Metode Penelitian s pgsd 0802657 chapter3

Irman Nurmansah, 2012 “Penggunaan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perjuangan Para Tokoh Masa Penjajahan Jepang ” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan pengembangan dari metode penelitian Action Research atau penelitian tindakan. Beberapa pakar penelitian mengajukan alasan tentang pentingnya PTK sebagai suatu jenis penelitian untuk dilaksanakan Muslihudin, 2011:2, alasan itu antara lain : 1. PTK menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Suyanto, 1996. Dengan melakukan PTK guru dapat memperbaiki praktek pembelajaran menjadi lebih efektif. Disamping itu guru juga dapat belajar secara lebuh sistematis dari pengalamanya sendiri. Sementara itu Cross Angelo, 1991 menyatakan bahwa PTK bertujuan untuk meningkatkan wawasan pemahaman guru tentang hubungan anatara kegiatan belajar dan mengajar. 2. PTK membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktek pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas. Sehingga permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan aktual. Dengan demikian guru dapat melakukan sesuatu untuk memperbaiki praktek-praktek pengajaran yang kurang berhasil agar menjadi yang lebih baik dan lebih efektif. Dengan Irman Nurmansah, 2012 “Penggunaan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perjuangan Para Tokoh Masa Penjajahan Jepang ” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu demikian guru dilatih untuk dapat lebih mengendalikan kehidupan profesinya serta terlibat dalam kegiatan pengembangan profesi melalui latihan-latihan pengambilan keputusan secara profesional. Stenhouse, 1989; Hopkins, 1993. 3. PTK tidak membuat guru meninggalkan tugasnya. Artinya guru tetap melakukan kegiatan mengajar seperti biasa. Namun pada saat yang bersamaan dan secara terintegrasi guru melakukan penelitian. Oleh karena itu, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dapat dikatakan tidak mengganggu kelancaran pembelajaran dikelasnya. 4. PTK mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Guru dapat mengadaptasi teori-teori yang berhubungan dengan bidang studi atau mata pelajaran yang dibinanya. Kemmis dan McTaggart 1988 dalam Muslihudin 2011:6 PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut. Menurut John Elliot 1988 yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya. Harjodipuro berpendapat bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya. Muslihudin, 2011:7. Sedangkan menurut Muslihudin 2011:9 yang dimaksud dengan PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan Irman Nurmansah, 2012 “Penggunaan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perjuangan Para Tokoh Masa Penjajahan Jepang ” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penelitian terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan didalam kelas dimana guru yang menjadi peneliti yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang lebih baik. Maka diperlukan perencanaan yang matang sebelum memulai Penelitian Tindakan Kelas serta pemahaman tentang Penelitian Tindakan Kelas itu sendiri.

B. Model Penelitian