PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT.

(1)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA

BARAT

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh :

Fahriani Rodiana Rohmatillah 1001971

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA

BARAT

Oleh:

Fahriani Rodiana Rohmatillah

Sebuah kripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Fahriani Rodiana Rohmatillah Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang,

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

FAHRIANI RODIANA ROHMATILLAH

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Drs. H. Alit Sarino, M.Si.

NIP. 195612111988031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd.


(4)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2014 Yang membuat pernyataan

Fahriani Rodiana R


(5)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

ABSTRAK

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA BARAT

Oleh:

Fahriani Rodiana R 1001971

Skripsi ini di bimbing oleh:

H. Drs. Alit Sarino, M.Si

Tujuan dari penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui adakah pengaruh kondisi kerja fisik terhadap produktivitas, Untuk mengetahui adakah pengaruh kondisi kerja psikologis terhadap produktivitas, Untuk mengetahui adakah pengaruh kondisi kerja temporer terhadap produktivitas, dan bagaimana pengaruh secara bersama-sama antara kondisi kerja terhadap produktivitas kerja.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis). Ukuran populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : Pertama, variabel kondisi kerja pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berada pada kategori kondusif. Kedua, variabel produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berada pada kategori sedang. Ketiga, berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh kondisi kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai koefisien yang diperoleh menunjukan bahwa korelasi rendah antara kondisi kerja fisik dan produktivitas kerja karyawan. Keempat, berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh kondisi kerja psikologis terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai koefisien yang diperoleh menunjukan bahwa korelasi cukup kuat antara kondisi kerja psikologis dan produktivitas kerja karyawan. Kelima, Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh kondisi kerja temporer terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai koefisien yang diperoleh menunjukan bahwa korelasi sangat rendah antara kondisi kerja temporer dan produktivitas kerja karyawan. Keenam, Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara bersama kondisi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Nilai koefisien yang diperoleh menunjukan bahwa korelasi cukup kuat antara kondisi kerja dan produktivitas kerja karyawan.


(6)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

ABSTRACT

EFFECT OF WORKING CONDITIONS ON EMPLOYEE PRODUCTIVITY IN THE SECRETARY OF THE DEPARTMENT OF PLANTATION WEST

JAVA by :

Fahriani Rodiana R 1001971

This thesis is guided by :

H. Drs. Alit Sarino , M.Si

The aim of this study are: To know is there any influence on the productivity of physical working conditions, to know is there any psychological effect on the productivity of working conditions, to know is there any influence on the productivity of the conditions of temporary work, and how to influence jointly between working conditions on work productivity. The method used in this study is a survey method of explanation. The data analysis technique used is the path analysis (path analysis). The size of the population in this study were 32 people at the secretariat at the Plantation Office of West Java Province .

The results showed that: First, the variable working conditions at the secretariat at the Plantation Office of West Java province in the category conducive. Second, the variable productivity of employees at the secretariat at the Plantation Office of West Java province in middle category. Third, based on the hypothesis test results showed that there are significant physical working conditions on employee productivity. Coefficient values obtained show that the low correlation between physical working conditions and productivity of employees . Fourth, based on the hypothesis test results showed that there are significant psychological working conditions on employee productivity. Coefficient values obtained show that the strong correlation between psychological working conditions and employee productivity . Fifth, based on the hypothesis test showed that there is no influence on the productivity of the working conditions of temporary employees. Coefficient values obtained show that very low correlation between the working conditions of temporary and employee productivity. Sixth, based on the hypothesis test showed that there is a mutual effect of working conditions on employee productivity. Coefficient values obtained show that the strong correlation between working conditions and employee productivity .


(7)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR TABEL ... 11 BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah . Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Kondisi Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Produktivitas Kerja Karyawan . Error! Bookmark not defined. 2.2. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Error! Bookmark not defined.

2.4. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

defined.

3.1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Operasional Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not

defined.

3.2.2. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.3. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian Error! Bookmark not defined. 3.2.5. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6. Uji Persyaratan Analisis Data .. Error! Bookmark not defined. 3.2.7. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4. 1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Gambaran Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.2. Gambaran Variabel Penelitian . Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not

defined.

4.1.4. Pengujian Hipotesis Penelitian . Error! Bookmark not defined. 4. 2. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1. Kondisi Kerja Bagian Sekretariat Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2. Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Sekretariat Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not


(9)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

Karyawan Bagian Sekretariat Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4. Pengaruh Kondisi Kerja Psikologis Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Bagian Sekretariat Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5. Pengaruh Kondisi Kerja Temporer Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Bagian Sekretariat Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not defined. 4.2.6. Pengaruh Secara Bersama-sama Kondisi Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Sekretariat Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not

defined.

4.2.7. Pengaruh Kondisi Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Sekretariat Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Trimming) ... Error! Bookmark not defined. 4.2.8. Pengaruh Kondisi Kerja Psikologis Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Bagian Sekretariat Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Trimming) ... Error! Bookmark not

defined.

4.2.9. Pengaruh Secara Bersama-sama Kondisi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Sekretariat Di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ... Error! Bookmark not

defined.

BAB VPENUTUP ... Error! Bookmark not defined. 5. 1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5. 2. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(10)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. GAMBAR 2 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. GAMBAR 3 Diagram Jalur X1, X2, X3, dan Y .... Error! Bookmark not defined. GAMBAR 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... Error!

Bookmark not defined.

GAMBAR 5 Diagram Jalur ... Error! Bookmark not defined. GAMBAR 6 Diagram Jalur ... Error! Bookmark not defined. GAMBAR 7 Rekapitulasi Nilai Rata-rata antar Variabel X Error! Bookmark not

defined.

GAMBAR 8 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Indikator ... Error! Bookmark not


(11)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

DAFTAR TABEL

TABEL 1 Rekaputilasi Produktivitas Bagian Sekretariat .... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 2 Rekapitulasi Hasil Kerja Bagian Sekretariat ... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 3 Tingkat Pencahayaan Minimal ... Error! Bookmark not defined. TABEL 4 Warna dan Efek yang dirasakan ... Error! Bookmark not defined. TABEL 5 Faktor-faktor Penentu Produktivitas ... Error! Bookmark not defined. TABEL 6 HASIL PENELITIAN TERDAHULU . Error! Bookmark not defined. TABEL 7 Indikator Variabel X1 ... Error! Bookmark not defined.

TABEL 8 Indikator Variabel X2 ... Error! Bookmark not defined.

TABEL 9 Indikator Variabel X3 ... Error! Bookmark not defined.

TABEL 10 Indikator Variabel Y ... Error! Bookmark not defined. TABEL 11 Kriteria Penilaian Angket ... Error! Bookmark not defined. TABEL 12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kondisi Kerja Fisik (X1) Error! Bookmark not defined.

TABEL 13 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kondisi Kerja Psikologis (X2) Error!

Bookmark not defined.

TABEL 14 Rekapitulasi Uji Validitas Kondisi Kerja Temporer (X3) ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 15 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja (Y) ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 16 Jumlah Item Kuisioner Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 17 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. TABEL 18 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!


(12)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

TABEL 19 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 20 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .. Error! Bookmark

not defined.

TABEL 21 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel X1... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 22 Tanggapan Responden Terhadap Variabel X1.. Error! Bookmark not

defined.

TABEL 23 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pencahayaan ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 24 Tanggapan Responden terhadap Indikator Warna ... Error! Bookmark

not defined.

TABEL 25 Tanggapan Responden terhadap Indikator Ventilasi Error! Bookmark

not defined.

TABEL 26 Tanggapan Responden terhadap Indikator Keamanan ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 27 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebisingan ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 28 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebersihan ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 29 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel X2... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 30 Tanggapan Responden terhadap Variabel Kondisi Kerja Psikologis Error! Bookmark not defined.

TABEL 31 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kebosanan ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 32 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kelelahan ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 33 Tanggapan Responden terhadap Indikator Stress Kerja ... Error!


(13)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

TABEL 34 Tanggapan Responden terhadap Indikator Hubungan Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 35 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel X3... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 36 Tanggapan Responden terhadap Variabel Kondisi Kerja Temporer Error! Bookmark not defined.

TABEL 37 Tanggapan Responden terhadap Indikator Jam Kerja... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 38 Tanggapan Responden terhadap Indikator Waktu Istirahat ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 39 Tanggapan Responden terhadap Indikator Shift Error! Bookmark not

defined.

TABEL 40 Tanggapan Responden terhadap Indikator Mengurangi Hari Kerja Error! Bookmark not defined.

TABEL 41 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Y... Error! Bookmark not

defined.

TABEL 42 Tanggapan Responden terhadap Variabel Produktivitas ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 43 Tanggapan Responden terhadap Indikator Hasil Kerja... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 44 Tanggapan Responden terhadap Indikator Disiplin Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 45 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sikap Mental ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 46 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerja Lembur ... Error!

Bookmark not defined.

TABEL 47 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. TABEL 48 Rekapitulasi Hasil Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. TABEL 49 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah yang menarik untuk dikaji saat ini berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan yaitu mengenai rendahnya produktivitas kerja karyawan. Instansi pemerintah dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Maka dari itu, karyawan yang bekerja di instansi pemerintah harus memiliki produktivitas kerja yang tinggi.

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok yaitu, perumusan kebijakan teknis operasional di bidang perkebunan, penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perkebunan, memberikan fasilitas di bidang perkebunan dan penyelenggaraan ketatausahaan. Sedangkan bagian sekretariat ini mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum.Bagian Sekretariat di bagi menjadi tiga sub bagian, yaitu Sub Bagian Perencanaan dan Program, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

Dilihatdari tugas pokok yang harus dilaksanakan, bagian sekretariat harus merancang program dinas yang baik sehingga bisa menyediakan layanan yang optimal bagi masyarakat.Bagian sekretariat telah menyusun beberapa program yaitu, Program Peningkatan Produksi Pertanian; Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian; Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman,


(15)

Ternak dan Ikan; Program Pemasaran & Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan.

Melihat bagitu banyak program yang telah direncanakan, maka dari itu karyawan di tuntut untuk bekerja secara profesional sesuai dengan tugasnya masing-masing. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak realisasi dari target yang telah direncanakan belum terlaksana dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor misalnya karena produktivitas kerja karyawan yang rendah, sarana dan prasarana yang kurang mendukung, dll.

Dari hasil observasi pra penelitian dan wawancara yang penulis lakukan, menurut Bapak Iwan selaku Kepala Sub Kepegawaian dan Umum bahwa produktivitas kerja karyawan bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat masih belum optimal yang tercermin dari data berikut ini :

TABEL 1

Rekaputilasi Produktivitas Bagian Sekretariat

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Periode 2009 – 2013

Target Realisasi

2009 100 % 96 %

2010 100 % 94 %

2011 100 % 91 %

2012 100 % 93 %

2013 100 % 91 %

Rata - rata 100 % 93 %


(16)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa produktivitas karyawan bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Jawa Barat yang masih kurang optimal, terlihat dari data yang terlihat turun naik selama 5 tahun dengan rata-rata 93 %.

Gejala tersebut dapat juga dilihat dari data hasil kerja para karyawan sebagai berikut :

TABEL 2

Rekapitulasi Hasil Kerja Bagian Sekretariat

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Periode 2009-2013

Kualitas Kuantitas Hasil Kerja

2009 97 % 90 % 93,5 %

2010 93 % 87 % 90 %

2011 94 % 85 % 89,5 %

2012 92 % 86 % 89 %

2013 90 % 84 % 87 %

Rata - rata 93,2 % 86,4 % 89,8 %

Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil kerja karyawan bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Jawa Barat yang masih kurang optimal, terlihat dari data yang terlihat turun naik. Pada tahun 2009 hasil kerja karyawan hanya sebesar 93,6 %, tahun 2010 sebesar 90%, tahun 2011 sebesar 89,5%, tahun 2012 sebesar 89%, dan tahun 2013 sebesar 87%. Dengan rata-rata hasil kerja selama 5 tahun sebesar 89,8 %. Mencermati masih belum optimalnya produktivitas kerja dan hasil kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yang ditunjukan oleh realisasi dari target yang belum mencapai angka 100%, memberi indikasi bahwa ada kesenjangan antara apa yang sudah di


(17)

rencanakan dengan kenyataan yang terjadi. Sehubungan dengan itu, harus dicari faktor-faktor yang menyebabkan produktivitas kerja karyawan masih rendah.

Berdasarkan pendapat di atas, disebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu lingkungan atau suasana kerja yang baik. Dari hasil pra penelitian yang di lakukan penulis, di dapatkan bahwa faktor kondisi kerja yang di duga berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, ini terlihat dari segi kondisi kerja fisik yang ada di kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Diantaranya dari pencahayaan yang di rasa masih belum cukup memadai, kemudian ventilasi udara yang masih kurang.

Karyawan tidak akan bekerja secara optimal apabila kondisi tempat ia bekerja seperti penerangan tidak terpenuhi, suara bising, suhu udara terlalu lembab (kondisi lingkungan kerja fisik). Kondusifitas kondisi kerja memberikan kenyamanan dan keamanan akan membantu karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas dan beban kerja yang diberikan perusahaan kepada mereka, sehinggabisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan optimal. Sebagaimana di kemukakan oleh Sedarmayanti (1996:22):

Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, dicapai suatu hasil yang optimal, apabila ditunjang suatu kondisi lingkungan kerja yang sesuai. Kondisi lingkungan dikatakan baik apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

Dengan memperhatikah seluruh uraian diatas, jelas terlihat bahwa Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, khususnya bagian sekretariat yang menyusun seluruh program kerja, sedang mengalami permasalahan mengenai belum optimalnya realisasi dari target yang telah di rencanakan.


(18)

Oleh karena itu, upaya memecahkan masalah fenomena rendahnya produktivitas kerja karyawanbagian sekretariat di Dinas Perkebunan Jawa Barat maka diperlukan pendekatan ilmu perilaku, khususnya teori perilaku organisasi. tertentu untuk memecahkan masalah tersebut.

1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini adalah masalah produktivitas kerja karyawan, khususnya pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Produktivitas merupakan aspek yang perlu diperhatikan untuk menciptakan organisasi yang baik. Oleh karena itu perlu ada suatu pendekatan tertentu kepada karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas.

Perusahaan harus memperhatikan kondisi kerja yang ada, karena sangat berkaitan dengan tinggi rendahnya kepuasan karyawan. Apabila kondisi kerja baik, maka hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan, begitu pula sebaliknya.

Dalam hal ini kondisi kerja sangat menunjang bagi individu dalam mencapai produktivitas kerja. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Newstrom,

(2007:97) bahwa: “Kondisi kerja terdiri dari faktor-faktor seperti kondisi fisik, kondisi psikologi, dan kondisi sementara dari lingkungan kerja, harus diperhatikan agar karyawan dapat merasa nyaman dalam bekerja sehingga dapat


(19)

Dari fenomena yang dikemukakan mengindikasikan bahwa produktivitas kerja karyawan bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat masih belum optimal. Apabila masalah diatas diabaikan, maka produktivitas kerja instansi pemerintah semakin disorot masyarakat. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan mengadakan penelitian lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul: “Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan pada Bagian Sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat”

Berdasarkan uraian masalah di atas, dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah menjadi sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kenyamanan kondisi kerja yang terdiri dari kondisi kerja fisik, kondisi kerja psikologis, dan kondisi kerja temporer pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ?

2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ?

3. Adakah pengaruh antara kondisi kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ? 4. Adakah pengaruh antara kondisi kerja psikologis terhadap produktivitas kerja

karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ? 5. Adakah pengaruh kondisi kerja temporer terhadap produktivitas kerja


(20)

6. Berapa besar pengaruh bersama antara kondisi kerja yang terdiri dari kondisi kerja fisik, kondisi kerja psikologis, dan kondisi kerja temporer terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan yang telah diuraikan, penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran empiris mengenai kondisi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat diDinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat . Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kenyamanan kondisi kerja yang terdiri dari kondisi kerja fisik, kondisi kerja psikologis, dan kondisi kerja temporer pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat produktivitas kerja karyawan

pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara kondisi kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

4. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara kondisi kerja psikologis terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.


(21)

5. Untuk mengetahui adakah pengaruh kondisi kerja temporer terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Pekebunan Provinsi Jawa Barat.

6. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh bersama antara kondisi kerja yang terdiri dari kondisi kerja fisik, kondisi kerja psikologis, dan kondisi kerja temporer terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan penelitian ini tercapai dan rumusan masalah terjawab dengan memuaskan, maka di harapkan penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat berguna untuk memperkaya konsep dan teori untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dibidang manajemen serta bidang sumber daya manusia. Dan juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang relevan.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi sebagai bahan informasi dan kegunaan bagi perusahaan, sebagai salah satu pertimbangan kondisi kerja bagi para pegawainya demi tercapainya produktivitas kerja karyawan yang optimal.


(22)

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory Survey Method). Metode ini dibatasi pada pengertian survey sampel yang bertujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Menurut Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan bahwa :

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang memengaruhi) terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini akan digunakan statistika yang tepat untuk tujuan hubungan sebab akibat, yaitu dengan menggunakan Model Struktural. Menurut Harun Al Rasyid, (dalam Ating dan Sambas, 2006:161) model ini akan mengungkapkan besarnya pengaruh variabel-variabel penyebab terhadap variabel-variabel akibat.

Dengan menggunakan metode survey eksplanasi, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara variabel kondisi kerja fisik (X1) ;

variabel kondisi kerja psikologis (X2) ; variabel kondisi kerja sementara (X3) ; dan

variabel produktivitas kerja karyawan (Y). Bagaimana pengaruh antara kondisi kerja fisik, kondisi kerja psikologis, dan kondisi kerja sementara terhadap produktivitas kerja karyawan dan kondisi kerja manakah yang paling berpengaruh


(23)

terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat .

3.2. Desain Penelitian

3.2.1. Operasional Variabel Penelitian

Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dan konsep analitias maka perlu adanya penjabaran kopnsep melalui operasionalisasi variabel.

Menurut Sugiyono (2008:33) yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat adalah:

Variabel bebas (independent variable/predictor variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat (dependent variable/criterion variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yaitu : a). Kondisi Kerja Fisik sebagai variabel bebas 1 (X1); b). Kondisi Kerja Psikologis sebagai variabel bebas

2 (X2); c). Kondisi Kerja Sementara sebagai variabel bebas 3 (X3); d).

Produktivitas Kerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y) yang dapat dijabarkan sebagai berikut :


(24)

3.2.1.1. Operasional Variabel X1

Kondisi fisik merupakan kondisi disekitar tempat bekerja karyawan yang dapat menuinjang dalam melaksanakan tugasnya dan tidak mengalami gangguan. Berikut ini merupakan indikator dari kondisi kerja fisik, yaitu:

1. Pencahayaan

Cahaya atau penerangan sangat penting guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja.

2. Warna

Pemilihan warna dalam ruang kerja harus diperhatikan karena merupakan faktor pendorong produktivitas kerja karyawan dalam bekerja.

3. Ventilasi

Pertukaran udara yang baik akan menimbulkan suasana ruangan yang sejuk sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dalam melakukan tugas dan perkerjaan.

4. Keamanan

Keamanan dinilai sangat penting guna memberikan kenyamanan bagi pegawai dalam bekerja, sehingga dapat membrikan hasil kerja yang optimal. 5. Kebisingan

Kebisingan saat bekerja, akan menganggu konsentrasi dalam bekerja selain itu merusak pendengaran.


(25)

6. Kebersihan

Kebersihan lingkungan kerja perlu di perhatikan, bukan hanya kebersihan didalam ruang kantor tetapi juga diluar ruang kantor karena dapat

menimbulkan rasa senang dan kepuasan dalam bekerja.

TABEL 1 Indikator Variabel X1

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

Kondisi Kerja Fisik (X1)

Pencahayaan  Tingkat kesesuaian pencahayaan di ruang kerja

 Tingkat variasi intensitas cahaya matahari

 Tingkat kesilauan cahaya di ruang kerja

Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 Warna  Tingkat kesesuaian

warna yang

digunakan di ruang kerja

 Tingkat kesesuaian kombinasi warna di ruang kerja

 Tingkat dampak warna yang digunakan Ordinal Ordinal Ordinal 4 5 6

Ventilasi  Tingkat temperatur udara di ruang kerja

 Tingkat sirkulasi udara di ruang kerja

 Tingkat kebersihan udara di ruang kerja

Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9 Keamanan  Tingkat keamanan di

ruang kerja

 Tingkat jaminan keselamatan di ruang kerja

 Tingkat perlindungan terhadap karyawan Ordinal Ordinal Ordinal 10 11 12


(26)

Kebisingan  Tingkat kebisingan suara yang dapat mengganggu

konsentrasi di ruang kerja

 Tingkat kebisingan suara akibat

percakapan rekan kerja

Ordinal

Ordinal 13

14

Kebersihan  Tingkat kebersihan di ruang kerja

 Tingkat kebersihan toilet di ruang kerja

 Tingkat kedisiplinan untuk menjaga kebersihan di tempat kerja

Ordinal Ordinal Ordinal

15 16 17

3.2.1.2. Operasional Variabel X2

Kondisi psikologis merupakan semua keadaan yang terjadi yang di tempat bekerja karyawan yang berkaitang dengan hubungan kerja, baik dengan atasan dan hubungan sesama rekan kerja. Berikut ini merupakan indikator dari kondisi kerja psikologis, yaitu:

1. Kebosanan

Untuk mengurangi kebosanan kerja dapat dilakukan melalui penempatan pegawai yang sesuia dengan bidang keahlian dan kemampuan karyawan. 2. Kelelahan

Kelelahan disebabkan oleh keadaan pegawai yag sudah tidak sanggup lagi mengerjakan tugasnya, oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan kondisi para karyawannya jangan sampai mengalami kelelahan yang belebihan dan dapat menurunkan produktivitas kerja para karyawan.


(27)

3. Stress Kerja

Penyebab stress kerja antara lain beban kerja yang dirasakan terlalu berat, oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan beban kerja yang diberikan kepada karyawannya.

4. Hubungan Kerja

Hubungan di tempat kerja perlu diciptakan agar suasana kerja dalam organisasi menjadi kondusif.

TABEL 2 Indikator Variabel X2

Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

Kondisi Kerja Psikologis (X2)

Kebosanan  Tingkat kejenuhan dalam bekerja

 Tingkat rotasi dalam bekerja

 Tingkat kejelasan hak dan kewajiban dalam bekerja Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3

Kelelahan  Tingkat kelelahan dalam bekerja

 Tingkat beban kerja yang diberikan

 Tingkat kesehatan dalam bekerja Ordinal Ordinal Ordinal 4 5 6 Stress  Tingkat stress dalam

bekerja

 Tingkat kesalahan yang sering dilakukan

 Tingkat kesesuaian dalam menyelesaikan pekerjaan Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9

Hubungan Kerja  Tingkat hubungan dengan rekan kerja di perusahaan


(28)

 Tingkat hubungan dengan pimpinan di perusahaan

 Tingkat

penyelesaian konflik dalam bekerja

Ordinal

Ordinal 11

12

3.2.1.3. Operasional Variabel X3

Kondisi sementara merupana kondisi kerja yang terstruktur mengenai waktu bekerja dari karyawan setiap harinya. Berikut ini merupakan indikator dari kondisi kerja temporer, yaitu:

1. Jam Kerja

Jam kerja adalah jadwal kerja karyawan yang memutuskan kapan mulai bekerja dan mengakhiri pekerjaannya. Jam kerja pada umumnya ditentukan oleh kebijakan setiap perusahaan.

2. Waktu Istirahat

Waktu istirahat adalah waktu yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk memulihkan rasa letihnya selama bekerja.

3. Shift

Sistem kerja Shift itu adalah pembagian waktu kerja untuk setiap harinya. 4. Mengurangi Hari Kerja

Mengurangi jumlah hari kerja disetiap minggunya, tetapi menambah jam kerja disetiap harinya. Agar karyawan memiliki waktu untuk beristirahat.

TABEL 3 Indikator Variabel X3


(29)

Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

Kondisi Kerja Temporer (X3)

Jam Kerja  Tingkat jam kerja

 Tingkat jumlah jam kerja

Ordinal Ordinal

1 2 Waktu Istirahat  Tingkat waktu

istirahat

 Tingkat kecukupan waktu istirahat

Ordinal Ordinal

3 4 Shift  Tingkat kesesuaian

pembagian waktu kerja

Ordinal 5

Mengurangi

Jumlah Hari Kerja 

Tingkat kesesuaian jumlah hari kerja setiap minggunya

Ordinal 6

3.2.1.4. Operasional Variabel Y

Produktivitas kerja merupakan kemampuan yang dikeluarkan oleh karyawan agar tujuan dari perusahaan bisa tercapai. Berikut ini merupakan indikator dari produktivitas menurut Gery Desseler (1996:513) yaitu :

a) Hasil kerja

Pencapaian hasil kerja, kualitas pekerjaan dan keseuaian target perusahaan. b) Disiplin kerja

Bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan ataupun peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan, dan dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

c) Sikap mental

Sikap mental yang dimiliki pegawai yang bersifat positif atau negatif yang menunjukan kemampuan produktivitas pegawai itu.

d) Kerja lembur

Segala pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang pegawai pada waktu-waktu tertentu diluar waktu-waktu kerja sebagaimana telah ditetapkan bagi tiap-tiap instansi dan kantor pemerintah.

TABEL 4 Indikator Variabel Y


(30)

Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

Produktivitas Kerja (Y)

1.Hasil Kerja  Tingkat kualitas hasil kerja

 Tingkat kuantitas hasil kerja

Ordinal Ordinal

1 2 2. Disiplin Kerja  Tingkat ketaatan

terhadap aturan perusahaan

 Tingkat ketaatan waktu kerja

 Tingkat pemahaman prosedur kerja

 Tingkat kepatuhan terhadap prosedur kerja Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 3 4 5 6

3.Sikap Mental  Tingkat pemeriksaan pimpinan kepada karyawan

 Tingkat tanggung jawab atas

pekerjaan

 Tingkat

penyelesaian tugas Ordinal Ordinal Ordinal 7 8 9 4.Kerja Lembur  Tingkat

penambahan waktu diluar jam kerja

 Tingkat

penyelesaian tugas lembur Ordinal Ordinal 10 11

3.2.2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2002:57) bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Adapun menurut Suharsimi Arikunto (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin mengadakan


(31)

penelitian di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.”

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada Bagian Sekretariat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat sebanyak 32 karyawan.

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dilakukan dengan mengamati langsung terhadap objek penelitian dan mencatat segala yang didapat pada saat melakukan observasi.

2. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait.

3. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen mengenai kondisi kerja dan mengenai produktivitas kerja karyawan.

Dalam penelitian ini kuisioner dihitung dengan menggunakan skala Likert dengan ukuran ordinal dan ada lima alternative jawaban sebagai berikut:


(32)

TABEL 5

Kriteria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Bobot Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber: Sugiyono(2011:94)

4. Studi Kepustakaan

Kegiatan pengumpulan data melalui buku-buku dan literatur lain yang relevan dengan penelitian dan sebagai landasan teoritis yang dapat menunjang terhadap permasalahan yang diteliti.

3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian

3.2.4.1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Sedangkan menurut Sifuddin Azwar dalam Kusnendi (2008:94) adalah “untuk mengetahui ketetapan instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur”.


(33)

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product

MomentRiduan (2012:217) sebagai berikut :

� � = � ∑ − ∑ . ∑

√{�. ∑ − ∑ }. {� ∑ − ∑ }

Keterangan :

r hitung = Koefisien Korelasi ∑ = Jumlah skor item

= Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas (2010:31) adalah sebagai berikut :

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item pengolahan data selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

f. Menghitung nilai koefisien korelasi product momment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh. Gunakan tabel pembantu perhitungan korelasi. Untuk membuat tabel pembantu perhitungan korelasi, perhatikan unsur-unsur tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai judul kolom pada tabel.

g. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. h. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriteria jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka item instrumennya dinyatakan valid.


(34)

TABEL 6

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kondisi Kerja Fisik (X1)

No. Item r hitung r tabel Ket

1 0.501 0.444 Valid 2 0.475 0.444 Valid 3 -0.001 0.444 Tidak Valid 4 0.698 0.444 Valid 5 0.762 0.444 Valid 6 0.611 0.444 Valid 7 0.732 0.444 Valid 8 0.454 0.444 Valid 9 0.754 0.444 Valid 10 0.497 0.444 Valid 11 0.546 0.444 Valid 12 0.424 0.444 Tidak Valid 13 0.437 0.444 Tidak Valid 14 0.500 0.444 Valid 15 0.602 0.444 Valid 16 0.449 0.444 Valid 17 0.580 0.444 Valid Sumber : Hasil Uji Coba Kuisioner

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 17 item untuk variabel kondisi kerja fisik menunjukan 3 item yang dinyatakan tidak valid. Oleh karena itu, item yang dapat digunakan untuk kuisioner variabel kondisi kerja fisik berjumlah 14 item.


(35)

TABEL 7

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kondisi Kerja Psikologis (X2)

Sumber : Hasil Uji Coba Kuisioner

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 12 item untuk variabel kondisi kerja psikologis menunjukan 1 item yang dinyatakan tidak valid. Oleh karena itu, item yang dapat digunakan untuk kuisioner variabel kondisi kerja psikologis berjumlah 11 item.

TABEL 8

Rekapitulasi Uji Validitas Kondisi Kerja Temporer (X3) No. Item r hitung r tabel Ket

1 0.825 0.444 Valid 2 0.750 0.444 Valid 3 0.803 0.444 Valid 4 0.756 0.444 Valid 5 0.839 0.444 Valid 6 0.638 0.444 Valid Sumber : Hasil Uji Coba Kuisioner

No. Item r hitung r tabel Ket

1 0.464 0.444 Valid

2 0.542 0.444 Valid

3 0.558 0.444 Valid

4 0.659 0.444 Valid

5 0.511 0.444 Valid

6 0.470 0.444 Valid

7 0.533 0.444 Valid

8 0.361 0.444 Tidak Valid

9 0.457 0.444 Valid

10 0.611 0.444 Valid

11 0.479 0.444 Valid


(36)

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 6 item untuk variabel kondisi kerja temporer menunjukan semu item yang dinyatakanvalid. Oleh karena itu, item yang dapat digunakan untuk kuisioner variabel kondisi kerja temporer berjumlah 6 item.

TABEL 9

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja (Y) No. Item r hitung r tabel Ket

1 0.868 0.444 Valid 2 0.668 0.444 Valid 3 0.642 0.444 Valid 4 0.690 0.444 Valid 5 0.568 0.444 Valid 6 0.878 0.444 Valid 7 0.599 0.444 Valid 8 0.740 0.444 Valid 9 0.708 0.444 Valid 10 0.453 0.444 Valid 11 0.455 0.444 Valid Sumber : Hasil Uji Coba Kuisioner

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 11 item untuk variabel produktivitas kerja karyawan menunjukan semu item yang dinyatakanvalid. Oleh karena itu, item yang dapat digunakan untuk kuisioner variabel produktivitas kerja karyawan berjumlah 11 item.


(37)

Dari hasil rekapitulasi uji validitas di atas, dapat dilihat sebagai berikut:

TABEL 10

Jumlah Item Kuisioner Hasil Uji Coba Sebelum Uji

Coba Valid Tidak Valid

X1 17 14 3

X2 12 11 1

X3 6 6 0

Y 11 11 0

Total 46 42 4

Sumber : Hasil Uji Coba Kuisioner

Berdasarkan tabel diatas, terdapat 3 item yang dinyatakan tidak valid. Item tersebut tidak akan dihitung pada kuisioner yang akan diberikan kepada responden karena dinyatakan tidak valid dan pernyataan tersebut bisa diwaliki oleh item lainnya.

3.2.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Menurut Riduan dan Kuncoro (2012:220) menyatakan bahwa “Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan”.


(38)

Sedangkan menurut Sambas (2010:31) menyatakan bahwa “Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya”.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa (α) dari Cronbach (1951), yaitu (Suharsimi Arikunto, 1993:236) :

� = [

� − ] [ −

∑ �

� ]

Dimana :

Rumus varians =

� =

∑ −

∑ �

r11 = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k = Banyaknya bulir soal

∑ ��2 = Jumlah varians bulir ��2 = Varians total

N = Jumlah responden

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengukur reliabilitas instrumen penelitian menurut Sambas (2010:31) adalah sebagai berikut :

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

d. Membuat tabel pembantu yang menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

f. Menghitung nilai masing-masing item dan varians total. g. Menghitung nilai koefisien alfa.


(39)

h. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. i. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai r hitung dan nilai

tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka insturmen dinyatakan reliabel.

TABEL 11

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Keterangan

X1 0.840 0,444 Reliabel X2 0.752 0,444 Reliabel X3 0.860 0,444 Reliabel Y 0.784 0,444 Reliabel

Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa pada setiap variabel dinyatakan reliabel karena lebih besar dari rhitung yang ditentukan.

3.2.5. Teknik Analisis Data

1.2.5.1. Analisis Deskriptif

Menurut Sambas Ali Muhidin dan Maman A. (2007:53), menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing masing variabel.


(40)

Untuk itu penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memeriksa data yang didapat, umtuk memastikan kelengkapan data yang terkumpul.

2. Mengolah data yang telah didapat dari responden. 3. Menyajikan data yang telah diolah.

4. Menganalisis data yang telah diolah, kemudian membuat kesimpulan dari data tersebut.

1.2.5.2. Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis nonparametris karena data yang digunakan adalah data ordinal. Ciri analisis data inferensial adalah digunakan rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya).

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, yaitu untuk membuktikan adakah pengaruh antara variabel eksogenus (X) terhadap variabel endogenus (Y). Maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path

Analysis). Menurut Riduan (2012:2) menyatakan:

Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengtahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).


(41)

X 1

X 2

X 3

Y

Sedangkan menurut Sambas (2010:67) “... untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, secara serempak atau mandiri beberapa variabel penyebab terhadap sebuah variabel akibat, maka pola yang tepat adalah model analisis jalur.”

Bentuk diagram jalur untuk model struktural dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

GAMBAR 1

Diagram Jalur X1, X2, X3, dan Y

Keterangan :

Y = Produktivitas kerja

X1 = Kondisi kerja fisik  X2 = Kondisi kerja psikologis  X3 = Kondisi kerja temporer

ɛ ρyx1

ρx1x2

ρyx2 ρx1x3

ρx2x3

ρyx3


(42)

ρx1x2 = Koefisien korelasi variabel X1 terhadap X2, menggabarkan

besarnya pengaruh langsung kondisi kerja fisik terhadap kondisi kerja psikologis.

ρx1x3 = Koefisien korelasi variabel X1 terhadap X3, menggabarkan

besarnya pengaruh langsung kondisi kerja fisik terhadap kondisi kerja temporer.

ρx2x3 =Koefisien korelasi variabel X2 terhadap X3, menggabarkan

besarnya pengaruh langsung kondisi kerja psikologis terhadap kondisi kerja temporer.

ρx1y =Koefisien jalur variabel X1 terhadap Y, menggabarkan besarnya

pengaruh langsung kondisi kerja fisik terhadap Produktivitas kerja karyawan.

ρx2y =Koefisien jalur variabel X2 terhadap Y, menggabarkan besarnya

pengaruh langsung kondisi kerja psikologis terhadap Produktivitas kerja karyawan.

ρx3y =Koefisien jalur variabel X3 terhadap Y, menggabarkan besarnya

pengaruh langsung kondisi kerja temporer terhadap Produktivitas kerja karyawan.

ρyɛ = Koefisien jalur variabel ɛ terhadap Y, menggabarkan besarnya pengaruh langsung variabel residu terhadap produktivitas kerja karyawan.


(43)

Model struktural tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk persamaan stuktural sebagai berikut:

Y = ρyx1X1 + ρyx1X2+ ρyx1X3 + ɛ

Menurut Sambas (2010:71) langkah kerja yang dilakukan untuk menghitung koefisien jalur adalah :

1. Gambarkan dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan sturkturalnya. Disini kita harus bisa menterjemahkan hipotesis penelitian yang kita ajukan ke dalam diagram jalur, sehingga bisa tampak jelas variabel apa saja yang merupakan variabel eksogenus dan apa yang menjadi variabel endogenusnya.

2. Menghitung matriks korelasi antar variabel.

X1 X2 ... Xu

� = [

� … �

… � …

]

Formula untuk menhitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunkan

Product Moment Coefficient dari Karl Pearson.

Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. Formulanya :

� = � ∑ − ∑ . ∑

√{�. ∑ − ∑ }. {� ∑ − ∑ }

3. Identifikasikan sub-struktur dan persamaan yang akan dihitung koefisien jalurnya. Misalnya saja dalam sub-struktur yang telah kita identifikasi


(44)

terdapat K buah variabel eksogenus, dan sebuah (selalu hanya sebuah) variabel endogenus Xu yang dinyatakan oleh persamaan :

Y = ρxux1X1+ ρxux1X2+ ρxuxk Xk + ɛ

Kemudian hitung matriks korelasi antara variabel eksogenus yang menyusun sub-struktural tersebut.

X1 X2 ... Xk

�− = [ � … � … � … ]

4. Menghitung matriks invers korelasi variabel eksogenus, dengan rumus : X1 X2 ... Xk

� = [ � � … � � � … � � … … ��� ]

5. Menghitung semua koefisien jalur P xu xi, dimana i = 1,2, ... k; melalui rumus:

[ � � … � ] = [ � � … � � � … � � … … ��� ] [ � � … � ]

6. Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung sengaruh total variabel eksogenus terhadap variabel endogenus secara parsial, dengan rumus :

 Besarnya pengaruh langsung variabel eksogenus (X) terhadap variabel endogenus (Y) = � �

 Besarnya pengaruh tidak lansung variabel eksogenus (X) terhadap variabel endogenus (Y) = � � �

 Besarnya pengaruh total variabel eksogenus (X) terhadap variabel endogenus (Y) adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan besarnya pengaruh tidak langsung = [� � ][� � � ]


(45)

7. Selanjutnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung sengaruh total variabel eksogenus terhadap variabel endogenus secara bersama-sama (simultan) variabel eksogenus terhadap variabel endogenus dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

� … � = (� � … � ) [

� �

]

Dimana :

 � … � adalah koefisien determinasi total x1,x2, ..xk terhadap xu atau

besarnya perngaruh variabel eksogenus secara bersama-sama (gabungan) terhadap variabel endogenus.

 (� � … � )adalah koefisien jalur.

(� � … � )adalah koefisien korelasi variabel eksogen x1,x2, ..xk

dengan variabel endogenus xu.

1.2.6. Uji Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan. Pada penelitian ini uji persyaratan data yang dilakukan adalah Uji Homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

Liliefors Test, karena kelebihan Liliefors Test adalah penggunaan/penghitungannya yang sederhana, serta cukup kuatsekalipun ukuran sampel kecil (n=4) (Harun Al Rasyid dalam Ating dan Sambas 2006).

Langkah kerjanya sebagai berikut:

a) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data :


(46)

b) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

c) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

d) Berdasarkan frekeunsi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi), , fki = fi + fkisebelumnya.

e) Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z: dimana nilai z, Formula,

S i _

   Dimana : n i  

_ dan

1 ) ( 2 2       n n x i S i

f) Menghitung therotical proportion:

g) Bandingkanlah emphirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi. h) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.

i) Apabila Dhitung  Dtabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat

dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti distribusi normal.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:296) adalah:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a) =

Σ� 2 �

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus: ��� / = [∑ −

∑ .∑

� ]

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a)= JK reg (a)

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres= JKres


(47)

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus: �= ∑ {∑ 2−

∑ 2

� }

9) Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

11) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus: RJKTC = JKTC

K – 2

12) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE

N – k

13) Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC

RJKE

14) Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

15) Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %.

16) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

3. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas mengasumsikan bahwa setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah uji Burlett dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung X2> nilai tabel, maka H0 menyatakan

varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

 

 2

1 2

. 10

1n B dbLogS

X

Sumber : (Ating dan Sambas, 2006:294) Dimana :


(48)

S12 = varians tiap kelompok data

db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = ( Log S2gab) (∑db1)

S2gab = varians gabungan =

db S db

S gab i

2

2 .

Menurut Ating dan Sambas (2006:295), langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. 3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett.

6. Menghitung nilai.

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

1.2.7. Pengujian Hipotesis

Meyakinkan adanya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) perlu dilakukan uji hipotesis atau uji signifikansi. Uji hipotesis akan membawa pada kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.

Menurut Sambas (2010:80) untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dapat dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut :


(49)

Ho : ρ x1x2 x3= 0, artinya tidak terdapat pengaruh kondisi kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas perkebunan Jawa Barat.

H1 : ρ x1x2x3= 0, artinya terdapat pengaruh kondisi kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas perkebunan Jawa Barat.

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (level of significance α).

3. Untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan, peneliti menggunakan statistik uji yang tepat, dengan langkah sebagai berikut :

a) Untuk menguji koefisien setiap jalur variabel Xn terhadap Y :

= �

√ − � … � �

� − � −

Dimana : i = 1,2, ... k

k = banyaknya variabel eksogenus dalam substruktur yang sedang di uji t = mengikuti tabel distribusi t, dengan derajat bebas = n – k – 1

Kriteria pengujian : Ditolak Ho jika nilai hitung t lebih besar dari nilai

tabel t. (to> ttabel (n-k-1)).

b) Untuk menguji koefisien jalur variabel X1, X2, dan X3secara

keseluruhan/bersama-sama terhadap Y :

� = � − � − � … �

� − � … �

Dimana : i = 1,2, ... k


(50)

k = banyaknya variabel eksogenus dalam substruktur yang sedang di uji F = mengikuti tabel distribusi F, dengan derajat bebas (degrees of freedom) k dan n – k – 1

Kriteria pengujian : Ditolak Ho jika nilai hitung F lebih besar dari nilai

tabel F. (Fo>Ftabel (k,n-k-1)).

4. Ambil kesimpulan, apakah perlu trimming atau tidak. Apabila terjadi

trimming, maka perhitungan harus diulang dengan menghilangkan jalur yang


(51)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

BAB V PENUTUP

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan berdasarkan rumusan masalah, yaitu :

1. Gambaran variabel kondisi kerja pada bagian sekretariat di dinas perkebunan provinsi jawa barat, yang terdiri dari kondisi kerja fisik, kondisi kerja psikologis, dan kondisi kerja temporer berada pada kategori kondusif. Hal ini berarti bahwa kondisi kerja yang ada, dipersepsikan karyawan sudah cukup sesuai dengan apa yang diinginkan yaitu kondusif sesuai harapan perusahaan. Adapun skor tertinggi berada pada variabel kondisi kerja temporer, sedangkan skor terendah berada pada variabel kondisi kerja fisik.

2. Gambaran produktivitas kerja karyawan pada bagian sekretariat di dinas perkebunan provinsi jawa barat yang diwakili oleh empat indikator yaitu hasil kerja, disiplin, sikap mental dan kerja lembur berada pada kategori sedang. Hal ini berarti bahwa produktivitas kerja dipersepsikan karyawan sudah cukup baik. Adapun skor tertinggi berada pada indikator sikap mental, sedangkan skor terendah berada pada indikator kerja lembur. 3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kondisi kerja fisik

memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari hipotesis yang diterima, itu berarti semakin kondusif


(52)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

kondisi kerja fisik, maka dengan begitu dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

4. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kondisi kerja psikologis memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari hipotesis yang diterima, itu berarti semakin kondusif kondisi kerja psikologis, maka dengan begitu dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

5. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kondisi kerja temporer tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari hipotesis yang ditolak, itu berarti kondisi kerja psikologis yang ada sudah cukup kondusif.

6. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kondisi kerja memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari hipotesis yang diterima, itu berarti semakin kondusif kondisi kerja, maka dengan begitu dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

5. 2. Saran

1. Hasil penelitian menunjukan untuk nilai rata-rata variabel kondisi kerja yang terdiri dari kondisi kerja fisik, kondisi kerja psikologis, dan kondisi kerja temporer berada pada kategori sedang. Untuk itu perusahaan harus bisa mempertahankannya, karena kondisi kerja yang nyaman akan mendorong produktivitas yang optimal.


(53)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata dari indikator variabel produktivitas kerja berada pada kategori sedang. Tetapi dari 4 indikator, untuk indikator sikap mental mendapat rata-rata paling tinggi. Oleh karena itu, karyawan disarankan untuk mempertahankan sikap positif terhadap pekerjaan yang diberikan perusahaan dan bekerja sebaik mungkin agar seluruh target yang diharapkan perusahaan bisa tercapai dengan optimal dan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

3. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh kondisi kerja fisik terhadap produktivitas kerja. Nilai rata-rata dari indikator kondisi kerja fisik ini berada pada kategori kondusif. Ini menunjukan bahwa kondisi kerja fisik masih perlu perhatian khusus, agar bisa berada pada kategori tinggi. 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh kondisi kerja

psikologis terhadap produktivitas kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Jawa Barat sudah cukup baik, ini agar selalu dipertahankan.

5. Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat pengaruh kondisi kerja temporer terhadap produktivitas kerja. Ini disebabkan karena Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu instansi pemerintah yang sudah ada ketentuan mengenai misalnya, jam kerja yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, karyawan agar selalu mentaati peraturan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

6. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh secara bersama-sama antara kondisi kerja terhadap produktivitas kerja. Kondisi kerja yang


(54)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

nyaman dapat meningkatkan produktivitas kerja, sehingga pekerjaan yang harus diselesaikan bisa terlaksana dengan baik. Untuk itu, kondisi kerja yang nyaman harus selalu dijaga dengan baik.


(55)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. (2005). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga

Ali Muhidin, Sambas. (2010). Statistik 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistik Dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Atmosudirjo, S.Prajudi. (1982). Kesekretarisan dan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga.

Bardwick Judith M., (2007). Suasana Lingkungan kerja dan Kepuasan Kerja. Jakarta. Djambatan.

Dessler, Gary. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa

Indonesia Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Faisal, Sanapiah. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Grapindo. Gomes, F, Cardoso. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta:

ANDI.

Haryani, Sri. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hasibuan, Malayu S.P. (2003). Organisasi dan Motivasi. Dasar Peningkatan

Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hermawan, Asep. (2006). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo

Komaruddin, (2000). Manajemen Kantor, Teori dan Praktek. Bandung: Trigenda. Komaruddin. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit


(56)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Sruktural Satu dan Multigroup

sampai dengan Lisrel. Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara, A.A. Anwar P. (2010). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Rafika Aditama.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Muhidin, Sambas A. dan Abdurahman Maman. (2007).Analisis Korelasi Regresi

dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Newstrom, John W., Davis , Keith. (2007). Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ke Tujuh. Jakarta: Erlangga.

Nitiseimeto, Alex S. (1994). Manajemen Personalia. Jakarta. Ghalia Indonesia. Ravianto, J. (2001). Produktivitas dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Riduwan dan Kuncoro. (2012). Cara Mudah Menggunakan Dan Memakai Path

Analysis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan.(2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan Dari

Teori ke Praktek. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sastrowinoto, Suyanto. (1985). Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. Jakarta: PT Pertja.

Schultz, Duane P dan Schultz. (2007). Working Condition and Work Today. Sixth Edition, Willey and Sons, Inc.

Sedarmayanti. (2001). Dasar-dasar pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran (Suatu Pengantar) Edisi Revisi. Bandung: CV Mandar Maju.

Sedarmayanti. (2006). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja Suatu Tinjauan dari

Aspek Ergonomi atau Kaitan antara Manusia dengan Lingkungan Kerja.

Bandung: Cv. Mandar Maju.

Sedarmayanti. (2008). Lingkungan Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.


(57)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bandung: Bumi Aksara.

Sugiyono.(2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti.Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis, New Edition. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukoco, Badri Munir. (2006). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga.

Sutermeister, A Robert. (1976). People and Productivity. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Alfabeta.

Sumber Internet:

http://www.disbun.jabarprov.go.id http://www.jabarprov.go.id

Sumber Skripsi:

Mushlih Darojat. (2012). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai PT. PINDAD (PERSERO) Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Sany Arya Sonjaya. (2013).Pengaruh Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Hendiana (2013).Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Divisi SDM di PT KAI (PERSERO) Bandung.Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Sumber Jurnal:

Hj. Tita Meirina Djuwita. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Universitas Terbuka. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.3, No.1, Januari – Juni 2012.


(58)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN

Sambas Ali Muhidin Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor dan Pilihan Karir sebagai Auditor. Universitas Terbuka. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.3, No.1, Januari – Juni 2012.


(1)

125

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu[Type text]

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata dari indikator variabel produktivitas kerja berada pada kategori sedang. Tetapi dari 4 indikator, untuk indikator sikap mental mendapat rata-rata paling tinggi. Oleh karena itu, karyawan disarankan untuk mempertahankan sikap positif terhadap pekerjaan yang diberikan perusahaan dan bekerja sebaik mungkin agar seluruh target yang diharapkan perusahaan bisa tercapai dengan optimal dan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

3. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh kondisi kerja fisik terhadap produktivitas kerja. Nilai rata-rata dari indikator kondisi kerja fisik ini berada pada kategori kondusif. Ini menunjukan bahwa kondisi kerja fisik masih perlu perhatian khusus, agar bisa berada pada kategori tinggi. 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh kondisi kerja

psikologis terhadap produktivitas kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan kerja karyawan pada bagian sekretariat di Dinas Perkebunan Jawa Barat sudah cukup baik, ini agar selalu dipertahankan.

5. Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat pengaruh kondisi kerja temporer terhadap produktivitas kerja. Ini disebabkan karena Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu instansi pemerintah yang sudah ada ketentuan mengenai misalnya, jam kerja yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, karyawan agar selalu mentaati peraturan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

6. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh secara bersama-sama antara kondisi kerja terhadap produktivitas kerja. Kondisi kerja yang


(2)

126

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu[Type text]

nyaman dapat meningkatkan produktivitas kerja, sehingga pekerjaan yang harus diselesaikan bisa terlaksana dengan baik. Untuk itu, kondisi kerja yang nyaman harus selalu dijaga dengan baik.


(3)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu[Type text]

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. (2005). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga

Ali Muhidin, Sambas. (2010). Statistik 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Atmosudirjo, S.Prajudi. (1982). Kesekretarisan dan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga.

Bardwick Judith M., (2007). Suasana Lingkungan kerja dan Kepuasan Kerja. Jakarta. Djambatan.

Dessler, Gary. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Faisal, Sanapiah. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Grapindo. Gomes, F, Cardoso. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta:

ANDI.

Haryani, Sri. (2002). Hubungan Industrial di Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hasibuan, Malayu S.P. (2003). Organisasi dan Motivasi. Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hermawan, Asep. (2006). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo

Komaruddin, (2000). Manajemen Kantor, Teori dan Praktek. Bandung: Trigenda. Komaruddin. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit


(4)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu[Type text]

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Sruktural Satu dan Multigroup sampai dengan Lisrel. Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara, A.A. Anwar P. (2010). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Rafika Aditama.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Muhidin, Sambas A. dan Abdurahman Maman. (2007).Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Newstrom, John W., Davis , Keith. (2007). Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ke Tujuh. Jakarta: Erlangga.

Nitiseimeto, Alex S. (1994). Manajemen Personalia. Jakarta. Ghalia Indonesia. Ravianto, J. (2001). Produktivitas dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Riduwan dan Kuncoro. (2012). Cara Mudah Menggunakan Dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan.(2008). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan Dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sastrowinoto, Suyanto. (1985). Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. Jakarta: PT Pertja.

Schultz, Duane P dan Schultz. (2007). Working Condition and Work Today. Sixth Edition, Willey and Sons, Inc.

Sedarmayanti. (2001). Dasar-dasar pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran (Suatu Pengantar) Edisi Revisi. Bandung: CV Mandar Maju. Sedarmayanti. (2006). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja Suatu Tinjauan dari

Aspek Ergonomi atau Kaitan antara Manusia dengan Lingkungan Kerja. Bandung: Cv. Mandar Maju.

Sedarmayanti. (2008). Lingkungan Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.


(5)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu[Type text]

Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bandung: Bumi Aksara.

Sugiyono.(2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti.Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis, New Edition. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukoco, Badri Munir. (2006). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga.

Sutermeister, A Robert. (1976). People and Productivity. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Alfabeta.

Sumber Internet:

http://www.disbun.jabarprov.go.id http://www.jabarprov.go.id

Sumber Skripsi:

Mushlih Darojat. (2012). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai PT. PINDAD (PERSERO) Bandung. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Sany Arya Sonjaya. (2013).Pengaruh Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMK PGRI 2 Cimahi. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Hendiana (2013).Pengaruh Kondisi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Divisi SDM di PT KAI (PERSERO) Bandung.Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran UPI: tidak diterbitkan.

Sumber Jurnal:

Hj. Tita Meirina Djuwita. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Universitas Terbuka. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.3, No.1, Januari – Juni 2012.


(6)

Fahriani Rodiana Rohmatillah, 2014.

PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu[Type text]

Sambas Ali Muhidin Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Lingkungan Kerja Auditor dan Pilihan Karir sebagai Auditor. Universitas Terbuka. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.3, No.1, Januari – Juni 2012.