Sistem Informasi Pelayanan Jasa Service Penjualan Dan Pembelian Suku Cadang (Spare Part) Pada Trijaya Motor

(1)

PART) PADA TRIJAYA MOTOR

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

SKRIPSI RIYAN RISWANDI

1.05.06.248

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

bimbingan Yasmi Afrizal, S.Kom., M. Kom.

Bengkel Trijaya Motor merupakan suatu usaha yang bergerak pada bidang

pelayanan service, penjualan dan pembelian sparepart motor. Didalam melakukan transaksi pelayanan service, penjualan dan pembelian masih dicatat dalam bentuk nota, dalam mengolah data dan pembuatan laporannya sering mengalami ketidakakuratan data dan keterlambatan dalam penyampaian informasi data stock barang. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti bermaksud memecahkan masalah yang di hadapi di Bengkel Trijaya Motor ini. Oleh karena itu dibutuhkan.

Model pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian ini adalah model Sequensial Linear.

Dimana model Sequensial Linear merupakan urutan aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari permodelan sistem, analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, pengkodean, pengujian. Model ini menawarkan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata. Dengan alat pendekatan struktur menggunakan Flow Map, diagram konteks dan Data Flow Diagram (DFD). Perangkat lunak yang digunakan adalahVisual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.

Dari hasil penelitian ini, peneliti akan merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data pelayanan service, penjualan dan pembelian yang diharapkan dapat memudahkan dalam mengolah data dan mengurangi kesalahan dalam pembuatan laporannya dan dalam penyampaian informasi data stock barang lebih cepat.


(3)

ii

Bengkel Trijaya Motor is a company that deals with service care, sales and purchases of the motor bike’s sparepart. They written down all the thing that they are doing in their business in a nota form, include their report. Based on the observation, they found inacurary of data, and late in giving stock data’s information. The purpose of observer is to solve the problem of this shop (Bengkel Trijaya Motor).

The development system that is used in making aplication of service, sales and purchases is Sequensial Linear’s model. It is of activity in developer system, start from system of capital, analysis, software, design and coding. This model offers the way how to make the real software, with Flowmap, Context Diagram and Data Flow Diagram. The software that is used is Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000.

Form this research, the researcher will build the information system that can collect the data of service, sales and purchases which hopefully will make it easier in collecting data and reduce the inacuracy in making report and also in delivering the stock data of information.


(4)

iii Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-Nya Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pelayanan Jasa Service Penjualan dan Pembelian Suku Cadang (Sparepart) Pada Trijaya Motor” disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

Dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat dan tercinta :

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iv

4. Dadang Munandar, SE.M.SI, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.

5. Yasmi Afrizal, S.Kom., M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsi ini. 6. Syahrul Mauliddin S.Kom, dan Wahyuni, S,Si, M.T, selaku dosen penguji

yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi serta pembuatan program.

7. Sintya Sukarta, ST., MT. selaku dosen wali MI-6 2006 yang telah membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan. 8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

9. Ibu dan Ayah tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang serta doa kepada penulis. “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan cintai mereka, sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu aku masih kecil”.

10. Adik-ku tercinta semangat selalu, dan lancar buat kuliahnya.

11. Hendra Timadius selaku owner di Trijaya Motor, telah diberi kesempatan untuk melakukan peneletian. ”sukses selalu, jadilah yang terbaik, dan berkualitas baik ”


(6)

v

Serta MI-6 2006 dan NVGTR tetap semangat, dan

13. Semua pihak yang telah memberikan motivasi positif dalam menghadapi segala macam persoalan.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Agustus 2011


(7)

1

1.1. Latar Belakang

Menyongsong era globalisasi pada saat sekarang ini, Sistem Informasi (SI) semakin dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan, Banyaknya pekerjaan manusia yang dapat dibantu oleh komputer sehingga manusia dapat menjadi lebih produktif dan memberikan hasil kerja lebih baik dan lebih cepat sehingga dapat mempermudah kegiatan manusia. Khususnya dalam meningkatkan kualitas dan efektifitas aliran informasi dalam perusahaan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerjasama dengan rekanan lainnya. Sistem Informasi akan membantu organisasi maupun perusahaan dalam mengintegrasikan data, mempercepat dan mensistematisasi pengolahan data dan meningkatkan kualitas informasi serta kontrol manajemen.

Pesatnya perkembangan bisnis yang mengadaptasi teknologi informasi, mendorong terjadinya persaingan bisnis. Setiap pelaku bisnis bersaing untuk merebut pangsa pasar dan meraih pelanggan agar menggunakan produk atau jasa dari perusahaan mereka.

Dengan demikian pula pertumbuhan negara indonesia merupakan negara terbesar yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat tinggi, terutama kota-kota besar ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang merupakan puncak dari semua aktivitas di berbagai aspek kehidupan.


(8)

Semakin lama jumlah kendaraan bermotor terus bertambah. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan sebagai sarana transportasi. Kendaraan tersebut pastilah membutuhkan suatu perawatan berkala demi memperoleh performa yang maksimal. Sedangkan masyarakat Indonesia terutama pada dipulau jawa dan khususnya di kota bandung.

Kota bandung adalah ranking ke 3 terpadat di indonesia dan salah satu kota yang berkembang pesat di indonesia, hal itu dikarenakan perkembangan perekonomian, pendidikan dan kemajuan teknologi serta pembangunan yang berkembang pesat di kota ini. Dilihat dan ditandai dengan padatnya jalan serta aktivitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang sekian hari bertambah banyak.

Bandung adalah kota aktivitas kehidupan, dengan banyaknya kendaraan bermotor dengan segala keperluan dengan aktivitas yang berjalan seperti pergi bekerja, sekolah atau menjalankan bisnis secara tranportasi.

Hal ini pengusaha bisnis Bengkel Trijaya Motor berjalan dengan cepat, lebih kompleks, dan lebih di tuntut tanggung jawabnya. Siklus barang dan jasa memiliki daur hidup yang pendek dengan hitungan bulan, hari, bahkan jam. Konsumen menginginkan barang bermutu, murah, gampang didapat, cepat, dan purna jualnya baik.

Pengusaha bisnis Bengkel Trijaya Motor memiliki sikap mandiri dalam mengelola usahanya. Dengan adanya evolusi bisnis sesuai perkembangan zaman, Maka Bengkel Trijaya Motor tidak tergantung pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan usahanya dan


(9)

berkomitmen yang tinggi, terhadap konsumen secara pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen sehingga kepercayaan konsumen atas kinerja karyawan atau mekanik yang handal dan konsumen akan berimbas pada pembelian yang terus meningkat sehingga profit perusahaan meningkat.

Sistem informasi yang saat ini berjalan pada Bengkel Trijaya Motor kota bandung masih dalam sistem pencatatan manual dan belum menggunakan sistem komputer, dalam mengelola usaha bengkel dalam pengolahan data konsumen, selama ini Bengkel Trijaya Motor tidak mempunyai data yang akurat dan sehingga apabila ada kerusakan ataupun pengolahan dan penjualan suku cadang (sparepart), pihak Trijaya motor tidak dapat secara maksimal mengetahui apakah kerusakannya dari pihak bengkel atau pihak komsumen sendiri. Dalam mengelola stok barang dan transaksi, Bengkel Trijaya Motor juga masih menggunakan sistem manual seperti pencatatan laporan atau buku besar dan di dalam transaksipun masih pencacatan dalam nota transaksi. Sehingga seringkali pihak pengelola kebingungan dalam mengarsip hasil laporan tersebut.

Dengan adanya permasalahan tersebut, dengan penggunaan teknologi informasi diharapkan Bengkel Trijaya Motor dapat mengelola hubungan dengan pelanggannya dan segala jenis masalah administrasi yang ada di Bengkel Trijaya Motor Jl.Leuwi Panjang No 111 Bandung dapat ditangani secara maksimal.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk merancang sebuah Sistem Informasi sebagai bahan untuk penelitian skripsi dengan mengangkat judul yaitu “Sistem Informasi Pelayanan Jasa Service Penjualan Dan Pembelian Suku Cadang (Spare Part) Pada Trijaya Motor”.


(10)

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Pada hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di atas, dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Kebutuhan Bengkel Trijaya Motor akan sistem informasi yang mengelola data hubungan dengan pelanggan dan segala jenis masalah administrasi.

2. Kebutuhan Bengkel Trijaya Motor akan sistem aplikasi desktop untuk mengelola stok barang dan transaksi.

3. Seringkali pihak pengelola kebingungan dalam mengarsip hasil laporan. yang diakibatkan ketidak sesuaian data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan pelayanan service, penjualan dan pembelian.

1.2.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi yang mengelola data yang sedang berjalan di Bengkel Trijaya Motor.

2. Bagaimana merancang sistem informasi pengolahan data pelayanan jasa service penjualan dan pembelian suku cadang di Bengkel Trijaya Motor.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data pelayanan jasa service penjualan dan pembelian suku cadang di Bengkel Trijaya Motor.


(11)

4. Bagaimana menguji sistem informasi yang ada di Bengkel Trijaya Motor.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Untuk mengimplementasikan kemampuan dan keahlian dibidang analisis dan komputer khususnya pada hal sistem informasi.

Membantu pihak Bengkel Trijaya Motor untuk memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data terutama bagian pendataan barang.

Untuk membuat sistem informasi yang mudah dimengerti pengelola Bengkel Trijaya Motor sebagai pengguna sistem informasi dan bisa bermanfaat bagi konsumen yang hendak kesana.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem informasi yang mengelola data yang sedang berjalan di Bengkel Trijaya Motor.

2. Untuk merancang sistem informasi pelayanan jasa service penjualan dan pembelian suku cadang di Bengkel Trijaya Motor, dan untuk memudahkan pencarian data oleh pengelola untuk pencapaian tujuan yang akurat dan tepat.

3. Untuk implementasi sistem informasi pengolahan data dan penjualan suku cadang di Bengkel Trijaya Motor.

4. Untuk mengetahui analisis, perancangan dan pembangunan sistem yang ada di Bengkel Trijaya Motor.


(12)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi Bengkel Trijaya Motor Kota Bandung hasil akhir penelitian ini, dapat mengembangkan sistem yang sedang berjalan dan dapat menjadi sebagai bahan pertimbangan, masukan ataupun solusi dengan sistem informasi pelayanan jasa service dan penjualan suku cadang (spare part) ini yang lebih interaktif dalam memberikan informasi ruang lingkup dalam usaha bisnis perbengkelan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1.

Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi bagiBengkel Trijaya Motor

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama agar menjadi lebih baik.

1.5. Batasan Masalah

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pengelompokan-pengelompokan masalah. Oleh sebab itu penulis mengelompokan batasan masalah yang akan di bahas pada penelitian ini. Adapun batasan masalahnya sebagi berikut :

1. Perancangan dan pembangunan sistem informasi pelayanan jasa service penjualan dan pembelian suku cadang, hanya memberikan


(13)

informasi ruang lingkup dalam usaha bisnis perbengkelan di Bengkel Trijaya Motor Jl. Leuwi Panjang No.111 Bandung.

2. Pada bagian perancangan sistem informasi hanya akan dibahas tentang stok barang (sparepart) dan transaksi penjualan pembelian dan pelayanan service.

3. Membahas pembayaran setelah melakukan service kendaraan dan membeli suku cadang (sparepart) secara tunai di Bengkel Trijaya

Motor Jl. Leuwi Panjang No.111 Bandung.

1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi penetian yaitu diBengkel Trijaya Motor Jl.Leuwi Panjang No 111.

Sebelum Terminal Leuwi panjang yang berada di kota Bandung.

Dalam kegiatan penelitian diperlukan waktu yang cukup lama. Agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka diperlukan jadwal penelitian. Pada penelitian yang akan dilakukan maka penulis menetapkan perencanaan untuk jadwal penelitian, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1Estimasi Jadwal Penelitian

NO

Waktu Kegiatan

Tahun : 2010 - 2011

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Perumusan Masalah 2 Menetapkan

pengembangan Sistem 3

Merancang Sistem 4 Membangun Perangkat

Lunak

5 Pengujian Perangkat Lunak

6


(14)

8

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 1) dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan elemennya.

a. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu :

“Suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

b. Pemahaman sistem dengan pendekatan komponen/elemen, yaitu :

“Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem”.

Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen

(components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment),


(15)

dan sasaran (objective) atau tujuan (goal). dari sistem itu sendiri, dimana karekteristik atau sifat-sifat sistem seperti berikut :

1. Komponen Sistem(components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengatuhi proses sistem secara utuh.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungan dan juga merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


(16)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melaui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan mejadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenence input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk medapatkan keluaran sistem.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan


(17)

berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat mempengaruhi pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, diantarannya :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dan tuhan (sistem teologi). Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, dan sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terbentuk atau terjadi secara alamiah tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pergantian siang dan malam. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem yang melibatkan iteraksi manusia dengan mesin disebut human-machine.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku tertentu yang sudah diprediksi, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem dengan kondisi masa depannya tidak dapat


(18)

diprediksi karena mengandung unsur propabilitas. Misalnya sistem sosial, sistem politik.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan atau terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem yang lain.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Abdul Kadir (2003 : 31) dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi, menurut McFadden, dkk mendefinisikan “informasi sebagai data yang telah diperoses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang untuk menggunakan data tersebut”. Menurut Davis “ informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang.”

Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dan diproses sehingga menghasilkan nilai baru dari suatu data dan bermanfaat bagi penerimanya dan juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

2.2.2. Siklus Informasi

Gambar 2.1 memperhatikan siklus informasi (Burch dan Grudnitski, 1989), yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakai


(19)

informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi

2.2.3. Kualitas Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut :

1. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagi bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakna , dan dibuktikanoleh siapa saja.


(20)

2. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar / sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.

3. Tepat waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. 4. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual

tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efesien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

6. Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut telah teruji tingkat kejujurannya.

2.2.4. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) definisi sistem informasi sebagai berikut.


(21)

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menghasilkan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.

3. Sekumpulan sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain : 1. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.

2. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi.

3. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. Data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu.

Suatu sistem informasi dapat digerakkan oleh elemen – elemen berikut : 1. Perangkat keras ( hardware ) yaitu komputer yang berperan sebagai media

masukan, proses dan keluaran.

2. Perangkat lunak ( software ) yaitu alat yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras yang dapat berupa sistem operasi atau program aplikasi.


(22)

3. Data yaitu fakta–fakta dari suatu kejadian yang dapat diolah untuk menghasilkan suatu informasi.

4. Prosedur yaitu urutan kerja secara sistematis agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur sesuai dengan rencana.

5. Pengguna komputer ( user ) adalah manusia yang merupakan bagian terpenting yang dapat menangani semua elemen penggerak dari sistem informasi.

2.4. Konsep Basis Data

Pengertian database atau basisdata menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 129) sebagai berikut :

1. Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optic disk, magnetic drum, atau media penyimpanan yang lainya.

2. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).

Database atau basisdata yang merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan dengan yang lainya, tersimpan dalam simpanan luar komputer dan membutuhkan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasi atau menghubungkanya. Kumpulan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management Sistem (DBMS).


(23)

DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.

Tujuan pengolahan data dalam database adalah agar dapat memperoleh atau menemukan kembali data yang ingin dicari dengan cepat mudah selain itu juga pengolahan data dan tujuan tujuan yang lainya.

Berikut tujuan database

1. Kecepatan dan kemudahan 2. Efisien ruang penyimpanan 3. Keakuratan

4. Ketersediaan 5. Kelengkapan 6. Keamanan

7. Kebersamaan pemakai

2.5. Definisi Judul

Dalam hal ini, penulis mendefinisikan arti kata dari judul skripsi yang diambil dari judul Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Service, Penjualan dan Pembelian Sparepart Pada Trijaya Motor Dengan adanya definisi-definisi ini diharapkan penulis lebih mengerti dan memahami maksud penelitian ini.

2.5.1. Definisi Pelayanan Service

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan kepada pelanggan. Dalam kamus besar bahasa indonesia


(24)

dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan service berasal dari orang-orang bukan perusahaan. Tanpa memberi nilai pada diri sendiri tidak akan memberi arti apa-apa. Demikian pula dengan organisasi atau perusahaan yang esensial merupakan kumpulan orang-orang. Oleh karena itu, harga diri yang tinggi adalah unsur yang paling mendasar bagi keberhasilan organisasi yang menyediakan jasa pelayanan yang berkualitas. [http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/17 Juni 2011]

2.5.2. Definisi Penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.

2.5.3. Definisi Pembelian

Pembelian merupakan salah satu kegiatan dari pembelanjaan. Pembelian juga mempunyai peranan yang penting, sama halnya dengan penjualan yaitu untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan.


(25)

[http://indonesia. smetoolkit.org/Pengelolaan-Bahan-Anda/17 Juni 2011].

2.6. Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan dapat diartikan sebagai sebuah desain atau rangkaian komputer atau komponen-komponen beberapa perangkat keras komputer yang terhubung menjadi sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer memiliki banyak desain atau arsitektur diantaranya adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan area Network), dan Wan (Wide Area Network).

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir (2003 : 346).

2.6.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Jaringan yang secara umum yang kita kenal dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Local Area Network

LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN.


(26)

LAN umumnya menggunakan mesia transmisi berupa kabel. Namun ada juga yang tidak menggunkan kabel atau disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

2. Metropolitan Area Network

MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan sekitar 10-45 Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terltak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk MAN. Jaringan seperti ini umunya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio, Namun ada juga yang menggunkan jalur sewa (leased line).

3. Wide Area Network

Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan bahkan antar benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM, Internet.

4. Internet

Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang berinteraksi dan berbagi informasi.

2.6.3. Topologi Jaringan

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology)

dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen


(27)

jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 2.2 Topologi Bus

[ Sumber :http://www.google.co.id/ topologi jaringan/18 Juni 2011].

2. Topologi Star

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.


(28)

Gambar 2.3 Topologi Star

[ Sumber :http://www.google.co.id/ topologi jaringan/18 Juni 2011]

3. Topologi Ring

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral.

Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain.


(29)

Gambar 2.4 Topologi Ring

[ Sumber :http://www.google.co.id/ topologi jaringan/18 Juni 2011] 4. Topologi Mesh

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

Gambar 2.5 Topologi Mesh

[ Sumber :http://www.google.co.id/ topologi jaringan/18 Juni 2011] 5. Topologi Tree

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang


(30)

rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 2.6 Topologi Tree

[ Sumber :http://www.google.co.id/ topologi jaringan/18 Juni 2011] 2.6.4. Manfaat Jaringan

Banyak sekali manfaat jaringan yang dapat kita rasakan jika kita menggunakannya. Berikut adalah manfaat-manfaat jaringan didalam kehidupan sehari-hari dalam mengerjakan suatu pekerjaan dengan komputer jaringan :

1. Membagi pekerjaan antara 1 pegawai dengan pegawai lainya.

2. Men-sharing data tanpa harus menggunkan perangkat eksternal memori. Seperti : flashdisk, CD/DVD, maupun floppy disk.

3. Bermain game dengan 2 komputer atau lebih.

4. Berkomunikasi jarak jauh tanpa harus menggunakan perangkat lain. Seperti : handphone.

2.7. Pengertian Client-Server

Klien-server atau client-server [ http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server/17 Juni 2011] merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi


(31)

yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu pihak klien dan pihak server.

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk requestterhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Gambar 2.7 Sistem Client Server


(32)

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Pada perancangan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian ini perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan SQL Server2000 berikut adalah definisi dari perangkat lunak pendukung tersebut :

2.8.1. Sekilas Tentang SQL Server 2000

SQL Server 2000 diluncurkan pada tahun 2000. SQL Server ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yaitu SQL Server versi 7.0 yang diluncurkan tahun 1999. Microsoft SQL Server 2000 merupakan salah satu

database relational yang banyak digunakan oleh dunia usaha baik perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. SQL Server 2000 ini dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitektur client-server. Sehingga dengan menggunakan SQL server memungkinkan pengguna dapat mengolah data dalam database terpusat atau yang sering disebut sebagai server.

SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS (Database Management System) yang di buat oleh Microsoft SQL Server 2000 menawarkan fitur di dalam mengelola database, ada 2 fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000, yaitu :

1. Menggunakan Enterprise Manager 2. Menggunakan SQL Query Analyzer


(33)

2.8.2. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

[http://vb6tutorial-tomy.blogspot.com/sekilas-visual-basic-6/14 Mei 2011]. Visual Basic 6 merupakan salah satu software pembuat program aplikasi yang sangat handal hingga saat ini. Software ini di ambil dari nama bahasa pemrograman yaitu Visual Basic. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dapat di mengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Beberapa kemampuan Visual Basic adalah membuat aplikasi berbasis Windows yang mandiri (executable), menguji program (debugging), sersta membuat obyek-obyek pembantu seperti : ActieX, Help, dan lainnya.

Sama seperti program aplikasi berbasis Windows lainnya, Interface Visual Basic terdiri dari Menu Bar, Toolbars, ToolBox, dan beberapa panel lainnya seperti Properties, Project, dan Form Layout.

Posisi komponen pada interface Visual Basic dapat di atur sedemikian rupa, seperti menutup panel, membuatnya terapung (floating), atau tetap pada tempatnya (dockable).


(34)

28

3.1. Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Bengkel Trijaya Motor sudah hampir 6 tahun berjalan usaha bisinis bengkel motor, mulai berdiri tanggal 25 juli tahun 2005 di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung.

3.1.2. Visi Dan Misi a. Visi

1. Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

2. Terkenal dalam menangani segala macam problem motor. 3. Terkemuka dan nomor satu di kota Bandung.

b. Misi

1. Mewujudkan pelayanan servis yang profesional.

2. Mewujudkan keahlian mekanik dalam menangani masalah

3. Mewujudkan ketepatan analisis dalam menentukan suatu kerusakan

4. Mewujudkan daya tarik bagi masyarakat di Bengkel Trijaya Motor.


(35)

3.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.1Struktur Organisasi Trijaya Motor

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas (Job Description) adalah suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing-masing mengerti tugas dan tanggung jawabnya. Adapun deskripsi tugas (Job Description) pada Bengkel Trijaya Motor adalah sebagai berikut:

1. Pemilik

a. Memiliki wewenang dan pengambil keputusan sepenuhnya atas kegiatan di bengkel.

b. Bertanggung Jawab penuh terhadap semua kegiatan di bengkel.

Sekertaris/Kasir

Kepala/Pemilik (Hendra)

Bendahara Kepala

Mekanik

Mekanik 1

Mekanik 2

Mekanik 4 Mekanik


(36)

c. Mengontrol seluruh kinerja pegawai.

d. Dan memberikan arahan terhadap pegawai untuk kemajuan usaha. 2. Kepala Mekanik

Bertanggung jawab dan mengarahkan bawahannya/mekanik lain terutama terhadap pelayanan service.

3. Bagian Bendahara

Bagian Keuangan mempunyai tugas untuk mengatur semua lalu lintas keuangan dan membuat laporan keuangan.

4. Mekanik

a. Memberikan layanan pelanggan terutama dalam pelayanan service. b. Mengecek dan memperbaiki sepeda motor.

5. Kasir

a. Menerima dan melayani pelanggan.

b. Mencatat seluruh transaksi penjualan maupun pelayanan service, Serta membuat laporan pemasukan harian dan laporan jasa service harian dan pembelian barang.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berikut adalah hasil metode penelitian secara struktur dalam merencanakan membangun sistem informasi.


(37)

Gambar 3.2 Metode penelitian secara struktur

3.2.1. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yaitu menetapkan permasalahan yang ada pada di Bengkel Trijaya Motor, peneliti dapatkan dengan cara pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang di gunakan penulis adalah dengan memadukan data dari sumber data primer dan data sekunder, sumber data primer dengan beberapa metode pengumpulan data.


(38)

3.2.1.1. Sumber Data Primer

Adapun sumber data primer yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi pelayanan service, penjulan dan pembelian pada Bengkel Trijaya Motor, adalah sebagai berikut:

1. Wawancara (Interview).

Penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengajukan tanya-jawab kepada pihak bengkel atau pegawai pada Bengkel Trijaya Motor, yang berhubungan mengenai pelayanan service, penjualan dan pembelian.

2. Pengamatan (Observasi).

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung alur yang ada pada bangkel tersebut dan mengamati bagaimana sistem yang sedang berjalan yang mengenai pelayanan service, penjualan dan pembelian. Dari hasil pengamatan ini penulis dapat mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan sehingga memudahkan penulis dalam pembuatan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian yang diharapkan dapat dipakai di bengkel tersebut dan memudahkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

3.2.1.2. Sumber Data Sekunder

Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian pada Bengkel Trijaya Motor, adalah sebagai berikut:


(39)

1) Data-data yang berupa tanya-jawab mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan.

2) Data-data yang mengenai pelayanan service, penjualan dan pembelian pada Bengkel Trijaya Motor.

3.2.2. Menetapkan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini penulis menggunakan metode pendekatan terstruktur dan metode pengembangan sistem menggunakan Sequensial linear. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan dari masing-masing metode :

3.2.2.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis buat dalam pembuatan skripsi adalah metode terstruktur. Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).


(40)

3.2.2.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam pembuatan skripsi adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan

“classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE).

Sequensial linear mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan Sequensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model Sequensial linear

melingkupi aktifitas-aktifitas:

Gambar 3.3Model Sequensial linear

[Sumber : Roger S. Pressman (2002 : 37 )]

1. Rekayasa dan permodelan sistem/informasi.

Karena perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem (bisbis) yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen


(41)

sistem dan mengalokasikan beberapa subset dan kebutuhan perangkat lunak tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain, seperti perangkat lunak, manusia, dan database. Rekayasa dan analisis menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategi dan tingkat area bisnis.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, rekayasa perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan antar muka (interface) yang diperlukan.kebutuhan baik untuk sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

3. Desain

Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan kedalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.


(42)

Desain harus direjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian

Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada fungsional ekstenal fungsional – yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Roger S. Pressman (2002 : 36-38).

3.2.3. Merancang Sistem

1. Bagan Alir Dokumen (Flow Map)

Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan. Flow Map digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

2. Diagram Konteks

Merupakan model grafis yang memperlihatkan sistem dalam bentuk paling umum / global dan digunakan untuk mendefinisikan serta memperlihatkan lingkup atau batas sistem yang akan ditelaah.


(43)

Diagram Konteks selalu mengandung satu proses saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Diagram Konteks menggambarkan hubungan input / output antara sistem dengan kesatuan luar (eksternal entity).

3. Data Flow Diagram(DFD)

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.

4. Kamus Data

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen database.

5. Perancangan Basis Data

Bentuk normalisasi yang biasanya digunakan pada normalisasi adalah bentuk:

a. Normalisasi


(44)

Bentuk Normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak ( Multivalued Attribute ) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

2. Bentuk normalisasi II / 2-NF (Second-Normal Form)

Bentuk tahap normal kedua ( 2NF ) terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional ( KF ) pada key primer secara utuh. Sebuah table dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya besifat parsial ( hanya tergantung pada sebagian dari key primer ).

3. Bentuk normalisasi 3-NF( Third –Normal Form)

Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi 2-NF, dan setiap kolom bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

Dengan teori sistem informasi serta teknik-teknik atau peralatan untuk membuat atau menganalisa suatu sistem maka dapat dibuat suatu aplikasi untuk


(45)

mempermudah dalam pengolahan data-data yang akan dialirkan di dalam sistem tersebut.

3.2.4. Membangun Perangkat Lunak

Membangun perangkat lunak yaitu menuangkan hasil analisis kedalam bentuk fisik yaitu perangkat lunak. Dalam mebangun perangkat lunak tersebut, penulis menggunakan bahasa Visual Basic 6.0, dan menggunakan SQL Server 2000 sebagai pennyimpanan basis data.

3.2.5. Pengujian Perangkat Lunak

Faktor pengujian software adalah teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :

1. White Box Testing

Pengujian White Box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.

2. Black Box Testing

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangka lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan


(46)

benar. Pengujian Black Boxmerupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Agar software dapat dikatakan layak atau sesuai dengan kebutuhan pengguna perangkat lunak maka dibutuhkan pengujian yang dapat menilai suatu

software itu layak atau tidak digunakan. Dalam hal ini pengujian menggunakan

Black Box Testing karena untuk mengetahui perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak.

Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan Interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

3.2.6. Membuat Laporan

Membuat Laporan adalah hasil secara tertulis, sehingga hasil uji yang diharapkan dari mulai perumusahan masalah sampai akhir menjadi terstruktur dan secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Yang digunakan penulis dalam pembuatan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian sparepart motor.


(47)

41

4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan analisa sistem kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang kita buat. Kegiatan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan.

Selama penulis menganalisis sistem informasi pengolahan data yang berjalan di bengkel Trijaya Motor, maka penulis menemukan permasalahan dalam prosesnya. Diantaranya data yang didapat dari bengkel trijaya motor, masih harus ditulis secara pengarsipan dan pencatatan manual di buku dalam bertransaksi pembelian dan penjualan serta biaya service di akhir proses bertransaksi.

Untuk lebih jelas tentang sistem informasi pengolahan data yang berjalan, maka dalam analisis sistem ini akan dibahas mengenai Analisis Dokumen, Analisis Prosedur, Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Evaluasi Sistem yang berjalan sistem informasi pengolahan data di Trijaya Motor Bandung.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen - dokumen yang berhubungan dan terlibat dengan sistem informasi pengolahan data di bengkel Trijaya Motor Bandung sebagai berikut :


(48)

Sumber : Pelanggan

Rangkap : 1

Periode : Setiap terjadinya pembelian barang

Deskripsi : Berupa data barang yang di pesan yang dilakukan pelanggan kepada kasir.

Struktur data : Nama sparepart, jumlah. 2. Nama dokumen : Data Persediaan Barang

Sumber : Gudang

Rangkap : 1

Periode : Setiap terjadinya transaksi penjualan

Deskripsi : Berupa data barang yang di pesan yang dilakukan pelanggan kepada kasir.

Struktur data : Nama sparepart, jumlah. 3. Nama dokumen : Data service

Sumber : Mekanik

Rangkap : 1

Periode : Pada saat mekanik memeriksa dan memperbaiki motor. Deskripsi : Berupa data – data kerusakan dan sparepart yang diganti.

Struktur data : Kode sparepart, nama sparepart, harga jual, jumlah. 4. Nama dokumen : Nota Transaksi

Sumber : Kasir

Rangkap : 2


(49)

Deskripsi : Berupa data - data service dan barang yang akan di jual. Struktur data : Nota,tanggal,kode sparepart, nama sparepart, nama

service, harga jual, biaya service, disc, jumlah, total bayar. 5. Nama dokumen : Laporan jasa service

Sumber : Kasir

Rangkap : 2

Periode : Setiap hari

Deskripsi : Berupa data laporan jasa service.

Struktur data : No. Jasa service, nama service, biaya service, jumlah, total.

6. Nama dokumen : Laporan Pemasukan harian

Sumber : Kasir

Rangkap : 3

Periode : Setiap hari

Deskripsi : Berupa data – data barang yang terjual.

Struktur data : No. penjualan, kode sparepart, nama sparepart, harga jual, disc, jumlah, total.

7. Nama dokumen : Form Data Barang Sumber : Supplier

Rangkap : 1

Periode :


(50)

Struktur data : Nama Supplier, No,kode sparepart, nama sparepart, Het, model.

8. Nama dokumen : Data Pemesanan Barang

Sumber : Owner

Rangkap : 2

Periode :

-Deskripsi : Berupa data – data barang yang akan di beli. Struktur data : kode sparepart, nama sparepart, Jumlah, model. 9. Nama dokumen : Nota pembelian

Sumber : Supplier

Rangkap : 2

Periode : Setiap terjadinya transaksi pembelian barang. Deskripsi : Data pembelian barang

Struktur data : No,nama supplier, tnggal,Jumlah, nama sparepart, merk, kode sparepart,harga,disc, jumlah,total bayar.

10. Nama dokumen : Laporan pembelian

Sumber : Kasir

Rangkap : 3

Periode : Setiap bulan

Deskripsi : Berupa data yang di beli.

Struktur data : No. pembelian, kode supplier, nama supplier, kode sparepart, nama sparepart, harga beli, total.


(51)

Sumber : Kasir

Rangkap : 2

Periode : Ketika ketidak cocokan waktu pembelian Deskripsi : Berisikan data barang yang akan di retur.

Struktur data : Kode sparepart, nama sparepart, kode supplier, nama supplier, jumlah.

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas-aktifitas yang terjadi diantaranya:

1. Penjualan suku cadang (sparepart) yang sedang berjalan:

a. Pelanggan mengajukan data permintaan barang kebutuhan motor di bengkel Trijaya Motor ke bagian kasir.

b. Bagian kasir melakukan cek data barang. Bagian gudang menyerahkan data barang yang di pesan, disertai dengan barang yang ada, ke bagian kasir. Bila tidak ada, kasir melakukan konfirmasi kembali ke pelanggan.

c. Bagian kasir membuat nota transaksi pembelian barang bentuk nota yang harus dibayar pelanggan, sebanyak 2 rangkap yaitu 1 rangkap untuk bukti pembelian pada pelanggan disertai dengan barang yang dibeli dan 1 rangkap untuk kasir sebagai arsip penjualan.

d. Bagian kasir membuat laporan pemasukan harian sebanyak 3 rangkap yaitu 1 rangkap untuk laporan hasil penjualan ke bagian


(52)

gudang, 1 rangkap untuk melaporkan hasil penjualan pada owner selama 1 hari dan untuk bagian kasir sebagai arsip laporan penjualan harian.

2. Pelayanan jasa service motor yang sedang berjalan:

a. Pelanggan mengajukan permintaan pelayanan jasa service dan mau memperbaiki (service) motor ke bagian mekanik.

b. Bagian mekanik mengecek status awal motor dan melakukan perbaikan jasa/service dan membuat data service, apabila suku cadang (sparepart) ada yang harus diganti, maka

c. Bagian gudang menyerahkan persediaan data barang ke mekanik, dan melakukan penggantian sparepart,mekanik membuat data sparepart/suku cadang yang diserahkan ke bagian kasir, jika tidak ada yang harus di ganti maka mekanik membuat data service dan diserahkan langsung ke bagian kasir.

d. Bagian kasir membuat nota jasa dan transaksi pembelian sebanyak 2 rangkap yaitu 1 rangkap untuk pelanggan sebagai bukti jasa dan pembelian barang dan 1 rangkap untuk kasir sebagai arsip.

e. Bagian kasir membuat laporan jasa service harian sebanyak 2 rangkap yaitu 1 rangkap untuk owner sebagai pemberitahuan laporan harian dan 1 rangkap untuk kasir sebagai arsip.

3. Pembelian suku cadang (sparepart) yang sedang berjalan. a. Supplier memberikan informasi form data barang ke owner . b. Form data barang di arsipkan sebagai informasi data barang.


(53)

c. Owner membuat data pemesanan barang pada supplier, dan di arsipkan.

d. Supplier membuat nota pembelian 2 rangkap hasil pemesanan barang, dan di serahkan ke bagian kasir.

e. Kasir mencocokan hasil pemesanan data barang bila “tidak” kasir membuat data retur dan di membuat 2 rangkap data retur 1 untuk kasir sebagai arsip, 1 rangkap lagi untuk diserahkan kembali ke supplier. Bila “ya” kasir mencatat data barang yang dibeli.

f. Kasir membuat laporan pembelian 3 rangkap, 1 di serahkan sebagai laporan pemebelian pada owner, 1 untuk kasir sebagai arsip pembelian, 1 untuk bagian gudang sebagai update persediaan barang.

g. Bagian Gudang mengarsipkan data barang dan membuat laporan update data barang dan persedian barang, sebagai informasi persediaan ketika ada pembelian kembali kepada owner sebagai laporan persediaan barang.

4.1.2.1. Flow Map

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area didalam sebuah pelaku usaha bisnis. Gambar flow map dibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi yang sedang berjalan di bengkel Trijaya Motor Bandung.


(54)

Nota transaksi Lap. pemasukan Lap. pemasukan

Nota

Pelanggan Kasir Gudang

Data permintaan Data permintaan Owner Cek data Barang Tersedia Data permintaan Membuat nota Transaksi Membuat lap. Pemasukan harian Nota transaksi Lap. Pemasukan harian LPH Lap. Pemasukan harian Data Permintaan Brg Tidak Ya Nota transaksi Persediaan data brg Lap. Pemasukan harian NT

Gambar 4.1Flow mappenjualan sparepartyang sedang berjalan.

Keterangan:

Brg : Arsip persediaan data barang. NT : Arsip data nota transaksi.


(55)

LPH : Arsip laporan pemasukan harian.

Lap. Jasa service Lap. Jasa service Nota transaksi

Pelanggan Mekanik Gudang

data permintaan

pelayanan service pelayanan servicedata permintaan

Kasir Owner Memperbaiki motor dan membuat data service Ganti suku cadang(Sparepart) Tidak Ya Menyerahka n data service mencatat data brg sparepart Data Service

Data brg sparepart Data Service

A

B

A B

Data Service Data sparepart

Membuat nota transaksi Nota transaksi NT Nota transaksi Membuat Lap. Jasa service harian

Lap. Jasa service harian

LJS

Lap. Jasa service harian Brg Persediaan data brg Mengganti spareparte & membuat data sparepart Data sparepart C C

Gambar 4.2Flow mapjasa service yang sedang berjalan.

Keterangan:

NT : Arsip laporan bentuk nota transaksi dan jasa service. LJS : Arsip laporan dan jasa service harian.


(56)

Persediaan data brg lap. persediaan brg Data retur Nota pesanan Form pemesanan barang

Supplier Owner Kasir

Form data barang

Gudang Lap. persediaan brg data pemesanan brg Nota pembelian FDB Membuat data pemesanan brg data pemesanan brg DPB Mencocokan data pemesanan brg Mencatat data brg yg dibeli ya lap.data retur Membuat lap. pembelian Lap.pembelian Lap.pembelian Lap.pembelian Lap.pembelian Update persediaan data brg Persediaan data brg Brg Membuat lap. persediaan brg lap. persediaan brg A A NP Membuat lap.data retur tidak

Data brg yg dibeli

Lap.pembelian

LP lap.data retur

LR

Nota pembelian Form data barang

Membuat nota pembelian

Gambar 4.3Flow mappembelian sparepart yang sedang berjalan.

Keterangan:

FDB : Arsip bentuk form data barang. DPB : Arsip bentuk data pemesanan barang.


(57)

NP : Arsip nota pembelian yang di arsipkan. LR : Sebagai laporan data retur

LP : Arsip laporan pembelian Brg : Arsip data barang persediaan

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks memberikan gambaran seperti apa hubungan interaksi antara entitas luar dengan sistem, hubungan tersebut digambarkan dengan aliran data yang mengalir dari lingkungan luar sistem (entitas luar) kedalam sistem atau sebaliknya.

Di bawah ini adalah diagram kontek sistem informasi pengolahan data penjualan pembelian suku cadang (sparepart) dan jasa service pada Trijaya Motor Bandung.


(58)

Owner

Sistem Informasi Pengolahan data penjualan pembelian

dan jasa service Data permintaan,

Data permintaan pelayanan service

Nota transaksi

Lap. Jasa service harian,

Nota pembelian

Lap. Pemasukan harian, Lap.Persedian brg

Pelanggan

Supplier

Lap.Pembelian,

Data retur

Gambar 4.4Diagram Kontek yang sedang berjalan.

Berdasarkan diagram konteks sistem informasi yang sedang bejalan di Trijaya Motor, terdapat 3(tiga) entitas yang terlibat yaitu pelanggan, owner dan supplier. Dari kontek diagram diatas dapat dijelaskan alur dokumen yang berjalan yaitu :

1. Pelanggan memberikan input berupa data pesanan dan jasa service. 2. Sistem memberikan nota transaksi ke pelanggan.

3. Sistem memberikan hasil laporan pemasukan harian, jasa service harian, pembelian dan persediaan barang.

4. Sistem memberikan data retur

5. Supplier memberikan nota pembelian barang.

4.1.2.3. DFD (Data Flow Diagram)

DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama


(59)

lainnya oleh aliran data. Fungsi dari DFD adalah untuk memperjelas gambaran mengenai sistem tersebut terutama aliran data dalam sistem tersebut. Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagram level 1 yang sedang berjalan.

Pelanggan Owner Supplier 1 Penjualan Sparepart 2 Jasa service 3 Pembelian Data_permintaan

data permintaan pelayanan service

Nota_transaksi Nota_pembelian Lap.jasa_service harian Lap.pemasukan harian Lap.pembelian Lap.persediaan_ barang Data_retur Nota_transaksi .Brg Lap. Pemasukan

harian Data brg nota transaksi

Lap.Jasa service harian Lap.Pembelian Lap. retur Form_data_brg Data pemesanan brg

Gambar 4.5DFD Level 1 yang sedang berjalan.

Data Flow Diagram level 2 proses 1 menjelaskan tentang pengolahan data penjualan yang sedang berjalan pada Bengkel Trijaya motor. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 1 yang sedang berjalan.


(60)

Gambar 4.6DFD Level 2 proses 1yang sedang berjalan.

Data Flow Diagram level 2 proses 2 menjelaskan tentang pengolahan data jasa service yang sedang berjalan pada Bengkel Trijaya motor. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 2 yang sedang berjalan.


(61)

pelanggan 2.1 Memperbaiki

motor dan membuat data

service

data permintaan pelayanan service

2.3 Mencatat data brg sparepart Owner 2.4 Mengganti sparepart dan membuat data sparepart Data_service

data brg sparepart

2.5 Membuat nota transaksi Data_sparepart Nota_transaksi 2.6 Membuat lap.jasa service Nota_transaksi Lap.jasa_service_harian 2.2 Menyerahkan data service Data_service Data_service .Brg nota transaksi Lap.Jasa service harian

Gambar 4.7DFD Level 2 proses 2yang sedang berjalan.

Data Flow Diagram level 2 proses 3 menjelaskan tentang pengolahan data pembelian yang sedang berjalan pada Bengkel Trijaya motor. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 3 yang sedang berjalan.


(62)

(63)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di Bengkel Trijaya Motor maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem tersebut yang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

No. Objek Faktor Masalah Solusi

1 Pegolahan data penjualan pembelian dan jasa service Data penerimaan penjualan,pembelia n dan jasa service disimpan dalam bentuk dokumen

Kesulitan dalam pencarian data ketika dibutuhkan dan sulit dalam pembuatan laporanya saat data hilang atau rusak Merancang aplikasi agar dapat memberikan informasi secara luas dan memiliki

database yang terintegrasi. 2 Informasi data stock barang dan penjualan Hambatan penyampaian informasi yang berhubungan dengan penjualan Sulit mengetahui stock barang yang sudah terjual dan keadaan kosong. Di bangun aplikasi yang dapat mengetahui stock barang secara cepat. 3 Ketidak akuratan data.

Tidak adanya sistem yang berbasis client-server Kesulitan dalam pembuatan laporan. Dibangunnya sebuah aplikasi yang berbasis client-server


(64)

4.2. Perancangan Sistem

Tahapan perancangan sistem adalah tahapan untuk memberikan gambaran mengenai sistem informasi pengolahan data penjualan, pelayanan jasa service dan pembelian yang akan diusulkan. Tahapan perancangan sistem merupakan penerjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user).

Perubahan sistem yang dilakukan pada pengolahan data pembelian adalah pembuatan data pesanan barang secara terkomputerisasi, penginputan data pembelian dan penginputan data retur. Adapun perancangan proses ini mencakup Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses hingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah untuk memberikan penjelasan kepada pemakai program mengenai sistem yang akan diusulkan oleh penulis. Dengan demikian pembuatan sistem ini diharapakan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem yang lama dan dapat menghasilkan informasi-informasi dengan cepat dan tepat.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Usulan perancangan sistem yang diusulkan tidak mengalami banyak perubahan dari sistem yang berjalan, hanya merubah sistem informasi pelayanan service, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi menjadi sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang


(65)

sering terjadi pada sistem pembelian yang lama yang lama data-datanya sehingga memerlukan melakukan proses lainnya. kedalam sebuah media pencarian data dan dalam umum sistem yang diusulkan :

Gambar 4.9

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan Berikut adalah

diusulkan pada Bengkel

pada sistem informasi penjualan, pelayanan jasa yang lama dengan melakukan perubahan prosedur, yaitu

nya hanya disimpan dalam bentuk arsip yang memerlukan waktu yang lama untuk mencari data-data

proses lainnya. Pada sistem yang baru semua data-datanya sebuah media penyimpanan sehingga memudahkan

dan dalam melakukan proses lainnya. Berikut adalah umum sistem yang diusulkan :

Gambar 4.9Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

adalah perancangan prosedur sistem informasi diusulkan pada Bengkel Trijaya Motor :

jasa service dan prosedur, yaitu pada sistem yang tidak tersusun, datanya dan dalam datanya dimasukan memudahkan dalam proses Berikut adalah gambaran

Yang Diusulkan


(66)

a. Penjualan suku cadang (sparepart) yang diusulkan: 1. Pelanggan melakukan permintaan barang kepada kasir.

2. Bag. Kasir mengecek data pesanan jika tidak ada, kasir konfirmasi kembali pada pelanggan, jika ada kasir menginputkan data pesanan kedalam database penjualan lalu kasir melakukan transaksi penjualan.

3. Setelah itu kasir mencetak struk penjualan lalu diserahkan kepada pelanggan.

4. Bag. Kasir mencetak laporan penjualan. Setelah itu laporan penjualan tersebut diserahkan kepada owner.

b. Pelayanan jasa service motor yang diusulkan. 1. Pelanggan menyerahkan Stnk pada bagian kasir.

2. Kasir menginputkan data stnk dan keluhan service ke dalam database. Setelah selesai di inputkan kasir menyerahkan data stnk kepada pelanggan.

3. Bagian mekanik menyerahkan data service dan data sparepart setelah melakukan perbaikan ke bagian kasir.

4. Kasir melakukan transaksi penjualan dan jasa service serta melakukan cetak struk jasa service, dan diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran atau berstransaksi.

5. Kasir melakukan cetak laporan jasa service dan penjualan untuk diserahkan pada owner.


(67)

c. Pembelian suku cadang(spare part) yang diusulkan.

1. Pengadaan barang menginputkan data barang pemesanan dan mencetak data barang pemesanan untuk di serahkan ke supplier. 2. Pengadaan barang menyerahkan data barang sebagai pemesanan

data barang pada supplier.

3. Supplier membuat nota pembelian untuk diserahkan pada bagian pengadaan barang.

4. Pengadaan barang melakukan mencocokan data pesanan, bila ada yang tidak cocok maka, bagian pengadaan barang menyerahkan data pemesanan. Bila cocok dengan data yang di pesan maka, 5. Bagian pengadaan barang melakukan input data barang yang di

beli.

6. Bagian kasir mencetak hasil laporan pembeliaan untuk diserahkan ke owner.

4.2.3.1. Flow Map

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggung jawaban di dalam sebuah organisasi ataupun dalam pelaku usaha bisnis. Gambar flow map dibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi yang di usulkan pada bengkel Trijaya Motor Bandung.

Flow map dibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi penjualan yang diusulkan pada Bengkel Trijaya Motor.


(68)

Gambar 4.10Flow mappenjualan sparepartyang diusulkan

Flow map dibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi pelayanan jasa service yang diusulkan pada Bengkel Trijaya Motor.


(69)

Pelanggan Kasir Mekanik

STNK

Input data Stnk dan

Keluhan service data

ba

se

Cetak Struk Jasa Service STNK

Owner

Struk jasa service Struk jasa

service

Cetak Lap.Jasa Service&penjualan

Lap. jasa servicen& penjualan

Lap. jasa sevice& penjualan Input Data

sparepart&service

Data

sparepart&service

Data

sparepart&service

Gambar 4.11Flow mapjasa service yang diusulkan.

Flow map dibawah ini menjelaskan tentang sistem informasi pembelian yang diusulkan pada Bengkel Trijaya Motor.


(70)

Data pemesanan

Supplier Kasir Owner

Data brg pemesanan Pengadaan Barang da ta ba se NP Membuat nota pembelian Nota pembelian Nota pembelian Cocok tidak Data pemesanan Data pemesanan ya A Cetak Lap.pembelian Lap.pembelian Lap.pembelian Cetak

Data brg pemesanan Input data Pemesanan brg

Data brg pemesanan

Mencocokan data pemesanan

Input data brg yg di beli

A Data pemesanan

Gambar 4.12Flow mappembelian yang diusulkan.

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks memberikan gambaran seperti apa hubungan interaksi antara entitas luar dengan sistem, hubungan tersebut digambarkan dengan aliran


(71)

data yang mengalir dari lingkungan luar sistem (entitas luar) kedalam sistem atau sebaliknya.

Di bawah ini adalah diagram kontek sistem informasi pengolahan data penjualan pembelian suku cadang (sparepart) dan jasa service yang di usulkan pada Bengkel Trijaya Motor Bandung.

Owner

Sistem Informasi Pengolahan data penjualan pembelian

dan jasa service Data permintaan,

STNK

Struk,

Lap.jasaservicen&penjualan

Nota pembelian

Lap. Penjualan,

Pelanggan

Supplier

Lap.Pembelian,

Data_brg_pemesanan, Data_pemesanan Struk jasa service

Gambar 4.13Diagram konteks yang diusulkan.

4.2.3.3. DFD (Data Flow Diagram)

DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data. Fungsi dari DFD adalah untuk memperjelas gambaran mengenai sistem tersebut terutama aliran data dalam sistem tersebut. Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagram level 1 yang diusulkan.


(72)

Gambar 4.14DFD Level 1 yang diusulkan.

Data Flow Diagram level 2 proses 1 menjelaskan tentang sistem informasi data penjualan yang diusulkan pada Bengkel Trijaya motor. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 1 yang diusulkan.


(73)

Gambar 4.15 DFD Level 2 proses 1yang diusulkan.

Data Flow Diagram level 2 proses 2 menjelaskan tentang sistem informasi jasa service yang diusulkan pada Bengkel Trijaya motor. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 2 yang diusulkan.


(74)

Gambar 4.16 DFD Level 2 proses 2 yang diusulkan

Data Flow Diagram level 2 proses 3 menjelaskan tentang sistem informasi pembelian yang diusulkan pada Bengkel Trijaya motor. Berikut gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 3 yang diusulkan.


(75)

(1)

Tabel 5.21Pengujian Laporan Penjualan Service Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memasukan tanggal periode penjualan yang sesuai dengan inputkan. Dapat mencetak data penjualan sesuai dengan tanggal periode yang dipilih. Data penjualan dicetak. [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dan Hasil Uji (Data Salah) Memasukan

tanggal periode penjualan yang tidak sesuai dengan data yang diinputkan.

Dapat muncul laporan data penjualan yang tidak ada datanya.

Muncul laporan data penjualan yang tidak ada datanya.

[X] Diterima [ ] Ditolak

4. Pengujian Laporan Service

Berikut ini adalah tabel Pengujian Pengisian Laporan Service : Tabel 5.22Pengujian Laporan Service Kasus Dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Memasukan tanggal periode service yang sesuai dengan inputkan. Dapat mencetak data service sesuai dengan tanggal periode yang dipilih. Data service dicetak. [X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dan Hasil Uji (Data Salah) Memasukan

tanggal periode service yang tidak sesuai dengan data yang diinputkan.

Dapat muncul laporan data service yang tidak ada datanya.

Muncul laporan data service yang tidak ada datanya.

[X] Diterima [ ] Ditolak


(2)

153

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Kesimpulan dari hasil pengujian yang diperoleh adalah program aplikasi penjualan, pembelian dan pelayanan service ini layak untuk digunakan karena semua yang diharapkan dari progran ini dengan pengamatan yang dilakukan penguji sesuai dengan yang diharapkan pengguna / user. Dan program aplikasi penjualan, pembelian dan pelayanan service ini dapat diterima oleh penguji.


(3)

154 6.1. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dan penerapan sistem terhadap permasalahan yang ada dalam perancangan sistem informasi pelayanan service, penjualan dan pembelian pada Bengkel Trijaya Motor sebagai berikut :

1. Dengan diimplementasikannya aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian sparepart motor ini maka pelayanan tersebut dapat lebih cepat dan mudah.

2. Dengan diimplementasikannya aplikasi ini maka pengolahan data yang berhubungan dengan pelayanan service, penjualan dan pembelian dapat terhubung.

3. Dengan diimplementasikannya aplikasi ini diharapkan penyampaian data stock barang dapat lebih cepat diterima oleh bagian-bagian yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.

6.2. Saran

Saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai bahan pertimbangan pengembangan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian adalah:

1. Untuk pengembangan aplikasi ini, sebaiknya kode barang tidak perlu diinputkan kembali tetapi diganti dengan sistem barcode sehingga dapat memudahkan dalam penginputan data barang.


(4)

155

2. Didalam aplikasi ini belum tersedia laporan untuk menghitung laba-rugi sehingga diharapkan untuk kedepannya dibuatkan laporan laba-rugi agar perusahaan dapat lebih mudah mengetahui perusahaan untung atau rugi.


(5)

157

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.Yogyakarta.

Bunafit Nugroho, Indah Indriyanna. 2007. SQL Server dengan Visual Basic 6.0.Gava Media. Yogyakarta.

Roger S. Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku I). Andi. Yogyakarta

http://belajarvb6.blogspot.com/membuat-form-master-stok. 14 Mei 2011 http://vb6tutorial-tomy.blogspot.com/sekilas-visual-basic-6. 14 Mei 2011

http://vb6tutorial-tomy.blogspot.com/koneksi-database-dengan-odbc14 Mei 2011 http://ma2dxl.blogspot.com/form-login-dengan-database/ 14 Mei 2011.

http://belajarvb6.blogspot.com/koneksi-visual-basic-60-ke-sql-server.14 Mei 2011 http://data.tp.ac.id/dokumen/modul+visual+basic+dengan+menggunakan+data+

base/ 14 Mei 2011.

http://koleksi-miswanto.blogspot.com/kota-terpadat-di-indonesia. 17 Juni 2011 http://dwexxuty.blogspot.com/client-server17 Juni 2011

http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/ 17 Juni 2011 http://indonesia. smetoolkit.org/Pengelolaan-Bahan-Anda/17 Juni 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server/17 Juni 2011

http://www.google.co.id/ topologi jaringan/18 Juni 2011.


(6)

Nama

Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin

Agama Anak ke-Alamat

Email Telpon

Pendidikan

BIODATA PENULIS

: Riyan Riswandi

anggal Lahir : Bandung, 31 Oktober 1988 : Laki-laki

: Islam

: 1 (Satu) dari 2 (Dua) bersaudara : Kp. Cibuntu RT/RW 01/01 D

Kutawaringin Kab. Bandung. : look_allcret@yahoo.com : 0856 2101 653

: 1. 1994-2000 : SDN Citiru I Soreang 2. 2000-2003 : SMPN 2 Soreang

3.2003-2006 : SMA ANGKASA Margahayu 4. 2006-2011 : Jenjang Studi Strata I (S1)

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Ds. Kopo Kec.

Soreang

Margahayu : Jenjang Studi Strata I (S1)

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia