auth : Ruky CP : 081 331 022 555
Pokjar Dinas Pendidikan Kab. Trenggalek 2
A. Judul: MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA
DENGAN METODE
BERMAIAN PADA SISWA KELAS A-2 DI TK PERTIWI 1 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2010 - 2011 B. Bidang Kajian
Kemampuan membaca dan metode bermain
C . Pendahuluan
Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28, ayat 3 menyatakan bahwa Pendidikan
Taman Kanak-kanak TK merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik
psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisikmotorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar.
Sebagai lembaga pendidikan prasekolah, tugas utama TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikapperilaku, dan keterampilan
agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. TK merupakan lembaga pendidikan pra-skolastik atau pra-akademik. Itu artinya, TK tidak
mengemban tanggung jawab utama dalam membelajarkan keterampilan membaca dan menulis. Substansi pembinaan kemampuan skolastik atau akademik ini haruslah menjadi
tanggung jawab utama lembaga pendidikan sekolah dasar. Alur pemikiran tersebut tidak selalu sejalan dengan praktik kependidikan baik di
TK ataupun SD di Indonesia. Pergeseran tanggung jawab dalam membelajarkan kemampuan skolastikakademik khususnya yang berhubungan dengan kemampuan
membaca dan menulis ini seolah-olah telah bergeser dari sekolah dasar ke TK. Bahkan terdapat SD yang dengan sengaja mengajukan persyaratan atau tes masuk dengan
menggunakan konsep akademik, terutama tes membaca dan menulis. Akibatnya banyak
auth : Ruky CP : 081 331 022 555
Pokjar Dinas Pendidikan Kab. Trenggalek 3
TK yang tidak lagi menjalankan fungsinya sebagai tempat bermain yang menyenangkan bagi anak.
Pada dasarnya, membelajarkan persiapan membaca dan menulis di TK dapat saja dilaksanakan selama dalam batas-batas aturan pengembangan pra-skolastik atau pra-
akademik. Pembelajaran persiapan membaca dan menulis di TK hendaknya dapat diberikan secara terpadu dalam program pengembangan kemampuan dasar, dalam hal ini
bidang pengembangan berbahasa dan motorik. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan masa peka anak pada aspek
perkembangan membaca dan menulis ini dapat disusun berbagai bentuk kegiatan pembelajaran membaca dan menulis bagi anak TK.
Berdasarkan Kompetensi membaca di tingkat pendidikan dasar merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Membaca merupakan awal dan
dasar dari kemampuan seseorang. Apabila kemampuan membaca rendah dapat dipastikan bahwa kemampuan yang lain juga rendah, tidak mungkin memiliki
kemampuan matemetik yang tinggi. Secara umum, upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada diri
siswa masih mengalami beberapa kendala yakni karena mahalnya bahan bacaan seperti buku, Koran dan majalah. Di samping itu, khususnya tayangan film asing ke dalam
bahasa Indonesia. Merupakan salah satu penghambat untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Sesungguhnya yang paling penting adalah kemudahan mendapatkan bahan
bacaan dan timbul keniatan pada diri seseorang akan pentingnya membaca. Pada hakikatnya pendidikan anak TK adalah pemberian upaya untuk menstimulasi,
membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Pendidikan anak TK merupakan
salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan baik koordinasi motorik halus dan kasar,
kecerdasan jamak multiple intelegence, maupun kecerdasan spiritual. Sesuai dengan keunikan dan perumbuhan anak TK, Penyelenggaraan Pendidikan TK disesuaikan
dengan tahap-tahap perkembangan yang dilaului oleh anak TK. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
dinyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
auth : Ruky CP : 081 331 022 555
Pokjar Dinas Pendidikan Kab. Trenggalek 4
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
UU Sisdiknas 2003 pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak TK Usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang diajukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Karakteristik tujuan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak memiliki lima bidang
pengembangan yaitu: 1 pengembangan sikap dan nilai, 2 pengembangan bahasa, 3 pengembangan kognitif 4 pengembangan fisik dan motorik, dan 5 pengembangan
seni. Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, guru dapat menggunakan strategi metode pembelajaran yang memungkinkan anak dapat mengembangkan keterampilan
berbicara, mendengar, membaca dan menulis. Bersarkan karakteristik dan aspek pengembangan kebahasaan, pada usia TK
kemampuan anak masih terbatas dalam memahami bahasa dari pandangan orang lain. Akselerasi perkembangan bahasa anak terjadi sebagai hasil perkembangan fungsi
simbolis Hetherington dalam Moeslichatoen, 1999: 18. Jika pengembangan simbol bahasa telah berkembang, maka hal ini memungkinkan anak memperluas kemampuan
memecahkan persoalan yang dihadapi dan memungkinkan anak belajar dari sesuatu yang telah dibacanya. Semakin banyak dan sering anak membaca maka semakin
berkembang pula keterampilan memahami kata. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila para ahli menyimpulkan, membaca merupakan dasar dari pada keterampilan
bahasa lainnya Tarigan dalam Tarigan 1987: 48 Pentingnya pemahaman terhadap suatu kata dalam interaksi komunikatif
memang sangat nyata. Untuk dapat terlibat dalam suatu komunikasi, seseorang harus mampu memahami dan mereaksi apa yang baru saja dikatakan dan didengar.
Konsekwensinya pembelajaran perlu melatih keterampilan membaca. Membaca adalah kemampuan memperluas cakrawala pengetahuan kita . Dengan mahir membaca akan
timbul keinginan menemukan bacaan , memahami dan menafsirkan apa yang dibaca.Fawzia Aswin .H,1999.
Untuk mencapai kegiatan membaca tersebut diperlukan metode yang tepat. Metode bermain merupakan salah satu metode yang banyak di pergunakan di Taman
Kanak-Kanak. Metode bermain merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
auth : Ruky CP : 081 331 022 555
Pokjar Dinas Pendidikan Kab. Trenggalek 5
menyenangkan karena anak mendapat pengalaman langsung yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak TK.
Dengan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang pembelajaran kemampuan membaca dengan Metode Bermain. Penelitian ini penulis
tuangkan dalam bentuk Proposal Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca dengan Metode Bermain pada Siswa Kelompok
A-2 di TK Pertiwi Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Semester I Tahun Pelajaran 20102011”.
D. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah