bandung: Angkasa.

Luthans, Fred. (1985). Organizational Behavior, 5th ed, Singapore, Mc Graw-hill Book Co.


(33)

108

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

________. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Muhidin, Sambas Ali dan Abdurahman Maman. (2007).Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Nawawi, Hadari. (2000). Manajemen Stratejik; Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan. Yogyakarta: UGM Press.

Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Sedarmayanti. (2011). Membangun dan Mengembangkan Kepemimpinan Serta Meningkatkan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan. Bandung: Refika Aditama.

Steers. Richard M. (1985). Efektivitas Organisasi: Kaidah Perilaku (Cetakan Kedua). Alih bahasa: Magdalena Jamin. Jakarta: Erlangga

Sugiyono.(2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti.Bandung: Tarsito.

________.(2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

________. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.


(34)

109

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu _______. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, Suryana. (2001). Perilaku Organisasi. Bandung: Universitas Padjajaran.

Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

_______. (2010). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media. Umar, Husein. (2000). Metode Riset.Edisi 1. Jakarta: Gramedia.

Yani, Asep Tapip. (2011). Manajemen Sumberdaya Manusia. Bandung: Humaniora.

Winardi. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media.

Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi. Bandung: Kencana.

Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Wirsanto, Ignatius. (2004). Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Sumber Internet:

http://www.disbun.jabarprov.go.id http://www.jabarprov.go.id

Sumber Skripsi:

Anggar Ifan Henaldy. (2009). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Astra Internasional Tbk- Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Cabang Asia-Afrika Bandung. Skripsi Sarjana Ekonomi Program Manajemen UPI: tidak diterbitkan.


(35)

110

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cici Siti Dlya N.S.S.W.R. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Persepsional Pada Reshare CV Rabbani Asysa Bandung Raya). Skripsi Sarjana Ekonomi Program Manajemen UPI: tidak diterbitkan.

Diah Mepriana. (2010). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Jabatan Struktural dan Bagian Administratif di Politernik TEDC Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Nita Rachmawati. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Biro SDM dan Umum pada PT. Kertas Padalarang (Persero). Skripsi Sarjana Ekonomi Program Manajemen UPI: tidak diterbitkan Woro Mustika Ning Tyas. (2013). Pengaruh Pembinaan Disiplin Kerja terhadap

Iklim Kerja Pegawai di PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT. KIEC). Skripsi Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Ayi Karyana. (2012). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Di Unit Pelaksana Teknis Kurikulum (UPT Kurikulum) Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.3, No.1, Januari – Juni 2012. [onine]. Tersedia: http:// www.bogorkab.go.id.


(36)

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian/Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Mohammad Nassir (2003:54), “tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. Sedangkan penelitian verifikatif menurut Suharsimi Arikunto (2002:7) adalah “penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan.”

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey eksplanatory. Dimana selain tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara menuturkan informasi yang diperoleh, penelitian ini juga menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti dengan cara menguji hipotesis melalui pengolahan dan pengujian data secara statistik.

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan bahwa “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”. Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini menguji tingkat pengaruh variabel


(37)

51

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

independen terhadap variabel dependennnya. Oleh karena itu penelitiannya bersifat kausalitas yang bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat melalui pengujian hipotesa.

Dengan penggunaan metode survey eksplanatory ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel iklim organisasi dan variabel kinerja karyawan. Apakah terdapat pengaruh positif dari iklim organisasi terhadap kinerja karyawan dan seberapa besar pengaruh positif iklim organisasi terhadap kinerja karyawan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini membahas mengenai dua variabel, yaitu variabel Iklim Organisasi sebagai variabel bebas (X) dan Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

1.2.1.1 Operasional Variabel Iklim Organisasi

Untuk lebih jelasnya maka penulis menggambarkan secara lebih rinci variabel, indikator, ukuran dan skala seperti pada tabel berikut ini:


(38)

52

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 1

Operasional Variabel Iklim Organisasi

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item Iklim Organisasi (X) “iklim organisasi adalah lingkungan manusia dimana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka.”

Keith Davis dan Newston (terjemahan Agus Dharma, 1997:21) 1. Kualitas pimpinan  Keberhasilan pimpinan dalam membina suasana kerja.  Kepedulian pimpinan terhadap masalah pekerjaan karyawan.  Kemampuan pimpinan dalam mengambil keputusan. Interval Interval Interval 1 2 3

2. Komunikasi  Ketermpilan berkomunikasi dengan atasan.  Ketermpilan

berkomunikasi dengan rekan kerja.

 Kemampuan berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di lingkungan kerja. Interval Interval Interval 4 5 6 3. Tanggung jawab

 Tanggung jawab terhadap

penyelesaian pekerjaan.  Kesadaran.

karyawan dalam membedakan antara hak dengan kewajiban.

Interval

Interval 7

8

4. Tujuan dan kontrol

 Ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan


(39)

53

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Likert dalam Keith Davis dan John W. Newstrom, 1994:26 (pada buku J. Winardi, 2004:97)

1.2.1.2 Operasional Variabel Kinerja Karyawan

Penulis menggambarkan secara lebih rinci variabel, indikator, ukuran dan skala seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. 2

Operasional Variabel Kinerja Karyawan

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item Kinerja

Karyawan (Y) “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang,

atau sekelompok orang dalam

1. Hasil kerja Kesesuaian hasil kerja dengan arahan pimpinan Pencapaian hasil

kerja sesuai dengan target yang ditetapkan

Interval

Interval 1

2

2. Pengetahuan  Pemahaman Interval 3  Selalu membuat

program kerja untuk

mempercepat proses pekerjaan.

Interval 10

5. Proses pengaruh interksi

 Kemauan untuk bekerjasama dengan rekan kerja ataupun atasan

 Selalu memberi dukungan antar pegawai agar berhasil dalam melaksanakan tugas. Interval Interval 11 12


(40)

54

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.” (Edy Sutrisno: 2010: 170)

pekerjaan tentang tugas pokok

3. Inisiatif Inisiatif dalam menyelesaikan masalah pekerjaan Inisiatif dalam memunculkan ide dan gagasan baru

Interval Interval 4 5 4. Kecekatan mental Kemampuan dalam menerima instruksi kerja Kemampuan

dalam

menyesuaikan diri dengan situasi kerja

Interval

Interval 6

7

5. Sikap Bersemangat dalam bekerja Kemampuan

berinterkasi

dengan rekan kerja

Interval Interval

8 9

6. Disiplin waktu dan absensi

Ketepatan waktu masuk kerja Ketepatan waktu

pulang kerja Selalu meminta

izin apabila tidak masuk kerja Interval Interval Interval 10 11 12

Sumber: Edy Sutrisno (2009:152)

3.2.2 Populasi dan sampel penelitian 3.2.2.1 Populasi

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:1) menyatakan bahwa “populasi (population,universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit


(41)

55

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).”

Berdasarkan penelitian di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 135 orang.

1.2.2.2 Sampel

Adapun pengertian sampel menurut Sambas Ali Muhidin (2010:2) yaitu “sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi nya.”

Ada kalanya suatu objek penelitian atau populasi terlampau luas. Oleh karena itu dalam mengadakan penelitian seorang peneliti harus mempertimbangkan khususnya yang berkaitan dengan kemampuan tenaga, biaya, dan waktu yang jelas tentang metode yang digunakan sebagai bahan pertimbangan yang berkaitan dengan hal tersebut. Maka dalam pengumpulan data penelitian ini peneliti hanya mengambil sebagian dari populasi.

Untuk menentukan besarnya sampel, maka peneliti menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu “sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel” (Ating dan Sambas, 2006:71).

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Hussein Umar (2000:146) yaitu:


(42)

56

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = �

1+� 2 Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang di tolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut: n = 135

1+135 (0,1)2 = 57,45 = 57 orang

Mengacu dari pemaparan di atas, maka dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah karyawan yang bekerja di Dinas Perkebudan Provinsi Jawa Barat yaitu 57 orang.

Untuk menentukan besarnya sampel dari setiap divisi, digunakan rumus dari Harun Al Rasyid (1994:80) yaitu:

n1 = � 1 � xn Di mana:

n1 = Anggota sampel pada proporsi ke I N1= Populasi ke 1

N = Populasi total

n = sampel yang di ambil dalam penelitian

Tabel 3. 3 Perhitungan Sampel


(43)

57

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pejabat yang Dinilai Jumlah Personil (sebelum dihitung)

Jumlah Personil (setelah dihitung)

Pelaksana 91 38

Pejabat Fungsional 14 6

Pejabat Struktural Eselon IV 23 10

Pejabat Struktural Eselon III 7 3

Jumlah 135 57

3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian yang didampingi dengan instrumen pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2.3.1Kuesioner

Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen iklim organisasi dan mengenai kinerja karyawan.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113), merupakan “Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian ditafsirkan dalam pengetian kualitatif.” Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini harus melalui tahap pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari uji validitas dan uji reabilitas.


(44)

58

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan pengumpulan data melalui buku-buku dan literatur lain yang relevan dengan penelitian dan sebagai landasan teoritis yang dapat menunjang terhadap pemecahan masalah yang diteliti. Dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip dari berbagai sumber berupa buku, skripsi, dan sebagainya.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden. Data angket yang terkumpul kemudian dihitung secara statistik validitas dan reliabilitas nya. Jumlah item yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 4

Jumlah Angket untuk Uji Coba

No Varians Jumlah Item Angket

1. Iklim Organisasi (X) 13

2. Kinerja Karyawan (Y) 13

Jumlah 26

Sumber: Angket Penelitian

3.2.4.1Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010: 168) mengemukakan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keahlian suatu instrument”. Dengan melakukan uji validitas, maka akan diketahui tingkat kevalidan suatu instrumen, sehingga instrumen tersebut benar-benar mengukur


(45)

59

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apa yang seharusnya diukur. Untuk melakukan pengujian validitas instrumen kuesioner dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data hasil uji coba b. Memerikasa kelengkapan data

c. Memberikan skor terhadap butir-butir yang perlu diberikan skor

d. Membuat tabel pembantu untuk mendapat skor pada butir yang diperoleh dari setiap responden

e. Menghitung jumlah skor yang diperoleh dari setiap responden

f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment dari setiap butir angket/kuesioner.

Untuk menguji validitas dari setiap butir angket, maka skor yang terdapat pada butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y). dan untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpulan data digunakan persamaan korelasi product moment seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:228), yaitu:

Keterangan:

� = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y n = Banyaknya data

� � = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden � = Jumlah skor X

� = . � � −( �)( �)


(46)

60

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = Jumlah skor Y

�2 = Kuadrat jumlah skor X �2 = Kuadrat jumlah skor Y

g. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan (r hitung) dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel (r tabel).

h. Membuat kesimpulan

Setelah menghitung rhitung, hal yang harus dilakukan adalah membandingkan rhitung dan rtabel dengan taraf signifikan 5%. Jika rhitung> rtabel berarti valid, sebaliknya jika rhitung≤ rtabel berarti tidak valid.

Setelah melakukan langkah-langkah seperti yang diutarakan diatas maka didapat hasil seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3. 5

Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi (X) No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,621 0,444 Valid 2 0,497 0,444 Valid 3 0,563 0,444 Valid 4 0,614 0,444 Valid 5 0,575 0,444 Valid 6 0,604 0,444 Valid 7 0,449 0,444 Valid 8 0,036 0,444 Tidak Valid 9 0,480 0,444 Valid 10 0,446 0,444 Valid 11 0,459 0,444 Valid 12 0,655 0,444 Valid


(47)

61

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13 0,980 0,444 Valid Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Dari tabel pengujian validitas diatas yaitu variabel Iklim Organisasi (X) terdapat 13 item angket menunjukkan 12 item angket yang dinyatakan valid dan 1 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item no 8 mengenai respon positif karyawan pada saat menerima tugas baru. Sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Iklim Organisasi berjumlah 12 item.

Dan adapun hasil perhitungan statistik untuk menguji validitas variabel Kinerja Karyawan (Y) sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Hasil Uji Coba Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,647 0,444 Valid

2 0,780 0,444 Valid

3 0,683 0,444 Valid

4 0,395 0,444 Tidak Valid

5 0,657 0,444 Valid

6 0,714 0,444 Valid

7 0,603 0,444 Valid

8 0,476 0,444 Valid

9 0,447 0,444 Valid

10 0,611 0,444 Valid

11 0,501 0,444 Valid

12 0,519 0,444 Valid

13 0,506 0,444 Valid

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Dari tabel pengujian validitas diatas yaitu variabel Kinerja Karyawan (Y) terdapat 13 item angket menunjukkan 12 item angket yang dinyatakan valid dan 1 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item no 4 mengenai pemahaman karyawan


(48)

62

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang tugas tambahan yang diberikan. Sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Kinerja Karyawan berjumlah 12 item.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 7

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No. Variabel

Jumlah Item Angket

Sebelum Uji Coba

Setelah Uji Coba

Valid Tidak Valid

1 Iklim Organisasi (X) 13 12 1

2 Kinerja Karyawan (Y) 13 12 1

Jumlah 26 24 2

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Item angket yang tidak valid berada pada indikator yang berbeda, sehingga meskipun item angket dibuang angket yang lain masih dianggap representatif untuk mengukur indikator yang dimaksud.

3.2.4.2Uji Reliabilitas

Dengan melakukan uji reliabilitas instrumen, maka akan diketahui konsistensi dari instrumen yang dijadikan sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Sambas Ali Muhiddin, 2010:31)


(49)

63

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11= �−1 .[1− ��

2

��2 ]

Dimana rumus variansnya

=

2

=

2( )2

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrument/koefisien korelasi/korelasi alpha k = Banyaknya bulir soal

��2 = Jumlah varians bulir ��2 = Varians total

N = Jumlah responden

Adapun langkah-langkah mengukur untuk reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen c. Memeriksa kelengkapan data

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh

e. Memberi skor pada item yang telah diisi responden pada tabel pembantu f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

g. Menghitung koefisien alfa


(50)

64

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Selanjutnya nilai rhitung diatas dibandingkan dengan rtabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk=n-2)

j. Membuat kesimpulan

Apabila didapat nilai rhitung> rtabel maka instrumen pengumpulan data tersebut rereliabel, dan jika rhitung ≤ rtabel maka instrument pengumpulan data tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 8

Hasil Uji Coba Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Hasil uji reliabilitas variabel X dan Y menunjukkan kedua variabel tersebut menyatakan reliabel karena r hitung> r tabel. Setelah memperhatikan kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyumpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel, itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Variabel X

(Iklim Organisasi) 0,748 0,444 Reliabel Variabel Y


(51)

65

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data.Sedangkan uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linear. Dari masing-masing pengujian akan dibahas sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data,.hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal.

Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Maka penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. “Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya” (Sugiyono 2004 :69). Uji normalitas yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Liliefors Test, karena kelebihan Liliefors Test adalah penggunaan/penghitungannya yang sederhana, serta cukup kuat


(52)

66

Supriyati, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(powerfull) sekalipun ukuran sampel kecil (n=4) (Harun Al Rasyid dalam Ating dan Sambas 2006). Langkah kerjanya sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data :

2) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4) Berdasarkan frekeunsi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi), , fki = fi + fkisebelumnya.

5) Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z: dimana nilai z, Formula,

S

i _

  

Dimana : n

i   _

dan 1

) ( 2 2       n n x i S i

6) Menghitung therotical proportion:

Bandingkanlah emphirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi.

7) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi

8) Apabila Dhitung

Dtabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.

Tabel 3. 9

Contoh Format Tabel Distribusi Lilifors Test

X F FK Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) Sn (X1) - Fo (Xi)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memeriksa apakah skor-skor pada penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah uji Burlett dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai


(1)

Σ

1. Menghitung varians gabungan.

2 gab

S = Varians gabungan = 2 gab S =

db dbSi2

2. Menghitung log dari varians gabungan. 3. Menghitung nilai Barlett.

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(Σdb1)

4. Menghitung nilai X2.

 2

2 ln10 .

i LogS db B

X

dimana :

2

i

S = Varians tiap kelompok data

5. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1 6. Membuat kesimpulan.

 Nilai hitung X2< nilai tabel X2, Hoditerima (variasi data

dinyatakan homogeny)

 Nilai hitung X2> nilai tabel X2,Hoditolak (variasi data

dinyatakan tidak homogen) 3. Uji Linieritas

Uji linieritas ini dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:296) adalah:


(2)

2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a) =

(Σ )2

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:

�( / )= −

.

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan

rumus:

RJKreg(a)= JK reg (a)

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan

rumus:

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres= JKres

N – 2

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

� = 2−

2

9) Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling

kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

11) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = JKTC

K – 2

12) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE

N – k

13) Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC

RJKE

14) Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

15) Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

16) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.


(3)

3.2.6 Teknik Analisis Data 3.2.6.1 Analisis Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, menurut Sambas Ali Muhidin dan Maman A. (2007:53), menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan nomor 2 maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran iklim organisasi. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing masing variabel. Untuk itu digunakanlah langkah langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81), yaitu :

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR.

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

xi= x1 x2 x3 ...+x37.

Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel X

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden


(4)

 Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR

Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :

R = � � ��� − � ℎ

5

 Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi

d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini:

Tabel 3. 11

Skala Penafsiran Skor Rata-rata Variabel X (Iklim Organisasi)

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Tidak Kondusif

2. 1,80 – 2,59 Rendah Tidak Kondusif

3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup Kondusif

4. 3,40 – 4,19 Tinggi Kondusif

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Kondusif

Sumber: Sugiyono (2002:81).

Tabel 3. 12

Skala Penafsiran Skor Rata-rata Variabel Y (Kinerja Karyawan)

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Rendah

2. 1,80 – 2,59 Rendah Rendah

3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup

4. 3,40 – 4,19 Tinggi Tinggi

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi

Sumber: Sugiyono (2002:81).

3.2.6.2 Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris


(5)

karena data yang digunakan adalah data interval. Ciri analisis data inferensial adalah digunakan rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya).

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan No. 3 yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis regresi, yaitu “adakah pengaruh positif dan seberapa besar

pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di Dinas Perkebunan Provinsi jawa Barat.”

Adapun langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi yaitu:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.

3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.

5. Menghitung nilai uji statistik F.

6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang terdapat dalam tabel.

8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.

3.2.7 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidak nya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) perlu dilakukan uji hipotesis atau uji signifikansi. Uji hipotesis akan membawa pada kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.


(6)

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis Statistik

H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

2) Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).

3) Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi).

4) Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan? 6) Berikan kesimpulan


Dokumen yang terkait

Sistem informasi geografifs perkebunan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

0 3 1

PENGARUH KOMITMEN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL MINI DI PROVINSI

2 23 61

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TERHADAPKINERJA KARYAWAN DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR.

0 3 18

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PURWODADI.

0 1 14

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA (PERFORMANCE) PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA (PERFORMANCE) KARYAWAN DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA.

0 0 11

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT.

0 7 34

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT.

0 1 58

Pengaruh Iklim Organisasi dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus: pada Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat).

0 1 25

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT - repository UPI S PKR 1002122 Title

0 1 4

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI: Studi pada Pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat - repository UPI S PEM 1203490 Title

0 0 4