Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

suatu penelitian sehingga bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi dalam penelitian sekarang merupakan model yang baik atau tidak.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji data penelitian atau nilai residual yang telah terstandarisasi pada model regresi sudah berdistribusi normal atau belum. Dalam suatu penelitian diharuskan data yang digunakan harus berdistribusi normal. Apabila syarat ini dilanggar maka uji statistik maupun estimasi nilai variabel dependen akan menghasilkan hasil yang tidak valid untuk jumlah sampel kecil atau tertentu. Penelitian sekarang dalam melakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data penelitian berdistribusi normal diketahui dengan melihat nilai probabilitas dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi normal sedangkan jika pengujian menunjukkan nilai probabilitas 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Berikut ini merupakan hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov : Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Model Kolmogorov- Smirnov Z Probability Kriteria Keterangan Unstandardized Residual 0, 873 0, 431 P 0,05 Normal Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik, 2014 Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,873 dengan nilai signifikan sebesar 0,431 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian sekarang berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji model regresi apakah terdapat hubungan linear antara beberapa atau semua variabel independen secara sempurna maupun hampir sempurna. Apabila ternyata variabel-variabel independen dalam penelitian mempunyai hubungan linear satu sama lain dapat dikatakan bahwa data penelitian mengandung gejala multikolinieritas. Pengujian multikolinieritas dalam penelitian sekarang menggunakan nilai Tolerance value TOL dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Gejala multikolinieritas dapat diketahui melalui hasil estimasi, apabila menunjukkan nilai TOL ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 dapat dikatakan bahwa model regresi tidak mengandung gejala multikolinieritas. Berikut ini merupakan hasil pengujian multikolinieritas dalam penelitian sekarang. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolinieritas Variabel Collinearity Statistic Keterangan TOL VIF NPM 0,513 1,951 Tidak Terjadi Multikolinieritas CR 0,356 2,806 Tidak Terjadi Multikolinieritas SIZE 0,551 1,814 Tidak Terjadi Multikolinieritas DTA 0,283 3,536 Tidak Terjadi Multikolinieritas SP 0,710 1,408 Tidak Terjadi Multikolinieritas KSP 0,649 1,541 Tidak Terjadi Multikolinieritas Sumber : Hasil Pengolahan Data Statistik, 2014 Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa semua variabel independen memiliki tolerance value TOL lebih dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel – variabel independen dalam model regresi penelitian sekarang tidak mengandung gejala multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 83

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

2 40 85

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 76

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keluasan Pengungkapan Informasi dalam Laporan Tahunan

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keluasan Pengungkapan Informasi Dalam Laporan Tahunan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keluasan Pengungkapan Informasi Dalam Laporan Tahunan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELUASAN PENGUNGKAPAN INFORMASI DALAM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keluasan Pengungkapan Informasi Dalam Laporan Tahunan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 14

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112