Perancangan Sistem Form Help HelpFrame.java

3. Hemat biaya Aplikasi yang akan dibangun menggunakan teknologi open source. 4. Dokumentasi Aplikasi yang akan dibangun memiliki panduan penggunaan. 5. Manajemen kualitas Aplikasi yang akan dibangun memiliki kualitas yang baik yaitu proses enkripsi dan dekripsi yang relatif cepat. 6. Kontrol Aplikasi yang akan dibangun memiliki pesan warning jika user tidak memasukkan kunci yang akan digunakan. 3.1.3. Analisis Proses Pada penelitian ini aplikasi yang akan dibangun menggunakan algoritma Advanced Encryption Standard AES untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi gambar.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran dari sistem yang akan dibangun. Sistem akan dirancang dengan menggunakan Unified Modeling Language UML. UML adalah bahasa yang digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai komponen-komponen untuk membangun sistem dan interaksi antar komponen sistem. Model UML yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah use case diagram, activity diagram serta sequance diagram. 3.2.1. Use-Case Diagram Use-case Diagram adalah gambaran skenario penggunaan aplikasi sistem tentang bagaimana cara sistem bekerja dengan user. Use-case Diagram membutuhkan identifikasi siapakah pengguna yang akan menggunakan sistem tersebut. Pengguna tersebut dinamakan actor. Actor berperan untuk melakukan komunikasi dengan sistem. Hubungan antar actor dengan use-case dihubungkan dengan garis lurus. Gambar 3.2 Diagram Use-Case Pada gambar 3.2 actor mempunyai peran yaitu browse gambar , input key, enkripsi gambar, dan dekripsi gambar. Hal pertama yang dilakukan oleh actor adalah memasukkan panjang kunci yang akan digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi gambar. Jika kunci tidak dimasukkan atau salah , maka user tidak bisa melakukan proses browse gambar. Lalu selanjutnya, user melakukan browse gambar dari direktori untuk memilih gambar yang akan dienkripsi. Setelah itu, user memilih proses enkripsi untuk memperoleh gambar cipher dari gambar asli yang dipilih user. Dan yang terakhir user memilih proses dekripsi untuk memperoleh hasil perubahan dari gambar cipher yang merupakan gambar asli. Berikut ini merupakan tabel narrative use-case yang dapat dilihat pada tabel 3.1, 3.2 , 3.3, dan 3.4 . Tabel 3.1 Narrative Use-Case Browse Gambar Use-case Name Browse Gambar Design Scope Sistem black box Goal Level User-goal Stakeholder and Interest Actor dapat memilih gambar dari file direktori yang akan dienkripsi. Precondition Actor menginputkan panjang kunci. Minimal Guarantee Sistem akan memberikan pesan error ketika browse gambar gagal. Success Guarantee Sistem akan menampilkan gambar yang dipilih di panel aplikasi yang telah disediakan. Trigger Actor menekan tombol browse. Main Success Scenario 1. Actor menginputkan panjang kunci yang akan digunakan pada prose enkripsi gambar. 2. Actor menekan tombol browse. 3. Sistem akan menampilkan direktori file. 4. Actor memilih direktori dan gambar yang terdapat di dalam direktori file. 5. Sistem akan menampilkan gambar yang dipilih. Tabel 3.2 Narrative Use-Case Input Key Use-case Name Input Key Design Scope Sistem black box Goal Level User-goal Stakeholder and Interest Actor dapat memasukkan panjang kunci. Precondition - Minimal Guarantee Sistem akan menampilkan message dialog ketika kunci yang dimasukkan tidak sesuai dengan ketentuan . Success Guarantee Sistem akan mengizinkan actor melakukan proses browse gambar. Trigger Pengguna mengetikkan panjang kunci yang akan digunakan. Main Succes Scenario 1. Actor memasukkan panjang kunci yang akan digunakan. 2. Sistem mengizinkan actor untuk memilih gambar yang akan di enkripsi. Tabel 3.3 Narrative Use-Case Enkripsi Gambar Use-case Name Enkripsi Gambar Design Scope Sistem black box Goal Level User-goal Stakeholder and Interest Actor dapat melakukan proses enkripsi pada gambar yang dipilih. Precondition Actor memasukkan panjang kunci dan memilih gambar yang akan dienkripsi. Minimal Guarantee Sistem akan memberikan pesan error pada console program ketika gambar tidak bisa dienkripsi. Success Guarantee Sistem akan menampilkan gambar cipher ke panel yang tersedia di aplikasi. Trigger Actor menekan tombol enkripsi. Main Succes Scenario 1. Actor menekan button enkripsi. 2. Gambar hasil enkripsi gambar cipher akan tampil di panel Tabel 3.4 Narrative Use-Case Dekripsi Gambar Use-case Name Dekripsi Gambar Design Scope Sistem black box Goal Level User-goal Stakeholder and Interest Actor dapat melakukan proses dekripsi pada gambar cipher. Precondition Actor memasukkan panjang kunci , memilih gambar yang akan dienkripsi dan gambar telah berubah menjadi gambar cipher. Minimal Guarantee Sistem akan memberikan pesan error pada console program ketika gambar tidak bisa dienkripsi. Success Guarantee Sistem akan menampilkan gambar hasil dekripsi ke panel yang tersedia di aplikasi. Trigger Actor menekan tombol dekripsi Main Succes Scenario 1. Actor menekan button dekripsi. 2. Gambar hasil dekripsi akan tampil di panel. 3.2.2. Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan gambaran dari rangkaian pesan yang akan dikirim antara object yang ada serta interaksi yang terjadi antar object. Berikut Sequence Diagram dari sistem yang dirancang dapat dilihat pada gambar 3.3 dan gambar 3.4. Gambar 3.3 Diagram Sequence untuk Enkripsi Gambar 3.4 Diagram Sequence untuk Dekripsi 3.2.3. Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan alur aktivitas yang ada di dalam sistem yang bertujuan untuk membantu memahami proses dan menggambarkan setiap interaksi yang ada antara beberapa use case yang digunakan. Activity Diagram dari sistem dapat dilihat pada gambar 3.5 . Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem

3.3. Flowchart Sistem