64
2.5. Aspek Hidrolika
2.5.1. Perencanaan Dimensi Saluran
Untuk menentukan dimensi saluran drainase dalam hal ini, diasumsikan bahwa kondisi aliran air adalah dalam kondisi normal steady uniform flow di
mana aliran mempunyai kecepatan konstan terhadap jarak dan waktu Suripin, 2000
. Rumus yang sering digunakan adalah rumus Manning. Q = V. A
2 1
3 2
. .
1 I
R n
V =
di mana : Q = debit banjir rencana yang harus dibuang lewat saluran drainase m
3
dt V = Kecepatan aliran rata-rata mdt
Untuk penampang saluran :
A = b + mh.h =Luas potongan melintang aliran m2 R = AP = jari-jari hidrolis m
P = b + 2hm2 +112 = keliling basah penampang saluran m b = lebar dasar saluran m
h = kedalaman aliran m I = kemiringan garis energi saluran
n = koefisien kekasaran Manning m = kemiringan talud saluran 1 vertikal : m horisontal
b h
m 1
65 Faktor-faktor yang berpengaruh didalam menentukan harga koefisien
kekasaran Manning n adalah sebagai berikut : a. kekasaran permukaan saluran.
b. vegetasi sepanjang saluran. c. ketidakteraturan saluran.
d. trase saluran landas. e. pengendapan dan penggerusan.
f. adanya perubahan penampang. g. ukuran dan bentuk saluran.
h. kedalaman air.
Tabel 2.135. Harga koefisien Manning n untuk saluran seragam
Jenis saluran Keterangan
n
Tanah lurus seragam
Bersih baru 0,018
Bersih telah melapuk 0,022
Berkerikil 0,025 Berumput pendek, sedikit tanaman
pengganggu 0,027
Saluran alam Bersih lurus 0,030
Bersih berkelok-kelok 0,040
Banyak tanaman pengganggu 0,070
Dataran banjir berumput pendek-tinggi 0,030-0,035
Saluran di belukar 0,050-0,100
Beton Goron-gorong lurus dan bebas kotoran
0,011 Gorong-gorong dengan lengkungan dan
sedikit tanaman pengganggu 0,013
Beton dipoles 0,012
Saluran pembuang dengan bak kontrol 0,015
sumber : Suripin, 2000 Untuk menjaga terhadap loncatan air akibat bertambahnya kecepatan serta
kemungkinan adanya debit air yang datang lebih besar dari perkiraan juga untuk memberi ruang bebas pada aliran maka diperlukan ruang bebas free board yang
besarnya tergantung pada fungsi saluran. Besarnya nilai tinggi jagaan tergantung pada besarnya debit banjir yang lewat klasifikasi saluran primer, sekunder,
66 tersier dan daerah yang dilalui apakah memerlukan tingkat keamanan yang
tinggi, sedang, atau rendah, seperti tampak pada Tabel 2.16. Anonim, 2002
Tabel 2.146. Nilai tinggi jagaan menurut klasifikasi daerah
Klasifikasi daerah Klasifikasi saluran
Primer cm
Sekunder cm
Tersier cm
Kota raya 90
60 30
Kota besar 60
60 20
Kota sedang 40
30 20
Kota kecil 30
20 15
Daerah industri 40
30 20
Daerah pemukiman 30
20 15
Sumber : Kriteria perencanaan DPU Pengairan
2.5.2. Perencanaan Muka Air Saluran