Destilasi Minyak Atsiri Kayu Manis Uji KLT Minyak Atsiri Kayu Manis Pembuatan Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis

3 Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan komposisi kokamidopropil betain dan gliserin terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan sabun wajah minyak atsiri kayu manis serta uji aktivutas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis .

2. METODE

2.1 Alat dan Bahan Alat : Autoklaf Hiclave HVE-50 Hirayama, oven Memmert, timbangan analitik Ohaus, alat destilasi uap air, inkubator shaker Excella E24, mikroskop Olympus, optilab, viskosimeternVT- 06 RION, hot plate, alat pengukur tinggi busa alat redispersibilitas, Laminar Air Flow Astari Niagara International, dan alat-alat gelas Pyrex. Bahan :minyak atsiri kayu manis, asam miristat, asam stearat, setearil alkohol, kalium hidroksida, propilenglikol, sodium lauril sulfat, kokamidopropil betain, natrium EDTA, akuades, plat KLT Silika F 254 Merck, pereaksi semprot anisaldehid-asam sulfat, dimetil sulfoksida, cat gram A, cat gram B, cat gram C, cat gram D, media Mueller Hinton Agar , media Brain Heart Infussion , larutan salin 0,9, sabun wajah “X” sebagai kontrol positif dan bakteri Staphylococcus epidermidis . 2.2 Jalannya Penelitian

2.2.1 Destilasi Minyak Atsiri Kayu Manis

Kulit batang kayu manis dimasukkan kedalam dandang destilasi. Dandang dihubungkan dengan pendingin yang selanjutnya dipanasi menggunakan kompor dan dialirkan air dari kran melewati alat pendingin. Destilat yang dihasilkan menetes kedalam pipa penampung berskala. Kulit batang kayu manis disuling sampai tidak ada minyak yang masih menetes.

2.2.2 Uji KLT Minyak Atsiri Kayu Manis

Uji KLT minyak atsiri kayu manis dilakukan menggunakan fase diam Silika Gel 60 F 254 . Fase gerak yang digunakan heksan : etil asetat 93:7. Plat KLT disemprot menggunakan anisaldehid-asam sulfat dan diamati pada sinar tampak.

2.2.3 Pembuatan Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis

Formula sabun wajah mengacu pada formula dari Lubrizol CL-F0016AP Tabel 1. Semua bagian A dilelehkan pada suhu 75°C. Bagian B, dipanaskan akuades dan KOH pada suhu 75°C, ditambahkan gliserin dan propilenglikol. Bagian A ditambahkan ke bagian B dengan pengadukan cepat pada suhu 80-85°C selama 60 menit. Bagian CD ditambahkan ke bagian AB didinginkan pada suhu 55-60°C. Campuran didinginkan pada suhu ruang kemudian ditambahkan minyak atsiri kayu manis. 4 Tabel 1. Formula sabun wajah minyak atsiri kayu manis Bagian Nama bahan Penimbangan bahan gram 1 2 3 4 5 A Asam miristat 4 4 4 4 4 Asam stearat 3 3 3 3 3 Setearil alkohol 2 2 2 2 2 B Akuades 6 6 6 6 6 Kalium hidroksida 4 4 4 4 4 Gliserin 3 4 5 6 7 Propilenglikol 5 5 5 5 5 C Sodium lauril sulfat 20 20 20 20 20 Kokamidopropil betain 7 6 5 4 3 D Natrium EDTA 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 Akuades 52 52 52 52 52 E Minyak atsiri kayu manis 4 4 4 4 4

2.2.4 Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis

Uji organoleptis. Pengujian dilakukan dengan memngamati secara visual sediaan sabun wajah yang meliputi bentuk, bau, warna dan ada tidaknya pemisahan. Uji pH. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pH stik yang dicelupkan kedalam sediaan kemudian dicocokan dengan pH indikator standar. Uji viskositas. Viskositas diukur menggunakan alat Viskosimeter Vt-06. Rotor dicelupkan ditengah sediaan. Viskositas diketahui dengan mengamati angka yang stabil pada layar. Uji bobot jenis. Piknometer kering dimasukkan sediaan sabun wajah lalu ditutup. Piknometer didiamkan pada suhu 25°C kemudian ditimbang bobot piknometer. Nilai bobot jenis didapatkan dari perbandingan bobot sabun wajah dan bobot akuades. Uji tinggi busa. Tinggi busa diukur dengan melarutkan sediaan sabun wajah dalam air kemudian dikocok menggunakan alat redispersibilitas dan tinggi busa diukur 5 menit setelah pengocokan. Uji kadar alkali bebas. Kadar alkali bebas dilakukan dengan melarutkan sediaan sabun wajah kedalam alkohol 96 dan 5 tetes fenolftalein. Larutan dipanaskan pada suhu 70°C selama 30 menit hingga warna merah tepat hilang. Jika warna merah tidak hilang, maka dilakukan titrasi menggunakan larutan HCL 0,1 N sampai warna tepat hilang. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan menggunakan metode freeze thaw cycling yang meliputi organoleptis, pH, viskositas, bobot jenis dan tinggi busa. Metode ini dilakukan dengan menyimpan sediaan pada suhu 4°C dan 40°C masing-masing selama 24 jam Warnida et al. , 2014.

2.2.5 Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Minyak Atsiri kayu Manis (Cinnamomum burmanni) dengan Metode Destilasi

8 141 44

Penetapan Kadar Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmanni) Menggunakan Metode Destilasi

15 231 44

FORMULASI SEDIAAN SABUN WAJAH MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Nees Ex. Bl.) DAN Formulasi Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis(Cinnamomum burmanni Nees Ex. Bl.) DanUji Aktivitas Antibakteri TerhadapStaphylococcus epidermidis.

0 2 12

PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis(Cinnamomum burmanni Nees Ex. Bl.) DanUji Aktivitas Antibakteri TerhadapStaphylococcus epidermidis.

1 9 6

DAFTAR PUSTAKA Formulasi Sediaan Sabun Wajah Minyak Atsiri Kayu Manis(Cinnamomum burmanni Nees Ex. Bl.) DanUji Aktivitas Antibakteri TerhadapStaphylococcus epidermidis.

0 18 4

FORMULASI SEDIAAN GEL-CREAM MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN STEARYL Formulasi Sediaan Gel-Cream Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Dengan Stearyl Alcohol Sebagai Emulsifier Dan Cmc-Na Sebagai Co-Emulsifier Serta Uji Ak

0 6 12

FORMULASI SEDIAAN KRIM MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum Formulasi Sediaan Krim Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Dengan Basis Vanishing Cream Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus epidermidis.

0 6 16

FORMULASI SEDIAAN KRIM MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Krim Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Dengan Basis Vanishing Cream Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus epidermidis.

0 4 12

PENGARUH KOMBINASI ANTIBIOTIK AMPISILIN DAN MINYAK ATSIRI KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) Pengaruh Kombinasi Antibiotik Ampisilin Dan Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanni) Terhadap Staphylococcus aureus Multiresisten.

0 2 13

Karakterisasi minyak atsiri kulit batang kayu manis (Coinnanomum burmanni Nees Ex BL.) - USD Repository

0 0 91