Laporan Tahunan 2009
- Juara I : Kab. Solok Selatan
- Juara II : Kota Payakumbuh
- Juara III : Kab. Tanah Datar
10 Kambing PE Betina Umur 2 - 3 tahun
- Juara I : Kab. Tanah Datar
- Juara II : Kab. Solok
- Juara III : Kab. Lima Puluh Kota
b. Asah Terampil - Juara I : Kota Payakumbuh
- Juara II : Kota Padang Panjang - Juara III : Kabupaten Agam
c. Petugas Berprestasi : - Drh. Meliala, Msi : Dokter Hewan Pos Keswan Kab.
Sijunjung - Mustakim
: Paramedis Kab. Sijunjung - Masrijal
: Inseminator Kab. Solok - Yeni Marlis, S.Pt
: Penyuluh Kab. Tanah Datar d. Kelompok SMD :
- Noverandus, S.Pt : Ketua Kelompok SMD Kab.
Solok - Zuljisman
: Ketua Kelompok SMD Kab. Tanah Datar
e. Kelompok LM3 : Ponpes Ar-Risalah Kota Padang
2. APRESIASI PENYULUH SUB SEKTOR PETERNAKAN
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Apresiasi dan Pelatihan Penyuluh sub Sektor Peternakan telah
dilaksanakan pada tanggal 2 sd 6 Maret 2009 di Hotel Ambacang Padang.
b. Tujuan Membangkitkan semangat dan motivasi Penyuluh Sub Sektor
Peternakan Mengingatkan kembali akan prinsip-prinsip penyuluhan dalam
pembangunan peternakan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh
peternakan c. Sasaran
Objek sasaran dari kegiatan Apresiasi dan Pelatihan Penyuluh sub Sektor Peternakan adalah penyuluh sub sektor peternakan dari 19
Kabupaten Kota dan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
d. Peserta Peserta adalah penyuluh pertanian sub sektor peternakan yang
berasal dari 18 KabupatenKota dan diprioritaskan penyuluh yang
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
43
Laporan Tahunan 2009
langsung berada pada kawasan pengembangan peternakan dan petugas yang menangani sarana prasarana penyuluh di Propinsi
dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 14 orang.
e. Jumlah Dana : Rp. 84.986.000.- f. Hasil Kegiatan
1. Proses pembelajaran masyarakat petani di bangun melalui penyuluhan yang berbasis pengembangan SDM petani yang
partisipatif, dimana tujuannya adalah meningkatkan kapasitas SDM petani, penguatan kelembagaan dan jaringan petani.
2. Metode penyuluhan partisipatif dinilai lebih efektif bagi para petani dibandingkan penyuluhan satu arah seperti yang selama ini
dijalankan pemerintah. 3. Metode partisipatif mampu menjadikan petani lebih kreatif dan
ahli, sehingga petani pun mampu memberikan penyuluhan bagi petani lainnya.
4. Pemerintah diharapkan fokus pada penyediaan permodalan bagi petani, seperti menggalakkan lembaga keuangan. Selain itu
diharapkan petani mempunyai jiwa kewirausahaan 5. Peran kelembagaan baik kelembagaan kelompok tani maupun
kelembagaan penunjang lainnya belum maksimal bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian pada implementasi kegiatan
diperlukan strategi-strategi tertentu yang mampu memperkuat kinerja kelembagaan kelompok tani dan kelembagaan lainnya
sehingga berbagai stakeholders yang berkaitan dengannya mampu berperan secara partisipatif sebagai upaya untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat.
6. Beberapa sumber konflik yang terjadi di dalam tubuh kelompok tani adalah sebagai berikut :
a. Mengatasnamakan kelompok tani untuk mendapatkan
bantuan bagi kepentingan personal tertentu. b.
Pembagian hasil usaha yang tidak merata c.
Menggunakan hasil kerja kelompok untuk kepentingan perorangan
d. Administrasi yang tidak transparan bagi anggota
e. Selisih pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah f.
Tidak saling percaya dalam kelompok tani g.
Pengurus yang angkuh dan tidak menerima saran anggota 7. Kelompok tani yang dibangun selaras dengan kebutuhan
masyarakat setempat. 8. Agar kelompok tani memiliki kemandirian dan keberlanjutan serta
bermanfaat bagi anggota maka kelompok tersebut perlu diberdayakan dengan membuat aturan yang mengikat semua
anggota.
9. Kelompok tani yang berkembang secara berkelanjutan harus tumbuh dari dan oleh anggota yang memiliki kesamaan persepsi
untuk saling membantu dalam kelompok.
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
44
Laporan Tahunan 2009
10.Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu proses untuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung
secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut:
a. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh
b. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginan untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih
banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
c. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baikburuk atau manfaat inovasi yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap.
d. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya,
sebelum menerapkan untuk skala yang lebih luas. e. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan
berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukandiamati sendiri.
11.Prinsip-prinsip dalam penyuluhan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Minat dan kebutuhan; artinya penyuluhan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat,
utamanya masyarakat tani. b. Organisasi masyarakat bawah; artinya penyuluhan akan efektif
jika mampu melibatkan organisasi masyarakat bawah dari setiap keluarga petani.
c. Keraguan budaya; artinya penyuluhan harus memperhatikan adanya keragaman budaya.
d. Perubahan budaya; artinya setiap penyuluhan akan mebgakibatkan perubahan budaya.
e. Kerjasama dan partisipasi; artinya penyuluhan hanya akan efektif jika menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu
bekerjasama dalam melaksanakan program-program penyuluhan yang telah dicanagkan.
f. Demokrasi dalam penerapan ilmu; artinya dalam penyuluhan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk menawar setiap alternatif. g. Belajar sambil bekerja; artinya dalam kegiatan penyuluhan
pertanian harus diupayakan agar masyarakat dapat belajar sambil berbuat, atau belajar dari pengalaman tentang segala
sesuatu yang ia kerjakan. h. Penggunaan metode yang sesuai ; artinya penyuluhan harus
dilakukan dengan penerapan metode yang selalu disesuaikan dengan kondisi lingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai
sosial budaya. i. Kepemimpinan; artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan
yang hanya bertujuan untuk kepuasan sendiri, tetapi harus mampu mengembangkan kepemimpinan.
j. Spesialis yang terlatih; artinya penyuluh harus benar-benar orang yang telah mengikuti latihan khusus tentang segala
sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh. k. Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan
keluarga sebagai satu kesatuan dari unit sosial. l. Peranan Penyuluh merupakan mitra sejajar bagi petani sebagai
pemandu kegiatan dan ikut belajar bersama petani. Untuk itu
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
45
Laporan Tahunan 2009
kedudukan petani merupakan mitra yang katif dalam penyuluhan dan pengkajian teknologi.
m. Sumber informasi penyuluhan harus digali dari petani, sektor swasta, lembaga pendidikan dan lembaga penelitian dengan
metode teknologi spesifik lokal secara interaktif. 12.Beberapa pelatihan yang diharapkan oleh penyuluh adalah :
a. Pelatihan AMT agar diberikan waktunya minimal 5 hari. b. Pelatihan Teknis Peternakan seperti pelatihan tentang kesehatan
hewan, pelatihan IB, PKB dan ATR, Pelatihan Pengolahan Hasil Peternakan dan Pelatihan Management Usaha Tani.
c. Pelatihan Konversi Berat Badang ke Berat Daging, sehingga penyuluh dapat membantu mengurangi kerugian yang dialami
oleh petani ternak pada saat ternaknya dijual.
3. KOORDINASI PROGRAM PENYULUHAN DENGAN BIP DAN BPP KABUPATENKOTA SE SUMATERA BARAT