Perencanaan Muka Air Saluran Per

66 tersier dan daerah yang dilalui apakah memerlukan tingkat keamanan yang tinggi, sedang, atau rendah, seperti tampak pada Tabel 2.16. Anonim, 2002 Tabel 2.146. Nilai tinggi jagaan menurut klasifikasi daerah Klasifikasi daerah Klasifikasi saluran Primer cm Sekunder cm Tersier cm Kota raya 90 60 30 Kota besar 60 60 20 Kota sedang 40 30 20 Kota kecil 30 20 15 Daerah industri 40 30 20 Daerah pemukiman 30 20 15 Sumber : Kriteria perencanaan DPU Pengairan

2.5.2. Perencanaan Muka Air Saluran

Aliran tidak normal yaitu aliran dengan kedalaman airnya berubah secara berangsur-angsur dari kedalaman tertentu H normal sampai kembali ke kedalaman air normal. Hal ini diakibatkan adanya pembendungan di bagian hulunya kedalaman air di bagian hilirnya lebih besar dibandingkan dengan kedalaman air normal, misal adanya muka air laut pasang. Dengan adanya muka air laut pasang, maka akan terjadi efek backwater yang mengkibatkan muka air di saluran bertambah tinggi. Dalam perhitungan ini, metode yang dipakai untuk menghitung panjangnya pengaruh backwater atau menghitung kedalaman air pada jarak tertentu dari hilir adalah metode tahapan standart standart step method. R ∆ S D H H Y Y Z Z h h S S S ∆ Rumus keke ∆x = H1 Sf rt = Sf Di mana : = tin = tin H1 = tin H2 = tin Y1 = ked Y2 = ked Z1 = ele Z2 = ele he = hf = Sf So = kem Sw = kem Sf = kem ∆x = pan G ekalan energ 1 - H2 So – f1 + Sf2 2 nggi kecepata nggi kecepata nggi energi d nggi energi d dalaman air dalaman air evasi dasar su evasi dasar su menurut huk . ∆x miringan da miringan mu miringan gar njang penga ambar 2.9. i Suripin, 2 – Sf rt. an di hulu α an di hilir α di titik 1. di titik 2. di potongan di potongan ungai terhad ungai terhad kum kekekal sar saluran uka air. ris energi. aruh backwat Gradually V 2000 : H1 = α = 1 α = 1 m m n 1. m n 2. m dap datum di dap datum di lan energi. ter m. Varied Flow H2 + Hf +H i titik 1. m i titik 2. m w . He 67 2 b A d d K V Q Q n r d y

2.5.3. Per

Untuk berdasarkan Gamb Apabila kap dengan rumu Vt = Apabil dihitung den Q Qp = Keterangan Vt = Vo Qp = Ka Qmax = De n.tc = Lam Peren rencana yan dipompa. A yaitu : a. V rencanaan K k menghitun hidrograf ba bar 2.10. P pasitas pomp us Anonim, max . 2 max Q Qp Q − la volume ngan rumus b . 2 max n Q Q − : olume tampu apasitas pom ebit banjir m ma terjadiny ncanaan kap ng masuk ke Adapun untuk Volume tam Kolam Tam ng volume t anjir yang m erhitungan k pa ditentuka 2002 : x . . 2 tc n tampungan berikut ini : 5 . . . max Vt Vt ungan total m mpa m 3 s max m 3 s ya banjir s pasitas kolam kolam dari k volume ta mpungan di k mpungan tampungan masuk ke pom kapasitas pom an, maka v ditentukan m 3 m berdasark saluran inl ampungan k kolam retensi serta kapas mpa dan kola mpa dan vol volume tamp n, maka ka kan pada pe et dan debi kolam terdir i Vk itas pompa am sebagai b lume tampun pungan dapa apasitas pom erhitungan d it rencana ya ri dari tiga k m 3 68 dilakukan berikut : ngan at dihitung mpa dapat debit banjir ang keluar komponen, 69 b. Volume genangan yang diizinkan terjadi Vg m 3 c. Volume tampungan di saluran drainase Vs m 3 Maka : Vol.total = Vk + Vg + Vs. Dengan Vk = P kolam L kolam H Seperti tampak pada Gambar 2.11. berikut : Gambar 2.11. Volume tampungan di kolam Tampungan mati berfungsi untuk menampung sedimen. Volume tampungan tergantung pada laju erosi dan tenggang waktu antar pengerukan.Ketinggian muka air saluran Hmax di kolam harus menjamin dapat melayani dapat melayani jaringan saluran drainase dan saluran kolektor agar debit banjir dapat masuk ke kolam tanpa adanya pangaruh back water atau muka air maksimum di kolam lebih rendah dari pada muka air banjir maksimum di bagian hilir saluran. Sedang penentuan tinggi muka air minimum tergantung dari ketinggian muka air tanah agar tidak terjadi rembesan. Volume tampungan di saluran drainase tergantung dari panjang L, lebar saluran B dan kedalaman air di saluran H. Sedangkan untuk volume genangan tergantung dari kedalaman genangan yang diizinkan dan luas genangan yang terjadi. Semakin dalam genangan semakin luas daerah yang tergenang. Besarnya kedalaman genangan yang diizinkan t adalah 10-20 cm dan luas genangan yang terjadi diasumsikan x antara 10-20 dari luas daerah tangkapan A. Anonim, 2002 Vg = 0,01 t A m 3 Catatan : t dalam meter, x dalam , dan A dalam m 2 . Muka air minimum Dasar kolam H Tampungan mati Tinggi jagaan Muka air maksimum m p k m b a b

2.5.4. Per