Sekuritas tinggi Data terenkripsi pada
kanal RF dan atau pada memori
Mampu memproses lebih dari 1 kartu pada waktu yang sama
Adanya manejemen akses jamak, dengan
anti collision Jarak baca variatif
Jarak dekat maupun jauh
CSC digolongkan sebagai kartu memori, sehingga sifatnya hanya baca atau tulis saja. Tidak ada pemrosesan lebih lanjut oleh mikroprosesor seperti layaknya pada Chip
maupun SIM Card Selular. Tetapi, bilamana dibutuhkan, tersedia pula jenis Contactless Smart Card Dual Interface, yaitu kartu dengan kemampuan Contactless dan
prosesing. Kartu jenis ini diproduksi dengan menggabungkan 2 teknologi menjadi satu, yaitu contactless Smart Card dan Microprosesor Smart Card.
Kartu CSC tersedia dengan kapasitas memori yang cukup beragam dari 512 bit, 1, 4, 8, 16 hingga 32 kByte seperti yang telah diproduksi oleh Philips melalui
produknya mifare yang ISO 14443 compliance. Sebagai ilustrasi 4kByte kartu mifare mampu menyimpan kurang lebih 235 jenis transaksi.
Teknologi CSC pun mengadopsi teknologi pengaman data, Enkrpsi. Teknologi ini untuk menjamin keamanan data dari penyadapan, pembajakan dan penyalahgunaan
informasi pada kartu. Teknologi ini juga mengadopsi teknologi akses jamak untuk proses pembacaan simultan lebih dari satu kartu. Sehingga bila dibutuhkan, dalam satu
proses dapat dilakukan transaksi pada lebih dari 1 kartu sekaligus.
2.2.2 RFID Reader
RFID Reader, terdiri atas RFID Reader dan antena yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. RFID Reader akan membaca atau mengubah informasi yang
tersimpan didalam Tag melalui frekuensi radio. Reader RFID tipe MRC522 digunakan dalam 13.56 MHz kartu chip komunikasi
conctactless yang sangat terintegrasi untuk membaca dan menulis. RFID reader adalah
merupakan alat pembaca RFID Tag.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Bentuk Fisik RFID Reader Kelebihan sistem RFID ini lebih unggul dari penggunaan kode bar. Tag dapat
dibaca jika lewat di dekat pembaca, bahkan jika itu ditutupi oleh obyek atau tidak terlihat. Tag dapat dibaca dalam wadah, karton, kotak atau lainnya, dan tidak seperti
barcode, RFID tag dapat sekaligus dibaca ratusan id pada suatu waktu. Kode Bar hanya dapat dibaca satu per satu menggunakan perangkat saat ini. RFID juga tahan air dan
gesekan karena biasanya dikemas dalam chip plastik yang kadang dimasukkan kedalam bodi obyek yang dipasang RFID. Adapun spesifikasi modul reader tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.2.
Tabel 2.3 Spesifikasi Modul Reader MRC522 Chipset
MFRC522 Contacless ReaderWriter IC Frekuensi
13,56 MHz Jarak Pembacaan kartu
50mm Protocol Akses
SPI Serial Peripheral Interface 10Mbps Kecepatan transmisi RF
424kbps dua arahbi-directional848kbps Catu daya
3,3 Volt Konsumsi arus
13-26 mA pada saat operasi bacatulis, 80A saat modus siaga
Suhu Operasional -20C sd +80C
Dimensi 40 x 50 mm
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan RFID
Kelebihan RFID yaitu:
1.
Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya kurang lebih 2000 byte
2.
Ukuran sangat kecil untuk jenis pasif RFID sehingga mudah ditanamkan dimana-mana
3.
Bentuk dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagai tempat dan kegunaan karena chip RFID dapat dibuat dari tinta
khusus.
4.
Pembacaan informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi pembacaan, seperti sering terjadi pada barcode, magnetik dll.
5.
Jarak pembacaan yang flexibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang digunakan.Seperti contoh autopayment pada jalan tol, penghitungan stok
pada ban berjalan, access gate.
6.
Kecepatan dalam pembacaan data.
Kelemahan RFID yaitu:
1.
Tag hanya dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk tag RFID. Pada sistem RFID
umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna,
tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan
mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Faktor penting yang harus
diperhatikan dalam RFID adalah frekuensi kerja dari sistem RFID. Ini adalah frekuensi yang digunakan untuk komunikasi wireless antara pembaca RFID
dengan tag RFID. Ada beberapa band frekuensi yang digunakan untuk sistem RFID. Pemilihan dari frekuensi kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak
komunikasi, interferensi dengan frekuensi sistem radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran antena. Untuk frekuensi yang rendah umumnya
Universitas Sumatera Utara
digunakan tag pasif, dan untuk frekuensi tinggi digunakan tag aktif. Pada frekuensi rendah, tag pasif tidak dapat mentransmisikan data dengan jarak yang
jauh, karena keterbatasan daya yang diperoleh dari medan elektromagnetik. Akan tetapi komunikasi tetap dapat dilakukan tanpa kontak langsung. Pada
kasus ini hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah tag pasif harus terletak jauh dari objek logam, karena logam secara signifikan mengurangi fluks dari
medan magnet. Akibatnya tag RFID tidak bekerja dengan baik, karena tag tidak menerima daya minimum untuk dapat bekerja. Pada frekuensi tinggi, jarak
komunikasi antara tag aktif dengan pembaca RFID dapat lebih jauh, tetapi masih terbatas oleh daya yang ada. Sinyal elektromagnetik pada frekuensi tinggi juga
mendapatkan pelemahan atenuasi ketika tag tertutupi oleh es atau air. Pada kondisi terburuk, tag yang tertutup oleh logam tidak terdeteksi oleh pembaca
RFID. Ukuran antena yang harus digunakan untuk transmisi data bergantung dari panjang gelombang elektromagnetik. Untuk frekuensi yang rendah, maka
antenna harus dibuat dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan RFID dengan frekuensi tinggi.
2.
Akan terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih daripada 1 chip RFID melalui 1 alat pembaca secara bersamaan, karena akan terjadinya tabrakkan
informasi yang diterima oleh pembaca kendala ini dapat terselesaikan oleh kemampuan akan kecepatan penerimaan data sehingga chip RFID yang masuk
belakangan akan dianggap sebagai data yang berikutnya.
3.
Jika terdapat frekuensi overlap dua frekuensi dari pembaca berada dalam satu area dapat memberikan informasi data yang salah pada komputerpengolah data
sehingga tingkat akuransi akan berkurang permasalahan ini dipecahkan dengan cara pengimplementasian alat diteksi tabrakan frekuensi atau menata peletakan
area pembacaan sehingga dapat menghindari tabrakan.
4.
Gangguan akan terjadi jika terdapat frekuensi lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya yang bukan diperuntukkan untuk RFID, sehingga chip akan
merespon frekuensi tersebut frekuensi Wifi, handphone, radio pemancar, dll.
5.
Privasi seseorang akan secara otomatis menjadi berkurang, karena siapa saja dapat membaca informasi dari diri seseorang dari jarak jauh selama orang
Universitas Sumatera Utara
tersebut memiliki alat pembaca, sebagai contoh seseorang dapat membaca jumlah uang yang dimiliki orang lain didalam dompetnya.
2.2.4 Prinsip Kerja RFID