Gambar 3.7 pin-pin RFID Reader
3.4 Rangkaian Buzzer
Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup
mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz. Gambar
rangkaian dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Rangkaian Buzzer
3.5 Skema Rangkaian Keseluruhan
Perancangan system RFID ini memiliki system minimum yang merupakan bagian utama dari pembuatan alat ini, pada bagian ini terdiri dari mikrokontroller
garmbar rangkaian dapat dilihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9 Skema Rangkaian Keseluruhan
3.6 Perancangan Cara Kerja Sistem
Pada saat aplikasi absensi yang dijalankan, maka pilih port COM dengan nilai baudrate yang telah disesuaikan pada pengaturan property komponen interface program.
Setelah port terpilih maka data yang dikirim oleh reader RFID melalui serial interface siap untuk diterima oleh aplikasi RFID system.
ID kartu akan dibandingkan dengan ID kartu yang ada pada database. Jika ada, maka waktu yang diterima tidak disimpan ke dalam database.
Jika ID kartu tidak ditemukan, maka nama, nim dan tanggal yang diterima akan disimpan ke dalam database.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1 Flowchart Sistem
MULAI
CONNECT SERIAL PORT
MASUKKAN DATA
ADA DATA?
SIMPAN DATA KE DATABASE
AMBIL DATA
BANDINGKAN DENGAN DATA
DATABASE
ADA DATA?
MASUKKAN KE DATABASE
DATA SUDAH MASUK
SELESAI
TIDAK YA
TIDAK YA
INISIALISASI RFID SEBAGAI INPUT, PC
DAN BUZZER SEBAGAI OUTPUT
DEKATKAN TAGS DENGAN MODUL
READER
IDENTIFIKASI ID?
TIDAK
YA
A A
Gambar 3.10 Diagram Alir Flowchart
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan Flowchart, sebagai berikut: Program dimulai dari start dan dilanjutkan dengan inisialisasi atau deklarasi
variable dalam program untuk memetakan memori dan port-port yang akan digunakan untuk keperluan pembacaan RFID dan port-port untuk menampilkan di PC dan
menghidupkan Buzzer. Tags
didekatkan ke reader module sehingga terbaca ID untuk setiap kartu yang terbaca selanjutnya ID ini yang digunakan sebagai identitas kartu, lalu dibandingkan
dengan data ID yang sudah tersimpan sebelumnya di arduino. Jika ID yang terbaca oleh reader module
sama dengan ID yang tersimpan didalam arduino dengan indeksnya adalah data mahasiswa maka dari itu akan terdaftar bahwa ID dengan data mahasiswa
tersebut memverifikasi sebagai tanda sah mengabsen. Jika datanya cocok dengan tags maka akan dikirimkan sinyal absensi ke PC melalui komunikasi serial. Dalam hal ini
Visual Basic hanya sebagai GUI Graphic User Interface atau antarmuka yang dibuat untuk tampilan kepada pengguna dan digunakan untuk menyimpan data ke Microsoft
Access lalu di export ke dalam format Microsoft Excel sebagai database.
3.7 Desain Aplikasi
Perancangan desain Aplikasi RFID system ini yang didalamnya terdapat 3 bagian, yaitu:
1. Form Port Serial
2. Form Input Data
3. Form Database
Untuk port pemilihan port serial dan baud rate seperti yang terlihat pada Gambar 3.11, didapatkan langsung dari komponen interface yang digunakan.
Gambar 3.11 Pemilihan port dan baud rate
Universitas Sumatera Utara
Pada perancangan pertama adalah perancangan form input data seperti terlihat pada Gambar 3.12. Form ini digunakan untuk menampilkan ID card dari Tag yang
teridentifikasi oleh reader yang secara otomatis dibandingkan dengan database yang ada.
Gambar 3.12 Tampilan Input Data Absensi
Tahap kedua adalah perancangan tampilan database ada 2 yaitu tampilan database data mahasiswa pada Gambar 3.13 dan tampilan database data absensi harian
mahasiswa pada Gambar 3.14, yang akan berubah secara otomatis ketika terdapat aktivitas pembacaan Tag.
Gambar 3.13 Tampilan database untuk data mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.14 Tampilan database untuk data absensi harian mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
S etelah sistem RFID ini direalisasikan, perlu dilakukan berbagai pengujian
untuk mengetetahui cara kerja perangkat dan menganalisa datanya. Selain itu pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui tentang bagaimana pengkondisian system agar
aplikasi ini dapat dengan optimal.
Pengujian yang akan dilakukan dibagi menjadi dua tahapan, yaitu sebagai berikut.
1 Pengujian unit system pada blok RFID system
2 Pengujian reader module untuk mengetahui konfigurasi yang paling optimal
pada proses pembacaan tags RFID, pengujian tersebut meliputi: a.
Pengujian jarak yang dibutuhkan modul reader dalam pembacaan tag RFID.
b. Pengujian jeda waktu yang diperlukan dalam pembacaan tags RFID.
3 Pengujian perangkat lunak yang pada tampilan aplikasi RFID system.
a. Pengujian Unit Sistem pada Blok RFID Sistem