5
pembangunan atau pengembangan sarana olah raga Desa. Program-program ini diyakini dapat membantu meningkatkan
produktivitas masyarakat
desa. Program
ini perlu
disosialisasikan dan
diintegrasikan dengan
pelaksanaan pembangunan desa.
Salah satu strategi yang dikembangkan dalam Program Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan Desa adalah memicu munculnya
inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif. Sebagai bentuk dukungan kepada desa-desa agar lebih efektif
dalam menyusun penggunaan dana desa sebagai investasi yang mendorong peningkatan produktifitas dan kesejahteraan
masyarakat, maka melalui program ini disediakan Dana Operasional
Kegiatan DOK
Inovasi dan
Pengelolaan Pengetahuan atau selanjutnya disebut dengan DOK Inovasi dan
Pengelolaan Pengetahuan yang dialokasikan untuk setiap kecamatan lokasi program.
2. Tujuan
Tujuan umum program ini adalah; ‐ Pengarusutamaan kegiatan-kegiatan inovasi yang dapat
mendorong efektivitas penggunaan atau investasi dana di Desa
menuju peningkatan
produktivitas Desa
melalui proses
pengelolaan pengetahuan
secara sistematis,
terencana dan partisipatif; ‐ Peningkatan
kapasitas dan
kualitas pelayanan
dan pengelolaan program.
Proses pengelolaan pengetahuan secara sistematis meliputi proses identifikasi inovasi, validasi, dokumentasi, proses
pertukaran pengetahuan
atau eksposisi
dan replikasi.
Melalui proses ini diharapkan adanya bursa pengetahuan dan praktek cerdas pembangunan perdesaan.
3. Prinsip
Beberapa prinsip
yang menjadi
dasar pelaksanaan
dan penggunaan
DOK Inovasi
dan Pengelolaan
Pengetahuan meliputi:
‐ Partisipatif –
Dalam proses
pelaksanaannya harus
melibatkan masyarakat, termasuk kelompok miskin atau terpinggirkan dan kelompok disabilitas. Masyarakat
didorong berperan aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya dengan memberikan sumbangan
tenaga, pikiran, atau materil;
‐ Transparansi dan Akuntabilitas – Masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan
6
keputusan sehingga
pengelolaan kegiatan
dapat dilaksanakan
secara terbuka
dan dapat
dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif;
‐ Kolaboratif – Semua pihak yang berkepentingan dalam kegiatan pembangunan di desa didorong untuk bekerjasama
dan bersinergi
dalam menjalankan
kegiatan yang
disepakati; ‐ Keberlanjutan – kegiatan yang dilakukan memiliki potensi
untuk dikembangkan dan dilanjutkan secara mandiri, serta mendorong kegiatan pembangunan yang berkelanjutan;
‐ Keadilan dan Kesetaraan Gender – Masyarakat, baik laki- laki dan perempuan, mempunyai kesetaraan dalam perannya
di setiap tahapan program dan dalam menikmati manfaat kegiatan
pembangunan, serta
memiliki kesejajaran
kedudukan.
4. Sasaran
‐ Terdokumentasi dan terdesiminasi 300 kegiatan inovasi Desa dalam bidang kewirausahaan dan pengembangan ekonomi
local . ‐ Terdokumentasi dan terdesiminasi 500 kegiatan inovasi
Desa dalam bidang sumber daya manusia. ‐ Terdokumentasi dan terdesiminasi 500 kegiatan inovasi
Desa dalam bidang infrastruktur Desa Desa. Selain itu, melalui program inovasi desa yang dilakukan
dengan strategi; 1. Penyediaan dana hibah inovasi desa; 2. Pengelolaan penyedia layanan teknis; 3.Pengelolaan
dan akses pada data pembangunan desa, target pencapaian yang diharapkan adalah:
Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal;
‐ Berkembangnya usaha ekonomi Desa BUMDesa dan BUMDesa Bersama yang berkelanjutan di 5000 Desa:
‐ Berkembangnya produk unggulan di 5000 Desa Bidang Sumber Daya Manusia;
‐ Meningkatnya kualitas pelayanan di 10000 Posyandu ‐ Meningkatnya kualitas pelayanan di 10.000 PAUD
‐ Meningkatnya kapasitas pelaku BUMDesa dan BUMDesa Bersama, Prudes dan Prukades di 5000 Desa
‐ Meningkatnya kapasitas pengelola embung dan prasarana olah raga Desa di 5000 Desa
Bidang Infrastruktur; ‐ Meningkatnya dampak ekonomi pada 5000 embung desa atau
bangunan penampung air lainnya.
7
‐ Meningkatnya dampak ekonomi pada 5000 prasarana olah raga Desa.
5. Ketentuan Dasar;