Laporan Tahunan 2009
BAB IV BIDANG PENYULUHAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN
DANA DPA – SKPD A. KASI PENYULUHAN DAN PELATIHAN
I. BULAN BAKTI PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2009
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera
Barat Tahun 2007 tanggal 26 Agustus sd 26 September 2009 telah dicanangkan oleh Bapak Gubernur agar dilaksanakan oleh Dinas
Peternakan atau yang menangani fungsi peternakan Kabupaten Kota dan kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Kabupaten Kota dengan
rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat sedangkan acara Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2009di
pusatkan di Kabupaten Tanah Datar dimana puncak acara pada tanggal 2 sd 4 Juli 2009 di Lokasi Stadion Gumarang Kabupaten
Tanah Datar.
b. Tujuan a. Merupakan Ajang Unjuk Agribisnis Peternakan Kabupaten dan Kota
Se Sumatera Barat b. Mensosialisasikan kepada masyarakat Sumatera Barat akan
pentingnya nilai gizi pangan asal ternak untuk meningkatkan kualitas SDM.
c. Melalui Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan diharapkan dapat membangkitkan usaha peternakan rakyat dan sekaligus
menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dibidang usaha peternakan.
c. Sasaran Terjaringnya bibit ternak unggul pada kelompok tani ternak di 18
kab Kota Terpilihnya petugas yang berprestasi dibidang peternakan
Terpilihnya kelompok SMD dan LM3 atensi pada Subsektor Peternakan.
d. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan yang telah dilakukan dalam mengisi Bulan Bakti Peternakan
dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2009 diawali pada :
A. Rabu, 24 Juni 2009 :
1. Senam Massal peserta berasal dari Propinsi, KabupatenKota dan Bapeluh yang dilaksanakan di Halaman Kantor Dinas Peternakan
Propinsi Sumatera Barat 2. Lomba senam Poco-poco dengan peserta berasal dari Disnak
Kabupaten Kota dan Bapeluh Kab.Kota. Kegiatan dilaksanakan di halaman parkir sebelah Selatan Dinas Peternakan Propinsi
Sumatera Barat.
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
37
Laporan Tahunan 2009
3. Lomba Jinggle Penyuluh dengan peserta berasal dari Bapeluh Kab.Kota. Kegiatan dilaksanakan di halaman parkir sebelah
Selatan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
B. Kamis , 25 Juni 2009 :
1. Lomba Catur dengan peserta berasal dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dan Dinas Peternakan
KabupatenKota. 2. Lomba Terompa Panjang dengan dengan peserta berasal dari
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
C. Jumat, 26 Juni 2009
1.
Lomba Solo Song dengan peserta berasal dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Disnak Kab.Kota dan
Bapeluh Kab.Kota.
2.
Lomba Kreasi Jus Dadiah dengan peserta berasal dari Disnak Kab.Kota.
3.
Lomba Tenis Lapangan dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 26 sd 27 Juni 2009. Peserta adalah dari Dinas
Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Disnak Kab.Kota dan Bapeluh Kab.Kota.
D. Acara Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2009 dan Livestock Expo pada tanggal 2 sd 4 di
Stadion Gumarang Batusangkar Kabupaten Tanah Datar dengan rincian kegiatan :
1 Rabu, 1 Juli 2009 :
a. Seluruh kontingen dari 19 KabKota sudah sampai di Stadion Gumarang Batusangkar Kabupaten Tanah Datar.
b. Masing–masing kontingen menempati pemondokan yang sudah ditentukan oleh Panitia Setiap Kontingen disediakan
1 satu unit rumah penduduk di Batusangkar. c. Ternak peserta Kontes menempati kandang yang sudah
disediakan sesuai asal kontingen nya masing –masing. Jumlah ternak yang datang di lokasi lomba berjumlah 115
ekor yang terdiri dari 95 ekor ternak besar sapi dan kerbau dan 16 ekor ternak kambing PE.
2. Kamis, 2 Juli 2009
a. Pembukaan Pameran Pembangunan Peternakan Livestock Expo dan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan
Tahun 2009 oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan pada pukul 10.00 WIB di Stadion Gumarang
Batusangkar.
Peserta Livestock Expo 2009 dimaksud terdiri dari : a PROPINSI SUMATERA BARAT
- Dinas Peternakan Lingkup Pertanian Propinsi
- Dinas Peternakan yang menangani Fungsi Peternakan
Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat -
Dinas Koperindag -
Politeknik Pertanian Unand Padang
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
38
Laporan Tahunan 2009
- Pelaku Usaha Agroindustri, Pabrik Pakan, Asosiasi
Peternakan -
Dinas Badan dilingkungan Pemda Kabupaten Tanah Datar.
b PULAU SUMATERA Dinas Peternakan Propinsi SUMUT, RIAU, JAMBI dan
BENGKULU c
PUSAT Instansi Pemerintah terkait, Perusahaan Perunggasan,
Perusahaan Pakan Ternak, Perusahaan Obat-obatan Ternak, Perusahaan Alat dan Mesin Peternakan
Materi Pameran Dalam pameran ditampilkan potensi peternakan daerah beserta
produk olahan peternakan, produk pertanian dan perikanan serta pameran ternak sapi potong, kerbau dan kambing.
a. Kontes Ternak pukul 14.00 WIB sd selesai. b. Pertemuan Alumni Fakultas Peternakan Unand dan ISPI
pada pukul 19.30 sd 22.00 WIB di Gedung Indojalito Batusangkar.
c. Pengukuran dan Penilaian Ternak Peserta Kontes. Pukul 15.00 WIB dimulai pengukuran dan penilaian terhadap
ternak yang telah terdaftar sebagai peserta Kontes ternak tahun 2009 sesuai persyaratan dan kusioner yang telah
disampaikan ke Kab Kota. Penilaian terhadap ternak yang mengikuti kontes ternak
dilaksanakan oleh Tim Juri yang telah ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Barat.
3. Jumat, 3 Juli 2009 :
a. Asah Terampil Kegiatan Asah Terampil dilaksanakan mulai jam 10.00 WIB
sampai selesai yang dilaksanakan di Stadion Gumarang dan peserta dari masing-masing KabupatenKota adalah 3
orang. Lomba Asah Terampil diikuti oleh 18 KabupatenKota yang dibagi menjadi 4 kelompok.
b. Business Meeting dan Investasi pukul 10.00 WIB sd 12.00 WIB di Hotel Pagaruyung II Batusangkar.
- Peserta Pertemuan adalah Dinas Lingkup Pertanian
Propinsi Sumatera Barat, Dinas Lingkup Pertanian KabupatenKota se Sumatera Barat, Pengurus ISPI Pusat,
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara, Riau dan Bengkulu, Pelaku Usaha Peternakan dan Kerajinan dan
Investor Dr.Em Dahhril SPOG Riau, PT. Refalindo Jakarta , Slamet Tjut Jakarta . Perusahaan Inti Ayam
Potong, Pusat Pembiayaan Pertanian Deptan, Pengurus ISPI Pusat.
- Narasumber adalah Kepala Pusat Pembiayaan Pertanian,
Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia 46 BNI 46 dan BRI.
- Kesimpulan Hasil Pertemuan :
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
39
Laporan Tahunan 2009
Rendahnya realisasi KKP-E di Provinsi Sumatera
Barat disebabkan karena, bank penyalur KKP-E adalah bank pelaksana actuating dalam arti kata dana yang
disalurkan adalah dana bank sendiri sehingga dalam pencairannya perlu kehati- hatian dari pihak bank
yang bersangkutan.
Pada prinsipnya bank pelaksana KKP-E di Provinsi
Sumatera Barat bersedia untuk memberikan mencairkan KKP-E bidang peternakan, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan untuk itu Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang akan
membantu dalam study kelayakan kepada pelaku agribisnis peternakan yang mengajukan KKP-E.
Apabila ada Bank nagari cabang kabupaten kota
yang enggan merealisasikan KKP-E bidang peternakan, sedangkan semua persyaratan telah
dipenuhi, maka pelaku agribisnis dipersilahkan untuk mengajukan komplain ke Bank Nagari Pusat untuk
ditindaklanjuti oleh yang berwenang.
Slamet Tjut Investor asal Jakarta sangat berminat
untuk berinvestasi di Sumatera Barat, melihat adanya dukungan yang kondusif dari birokrasi dan adanya
potensi lahan yang mendukung.
c. Temu Agribisnis pukul
19.30 WIB sd 22.00 WIB di Hotel Pagaruyung II Batusangkar :
- Peserta Pertemuan adalah dari Dinas Peternakan
Propinsi Sumatera Barat, Dinas Yang menangani fungsi peternakan KabupatenKota se Sumatera Barat, Dinas
Peternakan Propinsi Sumatera Utara, Riau dan Bengkulu, Pelaku Usaha Peternakan, PT.Charoen
Pokphand, PT. Refalindo Bogor , Perusahaan Inti Ayam Potong dan Praktisi Peternakan.
- Narasumber adalah dari Praktisi Peternakan Kambing,
Sapi Potong, Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Dirut PT.Charoen Pokphand, Roni
Praktisi sapi Potong dan Zola Inti Sapi Potong Kab.Agam.
- Kesimpulan Hasil Pertemuan : Kabupaten Tanah Datar tepatnya di nagari Rambatan
akan dijadikan sebagai tempat pusat pelatihan untuk pengembangan kambing peranakan ettawah di
Sumatera Barat.
Semua Kabupaten yang mempunyai potensi untuk pengembangan ternak kambing peranakan ettawah
di Sumatera Barat akan dijadikan lokasi plasma untuk pengembangan ternak kambing peranakan
ettawa.
Pada kesempatan yang sama kabupaten Pasaman dan Kota Payakumbuh telah menyatakan bersedia
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
40
Laporan Tahunan 2009
untuk dijadikan lokasi plasma pengembangan kambing peranakan ettawah mengingat telah
tersedianya lahan yang memadai untuk pengembangan kambing peranakan ettawah , akan
tetapi SDM peternak masih rendah sehingga perlu diadakan pelatihan.
Pangsa Pasar untuk ternak kambing tersedia dengan baik diantaranya Malaysia, Brunei Darusslam dan
Timur Tengah, akan tetapi kambing yang diterima harus dengan kondisi yang seragam sehingga perlu
diadakan klasifikasigrading untuk kambing peranakan ettawah .
Untuk Penguatan modal peternakan plasma kambing peranakan ettawah akan didukung dengan KKP-E
Dalam pengembangan plasma kambing peranakan ettawah akan dibuat design khusus yang terdiri dari
pengembangan melalui dana Pemerintah, melalui KKP-E dan modal masyarakat.
Dalam pengembangan perunggasan yang diperlukan adalah thingking out of the box serta kampanye
meningkatkan konsumsi gizi masyarakat, sehingga tidak perlu diadakan pembatasan peningkatan
populasi unggas pedaging dan petelur.
Perlu disosialisasikan atau dirobah paradigma masyarakat yang menyatakan broiler disuntik dengan
hormon, hal ini terjadi karena tingginya pertambahan berat badan broiler . Penambahan berat badan
4. Sabtu, 4 Juli 2009 :
Acara Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan : a. Pacu Jawi dimulai pukul 14.00 WIB.
b. Acara Penutupan Bulan Bakti Peternakan dan kesehatan Hewan 2009 dan Livestock Expo pada pukul 16.00 WIB
sd 17.00 WIB dengan susunan acara : -
Pembukaan -
Laporan Ketua Panitia Pelaksana
-
Sambutan Bupati Kab. Tanah Datar
- Sambutan Direktur Jenderal
Peternakan -
Pengumuman pemenang lomba ternak, asah terampil, petugas inseminator, dokter
hewan pos keswan, paramedis, kelompok SMD dan LM3 yang berprestasi dan pemenang lomba olah
raga dan kesenian.
- Sambutan Gubernur Sumatera
Barat yang diwakili oleh Sekda Sumatera Barat -
Pembacaan do’a
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
41
Laporan Tahunan 2009
c. Penyerahan hadiah untuk perserta lomba :
a. Lomba Ternak :
1 Sapi Simental Jantan Hasil IB
Umur 3 - 4 tahun - Juara I
: Kab. Agam - Juara II
: Kab. Pesisir Selatan - Juara III
: Kab. Tanah Datar 2
Sapi Simental Betina Hasil IB Umur 2 - 3 tahun
- Juara I : Kab. Tanah Datar
- Juara II : Kab. Pasaman
- Juara III : Kota Padang Panjang
3 Sapi Bali Jantan
Umur 3 - 4 tahun - Juara I
: Kota Padang - Juara II
: Kota Pariaman - Juara III
: Kab. Sijunjung 4
Sapi Bali Betina Umur 2 - 3 tahun
- Juara I : Kota Pariaman
- Juara II : Kab. Solok Selatan
- Juara III : Kota Sawahlunto
5 Sapi PO Jantan
Umur 3 - 4 tahun - Juara I
: Kab. Pasaman Barat - Juara II
: Kab. Tanah Datar - Juara III
: Kab. Solok Selatan 6
Sapi PO Betina Umur 2 - 3 tahun
- Juara I : Kab. Dharmasraya
- Juara II : Kab. Padang Pariaman
- Juara III : Kab. Pasaman Barat
7 Kerbau Jantan
Umur 3 - 4 tahun - Juara I
: Kab. Padang Pariaman - Juara II
: Kab. Sijunjung - Juara III
: Kota Sawahlunto 8
Kerbau Betina Umur 2 - 3 tahun
- Juara I : Kota Sawahlunto
- Juara II : Kab. Lima Puluh Kota
- Juara III : Kab. Sijunjung
9 Kambing PE Jantan
Umur 2 - 3 tahun
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
42
Laporan Tahunan 2009
- Juara I : Kab. Solok Selatan
- Juara II : Kota Payakumbuh
- Juara III : Kab. Tanah Datar
10 Kambing PE Betina Umur 2 - 3 tahun
- Juara I : Kab. Tanah Datar
- Juara II : Kab. Solok
- Juara III : Kab. Lima Puluh Kota
b. Asah Terampil - Juara I : Kota Payakumbuh
- Juara II : Kota Padang Panjang - Juara III : Kabupaten Agam
c. Petugas Berprestasi : - Drh. Meliala, Msi : Dokter Hewan Pos Keswan Kab.
Sijunjung - Mustakim
: Paramedis Kab. Sijunjung - Masrijal
: Inseminator Kab. Solok - Yeni Marlis, S.Pt
: Penyuluh Kab. Tanah Datar d. Kelompok SMD :
- Noverandus, S.Pt : Ketua Kelompok SMD Kab.
Solok - Zuljisman
: Ketua Kelompok SMD Kab. Tanah Datar
e. Kelompok LM3 : Ponpes Ar-Risalah Kota Padang
2. APRESIASI PENYULUH SUB SEKTOR PETERNAKAN
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Apresiasi dan Pelatihan Penyuluh sub Sektor Peternakan telah
dilaksanakan pada tanggal 2 sd 6 Maret 2009 di Hotel Ambacang Padang.
b. Tujuan Membangkitkan semangat dan motivasi Penyuluh Sub Sektor
Peternakan Mengingatkan kembali akan prinsip-prinsip penyuluhan dalam
pembangunan peternakan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh
peternakan c. Sasaran
Objek sasaran dari kegiatan Apresiasi dan Pelatihan Penyuluh sub Sektor Peternakan adalah penyuluh sub sektor peternakan dari 19
Kabupaten Kota dan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
d. Peserta Peserta adalah penyuluh pertanian sub sektor peternakan yang
berasal dari 18 KabupatenKota dan diprioritaskan penyuluh yang
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
43
Laporan Tahunan 2009
langsung berada pada kawasan pengembangan peternakan dan petugas yang menangani sarana prasarana penyuluh di Propinsi
dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 14 orang.
e. Jumlah Dana : Rp. 84.986.000.- f. Hasil Kegiatan
1. Proses pembelajaran masyarakat petani di bangun melalui penyuluhan yang berbasis pengembangan SDM petani yang
partisipatif, dimana tujuannya adalah meningkatkan kapasitas SDM petani, penguatan kelembagaan dan jaringan petani.
2. Metode penyuluhan partisipatif dinilai lebih efektif bagi para petani dibandingkan penyuluhan satu arah seperti yang selama ini
dijalankan pemerintah. 3. Metode partisipatif mampu menjadikan petani lebih kreatif dan
ahli, sehingga petani pun mampu memberikan penyuluhan bagi petani lainnya.
4. Pemerintah diharapkan fokus pada penyediaan permodalan bagi petani, seperti menggalakkan lembaga keuangan. Selain itu
diharapkan petani mempunyai jiwa kewirausahaan 5. Peran kelembagaan baik kelembagaan kelompok tani maupun
kelembagaan penunjang lainnya belum maksimal bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian pada implementasi kegiatan
diperlukan strategi-strategi tertentu yang mampu memperkuat kinerja kelembagaan kelompok tani dan kelembagaan lainnya
sehingga berbagai stakeholders yang berkaitan dengannya mampu berperan secara partisipatif sebagai upaya untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat.
6. Beberapa sumber konflik yang terjadi di dalam tubuh kelompok tani adalah sebagai berikut :
a. Mengatasnamakan kelompok tani untuk mendapatkan
bantuan bagi kepentingan personal tertentu. b.
Pembagian hasil usaha yang tidak merata c.
Menggunakan hasil kerja kelompok untuk kepentingan perorangan
d. Administrasi yang tidak transparan bagi anggota
e. Selisih pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah f.
Tidak saling percaya dalam kelompok tani g.
Pengurus yang angkuh dan tidak menerima saran anggota 7. Kelompok tani yang dibangun selaras dengan kebutuhan
masyarakat setempat. 8. Agar kelompok tani memiliki kemandirian dan keberlanjutan serta
bermanfaat bagi anggota maka kelompok tersebut perlu diberdayakan dengan membuat aturan yang mengikat semua
anggota.
9. Kelompok tani yang berkembang secara berkelanjutan harus tumbuh dari dan oleh anggota yang memiliki kesamaan persepsi
untuk saling membantu dalam kelompok.
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
44
Laporan Tahunan 2009
10.Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu proses untuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung
secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut:
a. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh
b. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginan untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih
banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
c. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baikburuk atau manfaat inovasi yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap.
d. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya,
sebelum menerapkan untuk skala yang lebih luas. e. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan
berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukandiamati sendiri.
11.Prinsip-prinsip dalam penyuluhan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Minat dan kebutuhan; artinya penyuluhan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat,
utamanya masyarakat tani. b. Organisasi masyarakat bawah; artinya penyuluhan akan efektif
jika mampu melibatkan organisasi masyarakat bawah dari setiap keluarga petani.
c. Keraguan budaya; artinya penyuluhan harus memperhatikan adanya keragaman budaya.
d. Perubahan budaya; artinya setiap penyuluhan akan mebgakibatkan perubahan budaya.
e. Kerjasama dan partisipasi; artinya penyuluhan hanya akan efektif jika menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu
bekerjasama dalam melaksanakan program-program penyuluhan yang telah dicanagkan.
f. Demokrasi dalam penerapan ilmu; artinya dalam penyuluhan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk menawar setiap alternatif. g. Belajar sambil bekerja; artinya dalam kegiatan penyuluhan
pertanian harus diupayakan agar masyarakat dapat belajar sambil berbuat, atau belajar dari pengalaman tentang segala
sesuatu yang ia kerjakan. h. Penggunaan metode yang sesuai ; artinya penyuluhan harus
dilakukan dengan penerapan metode yang selalu disesuaikan dengan kondisi lingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai
sosial budaya. i. Kepemimpinan; artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan
yang hanya bertujuan untuk kepuasan sendiri, tetapi harus mampu mengembangkan kepemimpinan.
j. Spesialis yang terlatih; artinya penyuluh harus benar-benar orang yang telah mengikuti latihan khusus tentang segala
sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh. k. Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan
keluarga sebagai satu kesatuan dari unit sosial. l. Peranan Penyuluh merupakan mitra sejajar bagi petani sebagai
pemandu kegiatan dan ikut belajar bersama petani. Untuk itu
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
45
Laporan Tahunan 2009
kedudukan petani merupakan mitra yang katif dalam penyuluhan dan pengkajian teknologi.
m. Sumber informasi penyuluhan harus digali dari petani, sektor swasta, lembaga pendidikan dan lembaga penelitian dengan
metode teknologi spesifik lokal secara interaktif. 12.Beberapa pelatihan yang diharapkan oleh penyuluh adalah :
a. Pelatihan AMT agar diberikan waktunya minimal 5 hari. b. Pelatihan Teknis Peternakan seperti pelatihan tentang kesehatan
hewan, pelatihan IB, PKB dan ATR, Pelatihan Pengolahan Hasil Peternakan dan Pelatihan Management Usaha Tani.
c. Pelatihan Konversi Berat Badang ke Berat Daging, sehingga penyuluh dapat membantu mengurangi kerugian yang dialami
oleh petani ternak pada saat ternaknya dijual.
3. KOORDINASI PROGRAM PENYULUHAN DENGAN BIP DAN BPP KABUPATENKOTA SE SUMATERA BARAT
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan :
Koordinasi Program Penyuluhan dengan BIP dan BPP KabupatenKota telah dilaksanakan di Hotel Inna Muara - Padang pada Tanggal 18 sd
20 Februari 2009
B. Tujuan
1. Meningkatkan koordinasi
dengan antara Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dengan lembaga penyuluh pertanian ditingkat Propinsi dan
Kabupatenkota BIP dan BPP
2. Memberikan informasi
tentang program kerja Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2009 yang terkait dengan penyuluh.
3. Menyusun
program penyuluhan dengan lembaga penyuluhan pertanian yang mampu
mendukung pembangunan peternakan dan pemberdayaan masyarakat tani ternak kearah kesejahteraan
C. Sasaran
Objek sasaran kegiatan dari Koordinasi Program Penyuluhan ini adalah BIP BPTP dan BPP Kab.Kota se Sumatera Barat.
D. Peserta kegiatan
Jumlah peserta yang diundang adalah 20 dua puluh orang yang terdiri dari Kepala Badan Penyuluhan KabupatenKota se- Sumatera
Barat sebanyak 19 orang dan 1 orang Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat
E. Jumlah Dana : Rp. 20.260.000.- F. Hasil yang dicapai